Struktur Dasar Sebuah Serat Optik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Pengenalan Serat Optik Serat optik adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca murni atau plastik yang panjang dan berdiameter sebesar rambut manusia. Digunakan untuk men-transmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Pada sistem komunikasi serat optik informasi dikirim dalam bentuk sinyal cahaya. Alasan utama penggunaan serat optik adalah kekebalannya terhadap gangguan elektromagnetik sinyal cahaya yang menjalar dalam serat optik tidak terpengaruh oleh medan elektromagnetik. Cahaya yang ada di dalam serat optik sulit keluar karena indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias dari udara. Sumber cahaya yang digunakan adalah sinar laser karena sinar laser mempunyai spektrum yang sangat sempit dan sangat tajammonokromatis. Kecepatan transmisi serat optik sangat tinggi sehingga sangat bagus digunakan sebagai saluran komunikasi. Serat optik umumnya digunakan dalam sistem telekomunikasi serta dalam pencahayaan , sensor , dan optik pencitraan . Efisiensi dari serat optik ditentukan oleh kemurnian dari bahan penyusun gelas. Semakin murni bahan gelas, semakin sedikit cahaya yang diserap oleh serat optik.

2.1.1. Struktur Dasar Sebuah Serat Optik

Gambar 2.1. Serat optik Universitas Sumatera Utara Struktur dasar dari sebuah serat optik yang terdiri dari 3 bagian : core inti , cladding kulit, dan coating mantel atau buffer pelindung. • Inti core adalah sebuah batang silinder terbuat dari bahan dielektrik bahan silika SiO2, biasanya diberi doping dengan germanium oksida GeO2 atau fosfor penta oksida P2O5 untuk menaikan indeks biasnya yang tidak menghantarkan listrik, inti ini memiliki jari-jari, besarnya sekitar 8 –200 m dan indeks bias n1, besarnya sekitar 1,5. • Kulit cladding yaitu material yang melapisi inti, yang terbuat dari bahan dielektrik silika tanpa atau sedikit doping, kulit memiliki jari- jari sekitar 125 – 400 m indeks bias-nya n2, besarnya sedikit lebih rendah dari n1. • Jaket buffer, bagian ini merupakan pelindung lapisan inti dan cladding yang terbuat dari bahan plastik yang elastis. Walaupun pada dasarnya cahaya merambat sepanjang inti serat, namun kulit memiliki beberapa fungsi : a. Mengurangi loss hamburan pada permukaan inti. b. Melindungi serat dari kontaminasi penyerapan permukaan. c. Mengurangi cahaya yang loss dari inti ke udara sekitar. d. Menambah kekuatan mekanis. 2.1.2.Pembagian Serat optik Pembagian Fiber optik dapat dilihat dari 2 macam perbedaan :

2.1.2.1. Berdasarkan Mode yang dirambatkan :

• Single mode : Mempunyai inti yang kecil berdiameter 0.00035 inch atau 9 micron dan berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah panjang gelombang 1300-1550 nanometer diameter mendekati panjang gelombang sehingga cahaya yang masuk ke dalamnya tidak terpantul-pantul ke dinding cladding. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.2 : Fiber Optik Single Mode • Multi mode : Mempunyai inti yang lebih besar berdiameter 0.0025 inch atau 62.5 micron dan berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah panjang gelombang 850-1300 nanometer serat optik dengan diameter core yang agak besar yang membuat laser di dalamnya akan terpantul- pantul di dinding cladding yang dapat menyebabkan berkurangnya bandwidth dari serat optik jenis ini. Gambar 2.3 : Fiber Optik Multi Mode

2.1.2.2. Berdasarkan indeks bias core :

ƒ Step indeks : pada serat optik step indeks, core memiliki indeks bias yang homogen. ƒ Graded indeks : indeks bias core semakin mendekat ke arah cladding semakin kecil. Jadi pada graded indeks, pusat core memiliki nilai indeks bias yang paling besar. Serat graded indeks memungkinkan untuk membawa bandwidth yang lebih besar, karena pelebaran pulsa yang terjadi dapat diminimalkan. Pada serat optik tipe ini, indeks bias berubah secara perlahan-lahan graded index multimode. Indeks bias inti berubah mengecil perlahan mulai dari pusat core sampai batas antara core dengan cladding. Makin mengecilnya indeks bias ini menyebabkan kecepatan rambat cahaya akan semakin tinggi dan akan berakibat dispersi waktu antara berbagai mode cahaya yang merambat akan Universitas Sumatera Utara berkurang dan pada akhirnya semua mode cahaya akan tiba pada waktu yang bersamaan di penerima ujung serat optik.

2.1.3. Transmisi Cahaya Pada Serat Optik.

Dokumen yang terkait

Analisis Variasi Karakteristik Respon Reflectivity dan Side Lobe Strength Serat Optik pada Filter Fiber Bragg Grating

0 36 89

Strain Transfer and Test Research of Stick-up Fiber Bragg Grating Sensors

0 3 8

An Improved Optical Communication System Using Fiber Bragg Grating In EDWA.

0 4 24

PENGARUH PERUBAHAN SUHU TERHADAP UNJUK KERJA FIBER BRAGG GRATING (FBG).

0 0 22

Analisis Variasi Karakteristik Respon Reflectivity dan Side Lobe Strength Serat Optik pada Filter Fiber Bragg Grating

0 0 10

Analisis Variasi Karakteristik Respon Reflectivity dan Side Lobe Strength Serat Optik pada Filter Fiber Bragg Grating

0 0 1

PEMODELAN SISTEM FIBER BRAGG GRATING SENSOR (FBGS) UNTUK MEMANTAU AKTIVITAS JANTUNG DAN TEMPERATUR TUBUH PADA PEMERIKSAAN MAGNETIC RESONANCE IMAGING (MRI) -

0 4 63

SIMULASI DAN ANALISIS OPTICAL ADD DROP MULTIPLEXER (OADM) MENGGUNAKAN FIBER BRAGG GRATING (FBG) PADA LINK LONG HAUL SIMULATION AND ANALYSIS OF OPTICAL ADD DROP MULTIPLEXER (OADM) USING FIBER BRAGG GRATING (FBG) ON LONG HAUL LINK

0 0 8

PENGGUNAAN KOMPENSATOR DISPERSI PADA JARINGAN BERBASIS OPTIK ANTARA STO LEMBONG DAN STO CIANJUR MENGGUNAKAN FIBER BRAGG GRATING DISPERSION COMPENSATOR ON OPTICAL FIBER NETWORK BETWEEN STO LEMBONG AND STO CIANJUR USING FIBER BRAGG GRATING Ratih Kusuma W1 ,

0 0 9

SIMULASI BEBERAPA PARAMETER PADA CHIRPED FIBER BRAGG GRATING UNTUK MENDAPATKAN LUARAN BERBENTUK SPEKTRUM RIGHT-ANGLED TRIANGULAR PARAMETERS SIMULATION OF CHIRPED FIBER BRAGG GRATING TO GET RIGHT ANGLED TRIANGULAR SPECTRUM OUTPUT

0 0 8