Hakikat ektrakurikuler di SD Genito
29 berakhir pada usia akhir belasan tahun atau awal dua puluhan tahun baik
pada kaum perempuan dan kaum laki-laki. Fase ini ditandai dengan adanya pengaruh pada aspek biologis, sosial gan kognitif.
a. Pengaruh Biologis.
Pengaruh biologis pada perilaku gender berhubungan dengan perubahan pubertas. Perubahan pubertas memberikan kontribusi kepada
semakin menyatunya seksualitas ke dalam sikap dan perilaku gender remaja Jhon W Santrock 2003: 366. Perubahan itu bisa pada tubuh
ditandai dengan pertambahan tinggi dan berat tubuh, pertumbuhan tulang dan otot, dan kematangan organ seksual dan fungsi reproduksi.
Tubuh remaja mulai beralih dari tubuh kanak-kanak yang cirinya adalah pertumbuhan menjadi tubuh orang dewasa.
b. Pengaruh Kognitif
Menurut Jhon W Santrock 2003:370, menurut teori perkembangan terhadap gender cognitive developmental theory of
gender, bentuk
gender anak-anak
muncul setelah
mereka mengembangkan suatu konsep tentang gender. Pada saat mereka
memahami diri mereka sebagai laki-laki atau perempuan secara konsisten, anak-anak sering menyusun dunianya berdasarkan gender.
Menurut Jhon W Santrock 2003: 370, yang mengutip dari Lawrence Kohlbergt 1996 mengatakan bahwa teori perkembangan
kognitif Kohlberg menekankan bahwa perubahan penting dalam perkembangan gender muncul dimasa kanak-kanak. Pada tahap konkrit
30 operasional anak-anak mengerti kepastian gender dimana seorang laki-
laki tetap seorang laki-laki tanpa peduli apakah ia mengenakan celana atau rok, atau apakah rambutnya pendek atau panjang.
c. Perubahan Sosial
Perkembangan kepribadian merupakan perubahan cara individu berhubungan dengan dunia dan menyatakan emosi secara unik
sedangkan perkembangan sosial berarti perubahan dalam berhubungan dengan orang lain. Salah satu perubahan dalam model peran gender
yang dihadapkan pada remaja selama beberapa tahun ini adalah adanya kenaikan angka ibu-ibu yang bekerja Jhon W Santrock , 2003: 367.