mempertangungjawabkan secara akademik terkait masalah filosofi dan teoritik yang digunakan, prinsip dan prosedur yang ditempuh. Pertanggungjawaban tersebut
dilakukan berdasarkan persyaratan yang dikenal dan diakui oleh dunia akademik, pengembang kurikulum dan para evaluator. Pada umumnya persyaratan semacam ini
tercantum dalam buku-buku akademik dan laporan perkembangan kurikulum. Para pengembang kurikulum dapat melakukan evaluasi secara internal oleh sejumlah
pengembang kurikulum yang terlibat dalam proses pengembangan atau dapat pula meminta jasa sejumlah evaluator untuk melakukan evaluasi secara eksternal.
3. Akuntabilitas Finansial
Akuntabilitas finansial dianggap sebagai cikal bakal lahirnya konsep akuntabilitas. Secara mendasar akuntabilitas finansial berkenaan dengan
pertanggungjawaban keuangan yang diperoleh untuk pengembangan suatu kurikulum. Dalam pertanggungjawaban ini, maka setiap rupiah yang diterima harus
dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan prosedur pertanggungjawaban berkenaan dengan cara uang itu digunakan yang berlaku, jumlah uang untuk suatu aktifitas dan
efisiensi penggunaan uang. Pertanggungjawaban semacam ini harus dipahami oleh pengembang
– pengembang kurikulum terutama mereka yang secara khusus bertanggungjawab
mengenai masalah keuangan. Tetapi lain halnya dengan evaluasi kurikulum, akuntabilitas yang berkenaan dengan prosedur dan jumlah uang dalam kaitannya
dengan kegiatan tidak menjadi kepedulian mereka melainkan fokus pada masalah efisiensi pemanfaatan dana.
4. Akuntabilitas Pemberian Jasa.
Akuntabilitas pelayanan pemberian jasa meliputi pemberian jasa pendidikan kepada kepada kelompok masyarakyat yang seharusnya mendapatkan pelayanan
tersebut. Akuntabilitas terhadap apa dan sejauh mana pelayanan yang sudah diberikan
terhadap masyarakyat,
dimensi akuntabilitas
pemberian jasa
mempertanyakan mengenai apakah kurikulum dalam proses implementasi terlaksana dengan sebaik - baiknya. Fungsi pelayanan pendidikan pemerintah dan masyarakyat
terhadap generasi muda adalah suatu kewajiban moral dan konstitusional. Dilihat dari kewajiban moral maka pemerintah dan masyarakyat secara moral bertanggung
jawab dalam memprsiapkan generasi muda untuk mengembangkan kehidupan pribadinyan dan mengemban tugas sebagai anggota masyarakyat. Beberapa
pertanyaan utama evaluasi kurikulum adalah :
1 Apakah guru telah memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya?
2 Apakah fasilitas dan kondisi serta suasana kerja mendukung guru untuk
memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya? 3
Apakah lingkungan kerja mendukung pemberian jasa pelayanan maksimal dari guru tercipta?
4 Apakah insentif yang tersedia mampu mendukung pemberian jasa pelayanan
maksimal dari guru? 5
dan sebagainya.
5. Akuntabilitas Dampak