Diafragma Pengembus Adjustment Transmitter Pneumatik

2.6. Diafragma

Diafragma adalah suatu bahan yang mudah melentur atau biasa disebut dengan membran. Membran ini biasanya terbuat dari bahan logam tipis, kulit sutra, teflon, polyethilene dan lain sebagainya. Umumnya digunakan karena mempunyai gerakan keluarnya secara mekanis yang dapat dihubungkan secara langsung kepada tipe gerakan dari pengontrolan.

2.7. Pengembus

Pengembus bellow cocok untuk digunakan pada pengukuran tekanan sangat rendah, karena permukaaan yang menerima tekanannya luas. Untuk mendapatkan daerah pengukuran yang lebih besar dapat dipasang pegas di dalamnya. Sama halnya dengan diafragma, dimana pengembus juga terbuat dari bahan logam tipis. Sama seperti tabung bourdon, pengembus juga akan bergerak memuai bila tekanan pada bagian dalamnya lebih besar daripada tekanan luarnya.

2.8. Adjustment Transmitter Pneumatik

Alat – alat kontrol yang tidak dilakukan penyetelan adjustment dengan baik dapat menyebabkan kesalahan pada pengukuran level. Hal ini jelas karena dengan melakukan adjustment dengan baik akan dapat menghasilkan kerja dari alat kontrol menjadi sempurna. Misalnya suatu transmitter menghasilkan sinyal yang salah pada 0 dan 100 maka akan mempengaruhi kerja dari alat kontrol Universitas Sumatera Utara lainnya sehingga pengendalian level akan salah serta keakuratan pengukuran level menjadi kurang sempurna. Dalam aksi kontrol, yang menjadi bagian dasar adalah kerja dari alat penyampai sinyal. Alat kontrol yang berfungsi dalam penyampai sinyal ini adalah transmitter. Adjustment penyetelan terhadap alat ukur ini dapat dilakukan dengan cara : a. Penetapan sinyal yang dihasilkan terhadap besaran yang diukur Sinyal yang dihasilkan oleh transmitter pneumatik adalah 0,2 – 1,0 kgcm 2 . Pada keadaan besaran proses 0 sinyal yang dihasilkan oleh transmitter adalah 0,2 kgcm 2 . penetapan harga ini dapat dilakukan dengan mengatur zero adjustment pada transmitter tersebut. Apabila keadaan besaran proses 100 maka sinyal yang dihasilkan oleh transmitter adalah 1,0 kgcm 2 . penetapan ini dapat dilakukan dengan penetapan span. Penyetelan pada keadaan 0 dan 100 dilakukan secara berulang – ulang sampai penunjukkan stabil. b. Penyetelan set point besaran proses dengan menggunakan Check meter Besarnya set point dapat tidak sesuai terhadap besaran proses yang terjadi, hal ini dapat terjadi dikarenakan ketidaksesuaian tekanan kerja pompa. Untuk itu kita harus memastikan set point dan besaran proses yang terjadi harus sama. Keadaan ini dapat kita pastikan dengan menggunakan check meter yang dihubungkan pada transmitter. Penyesuaian ini dilakukan pada keadaan 100 , maka check meter harus menunjukkan 100 . Universitas Sumatera Utara

BAB III PRINSIP KERJA TRANSMITTER PNEUMATIK

3.1. Prinsip Kerja Transmitter Pneumatik

Pada pengukuran tinggi permukaan cairan dalam tangki dengan menggunakan transmitter pneumatik dimana transmitter yang digunakan adalah Differential Pressure Transmitter. Prinsip utama dari pemakaian differential pressure transmitter adalah dengan pengukuran beda tekanan. Transmitter merupakan alat kelanjutan dari sensor. Dimana transmitter ini dapat merubah sinyal proses yang diterima oleh detektor menjadi sinyal standart. Setelah itu sinyal dari transmitter tersebut dikirim ke penerima seperti pencatat recorder, pengatur dan penunjuk. Differensial pressure transmitter mempunyai hubungan tekanan rendah dan tekanan tinggi. Tekanan tinggi HP dan tekanan rendah LP diterima oleh membran penyekat Seal diaphram. Bagian dalam dari membran penyekat Seal diaphram tekanan tinggi dan tekanan rendah diisi dengan cairan silikon. Tekanan yang diukur pada bagian tekanan tinggi mendesak dirinya sendiri pada membran bagian tekanan tinggi dan menekan membran tersebut. Pada waktu membran tersebut tertekan, bagian dalam isian silikon bergerak maju mengenai bagian pengembus oleh sejumlah tekanan sehubungan dengan gerakan membran tersebut. Universitas Sumatera Utara