Judul : PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SMP NEGERI 3 MERTOYUDAN - Test Repository

  

PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

(PAI) DI SMP NEGERI 3 MERTOYUDAN

  

Skripsi

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S. Pd.)

  

Oleh

EKA KURNIYANTI

NIM: 111-13-096

  

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2017

  

MOTTO

      

  

“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun,

niscaya Dia akan melihat (balasan)nya.”

(Q.S. Al- Zalzalah :7)

  

Persembahan

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Maka kupersembahkan skripsi ini untuk :

  1. Bapakku Suhaldi dan Ibuku Kobsah yang selalu memberikan doa, kasih sayang semangat kepada penulis, hormat dan baktiku akan selalu tertuju untukmu.

  2. Adikku tersayang (Dwi Kurniasih) yang selalu mendukung di setiap langkahku. 3. keluarga kost di Salatiga, (Ibu Maria, bapak Habib, Eka Widi riyanti, Naely Murodah, Reni, Alfi, Bunga, Vela, dll). terimakasih atas doa dan dukungnnya selama aku tinggal di Salatiga.

  4. Sahabatku Susi Fitriyanti yang selalu menemaniku dalam suka duka terimakasih atas segalanya.

  5. Bapak H. Achmad Maimun, M. Ag. Selaku pembimbing akademik yang telah banyak membantu, membimbing, memotivasi, dan memberi saran yang terbaik buat saya.

  6. Dosen pembimbing skripsi Bapak Mufiq, S. Ag,. M.Phil. Yang membimbing dan mendidikku dengan penuh keikhlasan dan kesabaran.

  7. Teman teman PPL dan KKN yang selalu membantu dan mendukungku selama ini

  

8. Almamaterku tercinta Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  

Kata pengantar

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

  Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih Maha Penyayang. Segala puji dan syukur seantiasa penulis haturkan Kepaa Allah AWT. Atas segala limpakan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat diberikan kemudahan dan menyelesaikan skripsi ini. Tidak lupa shalawat serta salam tercurah kepada Rasulullah SAW, keluarga, sahabat dan para pengikut setianya.

  Skripsi ini dibuat untuk memenuhi persyaratan guna untuk memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Tarbiyah dan keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dengan selesainya skripsi ini tidak lupa penulis mengcapakan terimaksih yang sedalam-dalamya kepada :

  1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd. Selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M. Pd. Selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.

  3. Ibu Siti Ruhayati, M. Ag. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI).

  4. Bapak Mufiq, S. Ag,. M. Phil. Sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah dengan ikhlas mencurahkan pikiran dan tenaganya serta pengorbanan waktunya dalam upaya membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

  5. Bapak Achmad Maimun, M. Ag. Selaku pembimbing akademik.

  6. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu dalam penyelesaian skrispsi ini.

  7. Bapak dan Ibu Serta keluarga besar yang telah mendoakan dan mendukung penulis dalam menyelesaikan studi di IAIN Salatiga dengan penuh kasih sayang dan kesabaran.

  8. Seluruh sahabat-sahabat dan semua pihak yang telah membantu dan Harapan penulis, semoga amal baik dan mendapatkan balasan yang setimpal dan mendapatkan ridho Allah SWT. Akhirnya dengan tulisan ini semoga bisa bermanfaat penulis khusussnya dan para pembaca umumnya. Wassalamua’alaikum

  Salatiga, 29 Agustus 2017 Penulis Eka Kurniyanti NIM.111-13-096

  

ABSTRAK

  Kurniyanti, Eka. 2017. Peran Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan

  Profesionalisme Guru PAI di SMP Negeri 3 Mertoyudan, Kabupaten Magelang . Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

  Keguruan. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembmbing: Mufiq,. S. Ag., M. Phil.

  Kata kunci : Peran, kepala sekolah, profesiaonalisme guru

  Guru yang profesional itu sangat dipelukan, karena dengan keprofesionalisme tersebut guru mampu menghadapi perubahan yang cepat dari masyarakat. Dan itu harus dimiliki oleh guru pendidikan agama Islam. Dan pada dasarnya profesioalisme guru tersebut bisa tejadi dari berbagai pihak. kepala sekolah merupakan komponen terpenting dalam untuk meningkatkan pofesionalisme guru. Supaya dapat meningkatkan haasil yang lebih baik dari sebelumnya dan sesui tujuan yang di inginkan sekolah.

  Fokus Penelitian yang dikaji adalah : (1) Proses pembelajaran PAI SMP Negeri 3 Mertoyudan. (2) Proses peningkatan profesionalisme guru PAI di SMP Negeri 3 Mertoyudan. (3) Peran kepala sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru PAI di SMP Negeri 3 Mertyudan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang.

  Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian bertindak langsung sebagai pengumpul data dari hasil observasi yang mendalam dan terlibat langsung dalam penelitian. Data yang berbentuk kata-kata diambil dari para informan sedangkan data tambahan berupa dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan cara menelaah data yang ada, lalu melakukan reduksi data penyajiaan data, menarik kesimpulan dan tahap akhir dari analisis data ini adalah mengadakan keabsahan data dengan menggunakan triangulasi.

  Hasil penelitian adalah (1) proses pembelajaran pendidikan agama Islam guru mengunakan membuat RPP, menggunakan model pembelajaran, mengelola kelas, dan memberikan evaluasi dengan semua itu dimaksudkan supaya untuk meningkatkan hasil yang lebih baik.(2) Proses peningkatan profesionalisme guru pendidikan agama Islam juga sudah berkerjasama dengan kepala sekolah melakukan beberapa cara dalam meningkatkan profesionalisme kepala sekolah mengikut kasertakan guru pendidikan agama Islam dalam kegiatn MGMP, pelatihan-pelatihan, IHT. (3) Dan Peran kepala sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru pedidikan yaitu sebagai pemimpin, supervisor dan administrator yaitu dengan Tindakan-tindakan berupa pengawasan, pengecekan. Dan menyediakan sarrana prasarana untuk proses pembelajaran.

DAFTAR ISI

  COVER .................................................................................................. i

LEMBAR BERLOGO .......................................................................... ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................ iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................... iv

PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................... v

MOTTO ................................................................................................. vi

PERSEMBAHAN .................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ........................................................................... viii

ABSTRAK ............................................................................................. x

DAFTAR ISI .......................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ................................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xiv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1 B. Rumusan Masalah ..................................................................... 5 C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 5 D. Manfaat Penelitian .................................................................... 5 E. Telaah Pustaka .......................................................................... 6 F. Penegasan Istilah ....................................................................... 7 G. Metode Penelitian ..................................................................... 10

  1. Pedekatan dan jenis penelitian ............................................. 10

  2. Lokasi dan Waktu Penelitian................................................ 10

  3. Sumber Data ......................................................................... 11

  4. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 11

  5. Analisis Data ........................................................................ 13

  6. Pengecekan Keabsahan Data ................................................ 14

  H. Sistematika Penulisan ............................................................... 15

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Peran Kepala Sekolah ............................................... 17 B. Kepala Sekolah ...................................................................... 18 C. Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin ....................................... 20

  D. Kepala Sekolah Sebagai Surpervisor ...................................... 26

  E. Kepala Sekolah Sebagai Administrator ................................. 29

  F. Profesionalisme Guru.............................................................. 30

  G. Peran Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Profesionalisme guru PAI ....................................................... 39

  BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Letak Geografis SMP Negeri 3 Mertoyudan ......................... 43 B. Profil SMP Negeri 3 Mertoyudan .......................................... 43 C. Sarana dan Prasarana ............................................................. 45 D. Visi dan Misi .......................................................................... 46 E. Tata Tertib SMP Negeri 3 Mertoyudan .................................. 47 F. Temuan Data Penelitian .......................................................... 50 BAB IV PEMBAHASAN A. Proses Pembelajaran PAI di SMP Negeri 3 Mertoyudan ...... 56 B. Proses Peningkatan Profesionalisme Guru PAI

  di SMP Negeri 3 Mertoyudan ................................................. 60

  C. Peran Kepala Sekolah dalam Upaya Peningktan Profesionalisme Guru PAI SMP Negeri 3 Mertoyudan ............ 63

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................. 70 B. Saran ....................................................................................... 71 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Profil SMP Negeri 3 Mertoyudan

  42 Tabel 3.2 Sarana pendukung belajar/mengajar

  44

  

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran

  1 Pedoman Wawancara Lampiran

  2 Surat Tugas Pembimbing Skrispi Lampiran 3 lembar Bimbingan Skripsi Lampiran

  4 Surat Keterangan Penelitian Lampiran

  5 Daftar Nilai SKK Lampiran

  6 Riwayat Hidup Penulis Lampiran 7 Foto Tentang SMP Negeri 3 Mertoyudan Kab. Magelang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

  juga merupakan sesuatu yang sangat penting untuk pembentukan karakter sebuah peradaban dan kemajuan yang mengiringinya. Disamping itu, pendidikan merupakan wahana untuk menciptakan generasi muda yang kompeten untuk masa depan.

  Bangsa ini akan semakin terpuruk karena anak didiknya bertindak tidak sesui dengan kemajuan zaman yang terus berkembang secara cepat.

  Untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas diperlukan kerja sama semua pihak yang berkompeten untuk memberikan yang terbaik dalam memajukan pendidikan yang lebih baik dan berkualitas.

  Menghadapi dinamika kehidupan dan perkembangan masyarakat yang sangat cepat, pemerintah sebagai pihak yang berwenang telah melakukan berbagai macam usaha dan cara untuk mengatasi permasalahan pendidikan ini. Salah satunya adalah peningkatan kualitas dan profesionalitas tenaga pendidik (guru), misalnya dengan diadakan program sertifikasi guru dan dosen.

  Meskipun pada realitasnya program serifikasi guru dan dosen ini masih mendapatkan pro dan kontra dari berbagai pihak.

  Guru merupakan komponen terpenting dalam pendidikan. Kualitas dan profesionalitas guru harus benar-benar diperhatikan. Guru merupakan profesi/jabatan atau pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Jenis pekerjaan ini tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar kependidikan meskipun pada kenyataannya masih dilakukan orang di luar kependidikan. Inilah yang menyebabkan jenis profesi guru paling mudah terkena pencemaran (Moh. Uzer Usman, 2005: 6-7) tuntut untuk meningkatkan profesionalismenya guna untuk menghadapi perubahan yang cepat dari masyarakat. Dalam proses belajar mengajar dan menguasai materi, startegi pembelajarannya harus dikuasai agar dapat mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Hal ini merupakan tantangan berat yang harus di hadapi oleh sepanjang masa. Untuk itulah seoarang guru Pendidikan Agama Islam harus memiliki wawasan dalam arti menguasai materi pengajaran dan wawasan kependidikan dalam mengajar materi pendidikan agama kepada peserta didik di sekolah dan mempunyai wawasan profesionalisme guru

  Profesionalisme berasal dari kata profesi yang artinya suatu bidang pekerjaan yang ingin atau akan ditekuni oleh seseorang. Profesi juga diartikan sebagai suatujabatan atau pekerjaan tertentu yang mensyaratkan pengetahuan dan ketrampilan khusus yang diperoleh dari pendidikan akademis yang intensif (Kunandar, 2007: 45).

  Peningkatan kualitas dan profesioanlisme guru merupakan tanggung jawab kepala sekolah sebagai pemimpin sekolah. Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling berperan dalam meningkatkan kualiatas pendidikan. Seperti diungkapkan Supriadi (1998: 346) bahwa: Erat hubungannya antara mutu kepala sekolah dengan berbagai aspek kehidupan sekolah dengan berbagai aspek sekolah seperti disiplin sekolah, iklim budaya sekolah, dan menurunnya perilaku nakal peserta didik. Dalam pada itu kepala sekolah bertanggung jawab atas manajemen pendidikan secara micro, yang secara langsung berkaitan dengan proses

  Oleh karena itu banyak hal yang harus dilakukan oleh kepala sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru Pendidikan Agama Islam, supaya tujuan yang dapat tercapai sesuai dengan apa yang diharapkan. Dalam hal ini peran kepala sekolah sangat penting karena kepala sekolah sebagai seseorang yang diberi tanggung jawab untuk memimpin sekolah. Kepala sekolah disini berperan sebagai pemimpin yang menjadi kekuatan penggerak kehidupan sekolah. Oleh karena itu kepala sekolah harus memahami tugas dan fungsinya demi mencapai keberhasilan dalam meningkatkan profesionalisme guru Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82)

  Profesionalisme guru merupakan faktor penting dalam belajar mengajar. Dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah guru dituntut dapat mengaplikasikan teori yang telah diperoleh dalam lembaga pendidikan keguruan kedalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sehingga pembelajaran bukan hanya sebagai proses penyampaian materi saja tetapi juga sebuah proses penanaman nilai yang dapat direlisasikan dalam kehidupan peserta didik.

  Keadaan pendidikan sebagaimana diatas merupakan sebuah tantangan bagi lembaga pendidikan untuk merancang suatu sistem pembelajaran yang relevan dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat. SMP Negeri 3 Meroyudan sebagai salah satu lembaga pendidikan yang diharapakan dapat menunjukkan keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Guru dituntut dapat menciptakan suasana belajar mengajar yang kondusif sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. untuk dapat menjalankan tugas profesinya dengan baik. Yang pada mulanya kurang berkualitas karena kurangya kemampuan dalam mengajar. Namun, dari tahun ke tahun sekolah ini mengalami perubahan yang pada mulanya kurang berkulitas menjadi lebih berkualitas. Perubahan ini nampak pada terjadiya peningkatan jumlah siswa dan peningkatan rata-rata UAS yang lulus dari tahun ke tahun.

  Profesionalisme guru Pedidikan Agama Islam tidak berkembang bilamana tidak ada peran serta dari kepala sekolah. Kepala sekolah berperan sebagai pemimpin di sekolahdalam meningkatkan profesioanalisme guru. Untuk itu berbagai usaha telah kepala sekolah lakukan diantaranya dengan memberi kritikan, saran, motivasi kepada guru Pedidikan Agama Islam.

  Usaha-usaha yang telah kepala sekolah lakukan akan berdampak pada bekualitasnya sekolah ini. Untuk itu, kepala sekolah sangat dibutuhkan guna memajukan dan mengembangkan profesionalisme guru Pedidikan Agama Islam di sekolah ini.

  Berdasarkan realita dan fenomena tersebut, penulis mengadakan sebuah penelitian lapangan dengan judul “ Peran Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 3 Mertoyudan”.

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis membuat beberapa rumusan masalah yang akan sebagai acuan dalam pembahasan selanjutnya. Adapun rumusan masalah tersebut antara lain sebagai berikut:

  2. Bagaimana proses peningkatkan profesionalime guru PAI di SMP Negeri 3 Mertoyudan ?

  3. Bagaimana peran kepala sekolah dalam upaya peningkatan profesionalisme guru PAI di SMP Negeri 3 Mertoyudan ?

  C. Tujuan Penelitian

  Sesuai dari rumusan masalah di atas tujuan penelitian sebagai berikut :

  1. Untuk mengetahui proses pembelajaran PAI di SMP Negeri 3 Mertoyudan.

  2. Untuk mengetahui proses peningkatan profesionalime guru PAI di SMP Negeri 3 Mertoyudan.

  3. Untuk mengetahui peran kepala sekolah dalam upaya peningkatan profesionalisme guru PAI di SMP Negeri 3 Mertoyudan.

  D. Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua kalangan masyarakat pada umumnya dan khususnya dapat bermafaat bagi para guru dan seluruh anggota sekolah. Adapun manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut:

  1. Manfaat Teoritis.

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk mengembangkan teori tentang peran kepala sekolah dalam meningkatkan profesioanalisme guru PAI.

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan rekomendasi atau acuan kepala sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru PAI.

E. Telaah Pustaka

  Setelah penulis membaca hasil penelitian yang berkaitan dengan peran kepala sekolah di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga memang belum ada yang secara langsung mengangkat tema tersebut. Beberapa skripsi yang terkait dengan tema tersebut antara lain:

1. Skripsi Agus Yulis Setiyawan, berjudul “ Upaya Upaya Kepala sekolah

  dalam Mengembangkan Profesionalime Guru di MTs Assalafi Susukan, Kabupaten Magelang

  .” Agus dalam skripsinya tersebut membahas upaya kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme guru di MTs Assalafi Susukan.Hasil penelitian tersebut menyatakan profesioalisme guru sudah baik. Kepala sekolah melakukan beberapa cara untuk mengembangkan profesionalisme guru. Tindakan tindakan tersebut berupa nasehat, motivasi, pengecekan dana pengawasan.

  2. Skripsi Siti Lazimatun Nasy ifah, berjudul “Peranan Supervisi Pendidikan

  dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru Penedidikan Agama Islam di SMA N Se-Salatiga Tahun 2015

  .” Skripsi tersebut membahas peranan supervisi pendidikan dalam meningkatkan profesionalisme guru pendidikan agama Islam di SMA N Se-Salatiga. Penelitian ini di harapkan akan memberikan informasi dan masukan bagi para pengawas sekolah, tenaga pengajar dalam melaksanakan pembelajaran kepada perserta didiknya agar pendidikan tujuan pendidikan dapat tercapai.

  3. Skripsi Tsani Murtafiah, yang berjudul “Peranan Kepala Sekolah dalam

  Meningkatkan Profesioanlisme Guru di MIN Pajang Ambarawa

  .” Skripsi ini membahas peranan kepala sekolah dalam meningkatkan profesiaonalisme guru di MIN Panjang Ambarawa. Dari penelitian tersebut diketahui kepala sekolah sangat berperan penting dalam meningkatkan profesioanalisme guru. Sehingga dalam peroses belajar mengajar menjadi baik dan sesui dengan tujuan pendidikan bisa tercapai.

  Berdasarkan tinjuan pustaka, dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian yang akan penulis lakukan memiliki perbedaan dengan perbedaan dengan hasil penelitian- penelitian diatas. Penelitian ini lebih menyoroti tentang peran kepala sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru PAI.

  Disamping itu lokasi dan subjek yang diteliti juga berbeda dengan penelitian- penelitian di atas.

F. Penegasan Istilah

  Agar tidak terjadi salah dalam penafsiran terhadap judul skripsi di atas , maka penulis akan memaparkan penegasan istilah sebagai berikut:

  1. Peran Kepala Sekolah Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 854). Peran di artikan perangkat tingkah laku yang diharapkan dimiliki oleh orang yag berkedudukan di masyarakat. kedudukan (status). Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibanya sesuai dengan kedudukan, maka dia menjalankan suatu peran.

  Jadi peran adalah perangkat tingkah laku yang dinamis oleh seseorang yang berkedudukan di masyarakat atau lembaga. Dalam hal ini, kepala sekolah perlu menjalankan perannya sesuai dengan hak dan kewajibannya.

  Sedangkan kepala sekolah terdiri dari dua kata yaitu “kepala” dan “sekolah”. Kata “kepala” dapat diartikan “ketua” dan “pemimpin” dalam suatu organisasi atau sebuah lembaga. Sedangkan “sekolah” adalah sebuah lembaga dimana menjadi tempat menerima dan memberi pelajaran. Kepala sekolah dapat didefinisikan sebagai “seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah dimana di selenggarakan proses belajar mengajar, atau tempat dimana terjadi interaksi antara guru yng memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran (Wahjosumidjo, 2007: 83).

  Jadi peran kepala sekolah disini penulis mengartikan sebagai seperangkat perilaku yng diharapkan dilakukan oleh seorang kepala sekolah yang telah diberikan tugas untuk memimpin sesuai dengan kedudukan, dan hak dan kewajibannya sebagai seorang pemimpin.

  2. Profesionalisme guru Profesionalisme Guru Profesionalisme berasal dari kata profesi yang artinya suatu bidang pekerjaan yang ingin atau akan ditekuni oleh seseorang. Profesi juga diartikan sebagai suatu jabatan atau kusus yanag diperoleh dari pendidikan akademis yang intensif (Webstar,1989: 45).

  Sementara itu yang dimaksud profesionalisme adalah kondisi, arah, nilai tujuan dan kualitas suatu keahlian dan kewenangan yang berkaitan dengan pencaharian seseorang. Profesionalisme guru merupakan kondisi, arah, nilai,tujuan dan kualitas suatu keahlian dan kewenangan dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata pencaharian(Kunandar, 2011: 45-46).

  Prefesionalisme guru merupakan kondisi, arah, nilai, tujuan dan kualitas suatau keahlian dan kewenangan dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata pencaharian. Sementara itu guru yang profesional adalah guru yang memiliki kompetensi yang dipersyaratkan untuk melakukan tugas pendidikan dan pengajaran. Karena dari empat kompetensi yang ada dan salah satunya kompetensi profesional. Kompetensi disini meliputi pengetahuan, sikap, dan keterampilan professional baik yang bersifat pribadi, sosial, maupun akademis.

  Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian guru professional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal. Guru yang memiliki pengalaman yang kaya di bidangnya (Kunandar, 2007: 45- 47).

G. Metode Penelitian

  1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Di tinjau dari objeknya, jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif merupkan penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak mengunakan statistik atau kuantitatif lainnya. Penelitian kualitatif adalah “ penelitian yang bermaksud untuk memehami fenomena tentang apa yang di alami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi tidakan dan lain-lain (Moleong, 2008: 6)

  Penelitian kualitatif mengkaji perspektif partisipan dengan multi strategi. Strategi-strategi yang bersifat interaktif seperti observasi langsung observasi partisipa, wawancara mendalam, dokumen-dokumen, teknik- teknik perlengkapan seperti foto, rekaman, dan lain-lain. (Zuriah, 2009: 95)

  2. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Mertoyudan, Kec.

  Mertoyudan, Kab. Magelang. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data tentang peran kepala sekolah dalam meningkatakan profesionalisme guru PAI di SMP Negeri 3 Mertoyudan. Adapun waktu penenelitian pada bulan April tahun 2017 sampai dengan selesai.

  3. Sumber Data Sumber data terdiri dari dua yaitu data primer dan data sekunder. Data tersedia dalambentuk terkompilasi ataupun dalam bentuk file-file. Data ini harus dicari melaluinara sumber atau dalam istilah teknisnya responden yaitu orang yang kita jadikanobjek penelitian atau orang yang kita jadikan sebagai sarana mendapatkan informasiataupun data (Umi Narimawati, 2008 :98).Sedangkan menurut Sugiono (2008:402) data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data kepadapengumpul data.

  Sumber data primer disini dalam penelitian ini adalah sumber data yang dikumpulkan langsung dari informan utama yaitu Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Mertoyudan

  Sedangkan sumber sekunder adalah sumber yang mendukung penelitian yaitu guru pendidikan agama Islam dan juga bahan bahan pustaka dan dokumentasi lapangan.

  4. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data yaitu:

  a. Interview/ wawancara Menurut Esterberg ( 2002) wawacara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalm suatu topik tertentu (Sugiyono, 2014: 317). Sedangkan menurut Dudung Abdurrahaman (2003: 10) wawancara adalah suatau metode penelitian yang meliputi pengumpulan data melalui interaksi verbal langsung antara pewawacara, dengan responden.

  Pengumpulan data ini dilakukan dengan bertanya, namun dalam pelaksanaanya, ada dua cara dilakukan, yaitu secara lisan dan Dalam penelitian ini jenis wawacara yang dilakukan menggunakan pentunjuk umum wawacara. Jenis wawancara ini mengharuskan pewawancara membuat kerangka dan garis besar meteri yang dirumuskan dan tidak perlu ditanyakan secara beruntutan. (Moleong, 2009: 187)

  Dalam penelitian ini peneliti mewawancarai 3 orang yaitu kepala sekolah dan 2 guru pendidikan agama Islam.

  b. Metode Dokumentasi Metode Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagianya (Arikunto, 1996: 234).

  Metode dokumnetasi ini digunakan untuk memperoleh data yang berupa peran kepala sekolah, guru PAI di SMP Negeri 3 Mertoyudan.

  c. Metode Obsevasi Metode observasi adalah pengamatan yang meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra (Arikunto, 1996: 145)

  Metode ini digunakan untuk membantu dalam pengumpulkan data kondisi secara umum. Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan situasi dan kondisi SMP Negeri 3 Mertoyudan.

  5. Analisis Data yang diperoleh dari hasil wawanacara, cacatan lapangan, dan bahan bahan lain, sehingga dapat mudah di pahami dan temuannya dapat diinfomasikan kepada orang lain. Analis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkan kedalam unit-unit, menyusun ke dalam suatu pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain (Sugiyono, 2014: 334).

  Menurut Bogdon dan Biklen analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan menemukan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain (Moleong, 2009:248). Tujuan analisis data untuk menyederhanakan seluruh data yang terkumpul, menyajikanya dalam suatu susunan yang sistematis, kemudian mengolah dan menafsirkanya atau memaknai (Imam dan Tobroni, 2003: 134)

  Metode analisis data yang penulis gunakan adalah metode analisis data kualitatif, yaitu data yang berbetuk uraian kemudian penulis tafsirkan untuk mendapatkan makna yang terkandung. Dengan menggunakan metode ini tidaklah dimaksudkan untuk memperoleh penelitian yang baru akan tetapi hanya mendapatkan kejelasan atau penjelasan suatau pengertian tertentu dari penelaahan objek penelitian. Metode yang digunakan untuk membahas sekaligus kerangka pikir pada penelitian adalah sebagai berikut:

  a. Reduksi data memfokuskan pada hal-hal yang penting, di cari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu (Sugiyono, 2014:338)

  Dalam reduksi data, penulis mengumpulkan data dari observasi sesuai wawancara atau informasi lain. Hasil data ataupun informasi yang di peroleh disusun secara sistematis dan indentifikasi secara sederhana agar memeperoleh gambaran yang sesuai dengan tujuan penelitian.

  b. Menyusun Kategorisasi Katagorisasi adalah upaya memilih-milih setiap satuan kedalam bagian bagian yang memiliki kesamaan (Moleong, 2009:288). Penulis kemudian mengklarifiakasi atau mengolah berdasarkan katagori masing masing menurut fokus masalahnya.

  6. Pengecekan Keabsahan Data Untuk keabsahan data yang diperoleh, penulis menggunakan cara ketekunan dan keajegan penggunakan pengamatan serta triangulasi yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu (Moleong, 2009: 330). Dalam pelaksanaannya peneliti membandingkan data dari informan primer dengan informan lain, sehingga data benar- benar dapat teruji kebenaranya. Ada dua macam triangulasi yang digunakan yaitu: a. Triangulasi sumber data

  Triangulasi sumber berarti, untuk mendapatkan data dari sumber

  b. Triangulasi Metode Triangulasi metode dilakukan dengan cara mengecek derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa tehnik pengumpulan data dengan metode yang sama (Moleong, 2011: 331).

H. Sistematika Penulisan Skripsi

  Agar suatu penelitia dapat dengan mudah dipahami oleh orang yag membacanya, maka selaknya dapat sistematika penulisan. Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah :

  BAB I Pendahuluan. Dalam bab ini berisikan tentang latar belakang,rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, telaahpustaka, metodologi penelitian, dana sistematika penulisanskripsi.

  BAB II Landasan Teori. Dalam bab ini berisikan tentang hakikat peranan kepala sekolah, pengertian kepala sekolah, syarat-syarat kepemimpinan, Kepala sebagai pemimpin, kepala sekolah sebagai administrasi, kepala sekolah sebagai suversisor, profesionalisme guru, serta peran kepala sekolah dalammeningkatkan profesionalisme gurupendidikan agama islam.

  BAB III Laporan Hasil Penelitian. Dalam bab ini berisiskan tentang gambaran umum SMP Negeri 3 Mertoyudan meliputi profil SMPNegeri 3 dan letakgeografis SMP Negeri 3 Mertoyudan, sarana dan prasarana SMP Negeri 3 Mertoyudan, visi dan misi SMP Negeri 3 Mertoyudan, peraturan SMP Negeri 3 Mertoyudan, dan temuan data penelitian.

  BAB IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan. Dalam bab ini berisiskan sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru PAI dan prsoses pelaksanaannya.

  BAB V Penutup. Dalam bab ini berisikan tentang uraian mengenai kesimpulan dan saran. Sedangkan bagian akhir skripsi berisikan tentang lampiran-lampiran yang mendukung isi dari skripsi, kemudian daftar pustaka.

BAB II KAJIAN TEORI A. Hakikat Peran Kepala Sekolah Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 845), peran berarti

  berkedudukan di masyarakat. Sedangkan kepala sekolah berarti seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas memimpin suatu lembaga pedidikan di mana terjadi proses belajar mengajar (Wahjosumidjo, 2007: 88). Jadi peran kepala sekolah yaitu perangkat tingkah laku yang dimiliki oleh orang yang berkedudukan di suatu lembaga pendidikan dan diberi tugas untuk memimpin.

  Kepala sekolah adalah orang yang paling bertanggungjawab dalam pelaksanaan pelajaran sekolah dari waktu ke waktu. Ia adalah orang yang bertanggungjawab, baik ke dalam maupun keluar. Ke dalam artinya ia bertanggungjawab untuk memberdayakan guru, staf, sekolah, tenaga teknisi dan siswa. Ke luar artinya bertanggungjawab kepada pengguna sekolah dan secara kedinasan keatasnya (Damin, 2005: 77)

B. Kepala Sekolah 1. Pengertian Kepala Sekolah

  Kepala sekolah adalah satu komponen pedidikan yang paling berperan dalam meningkatkan kualitas pendidik dan penanggung jawab atas terselenggaranya pedidikan, aministrasi sekolah, pembinaan tenaga pedidikan lainnya, pendayaguna serta pemeliharaan sarana dan prasarana juga sebagai surpervisor pada untuk menjadi kepala sekolah(Mulyasa, 2007: 24).

  Menurut Saroni (2006, 47). Kepala sekolah adalah bapak sekaligs ibu dari semua guru yang bertugas di sekolah tesebut. Hal ini memberikan konsekwensi logis bahwa seorang kepala sekolah haruslah mempunyai tingkat kemampuan lebih sehingga dapat mengkontibusi segala kebutuhan diinginkan anak buahnya.

  Dalam kaitanya peran kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja tenaga kepedidikan perlu dipahami bahwa setiap kelapa sekolah bertanggung jawab mengarahkan apa yang baik bagi tenaga kependidikan, dan dia sendiri harus berbuat baik (Mulyasa, 2007: 160).

2. Syarat-Syarat Kepala Sekolah

  Seorang kepala sekolah hendaknya memiliki kepribadian yang baik sesuai dengan kepemimpinan yang akan dipegangnya. Ia hendaknya memiliki sifat-sifat jujur, adil dan dapat dipercaya, suka menolong dan membantu guru dalam menjalankan tugas dan mengatasi kesulitan- kesulitan, bersifat supel dan ramah, mempunyai sifat tegas dan konsekuen yang tidak kaku. Seorang kepala sekolah harus berjiwa nasioal dan memiliki filsafah hidup yang sesuai dengan falsafah dasar negara kita.

  Berdasarkan teori di atas, maka syarat seorang kepala sekolah adalah sebagai beikut: a. Memiliki ijazah yang sesui dengan ketentuan atau peratuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

  b. Mempunyai pengalaman kerja yang cukup, disekolah yang sejenis dengan sekolah yag dipimpinnya. c. Mempunyai sifat kepribadian yang baik, terutama sikap dan sifat-sifat kepribdian yang diperlukan bagi kepentingan kependidikan.

  d. Mempunyai keahlian dan pengetahuan yang luas, terutama mengenai bidang-bidang pengetahuan perkerjaan yang diperlukan bagi sekolah

  e.

   Mempunyai ide inisiatif yag baik untuk kemajuan dan perkembangan

  sekolahnya. (Daryanto, 2008:92) C.

   Kepala Sekolah sebagai Pemimpin 1. Pengertian Kepemimpinan Kepala Sekolah

  Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kepemimpinan berasal dari kata “pimpin” yang berati tuntunan, bimbingan, hasil memimpin.

  Kepemimpinan yaitu tindakan atau perbuatan seseorang yang menjadikan suatu kelompok bergerak ke arah dan tujuan-tujuan tertentu. Seseorang dikatakan sebagai pemimpin apabila orang itu dapat mempengaruhi pikiran, perasaan, dan perilaku orang lain baik dalam bentuk individu, maupun kelompok untuk mencapai tujuan tertentun.

  Menurut Soepari dalam Mulyasa (2002: 107) kepemipinan merupakan kemampuan untuk menggerakkan, mempengaruhi, memotivasi mengajak, mengarahkan, menasehati,membimbing, menyuruh, memerintah melarang dan bahkan menghukum (kalau perlu), serta membina dengan maksud agar manusia sebagai media manajemen mau bekerja dalam rangka mencapai tujuan administrasi secara efektif dan efisien.

  MenurutKoontz O’Donnel dan Weihrich. Kepemimipinan merupakan pengaruh, seni atau proses mempengaruhi orang lain, sehingga mereka dengan penuh kemauan berusaha ke arah tercapainya tujuan organisasi (Wahjosumidjo, 2007: 103).

  Kepemimpinan adalah suatu kekuatan penting dalam rangka pengelolaan, oleh sebab itu kemampuan memimpin secara efektif kepengikutan kemauan orang lain untuk mengikuti keinginan pemimpin. Kepala sekolah sebagai pemimpi harus hampu:

  a. Menimbulkan kemauan yang kuat dengan penuh semangat dan percaya dari para bawahan dalam melaksanakan tugas masing-masing.

  b. Memberikan bimbingan dan mengarahkan para bawahan serta memberikan dorongan, mamacu dan berdiri di depan demi kemajuan dan memberikan inspirasi dalam mencapai tujuan.

  Apabila seorang kepala sekolah ingin berhasil menggerakkan bawahan, seorang kepala sekolah harus: a. menghindarkan diri dari sikap dan perbuatan yang bersifat memaksa atau bertindak keras.

  b. Mampu melakukan tindakan yang melahirkan kemauan untuk bekerja dengan semangat dan percaya diri.

  c. Mampu membujuk bawahan sehingga bawahan yakin apa yang dilakukan adalah benar (Wahjosumidjo, 2007: 5).

  Berdasarkan uraian di atas penulis menyimpulkan yang dimaksud kepemimipinan kepala sekolah adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang kepala sekolah dengan maksud untuk mempengaruhi, menggerakkan, megembangkan lingkungan kerja yang produktif dan memuaskan bagi guru, serta pada akhirnya mampu menciptakan proses pembelajaran peserta didik meningkat.

2. Tipe-tipe Kepemimipinan Kepala Sekolah

  seseorang melaksanakan suatu kepemimpinan. Berbagia tipe kepemimpinan banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari termasuk di sekolah.

  Pemimpin pendidikan khususya sekolah atau madrasah formal adalah orang yang diangkat secara langsung baik oleh pemerintah maupun yayasan, atau melalui pemilihan. Adapun tipe- tipe kepemimpinan pada umumnya sebagai berikut: a. Kepemimpinan Otokratis

  Seorang pemimpin yang tergolong otokratis memiliki serangkaian karakteristik yang biasanya dipandang sebagai karakteristik yang negatif.

  Dengan kata lain kepemimpinan otokratis adalah seoarang pemimipin yang memiliki sifat egois (Mulyadi, 2010: 45).

  b. Kepemimpinan Paternalistik Kepemimpinan ini lebih diidentikkan degan kepemimpinan yang kebapakan. Kepemimpinan ini seperti menggunakan pengaruh yang bersifat kebapakan dalam menggerakkan bawahannya dalam mencapai tujuan.

  c. Kepemimpinan Demokratis Kepemimpinan ini menempatkan manusia sebagai faktor tepenting dalam sebuah organisasi. Dalam kependidikan ini setiap individu, sebagai dihargai atau dihormati eksistensinya dan perannya dalam memajukan dan mengembangkan organisasi. Oleh karena itu perilaku dalam gaya kepemimpinan yang dominan pada tipe kepemimpinan ini adalah perilaku perlindungan dan penyelamatan, perilaku memajukan 2014: 51-52).

  d. Kepemimpinan pribadi.

  Dalam sistem ini kepemimpinan adalah segala sesuatu tindakan yang dilakukan dengan mengadakan kontak pribadi dan dilakukan secara lisan atau langsung dilakukan secara pribadi oleh pemimipin yang bersangkutan dengan pegawainya.

  e. Kepemimpinan non pribadi Dalam kepemimpinan ini segala sesuatu kebijakan dilaksakan bawahan-bawahan atau media non pribadi baik rencana atau perintah juga pengawasan (Asmani, 2009: 100).

  f. Kepeimimpinan Laissez-Faire Dalam tipe ini sebenarnya pemimipin tidak memberkan pemimpinan. Tipe ini diartikan sebagai memberikan orang-orang berbuat sehendaknya. Dan pemimpin hanya berfungsi sebagai simbol, tidak memiliki keterampilan tidak mempunyai wibawa, tidak memilki keterampilan teknis, tidak bisa mengontrol anak buah, tidak mampu melaksanakan koordinasi kerja, tidak mampu menciptakan suasana kerja yang kooperatif (Siagian, 2003: 38).

3. Peran Kepala Sekolah sebagai Pemimipin

  Kepala sekolah sebagai penentu kebijakan di sekolah juga harus memfungsikan perannya secara maksimal dan mampu memimpin sekolah dengan bijak dan terarah serta mengarahkan kepada pencapaian tujuan yang yang tertentu saja akan berimbas pada kualitas lulusan anak didik sehingga bisa mengembangkan dan menyimpan masa depan yang cerah. Dan berikut ini peran a. Sebagai pelaksana (executive)

  Seorang pemimpin tidak boleh hanya memaksakan kehendak sendiri terhadap kelompoknya. Ia harus berusaha mejalankan atau memenuhi kehendak dan kebutuhan kelompoknya juga program yang telah di tetapkan bersama.

  b. Sebagai perencana (planner) Seorang pemimpin yang baik harus pandai membuat dan menyusun perencaan, sehingga segala sesuatu yang diperbuatanya dan tindakannya di perhitungkan dan bertujuan.

  c. Sebagai seorang ahli (expert) Seorang pemimpin haruslah mempunyai keahlian, terutama keahlian yang berhubungan dengan tugas jabatan kepemimpinan yang dipeganganya. d. Mewakili kelompok dalam tindakan keluar (external gruop

  representative )

  Pemimpin harus menyadari bahwa baik buruknya tindakannya di luar kelompoknya mencerminkan baik buruknya kelompok yang e. Mengawasi hubungan antara anggota-anggota kekolompok (controller of

  internal relentionship )

  Seorang pemimpin harus menjaga jangan sampai terjadi perselisihan dan berusaha membngun hubungan yang harmonis dan menimbulkan semangat berkerja kelompoknya.

  f. Bertidak sebagai pemberi gajaran atau pujian dan hukuman (purvoyer of

  reward and punishment )

  Pemimpi harus dapat membesarkan hari anggotanya yang giat berkerja dan banyak sumbangannya terhadap kelompoknya dan berani pula menghukum anggota yang berbuat merugikan kelompoknya.

  g. Bertindak sebagai wasit dan penengah (arbitrator and mendiator) Pemimpin harus dapat bertindak tegas, tidak pilih kasih atau mementingkan golongan dalam menyelesaikan perselisihan (Purwanto,

  2014: 65-66).

  Dari semua peran tersebut sangat berguna bagi kepala sekolah dalam menjalankan perannya. Karena kepala sekolah merupakan seorang panutan bagi guru, jadi ia haruslah dapat menjadi contoh yang baik. Seorang kepala sekolah juga harus dapat memberikan bimbingan dan arahan serta pelindungan kepada guru.

D. Kepala Sekolah Sebagai Supervisor 1. Pengertian kepala sekolah sebagai supervisor

  Supervisi adalah suatu usaha menstimulir, mengkoordinir, dan membimbing secara berlanjut pertumbuhan guru-guru baik secara pribadi mewujudkan seluruh fungsi pengajaran (Subari, 2008: 5).

Dokumen yang terkait

MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH DALAM PENGEMBANGKAN PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI MADRASAH TSANAWIYAHY NEGERI (MTsN) MALANG I

0 7 24

STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DASAR ALAM AR- ROHMAH KABUPATEN MALANG

2 12 37

A. PENDAHULUAN - PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMKN I DONOROJO

0 0 11

GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI KERJA GURU DI SMP NEGERI 3 SEPONTI

1 1 14

PERANAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU DI MIN PANJANG AMBARAWA - Test Repository

0 0 134

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERIBADAH SISWA TAHUN PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PERILAKU SISWADI SD NEGERI KALIBENING SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PERILAKU KALIBENING SALATIGA - Test Repository

0 2 118

UPAYA-UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENGEMBANGKAN PROFESIONALISME GURU DI MTS ASSALAFI SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG - Test Repository

0 2 118

PERANAN SUPERVISI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA NEGERI SE-SALATIGA - Test Repository

0 1 124

PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PEMBIASAAN BERAGAMA DAN BERBUDI PEKERTI SISWA DI SMP NEGERI 3 SALATIGA TAHUN 2014/2015 - Test Repository

0 0 134

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK PRIBADI MUSLIM SISWA SMP AL-MAS’UDIYYAH BANDUNGAN, KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - Test Repository

0 1 110