Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Praktek Pengungkapan Sosial Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI
1 SKRIPSI
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTEK PENGUNGKAPAN SOSIAL PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI
OLEH :
NANA TRISNA HAYATI 070503227
PROGRAM STUDI STRATA I AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
(2)
2
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Analisis Faktor yang Mempengaruhi Praktek Pengungkapan Sosial pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI” adalah benar hasil karya saya sendiri dan judul yang dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasikan, atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi Program S-1 Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Sumatera Utara. Semua sumber data dan informasi yang diperoleh telah dinyatakan dengan jelas, benar apa adanya. Apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh universitas sumatera utara.
Medan, April 2011 Yang membuat pernyataan,
Nana Trisna Hayati 070503227
(3)
3
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini yang berjudul “Analisis Faktor yang Mempengaruhi Praktek Pengungkapan Sosial pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI” ditujukan sebagai salah satu syarat dalam rangka memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Penulisan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya dukungan berupa doa, bimbingan, pengarahan, bantuan, kerja sama semua pihak yang telah turut membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak antara lain:
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Firman Syarif, MSi, Ak selaku Ketua Program Studi S1-Akuntansi dan Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak selaku Sekretaris Program Studi S1-Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Chairul Nazwar, MSi, Ak selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran dan tenaga sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Drs. Hotmal Jafar MM, Ak selaku Dosen Penguji I dan Bapak Drs. Sucipto, MM, Ak selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan kritik dan saran kepada penulis.
(4)
4
5. Ucapan terima kasih tulus saya kepada orang tua Drs. H. Bambang Teguh Sutrisno, Ak dan Hj. Titin Nurhayati yang senantiasa melimpahkan cinta dan kasih sayangnya serta selalu mendoakan dan mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
6. Ucapan terima kasih saya kepada adik – adik tersayang Rizki Nurul Amalia dan Sidiq Teguh Wijaya yang selalu mendoakan dan mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
7. Ucapan terima kasih yang terkhusus kepada Ari Rizki Setiawan, Sked yang selalu mendoakan dan mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
8. Ucapan terima kasih saya kepada sahabat – sahabat tersayang Dwi Irma Suryani, Ririn Saputri, Nurul Sukma Triraharjo Terima kasih atas persahabatan yang indah dan dukungan selama ini.
9. Ucapan terima kasih saya kepada teman – teman d’madamz ipiq, ages, ica, fadil, andrew, ijal, irdan, apis, heri, seno, ruby, nazmi, andre, ombing, ecan, yugo, leo, male terima kasih atas dukungan, kerjasama dan kebersamaan selama menempuh studi di fakultas ekonomi universitas sumatera utara
10. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada teman – teman stambuk 2007 serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu
(5)
5
Penulis menyadari banyak terdapat kekurangan dalam skripsi ini, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak.
Medan, 24 April 2011 Penulis,
Nana Trisna Hayati NIM : 070503227
(6)
6 ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah faktor – faktor perusahaan yang diproksikan kedalam kepemilikan manajemen, tingkat Leverage, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan umur perusahaan mempengaruhi pengungkapan sosial perusahaan. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2007 – 2009 dimana jumlah populasi yang digunakan adalah sebanyak 151 perusahaan dam sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 21 perusahaan. Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan analisis regresi berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan, variabel kepemilikan manajemen, tingkat Leverage, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan umur perusahaan memiliki pengaruh terhadap pengungkapan sosial perusahaan menunjukkan Dalam pengujian secara parsial ditemukan hanya variabel kepemilikan manajemen yang memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan sosial perusahaan, sedangkan variabel lainnya tidak berpengaruh secara signifikan.
Kata Kunci : Pengungkapan sosial perusahaan , Tanggung jawab sosial perusahaan
(7)
7 ABSTRACT
This research aims to determine whether companies factor that have (proksi) on management stakeholders, financial leverage, size, profitability, and age of companies of corporate social disclosure The population used in this research are manufacture that were listed on the Indonesian Stock Exchage in 2007 – 2009, where the total population was used as many as 151 companies and the samples used in this research is 21 companies. Hypothesis in this research are tested by using analysis multiregression
The result of this research indicated that in simultaneousty management stakeholders, financial leverage, size, profitability, and age have affected Of corporate social responsibility. In partially showed that only management stakeholder that effected significantly of corporate social responsibility, and other variable were not affected significanty
(8)
8
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
ABSTRAK ... v
ABSTRACT ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Perumusan Masalah ... 7
C. Tujuan Penelitian ... 7
D. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9
A. tinjauan teoritis ... 9
1. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) ... 9
2. Pengungkapan Sosial sebagai Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ... 10
3. Karakteristik yang Mempegaruhi Pengungkapan Sosial ... 13
(9)
9
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 17
C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis ... 20
a. Kerangka Konseptual ... 20
b. Hipotesis ... 22
BAB III METODE PENELITIAN ... 23
A. Jenis Penelitian ... 23
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 23
C. Jenis Data dan Sumber Data ... 25
D. Metode Pengumpulan Data ... 25
E. Identifikasi dan Pengukuran Variabel ... 26
F. Metode Analisa Data ... 29
1. Pengujian Asumsi Klasik ... 29
a. Normalitas ... 29
b. Multikolinearitas ... 29
c. Heterokedastisitas ... 30
d. Autokorelasi ... 30
2. Pengujian Hipotesis ... 31
a. Uji Koefisien Determinasi (Uji R2) ... 32
b.Uji Regresi Simultan (Uji F) ... 32
c. Uji Regresi Parsial (Uji t) ... 32
G. Jadwal Penelitian ... 33
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN ... 34
A. Data Penelitian ... 34
B. Analisis Data Penelitian ... 34
1. Analisis Deskriptif ... 34
2. Pengujian Asumsi Klasik ... 36
(10)
10
b. Uji Multikolinearitas ... 38
c. Uji Heterokedastisitas ... 39
d. Uji Autokorelasi ... 41
3. Pengujian Hipotesis ... 42
a. Uji koefisien determinasi (Uji R2) ... 42
b. Uji regresi simultan (Uji f) ... 43
c. Uji regresi parsial (Uji t) ... 44
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 47
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 51
A. Kesimpulan ... 51
B. Keterbatasan Hasil Penelitian ... 53
C. Saran ... 53
DAFTAR PUSTAKA ... 55
(11)
11
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
Tabel 1.1 kriteria masing – masing stakeholder ... 2
Tabel 2.1 Pengelompokan perusahaan yang terkait dengan praktik CSR ... 12
Tabel 2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 15
Tabel 3.1 Daftar Sampel Perusahaan ... 24
Tabel 3.2 Operasional Variabel ... 28
Tabel 3.3 Jadwal Penelitian ... 33
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif ... 34
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas ... 36
Tabel 4.3 Hasil Uji Multiko Linearitas ... 39
Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi ... 41
Tabel 4.5 Hasil Uji Heterokedastisitas ... 42
Tabel 4.6 Pedoman untuk memberikan interpretasi korfisien korelasi ... 42
Tabel 4.7 Hasil Uji T ... 43
(12)
12
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
Gambar 2.1 Piramida konsep CSR ... 10
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual ... 37
Gambar 4.1 Grafik Histogram ... 38
Gambar 4.2 Grafik P-Plot ... 39
(13)
13
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Halaman
Lampiran i : Daftar populasi dan Sampel ... 58
Lampiran ii : checklist item pengungkapan informasi CSR ... 63
Lampiran iii : Data Penelitian ... 66
Lampiran iv : Analisis Deskriptif ... 69
Lampiran v : Hasil Uji Normalitas ... 69
Lampiran vi : Hasil Uji Multikolinearitas ... 71
Lampiran vi : Hasil Uji Heterokedastisitas ... 61
Lampiran vii : Hasil Uji Autokorelasi ... 72
(14)
6 ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah faktor – faktor perusahaan yang diproksikan kedalam kepemilikan manajemen, tingkat Leverage, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan umur perusahaan mempengaruhi pengungkapan sosial perusahaan. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2007 – 2009 dimana jumlah populasi yang digunakan adalah sebanyak 151 perusahaan dam sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 21 perusahaan. Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan analisis regresi berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan, variabel kepemilikan manajemen, tingkat Leverage, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan umur perusahaan memiliki pengaruh terhadap pengungkapan sosial perusahaan menunjukkan Dalam pengujian secara parsial ditemukan hanya variabel kepemilikan manajemen yang memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan sosial perusahaan, sedangkan variabel lainnya tidak berpengaruh secara signifikan.
Kata Kunci : Pengungkapan sosial perusahaan , Tanggung jawab sosial perusahaan
(15)
7 ABSTRACT
This research aims to determine whether companies factor that have (proksi) on management stakeholders, financial leverage, size, profitability, and age of companies of corporate social disclosure The population used in this research are manufacture that were listed on the Indonesian Stock Exchage in 2007 – 2009, where the total population was used as many as 151 companies and the samples used in this research is 21 companies. Hypothesis in this research are tested by using analysis multiregression
The result of this research indicated that in simultaneousty management stakeholders, financial leverage, size, profitability, and age have affected Of corporate social responsibility. In partially showed that only management stakeholder that effected significantly of corporate social responsibility, and other variable were not affected significanty
(16)
14 BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Laporan keuangan merupakan suatu alat yang digunakan oleh manajemen untuk melakukan pertanggungjawaban kinerja ekonomi perusahaan kepada para investor, kreditur, dan pemerintah. Perusahaan yang melakukan penawaran kepada publik atau go public wajib menyampaikan laporan perusahaan kepada bapepam (badan pengawas pasar modal). Keadaan pasar modal merupakan salah satu sarana yang ada untuk mendapatkan modal bagi perusahaan untuk mendapatkan modal bagi perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya.
Tuntutan terhadap perusahaan untuk memberikan informasi yang transparan, dan tata kelola perusahaan (good corporate governance) yang semakin bagus, memaksa perusahaan untuk memberikan informasi mengenai aktivitas sosialnya. Hal ini juga disebabkan oleh kesadaran masyarakat yang semakin memikirkan kelestarian alam untuk kelangsungan hidup manusia dan terutama pada kesejahteraan sosial yang kini telah mengubah konsep akuntansi, yaitu untuk lebih memperhatikan kepedulian terhadap sosial dan lingkungan, perhatian ini terwujud dalam bentuk pertangungjawaban sosial perusahaan kepada masyarakat yang didalam akuntansi dinamakan Social Responsibility Accounting (SRA) atau akuntansi Pertanggungjawaban Sosial.
Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam perusahaan-perusahaan diharapkan selain memiliki komitmen finansial kepada pemilik
(17)
15
ataupun kepada pemegang saham, tapi juga memiliki komitmen sosial terhadap para pihak lain yang berkepentingan, karena CSR merupakan salah satu bagian dari strategi bisnis perusahaan dalam jangka panjang.
CSR menunjukkan kepedulian perusahaan terhadap kepentingan pihak – pihak lain secara lebih luas daripada hanya sekedar kepentingan perusahaan saja. CSR dapat menunjukkan semua hubungan yang terjadi antara sebuah perusahaan dengan stakeholder, termasuk didalamnya adalah pelanggan, pegawai, komunitas, investor, pemerintah, supplier bahkan juga kompetitor. Pengembangan program – program sosial perusahaan dapat berupa bantuan fisik, pelayanan kesehatan, pembangunan masyarakat, beasiswa dan sebagainya.
Tabel 1.1
kriteria kepuasan masing – masing stakeholder
Stakeholder Kriteria kepuasan stakeholder
Pemegang saham Prestasi keuangan
Karyawan Kepuasan kerja, gaji, supervisi
Konsumen Kualitas, pelayanan, lokasi, harga
Kreditor Creditworthiness
Komunitas Kontribusi terhadap komunitas
Pemasok Transaksi yang memuaskan
Pemerintah Kepatuhan terhadap hukum
Pemikiran yang mendasari CSR yang sering dianggap inti dari etika bisnis adalah bahwa perusahaan tidak hanya mempunyai kewajiban – kewajiban ekonomis dan legal (kepada pemegang saham atau stakeholder) tapi juga kewajiban – kewajiban terhadap pihak – pihak lain, karena perusahaan tidak bisa hidup, beroperasi, dan memperoleh keuntungan tanpa bantuan pihak lain.
Pengertian CSR adalah komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan
(18)
16
memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomi, sosial dan lingkungan.
Tanggung jawab sosial perusahaan semakin mendapatkan perhatian oleh kalangan dunia usaha sejak era reformasi bergulir, masyarakat semakin kritis dan mampu melakukan kontrol sosial terhadap dunia usaha. Perubahan pada tingkat kesadaran masyarakat tersebut memunculkan kesadaran baru tentang pentingnya melaksanakan CSR (Daniri, 2007).
Laporan keuangan merupakan suatu alat yang digunakan oleh manajemen untuk melakukan pertanggungjawaban kinerja ekonomi perusahaan kepada para investor, kreditur dan pemerintah. Laporan keuangan dapat dikelompokkan dalam pengungkapan yang sifatnya wajib (mandatory disclosure) dan pengungkapan yang sifatnya sukarela (voluntary disclosure), pengungkapan wajib merupakan ketentuan yang harus diikuti oleh setiap perusahaan yaitu institusi yang berisi tentang hal – hal yang harus dicantumkan dalam laporan keuangan menurut standar yang berlaku. Sedangkan pengungkapan yag bersifat sukarela ini tidak disyaratkan oleh standar, tetapi dianjurkan dan akan memberi nilai tambah bagi perusahaan yang melaksanakannya.
Menurut Utama (2007) perkembangan CSR juga terkait dengan semakin parahnya lingkungan yang terjadi di indonesia maupun dunia, sejalan dengan perkembangan tersebut, Undang – Undang No. 40 tahun 2007 tentang perseroan terbatas mewajibkan perseroan yang bidang usahanya dibidang yang terkait dengan bidang sumber daya alam untuk melaksanakan tanggung jawab sosial dan
(19)
17
lingkungan. Alasan perusahaan dalam melakukan pengungkapan informasi CSR secara sukarela hanya untuk mentaati peraturan yang ada.
Adapun dampak sosial yang ditimbulkan oleh masing – masing perusahaan tidak selalu sama, mengingat banyak faktor yang membedakan satu perusahaan dengan perusahaan lainnya sekalipun perusahaan tersebut berada dalam satu jenis usaha yang sama. Faktor – faktor yang membedakan perusahaan disebut juga dengan karakteristik perusahaan, yang diantaranya adalah ukuran perusahaan, tingkat likuiditas, tingkat profitabilitas, tingkat leverage, kendala sosial yang dimiliki, umur perusahaan, profil perusahaan, kepemilikan manajemen, struktur dewan komisaris, negara pemilik suatu perusahaan, negara tempat didirikannya perusahaan, dan sebagainya. Semakin kuat karakteristik yang dimiliki suatu perusahaan tersebut dalam menghasilkan dampak sosial bagi publik tentunya akan semakin kuat pula pemenuhan tanggung jawab sosialnya kepada publik.
Banyak penelitian yang menemukan terdapat hubungan positif antara CSR dengan kinerja keuangan, walaupun dampaknya dalam jangka panjang. Penerapan CSR tidak lagi dianggap sebagai cost melainkan sebagai investasi bagi perusahaan.
Sebagai contoh, PT. Gudang garam yang berada di Kediri, Jawa Timur dimana permasalahannya mengenai mogok kerja masal yang menuntut perbaikan gaji dan kesejahteraan pekerja. PT. Freepot Indonesia yang berada di Papua yang beroperasi semenjak tahun 1969 yang konfliknya masih berkepanjangan hingga saat ini yang berkaitan dengan tanah ulayat, pelanggaran adat, kesenjangan sosial dan ekonomi yang terjadi. PT. Lapindo Brantas yang berada di Sidoarjo, Jawa
(20)
18
Timur yang konfliknya masih berkepanjangan yang diakibatkan karena kejadian lumpur Lapindo tidak sebatas pada kerusakan sosial, namun juga kerusakan lingkungan. Dampak yang ditimbulkan mengakibatkan banyak kerusakan seperti hamparan sawah, tambak dan pekarangan berubah menjadi hamparan lumpur. PT. Kereta Api indonesia yang berada di Jakarta dimana permasalahannya mengenai penolakan serikat pekerja yang menolak kembalinya dewan direksi lama, karena dianggap bertanggungjawab atas beberapa kasus kecelakaan kereta api yang terjadi di indonesia.
Rosmasita (2007) menyatakan bahwa kepemilikan manajemen, tingkat leverage, ukuran perusahaan, dan profitabilitas secara bersama – sama memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pengungkapan sosial dalam laporan tahunan perusahaan manufaktur. Secara parsial hanya variabel kepemilikan manajemen yang memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan sosial perusahaan. Sitepu (2008) menyatakan bahwa ukuran dewan komisaris, profitabilitas, leverage, dan ukuran perusahaan secara simultan memiliki kemampuan mempengaruhi jumlah informasi sosial yang diungkapkan dalam laporan tahunan perusahaan manufaktur. Secara parsial hanya variabel dewan komisaris dan profitabilitas yang memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan sosial perusahaan. Sianturi (2009) menyatakan bahwa ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, ukuran dewan komisaris, tipe kepemilikan perusahaan, secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan sosial perusahaan. Secara parsial hanya variabel profitabilitas yang memiliki pengaruh signifikan terhadap luas pengungkapan sukarela. Sandra (2011) menyatakan bahwa ukuran
(21)
19
perusahaan, profitabilitas, ukuran dewan komisaris, kepemilikan manajemen, leverage secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan sosial perusahaan. Secara parsial hanya variabel dewan komisaris yang memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan sosial perusahaan.
Berdasarkan penelitian – penelitian yang telah dilakukan diatas, terdapat keanekaragaman hasil – hasil dari penelitian tersebut. Hal ini mendorong peneliti untuk melakukan pengujian kembali apakah karakteristik perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan sosial dengan mereplikasi penelitian dari sandra (2011) dan menambah variabel usia perusahaan dalam penelitian karna dianggap memiliki pengaruh terhadap pengungkapan sosial.
Penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur sebagai unit analisis penelitian karena perusahaan manufaktur memiliki kontribusi besar dalam menimbulkan masalah – masalah sosial yang berkaitan dengan lingkungan, energi, kesehatan dan keselamatan kerja, tenaga kerja, produk dan masyarakat.
Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, maka penulis ingin mengetahui pengaruh karakteristik perusahaan, yang diantaranya adalah Kepemilikan manajemen, tingkat leverage, ukuran perusahaan, profitabilitas dan umur perusahaan dapat mempengaruhi pengungkapan sosial perusahaan. Maka dari itu penelitian ini diberi judul “Analisis Faktor yang Mempengaruhi Praktek Pengungkapan Sosial pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.
(22)
20 B.Perumusan Masalah
1. Apakah kepemilikan manajemen, tingkat leverage , ukuran perusahaan, profitabilitas dan usia perusahaan manufaktur berpengaruh signifikan secara simultan terhadap pengungkapan sosial perusahaan.
2. Apakah kepemilikan manajemen, tingkat leverage , ukuran perusahaan, profitabilitas dan usia perusahaan manufaktur berpengaruh signifikan secara parsial terhadap pengungkapan sosial perusahaan.
C.Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh kepemilikan manajemen, tingkat leverage, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan usia perusahaan terhadap pengungkapan sosial perusahaan.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Bagi penulis
Penelitian ini menjadi salah satu upaya untuk mendapat pengetahuan dalam menulis karya ilmiah dan penelitian ini bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan menambah wawasan penulis dalam bidang akuntansi, khususnya yang berkaitan dengan pengaruh karakterisitik perusahaan terhadap pengungkapan sosial pada perusahaan manufaktur.
(23)
21 2. Bagi perusahaan
Memberi wacana tentang pentingnya pengungkapan sosial, terutama pada perusahaan manufaktur yang ada di Indonesia untuk untuk memperhatikan lingkungan alam disekitar perusahaan mereka.
3. Bagi akademis
Dapat dijadikan referensi dalam penelitian – penelitian selanjutnya disamping sebagai sarana untuk menambah wawasan
4. Bagi pihak lain
Sebagai bahan perbandingan yang berguna dalam menambah pengetahuan.
(24)
22 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.Tinjauan Teoritis
1. Tanggung Jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility)
CSR merupakan komitmen usahan untuk bertindak secara etis, beroperasi secara legal untuk peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan keluarganya beserta masyarakat secara lebih luas.
Menurut bank dunia, tanggung jawab sosial perusahaan terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu: perlindungan lingkungan, jaminan kerja, hak azasi manusia, interaksi dan keterlibatan perusahaan dengan masyarakat, standar usaha, pasar, pengembangan ekonomi dan badan usaha, perlindungan kesehatan, kepemimpinan dan pendidikan, serta bantuan bencana kemanusiaan.
Tanggung jawab sosial perusahaan dapat berupa: a. Pemeliharaan sumberdaya masyarakat.
b. Perusahaan harus bekerja sebagai sistem yang terbuka dua arah dengan penerimaan masukan secara terbuka dari masyarakat dan memaparkan operasinya kepada publik.
c. Perusahaan harus mengkalkulasi biaya sosial maupun manfaat dari suatu aktivitas, produk, atau jasa dan mempertimbangkannya secara cermat agar dapat diputuskan apakah kegiatan tersebut perlu dilanjutkan atau tidak.
(25)
23
d. Memperhitungkan biaya sosial dari setiap aktivitas, produk, atau jasa ke dalam harga, sehingga konsumen membayar atas dampak konsumsinya terhadap masyarakat.
e. Perusahaan melibatkan diri dalam aktivitas sosial, sesuai dengan kompetensinya dimana terdapat kebutuhan sosial yang penting.
Gambar 2.1 Piramida konsep CSR
2. Pengungkapan sosial sebagai tanggung jawab sosial perusahaan
Menurut murtanto (2006), dalam media akuntansi pengungkapan kinerja perusahaan seringkali dilakukan secara sukarela (voluntary disclosure). Pelaporan pengungkapan sosial dalam laporan tahunan merupakan voluntary disclosure, artinya pengungkapan ini bersifat sukarela dan belum diatur secara tegas dalam PSAK. Namun dengan kondisi saat ini, stakeholder mulai menganggap pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan itu menjadi salah satu yang penting.
Lingkup tanggung jawab sosial perusahaan:
a. Keterlibatan perusahaan dalam kegiatan – kegiatan sosial yang berguna bagi kepentingan masyarakat luas.
Tanggung jawab berkeprimanusiaan Tanggung jawab etis Tanggung jawab hukum Tanggung jawab ekonomi
(26)
24
b. Keuntungan ekonomis, karena akan menimbulkan citra positif bagi perusahaan, hal ini akan membuat masyarakat lebih menerima kehadiran produk perusahaan.
c. Memenuhi aturan hukum yang berlaku dalam suatu masyarakat, baik dalam kegiatan bisnis atau kegiatan sosial, agar bisnis berjalan secara baik dan teratur.
d. Hormat pada hak dan kepentingan stakeholder atau pihak – pihak tertentu yang terkait dengan kepentingan langsung atau tidak langsung dengan kegiatan bisnis suatu perusahaan.
Alasan perlunya keterlibatan sosial perusahaan:
a. Kebutuhan dan harapan masyarakat semakin berubah, masyarakat semakin kritis dan peka terhadap produk yang akan dibelinya, sehingga perusahaan tidak bisa hanya memusatkan perhatiannya untuk mendatangkan keuntungan. b. Terbatasnya sumber daya alam, bisnis diharapkan untuk tidak hanya mengekploitasi sumber daya alam yang terbatas, namun harus juga memelihara dan menggunakan sumber daya secara bijak.
c. Lingkungan sosial yang lebih baik, lingkungan sosial akan mendukung keberhasilan bisnis untuk waktu yang panjang, semakin baik lingkungan sosial dengan sendirinya akan ikut memperbaiki iklim bisnis yang ada. Misalnya semakin menurunnya tingkat pengangguran.
d. Perimbangan tanggung jawab dan kekuasaan, kekuasaan yang terlalu besar jika tidak diimbangi dengan kontrol tanggung jawab yang baik akan menyebabkan bisnis menjadi kekuatan yang merusak masyarakat.
(27)
25
e. Keuntungan jangka panjang, dengan tanggung jawab dan keterlibatan sosial tercipta suatu citra positif dimata masyarakat, karena terciptanya iklim sosial politik yang kondusif bagi kelangsungan bisnis perusahaan tersebut.
Manfaat CSR bagi perusahaan:
a. Mempetahankan dan mendongkrak reputasi serta citra merek perusahaan b. Mendapat lisensi untuk beroperasi secara sosial
c. Mereduksi resiko bisnis perusahaan
d. Melebarkan akses sumber daya bagi operasional usaha e. Membuka peluang pasar yang lebih luas
f. Mereduksi biaya, misalnya terkait dampak pembuangan limbah g. Memperbaiki hubungan dengan stakeholder
h. Memperbaiki hubungan dengan regulator
i. Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan j. Peluang mendapatkan penghargaan
Tabel 2.1
Pengelompokan perusahaan yang terkait dengan praktik CSR Peringkat Keterangan
Hijau - Perusahaan yang sudah menempatkan CSR pada strategi
inti dan jantung bisnisnya
- CSR tidak hanya dianggap sebagai keharusan, tetapi
kebutuhan (modal sosial)
Biru - Perusahaan yang menilai praktik CSR akan membawa
dampak positif terhadap usahanya karena merupakan investasi, bukan biaya
Merah - Perusahaan peringkat hitam yang memulai menerapkan
CSR. CSR masih dipandang sebagai komponen biaya yang mengurangi keuntungan perusahaan
Hitam - Kegiatannya degeneratif
- Mengutamakan kepentingan bisnis
(28)
26 disekelilingnya
3. Karakteristik yang mempengaruhi pengungkapan sosial
Karakteristik perusahaan dapat menjelaskan variasi luas pengungkapan sosial perusahaan dalam laporan tahunan, karakteristik perusahaan merupakan prediktor kualitas pengungkapan sosial perusahaan (Lang and Lundhom, 1993).
Dalam penelitian ini, karakteristik perusahaan yang mempengaruhi pengungkapan sosial perusahaan diproksikan kedalam kepemilikan manajemen, tingkat leverage, ukuran perusahaan, profitabilitas dan usia perusahaan.
a. Kepemilikan manajemen
Semakin besar kepemilikan manajemen didalam perusahaan maka semakin produktif tindakan manajer dalam memaksimalkan nilai perusahaan. Manajer perusahaan akan mengungkapkan informasi sosial dalam rangka meningkatkan image perusahaan, meskipun perusahaan harus mengorbankan sumber daya untuk aktifitas tersebut.
b. Tingkat leverage
Semakin tinggi tingkat leverage, semakin besar kemungkinan perusahaan akan melanggar perjanjian kredit sehingga perusahaan akan berusaha untuk melaporkan laba sekarang lebih tinggi (Belkaouli dan karpik, 1995). agar laba yang dilaporkan perusahaan tinggi, maka manajer harus mengurangi biaya – biaya (termasuk biaya dalam tanggung jawab sosial perusahaan).
(29)
27 c. Ukuran perusahaan
Terdapat beberapa penjelasan mengenai pengaruh ukuran perusahaan (size) terhadap kualitas pengungkapan sosial perusahaan, namun sebenarnya landasan teoritis mengenai pengaruh ukuran perusahaan tidak terlalu jelas. Tetapi, berbagai penelitian empiris yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pengaruh total aktiva hampir selalu konsisten dan secara statistik signifikan. Beberapa penjelasan yang mungkin dapat menjelaskan mengenai hubungan antara ukuran perusahaan dengan pengungkapan sosial perusahaan adalah bahwa perusahaan besar mempunyai kompleksitas dan dasar pemilikan yang lebih luas dibandingkan perusahaan kecil (cooke, 1998).
d. Profitabilitas
Profitabilitas merupakan faktor yang membuat manajemen menjadi bebas dan fleksibel dalam pengungkapan sosial perusahaan kepada pemegang saham (Hackston&Milne), hubungan antara profitabilitas dan tingkat pengungkapan sosial perusahaan adalah ketika perusahaan memiliki tingkat laba yang lebih tinggi, maka perusahaan dalam hal ini pihak manajemen menganggap tidak perlu melaporkan hal – hal yang dapat mengganggu informasi tentang sukses keuangan tersebut. Sebaliknya, ketika tingkat profitabilitas rendah perusahaan akan berharap pengguna laporan akan membaca “goodnews” kinerja perusahaan.
e. Usia perusahaan
Umur perusahaan diperkirakan memiliki hubungan positif dengan kualitas pengungkapan sosial perusahaan. Alasan yang mendasari adalah
(30)
28
bahwa perusahaan yang berumur lebih tua memiliki pengalaman yang lebih banyak dalam mempublikasikan laporan keuangan perusahaan.
4. Pelaporan tanggung jawab sosial perusahaan
Ada 2 jenis pengungkapan pelaporan keuangan yang telah ditetapkan oleh badan yang memiliki otoritas dipasar modal. Yang pertama adalah pengungkapan wajib (mandatory disclosure), yaitu informasi yang harus diungkapkan oleh emiten yang diatur oleh peraturan pasar modal disuatu negara. Sedangkan yang kedua adalah pengungkapan sukarela (voluntary disclosure), yaitu pengungkapan yang dilakukan secara sukarela oleh perusahaan tanpa diharuskan oleh standar yang ada.
Pengungkapan sosial perusahaan merupakan informasi yang sifatnya sukarela. Karenanya, perusahaan memiliki kebebasan untuk mengungkapan informasi yang tidak diharuskan oleh badan penyelenggara pasar modal. Keragaman dalam pengungkapan sosial perusahaan disebabkan oleh entitas yang dikelola oleh manajer yang memiliki filosofis manajerial yang berbeda dan keluasan dalam kaitannya dengan informasi pengungkapan sosial perusahaan kepada masyarakat.
Standar pelaporan CSR sampai saat ini belum mempunyai standar yang baku, hal ini dikarenakan adanya permasalahan yang berhubungan dengan biaya dan manfaat sosial. Perusahaan dapat membuat sendiri model pelaporan CSR.
(31)
29
Dalam menyusun dan mengungkapkan informasi tentang aktifitas CSR perusahaan, Zhegal&ahmed (1990) mengidentifikasi hal-hal yang berkaitan dengan pelaporan pengungkapan sosial perusahaan, yaitu sebagai berikut: a. Lingkungan
Bidang ini meliputi aktivitas pengendalian pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup. Meliputi pengendalian terhadap polusi, pencegahan atau perbaikan terhadap kerusakan lingkungan, konservasi alam dan pengungkapan lain yang berkaitan dengan lingkungan.
b. Energi
Bidang ini meliputi aktivitas dalam pengaturan penggunaan energi dalam hubungannya dengan operasi perusahaan dan peningkatan efisiensi terhadap produk perusahaan. Meliputi konservasi energi, efisiensi energi, dan sebagainya.
c. Praktik bisnis yang wajar
Meliputi pemberdayaan terhadap minoritas dan perempuan, serta dukungan terhadap usaha minoritas.
d. Sumberdaya manusia
Bidang ini meliputi aktivitas untuk kepentingan karyawan sebagai sumberdaya manusia bagi perusahaan maupun aktivitas didalam suatu komunitas. Aktivitas tersebut antaralain, program pelatihan dan peningkatan keterampilan, perbaikan kondisi kerja, upah dan gaji serta tunjangan yang memadai, pemberian beberapa fasilitas, jaminan keselamatan kerja, pelayanan kesehatan, pendidikan, seni, dan sebagainya.
(32)
30 e. Produk
Meliputi keamanan, pengurangan polusi, dan sebagainya.
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Tabel 2.2
Tinjauan Penelitian Terdahulu No Nama Peneliti
Terdahulu
Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian 1 Hardhina
Rosmasita (2007)
Faktor – faktor yang
mempengaruhi pengungkapan sosial (social disclosure) dalam laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur Variabel independen: Persentase kepemilikan manajemen, tingkat leverage ukuran perusahaan, profitabilitas Variabel dependen: Pengungkapan informasi lingkungan
Menunjukkan secara parsial hanya variabel kepemilikan manajemen yang memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan sosial perusahaan. kepemilikan manajemen, leverage, ukuran perusahaan dan profitabilitas secara bersama – sama memiliki kemampuan untuk
mempengaruhi
pengungkapan sosial dalam laporan tahunan perusahaan manufaktur
2 Andre Christian Sitepu
(2008)
Faktor – faktor yang mempengaruhi pengungkapan informasi sosial dalam laporan tahunan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta Variabel independen: Ukuran dewan komisaris, tingkat leverage, ukuran perusahaan, tingkat profitabilitas Variabel dependen: Pengungkapan sosial
Menunjukkan secara parsial hanya variabel dewan komisaris dan profitabilitas yang memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan sosial perusahaan. ukuran dewan komisaris, ukuran
perusahaan dan profitabilitas secara simultan memiliki
kemampuan mempengaruhi jumlah informasi sosial yang diungkapkan dalam laporan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar
(33)
31
di Bursa Efek Jakarta 3 Ira vita sari
sianturi (2009)
Pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, dan tipe kepemilikan perusahaan terhadap luas pengungkapan sukarela laporan tahunan perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di bursa efek indonesia Variabel independen: Profitabilitas, ukuran perusahaan, leverage, tipe kepemilikan Variabel dependen: Pengungkapan sukarela
menunjukkan bahwa secara parsial,profitabilitas
mempengaruhi luas pengungkapan sukarela sedangkan ukuran
perusahaan, leverage dan tipe kepemilikan
perusahaan tidak mempengaruhi luas pengungkapan sukarela. Secara simultan ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage dan tipe
kepemilikan perusahaan mempengaruhi luas pengungkapan sukarela 4 Tengku siti
sandra (2011) Pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan sosial (social disclosure) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
Variabel independen: Ukuran perusahaan, profitabilitas, ukuran dewan komisaris, kepemilikan manajemen, tingkat leverage Variabel dependen: Pengungkapan sosial Menunjukkan ukuran perusahaan, profitabilitas, ukuran dewan komisaris, kepemilikan manajemen, leverage secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan sosial perusahaan. Secara parsial hanya variabel dewan komisaris yang memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan sosial perusahaan Rosmasita (2007) dalam penelitiannya menunjukkan secara parsial hanya variabel kepemilikan manajemen yang memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan sosial perusahaan. kepemilikan manajemen, tingkat leverage, ukuran perusahaan, dan profitabilitas secara bersama – sama memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pengungkapan sosial dalam laporan tahunan perusahaan manufaktur.
Sitepu (2008) dalam penelitiannya menyatakan bahwa ukuran dewan komisaris, profitabilitas, leverage, dan ukuran perusahaan secara simultan
(34)
32
memiliki kemampuan mempengaruhi jumlah informasi sosial yang diungkapkan dalam laporan tahunan perusahaan manufaktur. Secara parsial hanya variabel dewan komisaris dan profitabilitas yang memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan sosial perusahaan.
Sianturi (2009) dalam penelitiannya menyatakan bahwa ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, ukuran dewan komisaris, tipe kepemilikan perusahaan, secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan sosial perusahaan. Secara parsial hanya variabel profitabilitas yang memiliki pengaruh signifikan terhadap luas pengungkapan sukarela.
Sandra (2011) melakukan penelitian untuk menjelaskan pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan sosial (social disclosure) pada perusahaan manufaktur. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan yang tercatat di BEI tahun 2006 – 2008 dimana perusahaan – perusahaan tersebut menyediakan informasi mengenai pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan di dalam laporan tahunannya, yaitu sejumlah 15 perusahaan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, profitabilitas, ukuran dewan komisaris, kepemilikan manajemen, leverage secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan sosial perusahaan. Secara parsial hanya variabel dewan komisaris yang memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan sosial perusahaan.
(35)
33 C.Kerangka Konseptual dan Hipotesis
1. Kerangka konseptual
Berikut ini adalah kerangka konseptual dari penelitian ini. Variabel independen terdiri dari struktur kepemilikan, tingkat leverage, ukuran perusahaan, profitabilitas dan umur perusahaan. Variabel independen diasumsikan berpengaruh positif terhadap variabel dependen yakni pengungkapan sosial.
Sumber : Diolah Peneliti (2011)
Gambar 2.2 Kerangka konseptual
Publik sebagai salah satu stakeholder wajib mengetahui tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan. Sebagai salah satu stakeholder, peran publik sebagai pemegang saham bisa menjadi salah satu dorongan perusahaan untuk melakukan pengungkapan tanggung jawab sosial yang dilakukan perusahaan. Semakin besar kepemilikan saham oleh publik dalam suatu
Kepemilikan Manajemen (X1)
Tingkat Leverage (X2)
Ukuran Perusahaan (X3)
Profitabilitas (X4) Umur Perusahaan
(X5)
Pengungkapan Sosial
(36)
34
perusahaan, maka semakin besar pula tanggung jawab perusahaan untuk mengungkapkan tanggung jawab sosialnya.
Debt to asset ratio adalah rasio leverage yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menggunakan pinjaman atau hutang untuk membeli aktiva. Semakin besar, maka semakin besar total hutang yang digunakan untuk membeli aktiva. Semakin kecil, maka semakin kecil total hutang yang digunakan untuk membeli aktiva. semakin tinggi tingkat leverage maka semakin besar juga pengungkapan sosialnya.
Ukuran perusahaan dapat dinyatakan dalam total aktiva, penjualan dan kapitalisasi pasar. Semakin besar total aktiva, penjualan dan kapitalisasi pasar semakin besar pula ukuran perusahaan tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan total aktiva untuk menilai ukuran perusahaan melalui logaritma dari total aktiva. Total aktiva dipilih sebagai proxy dikarenakan nilai aktiva relatif lebih stabil dibandingkan penjualan dan kapitalisasi pasar. Semakin besar ukuran perusahaan semakin luas pengungkapan sosialnya.
Return On Asset adalah rasio profitabilitas yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Semakin tinggi profitabilitas, maka semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan tertentu dan Semakin rendah profitabilitas, maka semakin rendah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan tertentu. semakin tinggi profitabilitas perusahaan, maka semakin besar pengungkapan informasi sosialnya.
(37)
35
Umur perusahaan diperkirakan memiliki hubungan positif dengan kualitas pengungkapan sukarela. Alasan yang mendasarinya adalah bahwa perusahaan yang berumur lebih tua memiliki pengalaman yang lebih banyak dalam mempublikasikan laporan keuangan. Perusahaan yang memiliki pengalaman lebih banyak akan lebih mengetahui kebutuhan konstituennya akan informasi tentang perusahaan.
2. Hipotesis
Menurut erlina (2007) “hipotesis adalah proporsi yang dirumuskan dengan maksud untuk diuji secara empiris”. Hipotesis merupakan dugaan atau jawaban sementara terhadap masalah yang akan diuji kebenarannya, melalui analisis data yang relevan dan kebenarannya akan diketahui setelah melakukan penelitian.
Berdasarkan kerangka kunseptual yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian dirumuskan sebagai berikut:
H1 : apakah struktur kepemilikan saham, tingkat leverage, ukuran perusahaan, profitabilitas dan usia perusahaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan sosialnya.
H2 : apakah struktur kepemilikan saham, tingkat leverage, ukuran perusahaan, profitabilitas dan usia perusahaan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan sosialnya.
(38)
36 BAB III
METODE PENELITIAN
A.Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (sugiyono, 2006). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara lima variabel independen, terhadap satu variabel dependen. Hubungan yang diuji adalah hubungan variabel independen terhadap variabel dependen baik secara parsial maupun simultan
B.Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi menurut Sugiyono (2006), merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari subjek atau objek yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2007 – 2009 yang berjumlah 151 perusahaan.
Sampel menurut Mardialis (2005), merupakan sebagian dari seluruh individu yang menjadi objek penelitian. Sampel dipilih dengan purposive sampling, yaitu mengambil sampel yang telah ditentukan sebelumnya berdasarkan maksud dan tujuan penelitian.
(39)
37
Beberapa kriteria yang digunakan untuk memilih sampel:
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dan tidak didelisting pada tahun 2007 – 2009
2. Perusahaan tersebut menerbitkan laporan keuangan dan laporan tahunan lengkap pada tahun 2007 – 2009
3. Perusahaan tersebut menyediakan informasi mengenai pelaksanaan CSR di dalam laporan tahunannya pada tahun 2007 – 2009
Tabel 3.1
Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur No Kode Nama Perusahaan
1 AKRA PT Akr Corporindo Tbk 2 ASGR PT Astra Graphia Tbk 3 AUTO PT Astra Otoparts Tbk 4 BRPT PT Barito PacificTbk 5 BUMI PT Bumi Resources Tbk 6 CTBN PT Citra TubindoTbk
7 ELSA PT Elnusa Tbk
8 FASW PT Fajar Surya Wisesa Tbk 9 GTJL PT Gajah Tunggal Tbk 10 HEXA PT Hexindo Adiperkasa Tbk 11 INTP PT Indocement Tbk
12 INDF PT Indofood Tbk 13 KLBF PT Kalbe Farma Tbk 14 SGRO PT Sampoerna Tbk
15 SIPD PT Sierad Tbk
16 SOBI PT Sorini Agro Asia Tbk 17 TIRA PT Tira Austenite Tbk 18 TURI PT Tunas Ridean Tbk 19 ULTJ PT Ultra Jaya Milk Tbk 20 UNVR PT Unilever Tbk 21 UNTD PT United Tractors Tbk
(40)
38 C.Jenis dan Sumber Data
Ada dua jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diambil dari buku, jurnal, makalah, penelitian terdahulu dan situs internet yang berhubungan dengan tema penelitian ini. Sedangkan data kuantitatif yaitu data yang diukur dalam suatu skala numerik.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari :
1. IDX (indonesian Stock Exchange) dengan website
2. Laporan keuangan dan laporan tahunan yang dipublikasikan di pusat referensi pasar modal Bursa Efek Indonesia untuk tahun 2007-2009, untuk mengetahui informasi pengungkapan sosial yang diungkapkan.
D.Metode Pengumpulan Data
Pada penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama dilakukan melalui studi pustaka, yaitu melalui jumlah buku akuntansi dan buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Pada tahap kedua, pengumpulan data sekunder diperoleh dari media internet dengan cara mengunduh melalui situs dibutuhkan dalam penelitian.
(41)
39
E.Identifikasi Dan Pengukuran Variabel Penelitian 1. Independent variable (variabel bebas)
Menurut Sugiyono (2006) “variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen (variabel terikat)”
Ada lima variabel independent yang dimasukkan dalam model regresi. Variabel – variabel ini antara lain: struktur kepemilikan, tingkat leverage, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan umur perusahaan. Yang disimbolkan dengan “Saham” (kepemilikan manajemen), “LEV” (tingkat leverage), “Size” (ukuran Perusahaan), “Profit” (Profitabilitas), dan “Umur” (umur perusahaan). a. Kepemilikan manajemen
Kepemilikan manajemen diukur berdasarkan persentase kepemilikan saham yang dimiliki pihak manajemen (Indra dan Dessy, 2004).
b. Tingkat leverage
Leverage operasi perusahaan, diukur dengan rasio hutang atau ekuitas. Leverage =
c. Ukuran perusahaan
Ukuran perusahaan dapat dilihat dari total aktiva yang dimiliki perusahaan d. Profitabilitas
Profitabilitas diukur dengan Return On Asset (ROA) untuk mengukur tingkat pengembalian investasi total.
(42)
40 e. Umur perusahaan
Variabel umur perusahaan diukur berdasarkan selisih antara tahun penelitian dengan tahun first issue di Bursa Efek Indonesia
2. Dependent variable (variabel terikat)
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh besarnya variabel independen. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengungkapan sosial. Pengungkapan sosial merupakan data yang diungkap oleh perusahaan berkaitan dengan aktifitas sosialnya yang meliputi tema lingkungan, energi, kesehatan dan keselamatan kerja, lain-lain tentang tenaga kerja, produk, keterlibatan masyarakat dan umum.
Pengukuran variabel ini dengan mengukur pengungkapan sosial laporan tahunan yang dilakukan dengan pengamatan mengenai ada tidaknya suatu item informasi yang ditentukan dalam laporan tahunan, apabila item informasi tidak ada dalam laporan keuangan maka diberi skor 0 dan apabila item informasi ada dalam laporan keuangan maka diberi skor 1. Metode ini sering dinamakan checklist data
Indeks pengungkapan sosial =
Penghitungan indeks pengungkapan informasi sosial (IS) dilakukan sesuai dengan kategori informasi sosial menurut Darwin (2004), yang terbagi dalam enam kategori yaitu kinerja ekonomi (KE), kinerja lingkungan (KL), praktek kerja (PK), hak manusia (HM), sosial (S) dan tanggung jawab produk (TP).
(43)
41 Tabel 3.2 Operasional Variabel
Variabel dependen
Variabel Defenisi Pengukuran Skala
Data Sumber Data Pengungkapan social Data yang diungkap oleh perusahaan berkaitan dengan aktivitas sosialnya
indeks Annual Report
Variabel independen
Variabel Defenisi Pengukuran Skala
Data Sumber Data Tengkat Leverage Kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan kewajibannya
Rasio Annual Report
Ukuran Perusahaan
Ukuran Perusahaan
Ln total aktiva Rasio Annual
Report Profitabilitas Kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba dalam upaya meningkatkan nilai pemegang saham
Rasio Annual Report Umur Perusahaan Lama Perusahaan setelah menerbitkan saham perdana di BEI
Tahun penetilian – tahun first issue di BEI
Rasio Annual Report
(44)
42 F. Metode Analisis Data
1. Pengujian asumsi klasik
a. Normalitas
Uji ini digunakan dalam tahap awal dalam metode pemilihan analisis data. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian masing - masing variabel telah menyebar secara normal atau mendekati data normal. Uji normalitas perlu dilakukan untuk menentukan alat statistik yang dilakukan. Jika data yang diperoleh itu terdistribusi normal dan variansinya sama, maka pengujian hipotesis dilakukan dengan alat statistik parametrik. Jika data yang diperoleh itu tidak terdistribusi dan atau variansinya tidak sama, maka pengujian hipotesis dilakukan dengan alat statistik nonparametrik.
Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji apakah residual terdistribusi normal adalah uji statistik non parametrik kolmogorov-Smirnov (K-S) dengan membuat hipotesis:
Ho : data residual terdistribusi normal Ha : data residual tidak terdistrobusi normal
Apabila nilai signifikan > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, jika nilai signifikan < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
b. Multikolinearitas
Pengujian bertujuan mengetahui ada tidaknya multikolinearitas antar variabel-variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Deteksi dilakukan dengan
(45)
43
melihat nilai VIF (Variable Inflation Factor) dan nilai tolerance. Multikolinearitas terjadi jika VIF > 10 dan nilai tolerance < 0,10.
c. Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas melihat apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Erlina, 2007). Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut Homokedastisitas. Dalam pengujian ini, apabila hasil pengolahan data yaitu tingkat probabilitas signifikasi variabel independent < 0,05 maka dapat dikatakan mengandung heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Uji ini dilakukan dengan mengamati pola tertentu pada grafik scatterplot, dimana bila ada titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y serta tidak membentuk pola maka tidak terjadi heterokedastisitas.
d. Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menganalisis apakah dalam model regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan t-1 atau sebelumnya.
Pengujian autokorelasi menggunakan Durbin Watson. Jika angka D-W diantara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi (Singgih Santoso, 2000). Autokorelasi diuji dengan menggunakan uji Durbin-Watson (DW test). Panduan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut :
(46)
44
a. Jika DW > DU berarti tidak ada autokorelasi b. Jika DW < DL berarti terjadi autokorelasi
c. Jika DL < DW < DU berarti tidak dapat mengambil keputusan apakah autokorelasi terjadi atau tidak
2. Pengujian hipotesis
Model penelitian ini menggunakan model regresi linier berganda. Model regresi linier berganda adalam model regresi yang memiliki lebih dari satu variabel independen. Model regresi linier berganda dikatakan model yang baik jika model tersebut memenuhi asumsi normalitas data dan terbebas dari asumsi – asumsi klasik statistik baik multikolinearitas, heterokedastisitas dan autokorelasi.
Persamaan regresi berganda yang digunakan adalah :
Y = a + b1 SAHAM + b2 LEV + b3 SIZE + b4 PROFIT + b5 UMUR + e Keterangan :
Y = Jumlah informasi sosial yang diungkapkan SAHAM = Presentasi kepemilikan saham publik LEV = Tingkat Leverage
SIZE = Ukuran perusahaan PROFIT = Profitabilitas UMUR = Umur Perusahaan
(47)
45 a. Uji koefisien determinasi ( )
Nilai digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan model dalam menerangkan variabel independen. Tapi, karena mengandung kelemahan mendasar dimana adanya bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan dalam model. Oleh karena itu, pada penelitian ini yang digunakan adjusted berkisar antara nol dan satu. Jika nilai adjusted makin mendekati satu maka makin baik kemampuan model tersebut dalam menjelaskan variabel independen dan sebaliknya.
b. Uji Regresi Simultan (Uji F)
Uji f untuk mengetahui apakah variabel independen secara simultan mempengaruhi variabel dependen. Berikut kriteria uji F yang digunakan
- Jika Fhitung < Ftabel, pada α < 0,05 maka H1 diterima - Jika Fhitung >Ftabel, pada α > 0,05 maka H1 ditolak
c. Uji Regresi Parsial (Uji t)
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan yang signifikan dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Nilai dari uji t dapat dilihat dengan membandingkan t-hitung dan t-tabel.
Kriteria uji t yang digunakan :
- Jika t-hitung > t-tabel, pada α < 0,05 maka H1 diterima - Jika t-hitung < t-tabel, pada α > 0,05 maka H1 ditolak
(48)
46 G.Lokasi dan Jadwal penelitian
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang diakses melalui bulan Juli 2010 – April 2011. Berikut adalah jadwal penelitian yang dilakukan :
Tabel 3.3 Jadwal penelitian
Sumber : Diolah Peneliti (2011) Tahapan
penelitian
Juli’1 0
Agt’1 0
Sept’10 Okt’1 0
Nov’10 Des’10 Jan’1 1
Feb’1 1
Mar’11 Apr’1 1 Pengajuan
judul
Penyelesaian proposal Bimbingan proposal Seminar proposal Pengumpulan data
Pengolahan data
Penyampaian hasil
(49)
47 BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN
A.Data penelitian
Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Populasi penelitian adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI yang berjumlah 151 perusahaan. Sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 21 perusahaan. Penelitian dilakukan mulai dari tahun 2007-2009.
B.Analisis data penelitian 1. Analisis deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan swakness.
Tabel 4.1 Statistik deskriptif Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std. Deviation kepemilikan manajemen 63 2.180 82.130 27.65714 17.836024
tingkat leverage 63 .194 .811 .49161 .167191
ukuran perusahaan 63 15.950 35.034 27.64892 4.372659
Profitabilitas 63 -.197 .407 .09410 .096192
Umur 63 -1.000 27.000 14.14286 6.278116
pengungkapan sosial 63 .333 1.000 .72487 .207733 Valid N (listwise) 63
(50)
48
Melalui tabel deskriptif diatas, dapat diberi kesimpulan yaitu:
a. Variabel independen kepemilikan manajemen diukur melalui perbandingan jumlah saham publik dengan jumlah saham perusahaan. Kepemilikan manajemen memiliki nilai terendah 2,180 dan nilai tertinggi 82,13 dengan nilai rata-rata yaitu 27,66.
b. Variabel independen leverage diukur melalui debt to asset ratio. Debt to asset ratio memiliki nilai terendah 0,19 dan nilai tertinggi 0,81 dengan nilai rata-rata yaitu 0,49.
c. Variabel independen dengan ukuran perusahaan diukur melalui logarirma natural dari total aktiva. Ukuran perusahaan memiliki nilai terendah 15,95 dan nilai tertinggi 35,03 dengan nilai rata-rata yaitu 27,65.
d. Variabel independen profitabilitas diukur melalui Return On Asset, Return On Asset memiliki nilai terendah – 0,20 dan nilai tertinggi 0,41 dengan nilai rata-rata yaitu 0,09.
e. Variabel independen usia perusahaan diukur melalui selisih umur perusahaan dengan tahun first issue. memiliki nilai terendah – 1,00 dan nilai tertinggi 27,00 dengan nilai rata-rata yaitu 14,14.
f. Variabel dependen pengungkapan sosial diukur melalui indeks pengungkapan sosial dalam laporan tahunan. Indeks pengungkapan sosial memiliki nilai terendah 0,33 dan nilai tertinggi 1,00 dengan nilai rata-rata yaitu 0,72.
(51)
49 2. Pengujian asumsi klasik
Untuk menghasilkan suatu regresi model yang baik, analisis regresi memerlukan pengujian asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis. a. Uji normalitas data
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian masing - masing variabel telah menyebar secara normal atau mendekati data normal. Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji apakah residual terdistribusi normal adalah uji statistik non parametrik kolmogorov-Smirnov (K-S) dengan membuat hipotesis:
Ho : data residual terdistribusi normal Ha : data residual tidak terdistrobusi normal
Apabila nilai signifikan > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, jika nilai signifikan < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Tabel 4.2 Hasil uji normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz ed Residual
N 63
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation .17700665 Most Extreme
Differences
Absolute .063
Positive .058
Negative -.063
Kolmogorov-Smirnov Z .501
Asymp. Sig. (2-tailed) .963
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
(52)
50 1) Histogram display normal curve
Normalitas data melalui histogram display normal curve dapat dilihat melalui bentuk gambar kurva. Data dikatakan normal jika bentuk kurva memiliki kemiringan yang cenderung seimbang, baik sisi kiri maupun sisi kanan, atau tidak condong kekiri maupun kekanan, melainkan ketengah dengan bentuk seperti lonceng (Lubis, 2007:29).
Sumber : data diolah penulis (2011)
Gambar 4.1 Histogram
Pada histogram diatas, dapat dilihan bahwa bentuk kurva cenderung ditengah dan tidak condong kekiri maupun kekanan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian terdistribusi normal.
(53)
51 1) Kurva normal p-plot
Normalisasi data dapat diuji dengan menggunakan normal p-plot. Data dalam keadaan normal apabila distribusi data menyebar disekitar garis diagonal (lubis 2007:29).
Sumber : data diolah oleh penulis (2011)
Gambar 4.2 Kurva normal p-plot
Pada kurva diatas, dapat dilihat bahwa distribusi data menyebar disekitar garis diagonal, sehingga dapat dikatakan bahwa data memiliki normalitas. Normalitas data ini menyimpulkan bahwa data dipakai dalam penelitian.
b. Uji Multikolinearitas
Pengujian bertujuan mengetahui ada tidaknya multikolinearitas antar variabel-variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Deteksi dilakukan dengan melihat nilai
(54)
52
VIF (Variable Inflation Factor) dan nilai tolerance. Multikolinearitas terjadi jika VIF > 10 dan nilai tolerance < 0,10. Nilai VIF serta nilai tolerance dari variabel-variabel penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.3 Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Saham .981 1.019
Lev .778 1.286
Size .881 1.134
Profit .761 1.313
Umur .804 1.243
a. Dependent Variable: Index
Sumber : data diolah penulis (2011)
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan penelitian ini bebas dari gejala multikolinearitas. Jika dilihat pada tabel semua variabel independen memiliki VIF sekitar 1, atau VIF < 10. Selain itu nilai tolerance untuk setiap variabel independen lebih besar dari 0,1 (tolerance > 0,1) Dengan demikian disimpulkan tidak ada multikolinearitas dalam model regresi ini.
c. Uji heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas melihat apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain
(55)
53
(Erlina, 2007). Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut Homokedastisitas. Dalam pengujian ini, apabila hasil pengolahan data yaitu tingkat probabilitas signifikasi variabel independent < 0,05 maka dapat dikatakan mengandung heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Uji ini dilakukan dengan mengamati pola tertentu pada grafik scatterplot, dimana bila ada titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y serta tidak membentuk pola maka tidak terjadi heterokedastisitas.
Sumber : data diolah oleh peneliti (2011)
Gambar 4.3 Grafik scatterplot
Berdasarkan gambar, grafik scatterplot menunjukkan penyebaran titik – titik data secara acak. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi.
(56)
54 d. Uji autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menganalisis apakah dalam model regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan t-1 atau sebelumnya.
Pengujian autokorelasi menggunakan Durbin Watson. Jika angka D-W diantara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi (Singgih Santoso, 2000). Panduan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi adalah:
i. Jika DW > DU berarti tidak ada autokorelasi ii. Jika DW < DL berarti terjadi autokorelasi
iii. Jika DL < DW < DU berarti tidak dapat mengambil keputusan apakah autokorelasi terjadi atau tidak
Tabel 4.4 Uji autokorelasi
Model Summaryb Model
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson dimension0 1 .368
a
.136 .060 .198189 2.251
a. Predictors: (Constant), umur, size, saham, lev, profit b. Dependent Variable: index
Sumber : data diolah penulis (2011)
Berdasarkan tabel diatas, nilai Durbin Watson yaitu 2,251 maka dapat dinyatakan bahwa data penelitian terbebas dari autokorelasi.
(57)
55 3. Pengujian hipotesis
a. Uji koefisien determinasi ( )
Nilai digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan model dalam menerangkan variabel independen. Tapi, karena mengandung kelemahan mendasar dimana adanya bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan dalam model, maka pada penelitian ini digunakan adjusted . Jika nilai adjusted makin mendekati 1 maka makin baik kemampuan model tersebut dalam menjelaskan variabel independen dan sebaliknya.
Tabel 4.5 Koefisien determinasi
Model Summaryb Model
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
dimension0 1 .523a .274 .210 .184607
a. Predictors: (Constant), umur, ukuran perusahaan, kepemilikan manajemen, tingkat leverage, profitabilitas
b. Dependent Variable: pengungkapan sosial Sumber : data diolah oleh peneliti (2011)
nilai koefisien determinasi yang sudah disesuaikan (Adjusted R Square) sebesar 0,274 dimana 27% variabel dependen luas pengungkapan sosialnya dijelaskan oleh variabel independen, sedangkan 73% dijelaskan oleh variabel diluar variabel independen yang digunakan dalam penelitian.
Tabel 4.6
Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi
Interval koefisien Tingkat hubungan
0,000 – 0,199 Sangat rendah
0,200 – 0,399 Rendah
(58)
56
0,600 – 0,799 Kuat
0,800 – 1,000 Sangat kuat
b. Uji regresi simultan (Uji f)
Uji f untuk mengetahui apakah variabel independen secara simultan mempengaruhi variabel dependen. Berikut kriteria uji F yang digunakan
- jika F-hitung > F-tabel pada α < 0,05, maka H1 - jika F-hitung < F-tabel pada
diterima α > 0,05, maka H1
Uji simultan dilakukan untuk menguji apakah variabel independen secara bersama - sama berpengaruh terhadap variabel dependen.
ditolak
Tabel 4.7
Hasil uji simultan (uji-F) ANOVAb
Model Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
1 Regression .733 5 .147 4.301 .002a
Residual 1.943 57 .034
Total 2.675 62
a. Predictors: (Constant), umur, ukuran perusahaan, kepemilikan manajemen, tingkat leverage, profitabilitas
b. Dependent Variable: pengungkapan sosial Sumber : diolah oleh peneliti (2011)
Dari hasil uji diatas, dapat dilihat bahwa F-hitung sebesar 1,790 dengan nilai signifikansi 0,129. Hasil uji tersebut menunjukkan bahwa nilai F-hitung > F-tabel (4,301 > 2,456), sedangkan nilai signifikansi < dari 0,05 (0,002 < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa secara simultan variabel
(59)
57
kepemilikan manajemen, tingkat leverage, ukuran perusahaan, profitabilitas dan umur perusahaan mempengaruhi pengungkapan sosial.
c. Uji Regresi Parsial (Uji t)
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan yang signifikan dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Nilai dari uji t dapat dilihat dengan membandingkan t-hitung dan t-tabel.
Kriteria uji t yang digunakan :
- jika t hitung > t tabel pada α < 0,05 maka Hi - jika t hitung < t tabel pada α > 0,05, maka H
diterima i
Tabel 4.8
ditolak
t-test Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .524 .193 2.714 .009
Saham .003 .001 .262 2.105 .040
Lev .136 .171 .111 .796 .429
Size -.004 .006 -.089 -.681 .499
Profit .426 .300 .201 1.421 .161
Umur .003 .004 .106 .769 .445
a. Dependent Variable: index
sumber : data diolah oleh penulis (2011)
berikut ini adalah penjelasan hasil pengujian statistik t pada tabel : 1) Pengaruh kepemilikan manajemen terhadap pengungkapan sosial
(60)
58
Nilai thitung untuk variabel kepemilikan manajemen adalah sebesar -2,105. Nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel (2,105 > 2,00247) dan nilai signifikan sebesar 0,04 (kecil dari 0,05) artinya H1 diterima, bahwa ukuran perusahaan secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan sosial pada perusahaan manufaktur pada tingkat kepercayaan 95%.
2) Pengaruh tingkat leverage terhadap pengungkapan sosial
Nilai hitung untuk variabel tingkat leverage adalah sebesar 0,796. Nilai t-hitung lebih kecil dari t-tabel (0,796 < 2,00247) dan nilai signifikansi sebesar 0,429 (lebih besar dari 0,05) artinya H1 ditolak, bahwa ukuran perusahaan secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan sosial pada perusahaan manufaktur pada tingkat kepercayaan 95%.
3) Pengaruh ukuran perusahaan terhadap pengungkapan sosial
Nilai t-hitung untuk variabel ukuran perusahaan adalah sebesar - 0,681 Nilai t-hitung lebih kecil dari t-tabel (- 0,681 < 2,00247) dan nilai signifikansi sebesar 0,499 (lebih besar dari 0,05) artinya H1 ditolak, bahwa ukuran perusahaan secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan sosial pada perusahaan manufaktur pada tingkat kepercayaan 95%.
4) Pengaruh profitabilitas terhadap pengungkapan sosial
Nilai hitung untuk variabel profitabilitas adalah sebesar 1,421 Nilai t-hitung lebih kecil dari t-tabel (1,421 < 2,00247) dan nilai signifikansi sebesar 0,161 (lebih besar dari 0,05) artinya H1 tidak dapat diterima, bahwa
(61)
59
profitabilitas secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan sosial pada perusahaan manufaktur pada tingkat kepercayaan 95%.
5) Pengaruh umur perusahaan terhadap pengungkapan sosial
Nilai t-hitung untuk variabel umur perusahaan adalah sebesar 0,769. Nilai t-hitung lebih kecil dari t-tabel (0,769 < 2,00247) dan nilai signifikansi sebesar 0,445 (lebih besar dari 0,05) artinya H1 tidak dapat diterima, bahwa profitabilitas secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan sosial pada perusahaan manufaktur pada tingkat kepercayaan 95%.
Berdasarkan uji t dapat disimpulkan bahwa pengungkapan sosial dipengaruhi oleh variabel kepemilikan manajemen, tingkat leverage, ukuran perusahaan, profitabilitas dan umur perusahaan yang dimasukkan kedalam persamaan matematis :
Y = 0,524 + 0,003X1 + 0,136X2 – 0,004X3 + 0,426X4 + 0,003X5 + e a) Koefisien konstanta adalah 0,524 menyatakan jika X1, X2, X3, X4 dan X5 adalah 0, maka indeks pengungkapan sosial adalah 0524.
b) Koefisien regresi b1 sebesar 0,003 menunjukkan bahwa setiap penambahan satu kali variabel kepemilikan manajemen, maka akan menambah indeks pengungkapan sosial sebesar 0,003 dengan asumsi variabel lain tetap.
c) Koefisien regresi b2 sebesar 0,136 menunjukkan bahwa setiap penambahan satu kali variabel leverage, maka akan menambah indeks pengungkapan sosial sebesar 0,136 dengan asumsi variabel lain tetap.
(62)
60
d) Koefisien regresi b3 sebesar -0,004 menunjukkan bahwa setiap penambahan satu kali variabel ukuran perusahaan, maka akan menambah indeks pengungkapan sosial sebesar 0,004 dengan asumsi variabel lain tetap. e) Koefisien regresi b4 sebesar 0,426 menunjukkan bahwa setiap penambahan satu kali variabel tingkat profitabilitas, maka akan menambah indeks pengungkapan sosial sebesar 0,426 dengan asumsi variabel lain tetap.
f) Koefisien regresi b5 sebesar 0,003 menunjukkan bahwa setiap penambahan satu kali variabel tingkat umur perusahaan, maka akan menambah indeks pengungkapan sosial sebesar 0,003 dengan asumsi variabel lain tetap.
C.Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil analisa statistik menunjukkan bahwa secara simultan, variabel ukuran perusahaan, profitabilitas, kepemilikan manajemen dan tingkat leverage memiliki pengaruh terhadap pengungkapan sosial perusahaan sebesar 27% (adjusted R Square = 0,274), sisanya sebesar 73% dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan. Berdasarkan F-tabel dapat dilihat signifikansinya, dimana secara simultan variabel yang digunakan memiliki pengaruh yang signifikan dilihat dari F-hitung yang lebih besar dari F-tabel (4,301 > 2,456), dan α= 0,002 (α<0,05).
Dalam pengujian secara parsial ditemukan hanya variabel kepemilikan manajemen yang memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan sosial perusahaan, sedangkan variabel lainnya tidak berpengaruh secara signifikan.
(63)
61
Pembahasan terhadap masing – masing variabel dalam pengujian secara parsial akan dibahas berikut ini :
1. Kepemilikan manajemen
Melalui analisis uji-t, ukuran perusahaan yang diproksikan kedalam perbandingan saham perusahaan tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan sosial perusahaan dengan nilai t= 2,105 (> 2,00247) dan α= 0,04 (α>0,05). Artinya besar kecilnya kepemilikan manajemen mempengaruhi luas pengungkapan sosial secara signifikan.
Hasil penelitian yang menghubungkan antara kepemilikan manajemen dengan pengungkapan sosial ini mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh rosmasita (2007) yang menemukan adanya pengaruh signifikan kepemilikan manajemen terhadap pengungkapan sosial perusahaan.
2. Tingkat leverage
Melalui analisis uji-t, tingkat leverage yang diproksikan kedalam DER tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan sosial perusahaan dengan nilai t= 0,796 (< 2,00247) dan α= 0,429 (α>0,05).
Hasil penelitian yang menghubungkan antara tingkat leverage dengan pengungkapan sosial ini mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh rosmasita (2007), sitepu (2008), sianturi (2009) dan sandra (2011) yang tidak menemukan adanya pengaruh signifikan tingkat leverage terhadap pengungkapan sosial perusahaan.
(64)
62
Melalui analisis uji-t, ukuran perusahaan yang diproksikan kedalam total aktiva tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan sosial perusahaan dengan nilai t= - 0,681 (< 2,00247) dan α= 0,499 (α>0,05). Artinya besar kecilnya perusahaan tidak mempengaruhi luas pengungkapan sosial secara signifikan.
Hasil penelitian yang menghubungkan antara ukuran perusahaan dengan pengungkapan sosial ini berbeda dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh rosmasita (2007) dan sitepu (2008) yang menemukan adanya pengaruh signifikan ukuran perusahaan terhadap pengungkapan sosial perusahaan.
4. Profitabilitas
Melalui analisis uji-t, profitabilitas yang diproksikan kedalam ROA tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan sosial perusahaan dengan nilai t= 1,421 (< 2,00247) dan α= 0,161 (α>0,05). Artinya besar kecilnya profitabilitas tidak mempengaruhi luas pengungkapan sosial secara signifikan.
Hasil penelitian yang menghubungkan antara profitabilitas dengan pengungkapan sosial ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh sitepu (2008) dan sianturi (2009) yang menemukan adanya pengaruh signifikan ukuran profitabilitas terhadap pengungkapan sosial perusahaan. 5. Umur Perusahaan
Melalui analisis uji-t, umur yang diproksikan kedalam selisih antara umur perusahaan dengan first issue tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan sosial perusahaan dengan nilai t= 0,769 (< 2,00247)
(65)
63
dan α= 0,445 (α>0,05). Artinya umur perusahaan tidak mempengaruhi luas pengungkapan sosial secara signifikan.
(66)
64 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
1. Dari hasil penelitian ini dengan menggunakan data yang ada yang dilakukan yang menggunakan uji determinasi (uji R2), variabel kepemilikan manajemen, tingkat leverage, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan umur perusahaan hanya berpengaruh terhadap pengungkapan sosial perusahaan sebesar 27% (adjusted R Square = 0,274), sisanya sebesar 73% dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel kepemilikan manajemen, tingkat leverage, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan umur perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan sosial perusahaan. Namun, Berdasarkan F-tabel dapat dilihat signifikansinya, dimana secara simultan variabel yang digunakan memiliki pengaruh terhadap dilihat dari F-hitung yang lebih besar dari F-tabel (4,301 > 2,456), dan α= 0,002 (α<0,05)
2. Dari hasil penelitian ini dengan menggunakan data yang ada yang dilakukan yang menggunakan uji parsial (uji t) ditemukan hasil dari masing – masing variabel, yaitu:
a. Kepemilikan manajemen
Melalui analisis uji-t, ukuran perusahaan yang diproksikan kedalam perbandingan saham publik perusahaan tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan sosial perusahaan dengan nilai t= 2,105 (>
(67)
65
2,00247) dan α= 0,04 (α>0,05). Artinya besar kecilnya kepemilikan manajemen mempengaruhi luas pengungkapan sosial perusahaan secara signifikan
b. Tingkat leverage
Melalui analisis uji-t, tingkat leverage yang diproksikan kedalam DAR tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan sosial perusahaan dengan nilai t= 0,796 (< 2,00247) dan α=0,429 (α>0,05)
c. Ukuran perusahaan
Melalui analisis uji-t, ukuran perusahaan yang diproksikan kedalam total aktiva tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan sosial perusahaan dengan nilai t= - 0,681 (< 2,00247) dan α= 0,499 (α>0,05). Artinya besar kecilnya perusahaan tidak mempengaruhi luas pengungkapan sosial perusahaan secara signifikan
d. Profitabilitas
Melalui analisis uji-t, profitabilitas yang diproksikan kedalam ROA tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan sosial perusahaan dengan nilai t= 1,421 (< 2,00247) dan α= 0,161 (α>0,05). Artinya besar kecilnya profitabilitas tidak mempengaruhi luas pengungkapan sosial perusahaan secara signifikan
e. Umur Perusahaan
Melalui analisis uji-t, umur yang diproksikan kedalam selisih antara umur perusahaan dengan first issue tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan sosial perusahaan dengan nilai t= 0,769 (<
(68)
66
2,00247) dan α= 0,445 (α>0,05). Artinya umur perusahaan tidak mempengaruhi luas pengungkapan sosial perusahaan secara signifikan
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam pengujian secara parsial ditemukan hanya variabel kepemilikan manajemen yang memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan sosial perusahaan, sedangkan variabel lainnya tidak berpengaruh secara signifikan.
B.Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini tidak terlepas dari keterbatasan – keterbatasan yang memerlukan perbaikan dan pengembangan dalam penelitian berikutnya. Beberapa keterbatasan – keterbatasan dalam penelitian yang dilakukan:
1. Periode penelitian hanya 3 tahun sehingga tidak dapat memperjelas keakuratan hasil penelitian
2. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini hanya berjumlah 21 perusahaan
3. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini hanya kepemilikan manajemen, tingkat leverage, ukuran perusahaan, profitabilitas dan umur perusahaan sehingga kurang mampu menjelaskan lebih luas pengungkapan sosial perusahaan.
C.Saran
Berdasarkan keterbatasan penelitian diatas, peneliti memberikan beberapa saran, yaitu:
(69)
67
1. Peneliti selanjutnya menambah periode penelitian sehingga dapat memperjelas keakuratan hasil penelitian
2. Peneliti selanjutnya sebaiknya menggunakan jumlah sampel yang lebih besar
3. Peneliti selanjutnya sebaiknya menambah atau menggunakan variabel independen yang berbeda
(70)
68
DAFTAR PUSTAKA
Belkaoui, Ahmed and Philip G. Karpik, 1995. dalam Rosmasita, Hardhina, 2007. Skripsi Program Studi Akuntansi. Universitas Islam Indonesia.
Cooke, 1998. dalam Irawan, Bambang, 2006. Skripsi Program studi Akuntansi. Universitas Islam Indonesia.
Daniri, 2007. dalam Marpaung, Anggita Zahara, 2010. Skripsi Progran Studi Akuntansi. Universitas Sumatera Utara.
Ernawan, Erni R., 2007. Business ethics, alfabeta, bandung.
Darwin, Ali, 2004. “Penerapan Sustainability Reporting di Indonesia”, Konvensi Nasional Akuntansi V Program Profesi Lanjutan, Yogyakarta.
Erlina dan Sri Mulyani, 2007. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen, USU Press, Medan.
Hacston, David dan Markus J.Milne, 1996. dalam Rosmasita, Hardhina, 2007. Skripsi Program Studi Akuntansi. Universitas Islam Indonesia.
Indra dan Dessy, 2004. dalam Marpaung, Anggita Zahara, 2010. Skripsi Progran Studi Akuntansi. Universitas Sumatera Utara.
Lang dan Lundholm, 1993. dalam Rosmasita, Hardhina, 2007. Skripsi Program Studi Akuntansi. Universitas Islam Indonesia.
Mardialis, 2005. dalam Marpaung, Anggita Zahara, 2010. Skripsi Progran Studi Akuntansi. Universitas Sumatera Utara.
Marpaung, Anggita Zahara, 2010. Analisis Faktor – Faktor Yang mempengaruhi Pengungkapan Sosial Dalam Laporan keuangan Tahunan. Skripsi Progran Studi Akuntansi. Universitas Sumatera Utara.
Murtanto, 2006. dalam Marpaung, Anggita Zahara, 2010. Skripsi Progran Studi Akuntansi. Universitas Sumatera Utara.
Rosmasita, Hardhina, 2007. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social Disclosure) dalam laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Skripsi Program studi Akuntansi. Universitas Islam Indonesia.
(71)
69
Sandra, Tengku Siti, 2011. Pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan sosial (social disclosure) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Skripsi Program studi Akuntansi. Universitas Sumatera Utara.
Sianturi, Ira Vita, 2009. Pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, dan tipe kepemilikan perusahaan terhadap luas pengungkapan sukarela laporan tahnan perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di bursa efek Indonesia. Skripsi Program studi Akuntansi. Universitas Sumatera Utara. Sitepu, Andre Christian, 2008. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pengungkapan
informasi sosial dalam laporan tahunan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Program studi Akuntansi. Universitas Sumatera Utara.
Sugiyono, 2006. Statistika untuk penelitian, Alfabeta, Bandung.
Untung, Hendrik Budi, 2008. Corporate social responsibility, sinar grafika, Jakarta.
Urtanto, 2006. “Menciptakan nilai tambah melalui corporate social responsibility”, Media Akuntansi, Edisi 53.
Utama, 2007. dalam Marpaung, Anggita Zahara, 2010. Skripsi Progran Studi Akuntansi. Universitas Sumatera Utara.
Wibisono, Yusuf, 2007. Membedah konsep dan aplikasi CSR, fascho publishing, gresik.
Zhegal dan ahmed, 1990. dalam Rosmasita, Hardhina, 2007. Skripsi Program Studi Akuntansi. Universitas Islam Indonesia.
(1)
80
Data Tahun 2009
No Nama Perusahaan
SAHAM LEV SIZE PROFI
T
UMUR Index 1. PT . Akr corporindo Tbk. 28,68 0,632 29,433 0,045 19 0,67 2. PT. Astra Graphia Tbk. 23,13 0,508 27,376 0,086 17 1,00 3. PT. Astra Otoparts Tbk. 4,31 0,272 29,167 0,165 11 0,67 4. PT. Barito Pacific Tbk. 27,37 0,463 16,611 0,033 16 0,83 5. PT. Bumi Resources Tbk. 82,13 0,785 31,937 0,026 19 1,00 6. PT. Citra Tubindo Tbk. 19,05 0,456 28,316 0,071 20 0,50
7. PT. Elnusa Tbk. 20,55 0,543 29,069 0,111 1 0,83
8. PT. Fajar Paper Tbk. 24,30 0,568 28,932 0,077 15 1,00 9. PT. Gajah Tunggal Tbk. 38,03 0,699 15,999 0,102 19 0,83 10. PT. Hexindo Adiperkasa Tbk. 22,58 0,599 28,399 0,098 14 0,67 11. PT. Indocement Tbk. 35,97 0,194 30,217 0,207 20 1,00
12. PT. Indofood Tbk. 49,90 0,616 31,329 0,051 15 0,83
13. PT. Kalbefarma Tbk. 43,26 0,261 29,500 0,143 4 0,83
14. PT. Sampoerna Tbk. 32,95 0,210 21,539 0,125 2 0,50
15. PT. Sierad Tbk. 58,55 0,282 35,034 0,023 13 0,33
16. PT. Sorini Agro Asia Tbk. 4,79 0,515 29,954 0,073 17 0,50 17. PT. Tira Austenite Tbk. 3,53 0,589 26,030 0,011 16 0,33 18. PT. Tunas Ridean Tbk. 12,33 0,435 28,202 0,175 14 0,33 19. PT. Ultra Jaya Milk Tbk. 38,46 0,311 28,181 0,035 19 0,50
20. PT. Unilever Tbk. 15,00 0,505 29,644 0,407 27 1,00
(2)
81
Lampiran iv Statistik deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std. Deviation kepemilikan manajemen 63 2.180 82.130 27.65714 17.836024
tingkat leverage 63 .194 .811 .49161 .167191
ukuran perusahaan 63 15.950 35.034 27.64892 4.372659
profitabilitas 63 -.197 .407 .09410 .096192
Umur 63 -1.000 27.000 14.14286 6.278116
pengungkapan sosial 63 .333 1.000 .72487 .207733 Valid N (listwise) 63
Lampiran v Hasil Uji normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 63
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation .17700665
Most Extreme Differences Absolute .063
Positive .058
Negative -.063
Kolmogorov-Smirnov Z .501
Asymp. Sig. (2-tailed) .963
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
(3)
(4)
83
Lampiran vi Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics Tolerance VIF
1 Saham .981 1.019
Lev .778 1.286
Size .881 1.134
Profit .761 1.313
Umur .804 1.243
a. Dependent Variable: Index
Lampiran vii
(5)
84
Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb
Model
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson dimension0 1 .368
a
.136 .060 .198189 2.251
a. Predictors: (Constant), umur, size, saham, lev, profit b. Dependent Variable: index
Lampiran ix Hasil Uji Hipotesis
Koefisien determinasi Model Summaryb Model
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate dime
nsion 0
1 .523a .274 .210 .184607
a. Predictors: (Constant), umur, ukuran perusahaan, kepemilikan manajemen, tingkat leverage, profitabilitas
(6)
85
Lampiran ix (Lanjutan) Uji F
ANOVAb
Model Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression .733 5 .147 4.301 .002a
Residual 1.943 57 .034
Total 2.675 62
a. Predictors: (Constant), umur, ukuran perusahaan, kepemilikan manajemen, tingkat leverage, profitabilitas
b. Dependent Variable: pengungkapan social
Uji t Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) .524 .193 2.714 .009
saham .003 .001 .262 2.105 .040
lev .136 .171 .111 .796 .429
size -.004 .006 -.089 -.681 .499
profit .426 .300 .201 1.421 .161
umur .003 .004 .106 .769 .445