Dorongan Tanggung Jawab Sosial

muslikhahuny.ac.id 30

1. Dorongan Tanggung Jawab Sosial

Pelaksanaan tanggung jawab sosial yang harus dilaksanakan oleh seorang wirausaha menuntut diberlakukannya etika bisnis. Secara umum dorongan pelaksanaan etika bisnis datang dari dalam dan dari luar. Dorongan dari dalam, berarti keinginan melaksanakan etika bisnis yang didasarkan pada rasa kemanusiaan. Sedangkan dorongan dari luar lebih sering disebabkan karena paksaan ataupun permintaan dari lingkungan masyarakat. Secara lebih rinci, Indriyo Gitosudarmo 1992 menjelaskan beberapa faktor yang menjadi pendorong pelaksanaan etika bisnis, antara lain: 1. Penerapan MOK manajemen orientasi kemanusiaan Latar belakangnya adalah kegiatan dalam perusahaan yang kaku, dan sangat birokratis. Selain itu hubungan perusahaan dengan pihak luar yang kurang baik juga menjadi pendorong dilaksanakannya etika bisnis. 2. Ekologi dan gerakan pelestarian lingkungan Kegiatan bisnis sering menimbulkan gangguan lingkungan. Dalam hal ini masalah kerusakan lingkungan sering muncul disebabkan polusi yang timbul dari kegiatan usaha, baik polusi udara, air, dan suara. Oleh karena itu harus segera dilaksanakan etika bisnis yang bertanggung jawab. 3. Penghematan energi Energi Sumber Daya Alam telah terkuras untuk kegiatan bisnis dan semakin lama akan semakin menipis persediaannya, padahal dibutuhkan waktu lama untuk memperbaharui sumber daya alam tersebut. Oleh karena itu harus dilakukan penghematan-penghematan agar kondisi sumber daya alam yang tersisa tidak semakin menipis dengan cepat. Maka harus dilaksanakan etika bisnis dalam kaitannya dengan pemanfaatan sumber daya alam. 4. Partisipasi pembangunan bangsa Setiap tahun jumlah penduduk Indonesia semakin bertambah banyak. Demikian juga penduduk usia produktif juga semakin banyak. Penduduk usia produktif ini berusaha untuk memperoleh pekerjaan yang layak bagi mereka. Maka harus dicari solusi untuk mengatasi persoalan ini. Salah satunya adalah muslikhahuny.ac.id 31 menyeimbangkan penggunaan tenaga mesin dengan tenaga manusia, sehingga tenaga kerja dapat lebih banyak terserap. 5. Gerakan konsumerisme Masyarakat sebagai konsumen produk sering tidak diperhatikan hak-haknya. Misalnya tidak diberikan informasi yang utuh mengenai produk, kurang ditanggapi keluhannya, dll. Oleh karena itu kepedulian terhadap konsumen perlu ditingkatkan. Dalam hal ini telah dibentuk YLKI atau Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia yang berfungsi membantu konsumen memperoleh hak-haknya ketika mengkonsumsi sebuah produk.

2. Penerapan Tanggung Jawab Sosial Bisnis