NPWP dan PPKP kel 4 kelas B ms
NPWP dan PPKP
KELAS B
KELOMPOK 4
ERNI MUSTIKA
C1C114238
GUSRIA
C1C114230
KHAIRINA
C1C114101
MEILISTA SULISTIA NINGRUM C1C114106
NINDY BRILIANY WIZHA
C1C114050
RIZKATIN MUBARAKAH
C1C114240
Dasar Hukum atas NPWP dan PPKP
Dasar hukum
Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983
Tentang Ketentuan Umum dan Tata
Cara Perpajakan sebagaimana yang
telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 1994, UndangUndang Nomor 16 Tahun 2000 dan
Undang-Undang Nomor 28 Tahun
2007.
Nomor Pokok Wajib Pajak
Pasal 2 ayat (1) UU KUP
“Setiap Wajib Pajak yang telah memenuhi
persyaratan subjektif dan objektif sesuai
dengan ketentuan peraturan perundangundangan perpajakan wajib
mendaftarkan diri pada kantor Direktorat
Jenderal Pajak yang wilayah kerjanya
meliputi tempat tinggal atau tempat
kedudukan Wajib Pajak dan kepadanya
diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak.”
Fungsi dan Manfaat NPWP
Fungsi NPWP :
Sarana dalam administrasi perpajakan
Identitas Wajib Pajak
Menjaga ketertiban pembayaran pajak
Dicantumkan dalam setiap dokumen perpajakan
Manfaat NPWP :
Untuk memperoleh pinjaman dari Bank
Memudahkan berhubungan dengan instansi yang
mewajibkan mencantumkan NPWP
Wajib Pajak yang Wajib Mendaftarkan
dan Mendapatkan NPWP
1. Badan
2. Orang pribadi yang mempunyai
penghasilan di atas PTKP
3. Pengurus, komisaris dan Pemegang
Saham Perusahaan
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
(PPKP)
Pasal 2 ayat (2) UU KUP
“Setiap Wajib Pajak sebagai pengusaha yang
dikenai pajak berdasarkan Undang-Undang
Pajak
Pertambahan Nilai 1984 dan
perubahanya, wajib melaporkan usahanya
pada kantor Direktorat Jenderal Pajak yang
wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal
atau kedudukan pengusaha,dan tempat
kegiatan usaha dilakukan untuk dikukuhkan
menjadi pengusaha kena pajak.”
Fungsi dan Manfaat PPKP
Fungsi PPKP :
Dipergunakan untuk mengetahui identitas Pengusaha
Kena Pajak yang sebenarnya.
Untuk melaksankan hak dan kewajiban dibidang Pajak
Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang
Mewah serta untuk pengawasan administrasi
perpajakan.
Manfaat PPKP:
Untuk dapat menjadi rekanan pemerintah dalam
mendaftarkan/memperoleh tender proyek pemerintah
Untuk memperoleh pembayaran KPKN dan
sebagainya.
Tata Cara Pendaftaran dan
Pemberian Nomor Pokok Wajib
Pajak serta Pelaporan dan
Pengukuhan Pengusaha Kena
Pajak
1. Mengisi formulir pendaftaran dan
melampirkan kelengkapannya
2. Menyampaikan formulir dan
kelengkapannya tersebut ke Kantor
Pelayanan Pajak/Kantor Penyuluhan
Pajak setempat.
Pemindahan Wajib Pajak,
Penghapusan NPWP dan
Penghapusan NPWP dan
PPKP
Pencabutan Pengukuhan PKP
Pemindahan Wajib Pajak
Pemindahan Wajib Pajak adalah
tindakan mencabut Surat Keterangan
Terdaftar dari tata usaha Kantor
Pelayanan Pajak lama dan menerbitkan
Surat Keterangan Pajak Terdaftar oleh
Kantor Pelayanan Pajak.
Dalam hal ini Wajib Pajak harus
membuat surat pernyataan pindah.
Pemindahan Wajib Pajak,
Penghapusan NPWP dan
Pencabutan Pengukuhan PKP
Beberapa hal yang dapat membuat
penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak yaitu :
1. Diajukan permohonan penghapusan NPWP
oleh Wajib Pajak atau ahli warisnya
2. Wajib Pajak badan dilikuidasi
3. Wajib Pajak bentuk usaha tetap menghentikan
kegiatan usahanya di Indonesia
4. Dianggap perlu oleh Direktur Jenderal pajak
karena
WP
sudah
tidak
memenuhi
persyaratan
Kewajiban setelah memperoleh
NPWP dan PPKP
1. Kewajiban sehubungan dengan
Pajak Penghasilan (PPh)
2. Kewajiban sehubungan dengan
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan
Pajak Penjualan atas Barang Mewah
(PPnBM)
Sanksi
Sanksi
Terhadap Wajib Pajak yang secara
subjektif dan objektif telah memenuhi
syarat untuk mendapatkan NPWP dan
PPKP tetapi tidak mendaftarkan
dirinya untuk mendapatkannya maka
akan dikenai sanksi sesuai peraturan
perundang undangan yang berlaku.
NPWPatau
atauPengukuhan
Pengukuhan secara
NPWP
secara
Jabatan
Jabatan
Terhadap Wajib Pajak yang tidak
memenuhi kewajiban untuk
mendaftarkan diri dan/atau
melaporkan usahanya dapat
diterbitkan Nomor Pokok Wajib Pajak
dan/atau Pengukuhan Pengusaha Kena
Pajak secara jabatan.
Hak Wajib Pajak
Hak untuk mendapatkan pembinaan dan
pengarahan dari fiskus
Hak untuk membetulkan Surat Pemberitahuan
(SPT)
Hak untuk memperpanjang waktu penyampaian
SPT
Hak untuk menunda atau mengangsur
pembayaran pajak
Hak memperoleh kembali kelebihan pembayaran
pajak
Hak untuk mengajukan keberatan dan banding
Kewajiban Wajib Pajak
Kewajiban untuk mendaftarkan diri
Kewajiban mengisi dan menyampaikan surat
pemberitahuan
Kewajiban membayar atau menyetor pajak
Kewajiban membuat pembukuan dan/atau
pencatatan
Kewajiban menaati pemeriksaan pajak
Kewajiban melakukan pemotongan atau
pemungutan pajak
Kewajiban membuat faktur pajak
Hak dan Kewajiban Fiskus
Fiskus merupakan aparat pajak. Berikut hak dan kewajiban fiskus
Hak Fiskus:
Menerbitkan Nomor Pokok Wajib Pajak dan/atau mengukuhkan
Pengusaha Kena Pajak secara jabatan
Menerbitkan Surat Tagihan Pajak
Melakukan pemeriksaan dan penyegelan
Melakukan penyidikan
Menerbitkan Surat Paksa dan melaksanakan penyitaan
Kewajiban Fiskus :
Kewajiban untuk melakukan penyuluhan kepada Wajib Pajak
Menerbitkan surat ketetapan pajak
Merahasiakan data Wajib Pajak
Thank You
KELAS B
KELOMPOK 4
ERNI MUSTIKA
C1C114238
GUSRIA
C1C114230
KHAIRINA
C1C114101
MEILISTA SULISTIA NINGRUM C1C114106
NINDY BRILIANY WIZHA
C1C114050
RIZKATIN MUBARAKAH
C1C114240
Dasar Hukum atas NPWP dan PPKP
Dasar hukum
Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983
Tentang Ketentuan Umum dan Tata
Cara Perpajakan sebagaimana yang
telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 1994, UndangUndang Nomor 16 Tahun 2000 dan
Undang-Undang Nomor 28 Tahun
2007.
Nomor Pokok Wajib Pajak
Pasal 2 ayat (1) UU KUP
“Setiap Wajib Pajak yang telah memenuhi
persyaratan subjektif dan objektif sesuai
dengan ketentuan peraturan perundangundangan perpajakan wajib
mendaftarkan diri pada kantor Direktorat
Jenderal Pajak yang wilayah kerjanya
meliputi tempat tinggal atau tempat
kedudukan Wajib Pajak dan kepadanya
diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak.”
Fungsi dan Manfaat NPWP
Fungsi NPWP :
Sarana dalam administrasi perpajakan
Identitas Wajib Pajak
Menjaga ketertiban pembayaran pajak
Dicantumkan dalam setiap dokumen perpajakan
Manfaat NPWP :
Untuk memperoleh pinjaman dari Bank
Memudahkan berhubungan dengan instansi yang
mewajibkan mencantumkan NPWP
Wajib Pajak yang Wajib Mendaftarkan
dan Mendapatkan NPWP
1. Badan
2. Orang pribadi yang mempunyai
penghasilan di atas PTKP
3. Pengurus, komisaris dan Pemegang
Saham Perusahaan
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
(PPKP)
Pasal 2 ayat (2) UU KUP
“Setiap Wajib Pajak sebagai pengusaha yang
dikenai pajak berdasarkan Undang-Undang
Pajak
Pertambahan Nilai 1984 dan
perubahanya, wajib melaporkan usahanya
pada kantor Direktorat Jenderal Pajak yang
wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal
atau kedudukan pengusaha,dan tempat
kegiatan usaha dilakukan untuk dikukuhkan
menjadi pengusaha kena pajak.”
Fungsi dan Manfaat PPKP
Fungsi PPKP :
Dipergunakan untuk mengetahui identitas Pengusaha
Kena Pajak yang sebenarnya.
Untuk melaksankan hak dan kewajiban dibidang Pajak
Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang
Mewah serta untuk pengawasan administrasi
perpajakan.
Manfaat PPKP:
Untuk dapat menjadi rekanan pemerintah dalam
mendaftarkan/memperoleh tender proyek pemerintah
Untuk memperoleh pembayaran KPKN dan
sebagainya.
Tata Cara Pendaftaran dan
Pemberian Nomor Pokok Wajib
Pajak serta Pelaporan dan
Pengukuhan Pengusaha Kena
Pajak
1. Mengisi formulir pendaftaran dan
melampirkan kelengkapannya
2. Menyampaikan formulir dan
kelengkapannya tersebut ke Kantor
Pelayanan Pajak/Kantor Penyuluhan
Pajak setempat.
Pemindahan Wajib Pajak,
Penghapusan NPWP dan
Penghapusan NPWP dan
PPKP
Pencabutan Pengukuhan PKP
Pemindahan Wajib Pajak
Pemindahan Wajib Pajak adalah
tindakan mencabut Surat Keterangan
Terdaftar dari tata usaha Kantor
Pelayanan Pajak lama dan menerbitkan
Surat Keterangan Pajak Terdaftar oleh
Kantor Pelayanan Pajak.
Dalam hal ini Wajib Pajak harus
membuat surat pernyataan pindah.
Pemindahan Wajib Pajak,
Penghapusan NPWP dan
Pencabutan Pengukuhan PKP
Beberapa hal yang dapat membuat
penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak yaitu :
1. Diajukan permohonan penghapusan NPWP
oleh Wajib Pajak atau ahli warisnya
2. Wajib Pajak badan dilikuidasi
3. Wajib Pajak bentuk usaha tetap menghentikan
kegiatan usahanya di Indonesia
4. Dianggap perlu oleh Direktur Jenderal pajak
karena
WP
sudah
tidak
memenuhi
persyaratan
Kewajiban setelah memperoleh
NPWP dan PPKP
1. Kewajiban sehubungan dengan
Pajak Penghasilan (PPh)
2. Kewajiban sehubungan dengan
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan
Pajak Penjualan atas Barang Mewah
(PPnBM)
Sanksi
Sanksi
Terhadap Wajib Pajak yang secara
subjektif dan objektif telah memenuhi
syarat untuk mendapatkan NPWP dan
PPKP tetapi tidak mendaftarkan
dirinya untuk mendapatkannya maka
akan dikenai sanksi sesuai peraturan
perundang undangan yang berlaku.
NPWPatau
atauPengukuhan
Pengukuhan secara
NPWP
secara
Jabatan
Jabatan
Terhadap Wajib Pajak yang tidak
memenuhi kewajiban untuk
mendaftarkan diri dan/atau
melaporkan usahanya dapat
diterbitkan Nomor Pokok Wajib Pajak
dan/atau Pengukuhan Pengusaha Kena
Pajak secara jabatan.
Hak Wajib Pajak
Hak untuk mendapatkan pembinaan dan
pengarahan dari fiskus
Hak untuk membetulkan Surat Pemberitahuan
(SPT)
Hak untuk memperpanjang waktu penyampaian
SPT
Hak untuk menunda atau mengangsur
pembayaran pajak
Hak memperoleh kembali kelebihan pembayaran
pajak
Hak untuk mengajukan keberatan dan banding
Kewajiban Wajib Pajak
Kewajiban untuk mendaftarkan diri
Kewajiban mengisi dan menyampaikan surat
pemberitahuan
Kewajiban membayar atau menyetor pajak
Kewajiban membuat pembukuan dan/atau
pencatatan
Kewajiban menaati pemeriksaan pajak
Kewajiban melakukan pemotongan atau
pemungutan pajak
Kewajiban membuat faktur pajak
Hak dan Kewajiban Fiskus
Fiskus merupakan aparat pajak. Berikut hak dan kewajiban fiskus
Hak Fiskus:
Menerbitkan Nomor Pokok Wajib Pajak dan/atau mengukuhkan
Pengusaha Kena Pajak secara jabatan
Menerbitkan Surat Tagihan Pajak
Melakukan pemeriksaan dan penyegelan
Melakukan penyidikan
Menerbitkan Surat Paksa dan melaksanakan penyitaan
Kewajiban Fiskus :
Kewajiban untuk melakukan penyuluhan kepada Wajib Pajak
Menerbitkan surat ketetapan pajak
Merahasiakan data Wajib Pajak
Thank You