DISTRIBUSI STAGING PROLAPSUS ORGAN PELVIS

• Stage II : Bagian paling distal dari prolapse berada ≤ 1 cm proximal dari atau distal terhadap hymen . nilai kuantifikasinya ≥-1cm namun ≤ +1cm • Stage III : bagian paling distal dari prolapse berada 1 cm dibawah hymen namun tidak menonjol melebihi panjang TVL -2 cm . Nilai kuantifikasinya adalah +1 cm namun + TVL -2 cm . • Stage IV : Eversi total keseluruhan panjang genitalia. Bagian distal prolapse keluar paling tidak TVL-2 cm. Nilai kuantifikasi ≥ + TVL-2cm . Pada kebanyakan kasus, tepian paling distal dari prolapse stage IV adalah serviks atau skar cuff vagina. Pencatatan hasil pengukuran sistem POPQ dapat dilakukan dengan sistem “ three by three grid “ . 7 Gambar 4. Three by three grid system : Pencatatan hasil pengukuran POPQ

2.4. DISTRIBUSI STAGING PROLAPSUS ORGAN PELVIS

Angka harapan hidup manusia cenderung meningkat . Wanita khususnya, cenderung memiliki angka harapan hidup yang lebih tinggi dari pria. Hal ini memberikan implikasi terhadap makin banyaknya populasi wanita paska menopause yang akan hidup lebih lama. Dengan demikian, maka penanganan dan pencegahan penyakit kronik menjadi sangat penting. 3 Berbagai penelitian yang ada terhadap prolapsus organ pelvis ini cenderung berkonsentrasi pada populasi usia perimenopause, atau pada populasi yang sudah mengalami prolapsus simptomatik. Gambaran yang diberikan oleh penelitian ini tidak bisa merepresentasikan populasi wanita secara umum. Belakangan tahun terakhir terdapat beberapa usaha untuk mendapatkan gambaran prolapsus organ pelvis yang lebih dapat merepresentasikan populasi Wahyudi : Dsitribusi Staging Dan Faktor Resiko Prolapsus Organ Pelvis Di Poliklinik Ginekologi RSUP…, 2007 USU e-Repository © 2008 wanita secara umum, dengan rentang usia dari wanita muda hingga menopause dan mencakup beberapa ras suku bangsa dalam populasi penelitiannya. 1,2,5,6,13,36 Swift dkk 2000 , mendapatkan dalam penelitiannya bahwa prolapsus organ pelvis dalam populasi pasien rawat jalan ginekologi mempunyai distribusi menyerupai kurva Bell, dimana diperoleh POPQ stageI 43 , stage II 47,7 dan hanya 2,6 yang berada pada POPQ stage III . Dalam penelitian ini Swift hanya menemukan 6,4 dari populasi penelitian n=497 yang tidak mengalami prolapsus sama sekali POPQ stage 0. 5 Swift dkk 2003 melakukan penelitian terhadap 497 wanita berusia 18-82 tahun dan kembali mendapatkan stage 0 18 orang, stage I 214 orang, stage II 231 orang dan stage III 14 orang. 1 Swift dkk 2005 kembali melakukan penelitian terhadap 1004 wanita usia 18- 83 tahun dan menemukan stage 0 24, stage I 38, stage II 35 , stage III 2. Ketiga penelitian Swift tahun 2000, 2003 dan 2005 melibatkan distribusi ras kulit putih berkisar 40, kulit hitam 20 , ras Hispanik 30 dan ras Asia dan lainnya sebesar 2. 6 Ghetti 2005 dalam penelitian retrospektif terhadap 905 wanita yang menjalani pemeriksaan POP mendapatkan stage 0 sebanyak 5, stage I 19, stage II 53, Stage III 12 dan stage IV 11. 2 Kahn 2005 melakukan pemeriksaan stage prolapse dengan sistem POPQ secara multisenter terhadap 1004 wanita berusia 18 tahun saat menjalani pemeriksaan ginekologi rutin mendapatkan secara keseluruhan stage 0 dijumpai sebesar 24, stage I 38, stage II 35 dan stage III 3. Tegerstedt 2006 yang meneliti faktor resiko obstetric pada 454 wanita dengan POP simptomatik mendapatkan distribusi staging POP dengan stage 0 sebesar 0,8, stage I 22, stage II 62,6, stage III 12 dan stage IV sebesar 1,5. Pada 79 populasi kontrolnya yang tidak mempunyai symptom POP memiliki distribusi staging POP yaitu stage 0 18, stage I 61, stage II 20, stage III 1,3 . Tidak ada populasi kontrol dengan stage IV. 13 Wahyudi : Dsitribusi Staging Dan Faktor Resiko Prolapsus Organ Pelvis Di Poliklinik Ginekologi RSUP…, 2007 USU e-Repository © 2008

2.5. FAKTOR RESIKO PROLAPSUS ORGAN PELVIS