3 Tabung Biangko T
B
Ke dalam tujuh buah tabung reaksi masing-masing dimasukkan 2 mL larutan buffer fosfat dengan pH optimum, kemudian
ditambahkan 3 mL larutan TCA 20 bv dan 5 mL akuades serta diaduk dengan vortex. Masing-masing larutan tersebut diambil 2 mL
kemudian ditambahkan dengan 4 mL NaOH 0,5 M dan diaduk. Selanjutnya ditambahkan 1 mL reagen Folin-Ciocalteau dan didiamkan
selama 10 menit dan diukur absorbansinya pada panjang gelombang 650.
E. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif non statistik.
1. Penentuan Kadar Protein Terlarut dalam Tempe Kedelai
Konsentrasi protein terlarut dalam sampel mgmL dihitung dengan persamaan garis lurus yang diperoleh dari kurva standar kasein,
selanjutnya dinyatakan dalam bb dengan menggunakan rumus:
Berat Protein Terlarut Kadar Protein Terlarut dalam Sampai bb = x 100
100 Berat Sampel
Selanjutnya data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dengan membuat kurva antara kadar protein terlarut dalam bb sebagai sumbu
y dengan variasi lama fermentasi yang dinyatakan dalam jam sebagai sumbu x.
22
2. Penentuan Aktivitas Tripsin Terhadap Protein Terlarut Tempe Kedelai
Aktivitas enzim tripsin dihitung dengan mencari selisih serapan antara tabung eksperimen dengan kontrol. Satu unit aktivitas enzim tripsin
adalah banyaknya enzim tripsin yang bekerja spesifik pada substrat protein dan menghasilkan produk dengan kenaikan serapan sebesar 0,001 per
menit dari serapan kontrol pada kondisi percobaan. Rumus yang digunakan:
t x
Ao At
A 001
,
A = aktivitas enzim tripsin At = absorbansi pada waktu t menit
Ao = absorbansi pada waktu 0 menit t
= waktu inkubasi menit, dalam penelitian ini digunakan t = 20 menit Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dengan membuat
kurva antara aktivitas tripsin sebagai sumbu y dengan variasi lama fermentasi sebagai sumbu x.
23
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan diperoleh data sebagai berikut:
1. Proses Fermentasi Kedelai
Hasil pengamatan terhadap lama fermentasi kedelai pada 0 jam, 24 jam, 48 jam, 72 jam, 96 jam, dan 120 jam gambar 3a dan 3b
menunjukkan bahwa permukaan tempe hasil fermentasi pada jam ke-48 memiliki tekstur yang paling kompak.
2. Penentuan Kadar Protein Terlarut a. Penentuan Waktu Kestabilan
Dari pengukuran waktu kestabilan diperoleh grafik hubungan antara waktu dan absorbansi gambar 2. Dari grafik tersebut nampak
waktu kestabilan dari komplek warna adalah antara 60-90 menit. Data selengkapnya disajikan pada lampiran 2.
Gambar 2. Grafik Hubungan Absorbansi dan Waktu Kestabilan Komplek Warna
24