digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
pendidik, tenaga kependidikan, orangtuawali peserta didik, dan masyarakat.
Keempat, Kompetensi profesional. Adalah kemampuan pendidik dalam penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang
memungkinkannya membimbing peserta didik memperoleh kompetensi yang ditetapkan.
33
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.16 Tahun 2007 tentang standar kualifikasi Akademik dan Kompetensi guru juga menjabarkan
bahwa Standar kompetensi guru yang harus dimiliki dapat dilihat dalam tabel berikut :
34
No Kompetensi Kompetensi Inti Guru
I Kompetensi Pedagogik
1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek
fisik, moral, sosial, kultural, emosional dan intelektual
2 Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik 3
Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata
pelajaranbidang pengembangan
yang diampu
4 Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik
33
Peraturan pemerintah RI No.19 tahun 2005 tentang standar Nasional pendidikan diakses melalui
https:kemenag.go.idfiledokumenPP1905.pdf pada tanggal 27 April 2016
34
Peraturan Menteri pendidikan Nasional No. 16 tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik
dan kompetensi
guru diakses
melalui http:hukum.unsrat.ac.idmenmendiknas_16_2007.pdf
pada tanggal 27 April 2016
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
5 Memanfaatkan
teknologi informasi
dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran
6 Memfasilitasi pengembangan potensi peserta
didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.
7 Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan
santun dengan peserta didik 8
Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.
9 Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk
kepentingan pembelajaran 10
Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
II Kompetensi Kepribadian
11 Bertindak sesuai dengan norma Agama, hukum,
sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia. 12
Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta
didikdan masyarakat. 13
Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantab, stabil, dewas, arif, dan berwibawa.
14 Menunjukkan etos kerj, tanggung jawab yang
tinggi, rasa bangga menjadi guru dan rasa percaya diri.
15 Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.
III Kompetensi Sosial
16 Bersikap Inklusif, bertindak Objektif, serta tidak
diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga,
dan status sosial ekonomi.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
17 Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan
santun dengan
sesama pendidik,
tenaga kependidikan, orang tua, dan Masyarakat.
18 Beradaptasi ditempat bertugas di seluruh wilayah
Republik indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya.
19 Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri
dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain
IV Kompetensi Profesional
20 Menguasai materi, struktur, konsep, pola pikir
keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.
c. Sertifikasi guru
Sertifikasi guru pada tahap awal dilakukan bagi mereka yang telah sedang menjalani profesi sebagai guru yang dikenal dengan sertifikasi guru
dalam jabatan. Pada tahap selanjutnya, sertifikasi guru diberikan sebelum yang bersangkutan bertugas sebagai guru. Hal ini dijelaskan dala peraturan
pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 yang secara khusus mengatur tentang guru, yaitu :
35
Pasal 4 ayat 1 dan 2 : 1
Sertifikat pendidik bagi guru diperoleh melalui program pendidikan profesi yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki
35
Peraturan pemerintah RI No. 74 tahun 2008 tentang guru, Di akses melalui http:disdik.kaltimprov.go.idreadpdfview15
pada tanggal 27 Maret 2016
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi, baik yang diselenggrakan oleh pemerintah maupun masyarakat, dan ditetapkan oleh
pemerintah. 2
Program pendidikan Profesi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 hanya diikuti oleh peserta didik yang telah memiliki kualifikasi akademik S-1
atau D-IV sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Sertifikasi guru bertujuan untuk menentukan tingkat kelayakan
seorang guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran di sekolah dan sekaligus memberikan sertifikat pendidik bagi guru yang telah
memenuhi persyaratan dan lulus uji sertifikasi. Adapun manfaat Uji sertifikasi sebagai berikut :
36
1 Melindungi profesi guru dari praktik layanan pendidikan yang tidak
kompeten sehingga dapat merusak citra profesi guru. 2
Melindungi masyarakat dari praktik pendidikan yang tidak berkualitas dan profesinal yang akan menghambat upaya peningkatan kualitas
pendidikan dan penyiapan sumberdaya manusia. 3
Menjadi wahana penjamin mutu bagi LPTK yang bertugas mempersiapkan calon guru dan juga berfungsi sebagai kontrol mutu bagi
pengguna layanan pendidikan.
36
Syarif Hidayat, Profesi Kependidikan Teori dan Praktik di Era Otonomi Tangerang : PT. Pustaka Mandiri, 2012 h.50-51
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
4 Menjaga lembaga penyelenggara pendidikan dari keinginan internal dan
eksternal yang potensial dapat menyimpang dari ketentuan yang berlaku. Peserta sertifikasi tiap tahun dibatasi oleh kuota dan jumlah guru
yang memenuhi persyaratan kualifikasi akademik lebih besar daripada kuota, maka Dinas Pendidikan Provinssi atau Dinas Pendidikan
Kabupatenkota dalam
menetapkan peserta
sertifikasi juga
mempertimbangkan kriteria: 1 masa kerja pengalaman mengajar, 2 usia, 3 pangkat gologan bagi PNS, 4 beban mengajar, 5 Jabatan tugas
tambahan, dan6 prestasi kerja.
37
Beberapa persyaratan diatas tentu harus dimiliki oleh seorang guru. Memang tidak mudah untuk menjadi seorang guru. Banyak persyaratan
yang harus dipenuhi. Karna dunia pendidikan erat kaitannya dengan masa depan bangsa. maka guru dalam mempersiapkan generasi mendatang sangat
perlu memenuhi persyaratan guna menjamin kualitas seorang guru.
3. Uji Kompetensi Guru
Dalam rangka meningkatkan kualitas dan profesionalitas guru, pemerintah melalui kementerian pendidikan dan kebudayaan telah berusaha
melakukan berbagai cara dan strategi guna mencapai sasaran dan tujuan yang
37
Masnur Muslich, Sertifikasi Guru Menuju Profesionalisme Pendidik, Jakarta: Bumi Aksara, 2007,h. 24
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
diharapkan. Usaha baru yang sedang dilakukan antara lain uji kompetensi, penilaian kinerja, dan pengembangan keprofesian berkelanjutan PKB.
Uji kompetensi merupakan tindak lanjut dari program pemerintah berkaitan dengan sertifikasi guru, yang pada mulanya dilakukan melalui
portofolio. Beberapa guru telah berhasil mengikuti sertifikasi ini. Mereka telah memiliki sertifikat pendidik dan dinyatakan sebagai guru professional, serta
telah menikmati tunjangan profesi sebesar gaji pokok dan tunjangan lainnya. Demi mencetak serta mengukur kompetensi guru sesuai bidang studi
yang diampunya maka semua guru diwajibkan mengikuti Uji Kompetensi Guru UKG.
Uji kompetensi guru, baik secara teoritis maupun secara praktis memiliki manfaat yang sangat penting, terutama dalam rangka meningkatkan
kualitas pendidikan melalui peningkatan kualitas guru. Manfaat tersebut
sedikitnya dapat diidentifikasikan sebagai berikut.
a. Sarana untuk memetakan guru
b. Alat seleksi penerimaan guru
c. Sarana untuk mengelompokkan guru
d. Acuan dalam pengembangan kurikulum
e. Sarana untuk pembinan guru
f. Alat untuk mendorong kegiatan dan hasil belajar
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
g. Sarana pemberdayaan guru
38
Secara umum kompetensi guru mencakup kompetensi pribadi, kompetensi professional, kompetensi pedagogik, dan kompetensi social.
Keempat kompetensi
tersebut dijadikan
landasan dalam
rangka mengembangkan sistem pendidikan tenaga kependidikan. Oleh karena itu,
keempat kompetensi tersebut dapat dipandang sebagai tolak ukur keberhasilan pendidikan guru.
39
Tanpa adanya uji kompetensi guru para pemangku kebijakan dalam pendidikan tentu tak akan memiliki acuan peta kompetensi guru. Hal tersebut
tentu berakibat fatal bagi kualitas pendidikan. Maka adanya uji kompetensi guru tersebut dampak baiknya akan berpengaruh besar bagi kualitas pendidikan
kita menjadi lebih baik.
4. Penilaian Kinerja Guru
Penilaian adalah suatu proses pengumpulan, pengelolaan, analisis dan interpretasi data sebagai bahan dalam rangka mengambil keputusan.
Penilaian kinerja guru PKG dilakukan untuk mendapatkaan guru bermutu baik dan professional. Guru ideal dengan karakteristik tersebut tidak
dapat dihasilkan dalam satu periode pembinaan atau pelatihan tertentu saja, tetapi diperlukan suatu upaya yang terus menerus dan berkesinambungan.
38
E.Mulyasa, Uji Kompetensi dan Penilaian Kinerja Guru, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013, cet.Ke-2, h.57-60
39
E.Mulyasa, Uji Kompetensi dan Penilaian Kinerja Guru, ibid, h.68
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Melalui upaya tersebut diharapkan terjadi perbaikan kualitas yang berkesinambungan pula continuous quality improvement. Dalam kerangka
inilah perlunya PKG dalam kaitannya dengan sertifikasi guru, yang dilanjutkan dengan pengembangan keprofesian berkelanjutan PKB sehingga terbangun
perubahan berkesinambungan yang dimulai dari perubahan pola pikir guru. Perubahan pola pikir guru tersebut diharapkan dapat menjadi titik tolak
peningkatan kualitas pendidikan.
40
Secara umum PKG memiliki dua fungsi utama, seperti yang dikemukakan kemdiknas 2010 berikut ini.
a. Untuk menilai kemampuan guru dalam menerapkan kompetensi dan
ketrampilan yang diperlukan dalam pembelajaran, pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolahmadrasah.
b. Untuk menghitung angka kredit yang diperoleh guru atas kinerja
pembelajaran, pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolahmadrasah yang dilakukannya pada tahun
tersebut.
41
Berbagai upaya untuk meningkatkan kinerja guru dilakukan melalui berbaga pelatihan, seperti pelatihan Penelitian Tindakan Kelas PTK,
pelatihan strategi pembelajaran, pelatihan pembuatan media pembelajaran, pelatihan pengembangan silabus dan RPP, serta pelatihan menjabarkan
40
E.Mulyasa, Uji Kompetensi dan Penilaian Kinerja Guru, ibid, h.87
41
E.Mulyasa, Uji Kompetensi dan Penilaian Kinerja Guru, ibid, h. 89
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
indikator kompetensi dan pengembangan materi. Yang mana dari berbagai pelatihan-pelatihan tersebut guru dapat megembangkan keahliannya dalam
menyampaikan pembelajaran. Kinerja guru dalam pembelajaran berkaitan dengan kmampuan guru
dalam merencanakan, melaksanakan dan menilai pembelajaran, baik yang berkaitan dengan proses maupun hasilnya.
Berkaitan dengan perencanaan pembelajaran, hampir semua ahli berpendapat bahwa guru efektif itu harus memulai dengan perencanaan
pembelajaran, lalu mengkomunikasikannya kepada peserta didik, kemudian menyelenggarakan proses pembelajaran, mengelola kelas secara efektif, dan
melakukan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar, yang hasilnya akan menjadi input untuk perencanaan berikutnya.
42
Sedikitnya terdapat lima hal yang harus diperhatikan guru berkaitan dengan kinerjanya dalam pembelajaran agar mencapai hasil yang efektif
dan efisien, yaitu : a.
Membangkitkan motivasi b.
Membangun komunikasi yang efektif dengan peserta didik c.
Mendisiplinkan peserta didik d.
Mengembangkan strategi pembelajaran yang efektif e.
Mengembangkan manajemen kelas yang kondusif
43
42
Ibid, h. 103
43
E.Mulyasa, Uji Kompetensi dan Penilaian Kinerja Guru, ibid, h.118