TUJUAN PENELITIAN MANFAAT PENELITIAN

teori. Sebagai suatu proses, IPA merupakan proses yang dipergunakan untuk mempelajari objek studi, menemukan dan mengembangkan produk-produk sains. Sebagai aplikasi, teori-teori IPA akan melahirkan teknologi yang dapat memberi kemudahan bagi kehidupan Berdasarkan pengertian di atas tentang hakikat IPA, penulis menarik kesimpulan bahwa hakikat IPA meliputi proses, produk, dan sikap ilmiah. Hakikat IPA sebagai proses merupakan langkah-langkah suatu kegiatan untuk memperoleh hasil pengumpulan data dan hakikat IPA sebagai produk merupakan hasil yang diperoleh dari suatu pengumpulan data yang disusun secara lengkap dan sistematis dan IPA menumbuhkan sikap ilmiah yang dapat dikembangkan pada diri anak SD tentang peristiwa alam yang menjadi masalah baginya sehingga siswa dapat menggunakan cara untuk memecahkan masalah yang dihadapi.

2. Pembelajaran IPA di SD

Pendapat Piaget, yang dikutip oleh Usman Samatowa 2006:12 mengatakan bahwa pengalaman langsung yang memegang peranan penting sebagai pendorong lajunya perkembangan kognitif anak. Dengan pembelajaran secara langsung ini dapat memperkuat daya ingat anak dan biayanya sangat murah sebab menggunakan alat-alat dan media belajar yang ada di lingkungan anak sendiri. Pembelajaran IPA sebaiknya dilakukan sesuai dengan tahap perkembangan kognitif anak, agar dapat memahami konsep yang diberikan. Ilmu Pengetahuan Alam berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar Depdiknas, 2006:484. IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Di tingkat SDMI diharapkan ada penekanan pembelajaran Salingtemas Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana. Berdasarkan pengertian di atas, penulis menarik kesimpulan bahwa pembelajaran IPA di SD dilakukan dengan cara melibatkan langsung siswa dalam setiap materi sehingga konsep yang disampaikan dapat berkesan pada diri anak. Pembelajaran IPA menekankan aspek proses bagaimana siswa belajar sehingga proses belajar tersebut menumbuhkan perkembangan siswa itu sendiri. Pembelajaran IPA melibatkan keaktifan siswa, baik aktivitas fisik maupun aktivitas mental, dan berfokus pada siswa, yang berdasar pada pengalaman keseharian siswa. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SDMI menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.

3. Karakteristik Anak Sekolah Dasar

Menurut Piaget Inggritwati, 2008:3-6, perkembangan kognitif anak dapat dibedakan dalam beberapa tahap menurut usianya, yaitu: a. Tahap sensori motorik 0-2 tahun Pada anak usia ini tahap inteligensinya lebih didasarkan pada tindakan indrawi anak terhadap lingkungannya, seperti melihat, meraba, menjamah, dan mendengar. Anak belum mempunyai bahasa symbol untuk mengungkapkan adanya suatu benda yang tidak berada di dekatnya. b. Tahap praoperasional 2-7 tahun Anak menunjukkan kemampuan menggunakan symbol-symbol yang mengambarkan objek yang ada di sekitarnya. c. Tahap operasional kongkrit 7-11 tahun Anak mampu berfikir logis untuk memecahkan masalah yang sifatnya konkrit yaitu dengan cara mengamati atau melakukan sesuatu yang berkaitan dengan pemecahan masalah. d. Tahap formal 11 tahun Pada tahap ini anak sudah mulai maju dalam memahami teori proporsi dengan baik. Anak mampu berfikir abstrak dan dapat menganalisis masalah dan menyelesaikan masalah tersebut.

4. Pendekatan inkuiri

a. Pengertian Pendekatan Inkuiri Pendekatan pembelajaran merupakan salah satu yang ditempuh guru dan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran merupakan aktivitas guru dalam memilih kegiatan pembelajaran. Apakah selama pembelajaran tersebut materi yang disampaikan dapat dipahami oleh siswa. Pendekatan pembelajaran ini untuk sebagai penjelas mempermudah bagi guru

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL BAGI SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 MOJOAGUNG Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar IPA Melalui Media Audio Visual Bagi Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Mojoagung Kecamatan Karangrayung Kabupaten G

0 0 15

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL BAGI SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 MOJOAGUNG Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar IPA Melalui Media Audio Visual Bagi Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Mojoagung Kecamatan Karangrayung Kabupaten G

0 1 16

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SCIENCE UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SCIENCE ENVERIONMENT TECNOLOGY AND SOCIENTY PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV MATERI SUMBER DAYA

0 0 17

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG ENERGI BUNYI MELALUI METODE EKSPERIMEN BAGI SISWA KELAS IV UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG ENERGI BUNYI MELALUI METODE EKSPERIMEN BAGI SISWA KELAS IV SEMESTER II SD NEGERI 01 KARANG KECAMATAN KAR

0 1 5

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI CARD SHORT BAGI SISWA KELAS Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar IPA Dengan Menggunakan Strategi Card Short Bagi Siswa Kelas IV SD Negeri Banyuaeng, Karangnongko, Klaten Tahun Pelajaran 2

0 2 16

PENERAPAN STRATEGI GENIUS LEARNING DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR IPA Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Upaya Meningkatkan Keaktifan Belajar Ipa Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 3 Kemiri Boyolali Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 15

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Plaosan 1 menggunakan metode inkuiri terbimbing.

0 0 331

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Plaosan 1 menggunakan metode inkuiri terbimbing

0 1 329

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI MERDIKOREJO TEMPEL SLEMAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 2 221

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING TIPE PEER LESSON PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI NGEMPLAK.

0 0 221