ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTEK PENGUNGKAPAN SOSIAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

Nana Trisna Hayati dan Hotmal Jaafar: Analisis Faktor yang Mempengaruhi Praktek…

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTEK PENGUNGKAPAN SOSIAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

Nana Trisna Hayati dan Hotmal Jaafar Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara
Abstract: This study aims to determine whether the factors that embedded into the ownership of the company management, the level of leverage, firm size, profitability, and age affect the company's corporate social disclosure. The population in this study is a manufacturing company listed on the Stock Exchange in 2009 - 2011 of 152 companies’ and samples of 21 companies. The hypothesis tested using multiple regression analysis. These results indicate that simultaneous, variable management ownership, the level of leverage, firm size, profitability, and firm age have an influence on corporate social disclosure shows the testing found only partial ownership of the management and profitability variables that have a significant influence on corporate social disclosure, while other variables did not influence significantly.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah faktor – faktor perusahaan yang diproksikan kedalam kepemilikan manajemen, tingkat Leverage, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan umur perusahaan mempengaruhi pengungkapan sosial perusahaan. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009 – 2011 dimana jumlah populasi yang digunakan adalah sebanyak 152 perusahaan dam sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 21 perusahaan. Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan, variabel kepemilikan manajemen, tingkat Leverage, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan umur perusahaan memiliki pengaruh terhadap pengungkapan sosial perusahaan menunjukkan Dalam pengujian secara parsial ditemukan hanya variabel kepemilikan manajemen dan profitabilitas yang memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan sosial perusahaan, sedangkan variabel lainnya tidak berpengaruh secara signifikan.
Kata kunci: sosial perusahaan, tanggung jawab sosial perusahaan.

PENDAHULUAN Corporate Social Responsibility
(CSR) 1. Pengertian
Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab perusahaan merupakan komitmen perusahaan untuk bertindak secara etis dan beroperasi secara legal untuk peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan keluarganya beserta masyarakat secara lebih luas.Tanggung jawab sosial perusahaan dapat berupa: a. Pemeliharaan sumberdaya masyarakat,
Perusahaan harus bekerja sebagai sistem yang terbuka dua arah dengan penerimaan masukan secara terbuka

dari masyarakat dan memaparkan operasinya kepada publik, b. Perusahaan harus mengkalkulasi biaya sosial maupun manfaat dari suatu aktivitas, produk, atau jasa dan mempertimbangkannya secara cermat agar dapat diputuskan apakah kegiatan tersebut perlu dilanjutkan atau tidak, c. Memperhitungkan biaya sosial dari setiap aktivitas, produk, atau jasa ke dalam harga, sehingga konsumen membayar atas dampak konsumsinya terhadap masyarakat, d. Perusahaan melibatkan diri dalam aktivitas sosial, sesuai dengan kompetensinya dimana terdapat kebutuhan sosial yang penting.

98

Tanggung jawab sosial perusahaan

semakin mendapatkan perhatian oleh


kalangan dunia usaha sejak era reformasi

bergulir, masyarakat semakin kritis dan

mampu melakukan kontrol sosial terhadap

dunia usaha. Perubahan pada tingkat

kesadaran

masyarakat

tersebut

memunculkan kesadaran baru tentang

pentingnya melaksanakan CSR (Daniri,

2007).


Sebagai contoh, PT. Gudang garam

yang berada di Kediri, Jawa Timur pada

tahun 2009 dimana permasalahannya

mengenai mogok kerja masal yang

menuntut perbaikan gaji dan kesejahteraan

pekerja. PT. Freepot Indonesia yang berada

di Papua yang beroperasi semenjak tahun

1969 yang konfliknya masih

berkepanjangan hingga saat ini yang

berkaitan dengan tanah ulayat, pelanggaran


adat, kesenjangan sosial dan ekonomi yang

terjadi. PT. Lapindo Brantas yang berada di

Sidoarjo, Jawa Timur yang konfliknya

masih berkepanjangan yang diakibatkan

karena kejadian lumpur Lapindo tidak

sebatas pada kerusakan sosial, namun juga

kerusakan lingkungan.

2. Karakteristik yang mempengaruhi

pengungkapan sosial perusahaan

Karakteristik perusahaan dapat


menjelaskan variasi luas pengungkapan

sosial perusahaan dalam laporan tahunan,

karakteristik perusahaan merupakan

prediktor kualitas pengungkapan sosial

perusahaan (Lang and Lundhom, 1993).

Dalam penelitian ini, karakteristik

perusahaan

yang

mempengaruhi

pengungkapan sosial perusahaan


diproksikan kedalam kepemilikan

manajemen, tingkat leverage, ukuran

perusahaan, profitabilitas dan usia

perusahaan.

a. Kepemilikan manajemen

Semakin

besar

kepemilikan

manajemen didalam perusahaan maka

99


Jurnal Ekonom, Vol 15, No 3, Juli 2012
semakin produktif tindakan manajer dalam memaksimalkan nilai perusahaan. Manajer perusahaan akan mengungkapkan informasi sosial dalam rangka meningkatkan image perusahaan, meskipun perusahaan harus mengorbankan sumber daya untuk aktifitas tersebut. b. Tingkat leverage
Semakin tinggi tingkat leverage, semakin besar kemungkinan perusahaan akan melanggar perjanjian kredit sehingga perusahaan akan berusaha untuk melaporkan laba sekarang lebih tinggi (Belkaouli dan karpik, 1995). agar laba yang dilaporkan perusahaan tinggi, maka manajer harus mengurangi biaya – biaya (termasuk biaya dalam tanggung jawab sosial perusahaan).
c. Ukuran perusahaan Terdapat beberapa penjelasan
mengenai pengaruh ukuran perusahaan (size) terhadap kualitas pengungkapan sosial perusahaan, namun sebenarnya landasan teoritis mengenai pengaruh ukuran perusahaan tidak terlalu jelas. Tetapi, berbagai penelitian empiris yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pengaruh total aktiva hampir selalu konsisten dan secara statistik signifikan. Beberapa penjelasan yang mungkin dapat menjelaskan mengenai hubungan antara ukuran perusahaan dengan pengungkapan sosial perusahaan adalah bahwa perusahaan besar mempunyai kompleksitas dan dasar pemilikan yang lebih luas dibandingkan perusahaan kecil (cooke, 1992).
d. Profitabilitas Profitabilitas merupakan faktor yang
membuat manajemen menjadi bebas dan fleksibel dalam pengungkapan sosial perusahaan kepada pemegang saham (Hackston&Milne 1996), hubungan antara profitabilitas dan tingkat pengungkapan sosial perusahaan adalah ketika perusahaan memiliki tingkat laba yang lebih tinggi, maka perusahaan dalam hal ini pihak manajemen menganggap tidak perlu melaporkan hal – hal yang dapat mengganggu informasi tentang sukses keuangan tersebut. Sebaliknya, ketika tingkat profitabilitas rendah perusahaan akan berharap pengguna laporan akan membaca “goodnews” kinerja perusahaan.

Nana Trisna Hayati dan Hotmal Jaafar: Analisis Faktor yang Mempengaruhi Praktek…

e. Usia perusahaan Umur perusahaan diperkirakan
memiliki hubungan positif dengan kualitas pengungkapan sosial perusahaan. Alasan yang mendasari adalah bahwa perusahaan yang berumur lebih tua memiliki pengalaman yang lebih banyak dalam mempublikasikan laporan keuangan perusahaan.

METODE PENELITIAN

Data penelitian

Pemilihan sampel dilakukan


dengan metode purposive sampling.

Populasi penelitian adalah seluruh

perusahaan manufaktur yang terdaftar di

BEI yang berjumlah 152 perusahaan.

Sedangkan sampel yang digunakan dalam

penelitian ini berjumlah 21 perusahaan.

Penelitian dilakukan mulai dari tahun 2009-

2011.

Variabel independen terdiri dari

kepemilikan manajemen, tingkat leverage,


ukuran perusahaan, profitabilitas dan umur

perusahaan. Variabel independen

diasumsikan berpengaruh positif terhadap

variabel dependen yakni pengungkapan

sosial. Debt to asset ratio (DAR) adalah

rasio leverage yang menunjukkan

kemampuan

perusahaan

untuk

menggunakan pinjaman atau hutang untuk


membeli aktiva. Semakin besar, maka

semakin besar total hutang yang digunakan

untuk membeli aktiva. Semakin kecil,

maka semakin kecil total hutang yang

digunakan untuk membeli aktiva. semakin

tinggi tingkat leverage maka semakin besar

juga pengungkapan sosial perusahaan.

Ukuran perusahaan dapat

dinyatakan dalam total aktiva, penjualan

dan kapitalisasi pasar. Semakin besar total


aktiva, penjualan dan kapitalisasi pasar

semakin besar pula ukuran perusahaan

tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan total aktiva untuk menilai

ukuran perusahaan melalui logaritma dari

total aktiva. Total aktiva dipilih sebagai

proxy dikarenakan nilai aktiva relatif lebih

stabil dibandingkan penjualan dan

kapitalisasi pasar. Semakin besar ukuran

perusahaan semakin luas pengungkapan


sosial perusahaan.

Return On Asset (ROA) adalah

rasio profitabilitas yang mengukur

kemampuan

perusahaan

dalam

menghasilkan laba bersih pada tingkat

penjualan tertentu. Semakin tinggi

profitabilitas, maka semakin tinggi

kemampuan

perusahaan

untuk

menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat

penjualan tertentu dan Semakin rendah

profitabilitas, maka semakin rendah

kemampuan

perusahaan

untuk

menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat

penjualan tertentu. semakin tinggi

profitabilitas perusahaan, maka semakin

besar pengungkapan sosial perusahaan.

kepemilikan manajemen tingkat leverage ukuran perusahaan Profitabilitas Umur pengungkapan social Valid N (listwise)

Tabel C.1. Statistik deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum

63 2.180 63 .194 63 15.950 63 -.197 63 -1.000 63 .333 63

82.130 .811
35.034 .407
27.000 1.000

Mean
27.65714 .49161
27.64892 .09410
14.14286 .72487

Std. Deviation
17.836024 .167191 4.372659 .096192 6.278116 .207733

Tabel C.2. Hasil uji simultan (uji-F) ANOVAb

Model

Sum of Squares

Df

Mean Square

F

1 Regression

.733 5

.147 4.301

Residual

1.943

57

.034

Total

2.675

62

a. Predictors: (Constant), umur, ukuran perusahaan,kepemilikan manajemen, tingkat

profitabilitas. b. Dependent Variable: pengungkapan sosial

Sig. .002a
leverage,

100

Jurnal Ekonom, Vol 15, No 3, Juli 2012

Analisis data penelitian 1. Analisis deskriptif
Statistik deskriptif merupakan statistik yang menggambarkan memberikan gambaran fenomena atau karakteristik dari data (Jogiyanto 2004).
Melalui tabel deskriptif diatas, dapat diberi kesimpulan yaitu: a. Variabel independen kepemilikan
manajemen diukur melalui persentase jumlah saham yang dimiliki perusahaan. Kepemilikan manajemen memiliki nilai terendah 2,180 dan nilai tertinggi 82,13 dengan nilai rata-rata yaitu 27,66 b. Variabel independen leverage diukur melalui debt to asset ratio. DAR memiliki nilai terendah 0,19 dan nilai tertinggi 0,81 dengan nilai rata-rata yaitu 0,49 c. Variabel independen dengan ukuran perusahaan diukur melalui logarirma natural dari total aktiva. Ukuran perusahaan memiliki nilai terendah 15,95 dan nilai tertinggi 35,03 dengan nilai rata-rata yaitu 27,65 d. Variabel independen profitabilitas diukur melalui Return On Asset, ROA memiliki nilai terendah – 0,20 dan nilai tertinggi 0,41 dengan nilai ratarata yaitu 0,09. e. Variabel independen usia perusahaan diukur melalui selisih umur perusahaan dengan tahun first issue. memiliki nilai terendah – 1,00 dan nilai tertinggi 27,00 dengan nilai ratarata yaitu 14,14 f. Variabel dependen pengungkapan sosial diukur melalui indeks pengungkapan sosial g. dalam laporan tahunan. Indeks pengungkapan sosial memiliki nilai terendah

h. 0,33 dan nilai tertinggi 1,00 dengan nilai rata-rata yaitu 0,72.
2. Uji regresi simultan (Uji f) Uji f untuk mengetahui apakah
variabel independen secara simultan mempengaruhi variabel dependen. Berikut kriteria uji F yang digunakan - jika F-hitung > F-tabel pada α < 0,05,
maka H1 diterima - jika F-hitung < F-tabel pada α > 0,05,
maka H1 ditolak Uji simultan dilakukan untuk
menguji apakah variabel independen secara bersama -sama berpengaruh terhadap variabel dependen.
Dari hasil uji diatas, dapat dilihat bahwa F-hitung sebesar 4,301 dengan nilai signifikansi 0,02. Hasil uji tersebut menunjukkan bahwa nilai F-hitung > Ftabel (4,301 > 2,38), sedangkan nilai signifikansi < dari 0,05 (0,002 < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa secara simultan variabel kepemilikan manajemen, tingkat leverage, ukuran perusahaan, profitabilitas dan umur perusahaan mempengaruhi pengungkapan sosial. a. Uji Regresi Parsial (Uji t)
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan yang signifikan dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Nilai dari uji t dapat dilihat dengan membandingkan t-hitung dan t-tabel. Kriteria uji t yang digunakan : - jika t hitung > t tabel pada α < 0,05
maka Hi diterima - jika t hitung < t tabel pada α > 0,05,
maka Hi ditolak

Table C.3. t-test Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

B

Std. Error

Beta

1 (Constant)

.524 .180

saham

.005 .001

.392

lev

.188 .159

.151

size

-.005

.006

-.100

profit

.651 .279

.302

umur

.004 .004

.112

a. Dependent Variable: index

t 2.909 3.436 1.180 -.828 2.331 .891

Sig. .005 .001 .243 .411 .023 .377

101

Nana Trisna Hayati dan Hotmal Jaafar: Analisis Faktor yang Mempengaruhi Praktek…

Berikut ini adalah penjelasan hasil

pengujian statistik t pada tabel :

1) Pengaruh kepemilikan manajemen

terhadap pengungkapan sosial

Nilai t-hitung untuk variabel

kepemilikan manajemen adalah

sebesar 3,436. Nilai t-hitung lebih

besar dari t-tabel (3,436 > 2,00247)

dan nilai signifikan sebesar 0,01 (<

0,05) artinya H1 diterima, bahwa

ukuran perusahaan secara parsial

berpengaruh secara signifikan terhadap

pengungkapan sosial pada perusahaan

manufaktur pada tingkat kepercayaan

95%.

2) Pengaruh tingkat leverage terhadap

pengungkapan sosial

Nilai t-hitung untuk variabel tingkat

leverage adalah sebesar 1,180. Nilai t-

hitung lebih kecil dari t-tabel (1,180 <

2,00247) dan nilai signifikansi sebesar

0,243 (> 0,05) artinya H1 ditolak,

bahwa ukuran perusahaan secara

parsial tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap pengungkapan

sosial pada perusahaan manufaktur

pada tingkat kepercayaan 95%.

3) Pengaruh ukuran perusahaan terhadap

pengungkapan sosial

Nilai t-hitung untuk variabel ukuran

perusahaan adalah sebesar - 0,828

Nilai t-hitung lebih kecil dari t-tabel (-

0,828 < 2,00247) dan nilai signifikansi

sebesar 0,411 (> 0,05) artinya H1

ditolak, bahwa ukuran perusahaan

secara parsial tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap pengungkapan

sosial pada perusahaan manufaktur

pada tingkat kepercayaan 95%.

4) Pengaruh profitabilitas terhadap

pengungkapan sosial

Nilai t-hitung untuk variabel

profitabilitas adalah sebesar 2,311

Nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel

(2,331 > 2,00247) dan nilai

signifikansi sebesar 0,023 (< 0,05)

artinya H1 diterima, bahwa

profitabilitas

secara

parsial

berpengaruh secara signifikan terhadap

pengungkapan sosial pada perusahaan

manufaktur pada tingkat kepercayaan

95%.

5) Pengaruh umur perusahaan terhadap

pengungkapan sosial

Nilai t-hitung untuk variabel umur perusahaan adalah sebesar 0,891. Nilai t-hitung lebih kecil dari t-tabel (0,891 < 2,00247) dan nilai signifikansi sebesar 0,377 (> 0,05) artinya H1 ditolak, bahwa profitabilitas secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan sosial pada perusahaan manufaktur pada tingkat kepercayaan 95%.

Berdasarkan uji t dapat disimpulkan bahwa pengungkapan sosial dipengaruhi oleh variabel kepemilikan manajemen, tingkat leverage, ukuran perusahaan, profitabilitas dan umur perusahaan yang dimasukkan kedalam persamaan matematis:

Y = 0,524 + 0,005X1 + 0,188X2 – 0,005X3 + 0,651X4 + 0,004X5 + e

a) Koefisien konstanta adalah 0,524

menyatakan jika X1, X2, X3, X4 dan X5

adalah 0, maka indeks pengungkapan

sosial adalah 0524.

b) Koefisien regresi b1 sebesar 0,005

menunjukkan

bahwa

setiap

penambahan satu kali variabel

kepemilikan manajemen, maka akan

menambah indeks pengungkapan

sosial sebesar 0,005 dengan asumsi

variabel lain tetap.

c) Koefisien regresi b2 sebesar 0,188

menunjukkan

bahwa

setiap

penambahan satu kali variabel

leverage, maka akan menambah indeks

pengungkapan sosial sebesar 0,188

dengan asumsi variabel lain tetap.

d) Koefisien regresi b3 sebesar - 0,005

menunjukkan

bahwa

setiap

penambahan satu kali variabel ukuran

perusahaan, maka akan menambah

indeks pengungkapan sosial sebesar

0,005 dengan asumsi variabel lain

tetap.

e) Koefisien regresi b4 sebesar 0,651

menunjukkan

bahwa

setiap

penambahan satu kali variabel tingkat

profitabilitas, maka akan menambah

indeks pengungkapan sosial sebesar

0,651 dengan asumsi variabel lain

tetap.

f) Koefisien regresi b5 sebesar 0,004

menunjukkan

bahwa

setiap

102

penambahan satu kali variabel tingkat umur perusahaan, maka akan menambah indeks pengungkapan sosial sebesar 0,004 dengan asumsi variabel lain tetap.

PEMBAHASAN

DAN

HASIL

PENELITIAN

Hasil analisa statistik menunjukkan

bahwa secara simultan, variabel ukuran

perusahaan, profitabilitas, kepemilikan

manajemen dan tingkat leverage memiliki

pengaruh terhadap pengungkapan sosial

perusahaan sebesar 27% (adjusted R Square

= 0,274), sisanya sebesar 73% dipengaruhi

oleh variabel lain diluar variabel yang

digunakan. Berdasarkan F-tabel dapat

dilihat signifikansinya, dimana secara

simultan variabel yang digunakan memiliki

pengaruh yang signifikan dilihat dari F-

hitung yang lebih besar dari F-tabel (4,301

> 2,38), dan α = 0,002 (α < 0,05).

Dalam pengujian secara parsial

ditemukan hanya variabel kepemilikan

manajemen dan profitabilitas yang

memiliki pengaruh signifikan terhadap

pengungkapan sosial perusahaan,

sedangkan variabel lainnya tidak

berpengaruh secara signifikan. Pembahasan

terhadap masing – masing variabel dalam

pengujian secara parsial akan dibahas

berikut ini :

1. Kepemilikan manajemen

Melalui analisis uji-t, ukuran

perusahaan yang diproksikan

kedalam persentase saham yang

dimiliki perusahaan menunjukkan

pengaruh yang signifikan terhadap

pengungkapan sosial perusahaan

dengan nilai t = 3,436 (> 2,00247)

dan α = 0,01 (α > 0,05).

Hasil

penelitian

yang

menghubungkan antara kepemilikan

manajemen dengan pengungkapan

sosial ini mendukung penelitian

terdahulu yang dilakukan oleh

rosmasita (2007) yang menemukan

adanya pengaruh signifikan

kepemilikan manajemen terhadap

pengungkapan sosial perusahaan.

2. Tingkat leverage Melalui analisis uji-t, tingkat leverage yang diproksikan kedalam

103

Jurnal Ekonom, Vol 15, No 3, Juli 2012

DAR tidak menunjukkan pengaruh

yang

signifikan

terhadap

pengungkapan sosial perusahaan

dengan nilai t = 1,180 (< 2,00247)

dan α = 0,243 (α > 0,05).

Hasil

penelitian

yang

menghubungkan antara tingkat

leverage dengan pengungkapan

sosial ini mendukung penelitian

terdahulu yang dilakukan oleh

rosmasita (2007), sitepu (2008),

sianturi (2009) dan sandra (2011)

yang tidak menemukan adanya

pengaruh signifikan tingkat leverage

terhadap pengungkapan sosial

perusahaan.

3. Ukuran perusahaan

Melalui analisis uji-t, ukuran

perusahaan yang diproksikan

kedalam total aktiva tidak

menunjukkan pengaruh yang

signifikan terhadap pengungkapan

sosial perusahaan dengan nilai t = -

0,828 (< 2,00247) dan α = 0,411 (α >

0,05).

Hasil

penelitian

yang

menghubungkan antara ukuran

perusahaan dengan pengungkapan

sosial ini berbeda dengan penelitian

terdahulu yang dilakukan oleh

rosmasita (2007) dan sitepu (2008)

yang menemukan adanya pengaruh

signifikan ukuran perusahaan

terhadap pengungkapan sosial

perusahaan.

4. Profitabilitas

Melalui analisis uji-t, profitabilitas

yang diproksikan kedalam ROA

tidak menunjukkan pengaruh yang

signifikan terhadap pengungkapan

sosial perusahaan dengan nilai t =

2,331 (< 2,00247) dan α = 0,023 (α >

0,05).

Hasil

penelitian

yang

menghubungkan antara profitabilitas

dengan pengungkapan sosial ini

mendukung penelitian yang

dilakukan oleh sitepu (2008) dan

sianturi (2009) yang menemukan

adanya pengaruh signifikan ukuran

profitabilitas terhadap pengungkapan

sosial perusahaan.

Nana Trisna Hayati dan Hotmal Jaafar: Analisis Faktor yang Mempengaruhi Praktek…

5. Umur Perusahaan Melalui analisis uji-t, umur yang diproksikan kedalam selisih antara umur perusahaan dengan first issue tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan sosial perusahaan dengan nilai t = 0,891 (< 2,00247) dan α = 0,377 (α > 0,05).

KESIMPULAN

1. Dari hasil penelitian ini dengan

menggunakan data yang ada yang

dilakukan yang menggunakan uji determinasi (uji R2), variabel

kepemilikan manajemen, tingkat

leverage, ukuran perusahaan,

profitabilitas, dan umur perusahaan

hanya berpengaruh terhadap

pengungkapan sosial perusahaan

sebesar 27% (adjusted R Square =

0,274), sisanya sebesar 73%

dipengaruhi oleh variabel lain diluar

variabel yang digunakan. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa

variabel kepemilikan manajemen,

tingkat leverage, ukuran perusahaan,

profitabilitas, dan umur perusahaan

tidak berpengaruh signifikan terhadap

pengungkapan sosial perusahaan.

Namun, Berdasarkan F-tabel dapat

dilihat signifikansinya, dimana secara

simultan variabel yang digunakan

memiliki pengaruh terhadap dilihat

dari F-hitung yang lebih besar dari F-

tabel (4,301 > 2,38), dan α = 0,002 (α

< 0,05)

2. Dari hasil penelitian ini dengan

menggunakan data yang ada yang

dilakukan yang menggunakan uji

parsial (uji t) ditemukan hasil dari

masing – masing variabel, yaitu:

a. Kepemilikan manajemen

Melalui analisis uji-t, ukuran

perusahaan yang diproksikan

kedalam perbandingan saham

perusahaan

menunjukkan

pengaruh yang signifikan

terhadap pengungkapan sosial

perusahaan dengan nilai t = 3,436

(> 2,00247) dan α= 0,01 (α <

0,05),

b. Tingkat leverage

Melalui analisis uji-t, tingkat

leverage yang diproksikan

kedalam DAR tidak menunjukkan

pengaruh yang signifikan

terhadap pengungkapan sosial

perusahaan dengan nilai t = 1,180

(< 2,00247) dan α = 0,243 (α >

0,05),

c. Ukuran perusahaan

Melalui analisis uji-t, ukuran

perusahaan yang diproksikan

kedalam total aktiva tidak

menunjukkan pengaruh yang

signifikan terhadap pengungkapan

sosial perusahaan dengan nilai t=

- 0,828 (< 2,00247) dan α = 0,411

(α > 0,05),

d. Profitabilitas

Melalui

analisis

uji-t,

profitabilitas yang diproksikan

kedalam ROA menunjukkan

pengaruh yang signifikan

terhadap pengungkapan sosial

perusahaan dengan nilai t = 2,331

(> 2,00247) dan α = 0,023 (α <

0,05),

e. Umur Perusahaan

Melalui analisis uji-t, umur yang

diproksikan kedalam selisih

antara umur perusahaan dengan

first issue tidak menunjukkan

pengaruh yang signifikan

terhadap pengungkapan sosial

perusahaan dengan nilai t = 0,891

(< 2,00247) dan α = 0,377 (α >

0,05),

Dengan

demikian,

dapat

disimpulkan bahwa dalam pengujian secara

parsial ditemukan hanya variabel

kepemilikan manajemen dan profitabilitas

yang memiliki pengaruh signifikan

terhadap pengungkapan sosial perusahaan,

sedangkan variabel lainnya tidak

berpengaruh secara signifikan.

SARAN Berdasarkan keterbatasan penelitian
diatas, peneliti memberikan beberapa saran, yaitu 1. Peneliti selanjutnya menambah periode
penelitian sehingga dapat memperjelas keakuratan hasil penelitian, 2. Peneliti selanjutnya sebaiknya menggunakan jumlah sampel yang lebih besar,

104

3. Peneliti selanjutnya sebaiknya menambah atau menggunakan variabel independen yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

Achda, Tamam B., 2008. Konteks

Sosiologis Perkembangan Corporate

Social Responsibility (CSR) dan

Implementasinya di Indonesia.

http://www.menlh.go.id/serbaserbi/cs

r/sosiologi.pdf. Diakses tanggal 10

April 2011

Belkaoui, Ahmed and Philip G. Karpik,

1989. “Determinants of the

Corporate Decision to Disclose

Social Information”, Accounting,

Auditing and Accountability Journal,

Vol. 2 No. 1, p. 36-51.

Hackston, David and Markus J. Milne,

1996. “Some Determinants of Social

and Environmental Disclosure in

New Zealand Companies”,

Accounting,

Auditing

and

Accountability Journal, Vol. 9 No. 1,

p. 77-100.

Hendriksen, Eldon S., 1996. Teori

Akuntansi, Penerbit AK Group,

Yogyakarta.

Kusumadilaga, Rimba, 2010. “Pengaruh

Corporate Social Responsibility

terhadap Nilai Perusahaan dengan

Profitabilitas sebagai Variabel

Jurnal Ekonom, Vol 15, No 3, Juli 2012
Moderating (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)”. Skripsi Akuntansi, Universitas Diponegoro. Marpaung, Anggita Zoraya, 2009. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social Disclosure) dalam Laporan Keuangan Tahunan”. Skripsi Akuntansi, Universitas Sumatera Utara. Murtanto, 2006. “Menciptakan Nilai Tambah Melalui Corporate Social Responsibility”, Media Akuntansi, Edisi 53, Jakarta. Rosmasita, Hardhina, 2007. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social Disclosure) dalam Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Skripsi Akuntansi, Universitas Islam Indonesia. Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Bisnis, CV. Alfabeta, Bandung. Suharto, Edi. 2007. Corporate Social Responsibility : What is and Benefit for Corporate. http://www.policy.hu/suharto. Diakses tanggal 10 April 2011 http://www.csrindonesia.com. Diakses tanggal 10 April 2011

105