berkurang dan pada akhirnya semua mode cahaya akan tiba pada waktu yang bersamaan di penerima ujung serat optik.
2.1.3. Transmisi Cahaya Pada Serat Optik.
Serat optik mengirmkan data dengan media cahaya yang merambat melalui serat kaca. Lintasan cahaya yang merambat di dalam serat :
Sinar merambat lurus sepanjang sumbu serat tanpa mengalami
gangguan.
Sinar mengalami refleksi, karena memiliki sudut datang yang lebih besar dari sudut kritis dan akan merambat sepanjang serat melalui
pantulan-pantulan.
Sinar akan mengalami refraksi dan tidak akan dirambatkan sepanjang serat karena memiliki sudut datang yang lebih kecil dari sudut kritis.
.
Gambar 2.4 : Lintasan cahaya dalam serat optik.
Pemanduan cahaya dalam serat optik menggunakan pantulan internal total yang terjadi pada bidang batas antara 2 media dengan indek bias yang berbeda yaitu
n1 dan n2. Bila indek bias n1 dari medium pertama lebih kecil dari indek bias medium kedua, maka sinar akan dibiaskan pada media berindeks bias besar dengan sudut i2
terhadap garis normal, hubungan antara sudut datang i1 dan sudut bias i2 terhadap indeks bias dielektrik dinyatakan oleh hukum Snell:
a b
2
c
Universitas Sumatera Utara
=
2 1
SinI SinI
1 2
n n
2.1
Gambar 2.5 : Sinar cahaya datang pada antar muka indek bias
Dari gambar terlihat bahwa cahaya dibiaskan menjauhi garis normal.Jika sudut datang terus diperbesar sehingga sudut bias sejajar dengan bidang batas sudut
bias 90 ˚ maka apabila sudut datang terus diperbesar setelah sudut bias 90˚, maka
tidak ada lagi cahaya yang dibiaskan tetapi dipantulkan sempurna. Sudut datang pada saat sudut biasnya 90
˚ disebut sudut kritis dan pada saat ini pemantulan yang terjadi adalah pemantulan total sempurna. Dari persamaan 2.1 nilai sudut kritis diberikan
oleh :
I
1
lim = arc sin
⎟⎟⎠ ⎞
⎜⎜⎝ ⎛
1 2
n n
2.2
Universitas Sumatera Utara
2.2.4. Karakteristik Serat Optik a.
Numerical Aperture NA
Numerical Aperture merupakan parameter yang merepresentasikan sudut penerimaan maksimum dimana berkas cahaya masih bisa diterima dan merambat didalam inti
serat. Sudut penerimaan ini dapat beraneka macam tergantung kepada karakteristik indeks bias inti dan selubung serat optik.
Gambar 2.6 : Proses masuknya cahaya kedalam serat optik.
Jika sudut datang berkas cahaya lebih besar dari NA atau sudut kritis maka berkas tidak akan dipantulkan kembali ke dalam serat melainkan akan menembus
cladding dan akan keluar dari serat loss. Semakin besar NA maka semakin banyak jumlah cahaya yang diterima oleh serat. Akan tetapi sebanding dengan kenaikan NA
menyebabkan lebar pita berkurang, dan rugi penyebaran serta penyerapan akan bertambah. Oleh karena itu, nilai NA besar hanya baik untuk aplikasi jarak-pendek
dengan kecepatan rendah. Besarnya Numerical Aperture NA dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut :
Λ =
− =
= 2
sin
1 2
2 2
1
n n
n NA
maks
θ
2.3
Dimana :
=
1
n
Indeks bias inti
2
n
=Indeks bias cladding Δ = Beda indeks bias relatif
Universitas Sumatera Utara
b. Redaman
Redaman atau atenuasi adalah besaran pelemahan energi sinyal informasi dari fiber optik yang dinyatakan dalam dB. Redamanatenuasi serat optik merupakan
karakteristik penting yang harus diperhatikan mengingat kaitannya dalam menentukan jarak pengulang repeater, jenis pemancar dan penerima optik yang harus digunakan.
Besarnya atenuasi atau rugi-rugi daya dinyatakan oleh persamaan berikut :
km dB
P P
L
out in
log 10
⎟⎟⎠ ⎞
⎜⎜⎝ ⎛
=
α
2.4
Dimana: L = Panjang serat optik km
in
P =Daya yang masuk kedalam serat
out
P =Daya yang keluar dari serat Redaman serat biasanya disebabkan oleh karena absorpsi, hamburan
scattering dan mikro-bending. Semakin besar atenuasi berarti semakin sedikit cahaya yang dapat mencapai detektor dan dengan demikian semakin pendek
kemungkinan jarak span antar pengulang. •
Absorpsi.
Absorpsi merupakan sifat alami suatu gelas. Pada daerah-daerah tertentu gelas dapat mengabsorpsi sebagian besar cahaya seperti pada daerah ultraviolet. Hal
ini disebabkan oleh adanya gerakan elektron yang kuat. Demikian pula untuk daerah inframerah, terjadi absorpsi yang besar. Ini disebabkan adanya getaran
ikatan kimia. Oleh karena itu sebaiknya penggunaan fiber optik harus menjauhi daerah ultraviolet dan inframerah. Penyebab absorpsi lain adanya
transmisi ion-ion logam dan ion OH. Ion OH ini ternyata memberikan sumbangan absorpsi yang cukup besar. Semakin lama usia suatu fiber maka
bisa diduga akan semakin banyak ion OH di dalamnya yang menyebabkan kualitas fiber menurun.
Universitas Sumatera Utara
•
Hamburan
Seberkas cahaya yang melalui suatu gelas dengan variasi indeks bias di sepanjang gelas tadi, sebagian energinya akan hilang dihamburkan oleh benda benda kecil
yang ada di dalam gelas. Hamburan yang disebabkan oleh tumbukan cahaya dengan partikel tersebut dinamakan hamburan Rayleigh. Besarnya hamburan
Rayleigh ini berbanding terbalik dengan pangkat empat dari pangjang gelombang cahaya yaitu : 1 . Sehingga dapat disimpulkan untuk lamda kecil, hamburan
Rayleigh besar dan sebaliknya.
• Mikro-bending
Atenuasi lainya adalah atenuasi yang disebabkan mikro-bending yaitu pembengkokan fiber optik untuk memenuhi persyaratan ruangan. Namun
pembengkokan dapat pula terjadi secara tidak sengaja seperti misalnya fiber optik yang mendapat tekanan cukup keras sehingga cahaya yang merambat di dalamnya
akan berbelok dari arah transmisi dan hilang. Hal ini tentu saja menyebabkan atenuasi.
c. Dispersi
Dispersi adalah pelebaran pulsa yang terjadi ketika sinyal merambat sepanjang serat optik. Dispersi akan membatasi lebar pita bandwidth dari serat. Dispersi yang terjadi
pada serat secara garis besar ada dua yaitu dispersi intermodal dan dispersi intramodal dikenal dengan nama lain dispersi kromatik disebabkan oleh dispersi material dan
dispersi wavegiude.
2.1.5.Keuntungan dan Kerugian Serat Optik
•
Keuntungan Serat Optik
Universitas Sumatera Utara
Mempunyai lebar pita frekuensi bandwith yang lebar.Frekuensi
pembawa optik bekerja pada daerah frekuensi yang tinggi yaitu sekitar
13
10 Hz sampai dengan
16
10 Hz, sehingga informasi yang dibawa akan menjadi banyak.
Redaman sangat rendah dibandingkan dengan kabel yang terbuat dari
tembaga
Kebal terhadap gangguan gelombang elektromagnet. Fiber optik terbuat dari kaca atau plastik yang merupakan isolator, berarti bebas
dari interferensi medan magnet, frekuensi radio dan gangguan listrik.
Dapat menyalurkan informasi digital dengan kecepatan tinggi.
Kemampuan fiber optik dalam menyalurkan sinyal frekuensi tinggi, sangat cocok untuk pengiriman sinyal digital pada sistem multipleks
digital dengan kecepatan beberapa Mbits hingga Gbits.Ukuran dan berat fiber optik kecil dan ringan.Diameter inti fiber optik berukuruan
micro sehingga pemakaian ruangan lebih ekonomis.
Terbuat dari kaca atau plastik sehingga tidak dapat dialiri arus listrik terhindar dari terjadinya hubungan pendek
Sistem dapat diandalkan 20 – 30 tahun dan mudah pemeliharaannya.
•
b. Kerugian Serat Optik
Konstruksi fiber optik lemah sehingga dalam pemakaiannya diperlukan
lapisan penguat sebagai proteksi.
Karakteristik transmisi dapat berubah bila terjadi tekanan dari luar yang berlebihan.
Tidak dapat dialiri arus listrik, sehingga tidak dapat memberikan catuan
pada pemasangan repeater.
2.2.FIBER BRAGG GRATING.
Sebuah fiber Bragg Grating FBG adalah sebuah variasi periodik dari indeks refraktif yang ada pada sebagian panjang fiber optik. Fiber Bragg Grating FBG merupakan
suatu jenis reflektor Bragg yang terdistribusi dalam bentuk segmen-segmen atau kisi
Universitas Sumatera Utara
dalam serat optik. FBG memantulkan beberapa panjang gelombang cahaya tertentu dan meneruskan sisanya, dimana hal ini dapat terjadi karena adanya penambahan
suatu variasi periodik terhadap indeks bias core serat optik. Dengan karakteristik yang dimilikinya tersebut, FBG dapat difungsikan sebagai filter optik optical filter yakni
untuk menghalangi panjang gelombang cahaya tertentu yang diinginkan atau sebagai reflektor panjang gelombang cahaya spesifik.
Gambar diatas menunjukkan priode Λ yang dimiliki oleh sebuah fiber bragg
grating . Secara harfiah grating kisi berarti kumpulan ruang teratur yang pada
dasarnya merupakan elemen indentik dan pararel yang dipandang cahaya sebagai reflektor. Pada gambar diatas gtratingnya adalah uniform, sehingga
Λ priode bragg grating
nya adalah konstan.
Adanya grating tersebut di dalam fiber menyebabkan fiber bragg grating merefleksikan panjang gelombang cahaya yang hanya memenuhi kondisi bragg dan
mentransmisikan semua panjang gelombang yang lain. Input
Refleksi Transmisi
Gambar 2.7: Struktur fiber bragg grating beserta spektrum
transmisi dan refleksinya.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.8: Skematis prinsip kerja sebuah FBG.
Bragg grating tersebut dibuat di dalam fiber optik itu sendiri tanpa merubah
bentuk fiber dan menjadikannya komponen di dalam fiber. Pembentukan grating
terjadi ketika fiber optik diarahkan cahaya UV dengan karakteristik panjang gelombang dan intensitas yang tergantung pada material core.
2.2.1.Prinsip Kerja FBG.
FBG bekerja berdasarkan pada prinsip refleksi bragg. Mekanisme kerja dari FBG ditunjukkan dalam Gambar2.8. Dalam inti core suatu fiber optik dibuat kisi-kisi
yang mempunyai jarak antar kisi tertentu. Kisi-kisi ini, oleh cahaya, dipandang sebagai reflektor yang membentuk resonator, dimana puncak transmisi dari resonator
tersebut tergantung jarak antar kisi-kisinya. Ketika cahaya melalui daerah yang secara priodik berubah-ubah dari indeks refraktif tinggi dan rendah, maka sebagian cahaya
akan direfleksikan untuk setiap panjang gelombang yang memenuhi kondisi Bragg, sedangkan wilayah yang lainnya akan ditransmisikan. Panjang gelombang yang
ditransmisikan disebut panjang gelombang Bragg.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.8 diatas adalah skematis prinsip kerja FBG yang mengilustrasikan bahwa hanya panjang gelombang yang memenuhi kondisi Bragg direfleksikan,
secara parsial direfleksikan pada tiap interface diantara daerah tersebut, sedangkan panjang gelombang yang lain diluar fase ditransmisikan diteruskan.
Kondisi untuk refleksi tinggi, dikenal sebagai kondisi Bragg ,berkenaan dengan panjang gelombang yang direfleksikan, maka panjang gelombang Bragg
Bragg
λ dengan priode grating
Λ dan indeks refraktif rata-rata
eff
n diperoleh sesuai
dengan persamaan Bragg yaitu:
Λ =
eff Bragg
n 2
λ
2.5
Salah satu fenomena yang menarik dari FBG ini adalah sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan seperti suhu, tekanan dan tarikan. Apabila terjadi
perubahan jarak kisi karena sesuatu hal misalnya tekanan maupun suhu, maka puncak transmisinya akan berubah. Dari karakteristik inilah maka FBG banyak dikembangkan
menjadi sensor suhu maupun sensor strain.
2.2.2.APLIKASI FBG.
Pembagian aplikasi utama pada produksi komersial FBG, berdasarkan material
corenya yaitu:
•
Sistem komunikasi fiber optik.
Wavelenght Stabilizer untuk pump laser.
Narroband WDM adddrop filter.
Dispersion Compensation.
Gain-Flattening filter.
Filter Grating Laser.
Universitas Sumatera Utara
•
Fiber Grating sensor.
Dalam aplikasinya sebagai sensor pengukuran yang biasanya bisa diukur oleh fiber bragg grating adalah temperatur dan strain. Dalam beberapa literatur
menunjukkan FBG sensor bisa digunakan untuk preasure dan dynamic magnetik
field.
Gambar 2.10 : Fiber bragg grating diberi pengaruh suhu dan strain.
Gambar 2.10 menunjukkan pemberian pengaruh suhu dan strain pada fiber bragg grating mengakibatkan adanya perubahan priode grating yang akan
mempengaruhi panjang gelombang Bragg. Sifat ini memungkinkan FBG dapat digunakan untuk sensor strain.
Bragg grating sensor beroperasi berdasarkan pada properti fiber bragg grating untuk merubah karakteristik panjang gelombang yang sesuai terhadap strain
dan temperatur glass fiber. Secara umum fiber bragg grating bisa dengan mudah dimultiplex untuk banyak sensor dalam fiber optik.Sistem seperti ini mempunyai
kemampuan perluasan yang lebih tinggi dimana banyak sensor bisa ditambahkan ke sistem untuk pengukuran yang lebih.
Terdapat beberapa aplikasi untuk sensor, umumnya sering digunakan untuk memonitoring keadaan struktur sipil,seperti gedung,jembatan dan bendungan.
Universitas Sumatera Utara
Sensor fiber bragg grating mempunyai banyak keuntungan tergantung pada properti spesifiknya,seperti:
• Ukuranya kecil dan sederhana.
• Imunitas terhadap interferensi elektromagnetik, material dielektrik dan
kemungkinan sensing dan multiplexing pasif sensor network yang terdistribusi.
• FBG dapat melakukan banyak fungsi didalam fiber optik seperti refleksi dan
pemfilteran dan insertion loss yang kecil. •
Respon spektrum dari FBG bergantung pada perubahan lingkungan suhu dan tekanan, karena baik indeks refraktif dari fiber dan dimensi fisiknya berubah
sesuai suhu maupun tekanan, yang mempengaruhi panjang gelombang Bragg. •
Sebuah fiber bragg grating yang dimanufaktur dengan tepat juga menawarkan reflektivitas yang tinggi dan bandwith yang sempit pada bragg wavelenghtnya.
Biasanya fiber bragg grating mempunyai reflektivitas lebih besar dari 75 . Reflektivitas yang tinggi menawarkan jumlah daya optik yang cukup untuk
bisa dideteksi oleh photodiodes. Karakteristik unik fiber bragg grating sensor akan menghasilkan sebuah panjang gelombang bragg unik yang independen
dari intensitas optik yang digunakan sistem.
Selain kelebihan FBG juga mempunyai beberapa kekurangan yaitu: •
Dalam aplikasi dibutuhkan recover sinyal refleksi yaitu optical sirculator agar tidak menimbulkan noise.
• Secara prinsip, spektrum refleksi dari FBG saling melengkapi dengan
spektrum transmisi, apa yang tidak direfleksikan ditransmisikan. Pada panjang gelombang yang lebih pendek dari
Bragg
λ ,bagaimanapun FBG biasanya
mengalami loss transmisi tambahan diamana tidak ada cahaya sesuai yang direfleksikan. Loss itu disebabkan oleh cahaya yang direfleksikan kedalam
mode cladding pada fiber. •
Respon spektrum dari FBG sangat tergantung terhadap perubahan lingkungan suhu atau tekanan pada aplikasi bukan sensor ini merugikan. Untuk
mencegahnya grating bisa disusun dalam material negative-expansion atau pada material kombinasi yang menyediakan effective negative thermal
Universitas Sumatera Utara
expansion, diatur untuk mencegah panjang gelombang Bragg berubah karena suhu. Atau dengan cara lain yaitu menggunakan Thermoelectric Coller yang
dapat dikontrol secara aktif.
2.2.3. Tipe-tipe struktur Grating.