74
yang ada baik dalam pelatihan dan peningkatan kapasitasnya sebagai pengelola dan tutor.
Hasil penelitian di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM Ngudi Kapinteran Semanu Gunungkidul, ada beberapa faktor yang
menjadi pendukung dan penghambat ketua PKBM dalam mendorong kinerja tutor, adapun faktor – faktor tersebut tersebut adalah sebagai
berikut: a.
Faktor Pendukung 1
Faktor Pendukung dalam peran koordinator coordinator a
Semua staf menghendaki ketua untuk selalu mengadakan koordinasi dalam setiap menjalankan program- program yang
ada. b
Semua pengelola mempunyai semangat sama untuk mendukung langkah ketua dalam hal mengkoordinir dalam lembaga.
c Etos kerja tingi.
2 Faktor pendukung dalam merencanakan program planner ketua
dalam merencanakan program dapat dukungan penuh dari staf pengelolaPengelola.
3 Faktor pendukung dalam hal mengambil keputusan polcy maker
masing- masing staf pengelola telah mampu melaksanakan tugas sesuai dengan job discriptionnya dan mampu menjalankannya
sesuai petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan yang ada sehingga
75
keputusan yang telah ada dapat berjalan dan dukung dengan penuh oleh para satf pengelola yang ada.
4 Faktor pendukung peran sebagi tenaga ahli atau sumber informasi
expert, semua penanggungjawab program telah mampu melaksanakan tugas sekaligus kontrol bagi program yang
dijalankannya sehingga seorang ketua hanya mengamati pelaksanaan program tersebut terlaksana sesuai ketentuan atau
tidak, sehingga jika terdapat penyimpangan maka seorang ketua tinggal mengingatkan saja sudah sesuaikah tugas yang dijalankan
atau belum, dan jika ditemukan ada penyimpangan maka sesegera mungkin untuk meluruskannya.
5 Sebagai wakil kelompok dalam urusan luar external group
representative, semua penanggungjawab program mampu mengadakan pengelolaan sesuai bidang masing- masing sehingga
selaku ketua PKBM tinggal memantau pelaksanaan tersebut kepada seksi penanggungjawab program tersebut.
6 Faktor pendukung peran pemimpin sebagai pemberi imbalan dan
sanksi as prupeyor of reward and punisment, dalam menjalankan peran tersebut ketua tinggal melaksanakannya sesuai denagn
rencana anggaran yang karena telah ada petunjuk penggunaan dana yang ada dari pihak mitra dalam hal ini dinas pendidikan dan
lembaga mitra yang lain. 7
Faktor pendukung peran pemimpin sebagai arbitasi dan mediator
76
arbitasi and mediator Karena tidak ada kendala yang berarti dan didukung oleh
pengelola- pengelola muda yang paham akan tupoksinya. 8
Faktor pendukung sebagai teladan exemple ketua didukung oleh staf pengelola yang cepat menyesuaikan diri sehingga dalam
menjalankan perannya manakala ketua melakukan kesalahan- kesalahan segera menegurnya atau mengingatkannya dengan penuh
kekeluargaan dan kesantunan. 9
Faktor pendukung peran pemimpin sebagai simbol dan identitas kelompok as a symbol of the group yaitu semakin tingginya para
staf untuk selalu menjaga kewibawaan dan keutuhan serta nama baik lembaga PKBM.
10 Faktor pendukung peran pemimpin sebagai pembenar scapegoat,
adanya keberanian para stafnya manakala seorang ketua diketahui berbuat salah dalam menjalankan perannya sehingga terjadi
penyimpangan segera cepat diluruskan. b.
Faktor penghambat 1
Rendahnya motivasi kerja terutama yang belum berpendidikan strata 1.
2 Beragamnya latar belakang pekerjaan pengelola dan tutor,
sehingga dalam menjalankan tugas di lembaga PKBM tidak fokus. 3
Kesadaran warga belajar akan pendidikan masih kurang. 4
Kurangnya sarana prasarana yang memadahi.
77
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dan pembahasan mengenai Peran Kepemimpinan Ketua Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
PKBM di PKBM Ngudi Kapinteran Semanu Gunungkidul dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Peran kepemimpinan yaitu :
a. Pemimpin sebagai koordinator terhadap kegiatan – kegiatan kelompok
coordinator yang dilakukan ketua Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM di PKBM Ngudi Kapinteran sudah berjalan
cukup baik dimana kepemimpinan ketua PKBM menggunakan pendekatan kepemimpinan demokratis baik mulai dari identifikasi
sampai dengan evaluasi. Dalam mengkoordinir semua personil pengelola dilibatkan secara penuh baik penanggungjawab program,
staf dan tutor. b.
Pemimpin berperan sebagai perencana kegiatan planner sehingga setiap akan melaksanakan program maka ketua selalu merencanakan
program tersebut dari identifikasi sampai dengan pelaksanaan dan bahkan sampai evalusai berjalan dengan baik.
c. Berperan sebagai pengambil keputusan polcy maker dalam setiap
kali mengadakan rapat – rapat baik karena atas pertimbangan sendiri,
78
maupun setelah mempertimbangkan pendapat kelompok berjalan secara baik,
d. Pemimpin berperan sebagai tenaga ahli dan sumber informasi dan
pengetahuan bagi kelompoknya expert, ketua dalam setiap kali mengikuti rapat- rapat di luar lembaga selalu menyampaikannnya
kepada staf terkait dengan kelembagaan PKBM. e.
Pemimpin berperan sebagai wakil kelompok dalam urusan luar external group representative, yang bertugas mewakili kelompok
dalam hubungannya dengan kelompok atau lembaga lain berjalan cukup baik karena seorang ketua lembaga selalu rajin menghadiri
rapat- rapat setiap kali mendapat undangan. f.
Pemimpin berperan sebagai pemberi imbalan dan sanksi as purpeyor of reward and punisment secara proporsional dan sesuai dengan
beban tanggungjawabnya serta sesuai dengan tupoksinya masing- masing, dan setiap kali ada staf personalia mupun tutor yang tidak
melaksanakan tugasnya dengan baik maka ketua selalu menegurnya secara lisan maupun secara tertulis,
g. Pemimpin berperan sebagai arbitrasi dan mediator arbritrator and
mediator, khusunya dalam menyelesaikan konflik internal ataupun perbedaan diantara para staf anggotanya berjalan cukup baik setiap
kali ada permasalahan diselesaikan dengan bijak dan adil. h.
Pemimpin berperan sebagai teladan exemple yang dijadikan model prilaku yang dapat selalu diteladani oleh para staf serta tutor.
79
i. Pemimpin berperan sebagai simbol identitas kelompok as a symbol of
the group dimana ketua lembaga sangat melekat erat nama ketua yang menjabatnya.
j. Pemimpin sebagai pembenar scapegoat yang akan mengkritisi
terhadap sesuatu yang dianggap tidak benar. 2.
Faktor pendukung dan penghambat peran kepemimpinan ketua PKBM dalam rangka mendorong kinerja tutor adalah:
a. Faktor Pendukung meliputi
1 tingginya semangat ketua, staf dan tutor untuk bekerja terutama yang telah lama mengabdi dan berpendidikan strata 1 atau strata 2,
2 semakin meningkatnya perhatian pemerintah terhadap keberadaan PKBM sehingga semakin tinggi pula motivasi ketua dan stafnya
dalam kinerjanya sehingga akan berdampak semakin semangat lagi pengelola PKBM untuk menjalankan program- program kegiatannnya,
3 apresiasi yang baik dari pihak atasan maupun pemerintah daerah terhadap keberlangsungan dan keberadaan pendidikan non formal
yang dikelola oleh PKBM. 4 etos kerja para pengelola cukup tinggi karena masih usia muda sehingga energik dalam menjalankan
ketugasannya. b.
Faktor penghambatnya adalah: 1 banyaknya personalia yang masih bekerja di luar lembaga PKBM,
2 banyak tutor yang melaksanakan ketugasan sebagai pekerjaan sambilan karena tugas pokok keseharian adalah sebagai guru maupun
80
pamong desa, 3 semangat kerja relatif masih rendah terutama yang belum berpendidikan strata 1, 4 Sarana prasarana lembaga belum
memadahi karena masih banyak sarana yang pinjam atau menyewa dengan pemerintah desa maupun kecamatan.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka terdapat beberapa saran yang peneliti ajukan yaitu:
1. Fungsi dan peran kepemimpinan ketua PKBM perlu dioptimalkan
2. Peningkatan kapasitas kepemimpinan dan tugas pokok pengelola dan
sub- sub seksi sesuai dengan tupoksinya. 3.
Melaksanakan pelatihan – pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan tentang kepemimpinan lembaga pendidikan leadership Educational
4. Meningkatkan kualitas layanan program pendidikan.
81
DAFTAR PUSTAKA
Antonio. Syafii. 2007. Muhammad SAW The Super Leader Super Manager. Jakarta: Prophetic Leadership Management Centre
Arikunto. Suharismi,2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta: Rineka Cipta
Depdiknas, 2003, Undang- Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta : Depdiknas
Fredman. Mike. 2004. The Art and Discipline of Stategic Leadership.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Ilyas.Yaslis. 2003. Kiat Sukes Manajemen Tim Kerja. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Kartini Kartono. 1990. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: CV. Rajawali. Lexy. J. Moelong. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:
Rosdakarya Offset. Maginn. Michael.2005. Managing in Times of Change.Jakarta : PT Buana Ilmu
Populer Moedjiono.Imam. 2002. Kepemimpinan dan Keorganisasian. Yogyakarta : UII
Press Nawawi, N.H dan Hadari, M.M. 1993. Kepemimpinan yang Efektif. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press. Ramadhan. Rachmat.2008. Prophetic Leadership. Yogyakarta : Diva Press
Robbins, Stephen P. 1999. Perilaku Organisasi. terjemahan. Jakarta: PT. Prenhallindo.
Sondang P. Siagian. 1983. Organisasi kepemimpinan, perilaku organisasi. : Jakarta: Gunung Agung.
Sutarto. 1986. Dasar-dasar Kepemimpinan Administrasi. Yogyakarta: Gadjah Mada Uneversity Press.
Umberto Sihombing 1999 Pendidikan luar sekolah kini dan masa depan, Jakarta PD. Mahkota.
Wahdjosumidjo. 1987. Kepemimpinan dan Motivasi. Jakarta: Ghalia Indonesia. Wuradji, 2009, Educational Leadership,Yogyakarta, Gama Media