Metode Penelitian T1 672007023 Full text

6

3. Metode Penelitian

Tahapan penelitian ini dibagi menjadi 5 langkah, yaitu : 1 Rumusan masalah, 2 Pengumpulan data, 3 Input data dan analisis data, 4 Perhitungan dan pemprograman, 5 Implementasi dan analisis hasil. Pemodelan tahapan tersebut dapat dilihat pada gambar 1. Gambar 1 Model Tahapan Penelitian Berdasarkan Gambar 1, tahap penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut, rumusan masalah akan dilakukan dengan membuat pertanyaan untuk mendapatkan jawaban dari 1 bagaimana mendapatkan hasil pemodelan fungsi diskriminan berdasarkan indikator kemiskinan rumah tangga di kabupaten kabupaten di jawa tengah tahun 2009 2 bagaimana mengkategorikan kabupaten di Jawa Tengah tahun 2009 menjadi miskin dan tidak miskin dari hasil pemodelan fungsi diskiminan. Tahap pengumpulan data dapat dijelaskan sebagai berikut, pencarian informasi dan kebutuhan data untuk mengetahui jelas masalah yang telah dirumuskan. Proses pengumpulan data dari Badan Pusat Statistik BPS Jawa Tengah yang terdiri dari 6 indikator kemiskinan rumah dari buku indikator kesejahteraan rakyat jawa tengah tahun 2009. Selanjutnya adalah data pentahapan keluarga miskin yang memuat data keluarga Pra Sejahtera, Keluarga Sejahtera 1, Keluarga Sejahtera 2, Keluarga Sejahtera 3, Keluarga Sejahtera 3 Plus, dari buku Jawa Tengah dalam angka 2009. Tahap analisis data dan input data dapat dijelaskan sebagai berikut, Data dari BPS tersebut dianalisis agar mendapatkan variabel bebas dan tak bebas. Data tersebut, kemudian di inputkan ke dalam excel format csv agar dapat di masukkan ke dalam program R, data yang dibuat dalam bentuk matriks, dan menyangkut seluruh kabupaten di Jawa Tengah tahun 2009. Rumusan masalah Pengumpulan data Input data dan analisis data Perhitungan dan pemprograman Implementasi dan analisis hasil 7 Tahap Perhitungan dan pemprograman dapat dijelaskan sebagai berikut, Perhitungan dilakukan menggunakan program R untuk analisis dan perhitungan hasil analisis diskriminan, serta pemprograman untuk menampilkan grafik dan plot yang mendukung analisis. Tahap Implementasi dan analisis hasil dapat dijelaskan sebagai berikut, Implementasi dan analisis hasil perhitungan untuk melihat kesimpulan akhir dari analisis, dan melihat apakah perhitungan meleset dari yang diharapkan. Gambar 2 Perbandingan metode BPS dan Analisis Diskriminan Gambar 2 menunjukkan perbandingan metode yang digunakan BPS dengan metode Analisis Diskriminan. Metode yang digunakan BPS adalah mencari Garis Kemiskinan yang didapat dari penjumlahan Garis kemiskinan makanan dan non makanan. Garis kemiskinan makanan merupakan nilai pengeluaran minimum makanan yang disetarakan dengan 2100 kilokalori perkapita per hari. Garis kemiskinan non makanan adalah kebutuhan minimum dari komoditi non makanan, dihitung dengan data pengeluaran konsumsi per komoditi non makanan. Dikategorikan miskin jika pengeluaran per kapita lebih rendah daripada Garis Kemiskinan, Dikategorikan tidak miskin jika pengeluaran per kapita lebih tinggi daripada Garis Kemiskinan [11]. Kesemuanya ini dihitung berdasarkan sektor ekonomi. Sedangkan menggunakan metode Analisis Diskriminan menggunakan sektor non ekonomi yang sebagian indikatornya juga termasuk dalam data di BPS yaitu menggunakan indikator kemiskinan rumah tangga dibandingkan dengan keluarga Pra-KS dan keluarga KS-1, yang kemudian mendapatkan nilai Z skor Garis kemiskinan makanan Garis kemiskinan Garis kemiskinan non makanan Miskin : Pengeluaran perkapita kurang dari garis kemiskinan Tidak Miskin : Pengeluaran perkapita lebih dari garis kemiskinan Indikator kemiskinan rumah tangga Keluarga Pra-KS dan Keluarga KS-1 Analisis Diskriminan Z skor dan skor Cut off Miskin : Z skor lebih rendah daripada skor cut off Tidak Miskin : Z skor lebih tinggi daripada skor cut off 8 dan skor cut off. Dikategorikan miskin jika Z skor lebih rendah daripada skor cut off, Dikategorikan tidak miskin jika Z skor lebih tinggi daripada skor cut off.

4. Hasil dan Pembahasan