Pengertian Desa TINJAUAN PUSTAKA
10
Gampong, di Papua dan Kutai Barat, Kalimantan Timur, disebut dengan istilah Kampung. Di Simalungun dengan kata Nagori, di Tapanuli Selatan dan Tapanuli
Utara disebut Huta, dll. Begitu pula segala istilah dan institusi di desa dapat disebut dengan nama lain sesuai dengan karakteristik adat istiadat desa tersebut. Hal ini
merupakan salah satu pengakuan dan penghormatan pemerintah terhadap asal-usul dan adat istiadat setempat.
6
Beberapa pengertian definisi lain tentang desa pantas kita ketahui, antara lain menurut UU No. 5 Tahun 1979,
7
desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat termasuk di dalamnya kesatuan
masyarakat dan hukum yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung di bawah Camat dan berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam
ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sedangkan menurut para ahli, antara lain Sutardjo Kartodikusumo dalam
bukunya,
8
definisi desa adalah suatu kesatuan hukum di mana bertempat dtinggal suatu masyarakat yang berkuasa mengadakan pemerintahan sendiri. Menurut Paul H.
Landis, seorang ahli sosiologi perdesaan, desa adalah suatu wilayah yang penduduknya kurang dari 2.500 jiwa dengan ciri-ciri sebagai berikut: mempunyai
pergaulan hidup yang mengenal, adanya ikatan perasaan yang sama tentang
6
Peraturan Desa Untuk Kemandirian Rakyat, Petunjuk Teknis Pembuatan Peraturan Desa dan Partipasi Masyarakat. Medan: Bitra Indonesia.The ActivatorFor Rural Progress, 2013 Hal. 1
7
Undang-undang No. 5 Tahun 1979, Bitra Indonesia.
8
Sutardjo Kartodikusuma, Dalam Sosiologi 3 SMU, Jakarta:Erlangga, 1994, Hal. 67
9
11
kebiasaan, dan cara berusaha bersifat agraris dan sangat dipengaruhi oleh faktor- faktor alam, misalnya iklim, topografi, dan sumberdaya alam.
Definisi lain, menurut R. Bintarto
9
, berdasarkan tinjauan geografi yang
dikemukakannya, desa merupakan suatu hasil perwujudan geografis yang
ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiologis, sosial, ekonomi, politik, dan cultural yang terdapat di suatu daerah serta memiliki hubungan timbal balik dengan daerah lain.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
10
desa adalah suatu kesatuan wilayah yang dihuni oleh sejumlah keluarga yang mempunyai system
pemerintahan sendiri dikepalai oleh seorang Kepala Desa atau desa merupakan kelompok rumah di luar kota yang merupakan kesatuan.
Menurut regulasi yang baru dalam PP No. 72 Tahun 2005,
11
desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah dan memiliki
kewenangan untuk mengatur serta mengurus kepentingan masyarakat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pemerintah Indonesia secara khusus telah menerbitkan kebijakan tentang desa dalam UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, yang menyatakan
bahwa
12
Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang
untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-
9
R. Bintaro, Dalam Interaksi Desa – Kota dan Permasalahannya Jakarta : Ghalia Indonesia, 1989
10
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Medan:Bitra Indonesia, 2013 Hal. 2.
11
Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005
12
Undang-undang No. 32 Tahun 2004, TentangPemerintah Daerah.
12
usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sesuai dengan pembatasan yang diberikan oleh peraturan maka yang dimaksud dengan desa atau daerah yang setingkat
13
menurut Undang-undang tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Desa No. 19 Tahun 1965 adalah suatu wilayah setempat
yang merupakan suatu kesatuan masyarakat hukum dengan kesatuan penguasa yang berhak mengatur dan mengurusi rumah tangga sendiri.
Menurut Buku I Bab IV Repelita 1968 maka
14
“Desa diartikan sebagai Daerah administratif terkecil yang berhak mengatur dan mengurus rumah tangga
sendiri.” Menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1999 tentang Pemerintahan
Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 2001 tentang Pedoman Umum Pengaturan mengenai Desa menegaskan bahwa desa adalah kesatuan masyarakat
hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakatnya berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam
sistem pemerintahan nasional.
15
Dengan demikian, desa harus dipahami sebagai kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kekuasaan dalam mengatur dan mengurus
13
Undang-undang Tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Desa No. 19 Tahun 1965
14
Sumber Saparin, Menurut Buku I Bab IV.Repelita, Ghalia Indonesia, 1968, Hal. 28-29.
15
Widjaja, HAW, Penyelenggaraan Otonomi Daerah di Desa.Jakarta: Rajawali Pers, Hal 92.
13
kepentingan masyarakatnya untuk mencapai kesejahteraan.Hak untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat inilah yang disebut Otonomi desa.
16
Dengan demikian, desa yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 merupakan transisi dari desa seragam yang diciptakan Undang-Undang Nomor
5 Tahun 1979 dan sekaligus memberikan landasan yang kuat bagi terwujudnya Development Community di mana desa tidak lagi sebagai level administrasi atau
bawahan daerah, tetapi justru sebaliknya, desa merupakan Independent Community, yaitu desa dan masyarakatnya berhak berbicara atas kepentingan sendiri.
17