1. Sinyal pneumatik atau tekanan udara
Besaran standart sinyal pneumatik ini adalah 3 – 15 Psi atau 0,2 – 1,0 kgcm
2
. 2. Sinyal elektrik
Besaran standart sinyal elektrik ini adalah 4 mA – 20 mA dan skala kerja sinyal tegangan ada yang berkisar 1 – 5 V
DC
dan ada juga 0 – 10 V
DC
.
2.5. Jenis – jenis Transmitter
Dalam ilmu instrumentasi dikenal dua sistem sinyal yang dapat dipergunakan pada transmitter yaitu sinyal pneumatik dan sinyal elektrik.
Berdasarkan kedua sistem tersebut transmitter dapat digolongkan menjadi dua jenis yaitu :
1. Transmitter elektrik
2. Transmitter pneumatik
Umumnya sistem dari transmitter ini adalah merupakan jalur pengirim sinyal dari alat perasa ke kontroler dan dari kontroler ke pengatur akhir control
valve.
2.5.1. Transmitter Elektrik
Transmitter elektrik adalah suatu peralatan kontrol yang mempunyai pengaruh terhadap jalannya proses pengontrolan. Transmitter elektrik ini memiliki
Universitas Sumatera Utara
fungsi dimana sinyal proses yang diterima oleh detektor diubah menjadi sinyal listrik kemudian mengirimkan sinyal listrik tersebut ke alat penerima seperti
pencatat recorder, pengatur dan penunjuk. Sinyal yang dihasilkan dari transmitter elektrik ada dalam dua bentuk sinyal arus dan tegangan. Dimana skala
kerja dari sinyal arus selalu 4 – 20 mA, dan skala kerja dari sinyal tegangan ada yang berkisar 1 – 5 V
DC
dan ada juga 0 – 10 V
DC
.
2.5.2. Transmitter Pneumatik
Pada umumnya transmitter penumatik ini berfungsi untuk mengubah besaran sinyal proses menjadi sinyal pneumatik serta mengirimkan sinyal
pneumatik tersebut ke alat penerima seperti pencatat recorder, penunjuk, serta pengatur. Sinyal yang dihasilkan oleh pneumatik ini adalah udara yang
bertekanan, dan biasanya sumber tekanan yang 20 Psi atau 1,4 kgcm
2
, tekanan sinyal berkisar 3 – 15 Psi atau 0,2 – 1,0 kgcm
2
. Transmitter pneumatik dapat dipergunakan sampai pada jarak sekitar 200 meter.
Transmitter penumatik pada umumnya terdiri dari dua bagian yaitu : A.
Bagian perasa detektor Bagian perasa berfungsi untuk mengubah sinyal proses ke dalam bentuk
gerak mekanik. Misalnya tekanan yang berada di dalam suatu bejana adalah 8 Psi. Setelah beberapa detik kemudian tekanan turun menjadi 7
Psi, perubahan sebesar 1 Psi ini adalah merupakan sinyal yang harus dirubah ke dalam bentuk gerak mekanik.
Universitas Sumatera Utara
Detektor yang biasanya digunakan dalam transmitter pneumatik adalah : 1.
Meterbody 2.
Sel Beda Tekanan 3.
Penggeser 4.
Bola Berisi Cairan
B. Bagian pengirim Bagian pengirim dari transmitter pneumatik berfungsi untuk mengubah
gerak – gerak mekanik detektor ke dalam bentuk sinyal pneumatik.
Adapun bagian – bagian pokok dari transmitter pneumatik adalah : 1.
Penyetel titik nol Zero adjustment Digunakan untuk mendapatkan titik nol dari batasan operasi transmitter.
2. Pengimbang kedua Secondary beam
Digunakan sebagai batang yang meneruskan gaya gerak balas terhadap gaya gerak pengimbang utama.
3. Kapsul pengimbang balik Rebalancing capsule
Kapsul yang berisi diafragma penggerak pengimbang kedua. 4.
Pemancar Nozzle Digunakan sebagai buangan udara penggerak diafragma besar pada relai
pilot. 5.
Pembalik Buffle Digunakan sebagai alat penutup.
Universitas Sumatera Utara
6. Pembatas beban balik Reverse overload stop
Digunakan sebagai ganjal pembatas gerak pengimbang utama pada kedudukan maksimum.
7. Pengimbang utama Primary beam
Digunakan sebagai batang penerus gerak – gerak mekanik setengah melingkar dari batang pemuntir pada detektor.
8. Pipa – pipa kapsul pengimbang utama Capsule tubing
Digunakan sebagai pipa penyalur udara penghasil gaya gerak balas terhadap gaya gerak pengimbang utama.
9. Pipa untuk pemancar Nozzle tubing
Digunakan sebagai pipa penyalur udara untuk pemancar. 10.
Penyetel batasan lebar Coarse span adjustment Digunakan sebagai penyetelan untuk memperlebar bidang gerak
pengimbang utama. 11.
Penyetel batasan sempit Fine span adjustment Digunakan sebagai penyetelan untuk mempersempit bidang gerak
pengimbang utama. 12.
Relai pilot Pilot relay Digunakan sebagai kerangan pengatur tekanan udara instrument tekanan
out-put dari transmitter. 13.
Pegas peninggi atau penekan Suppression atau Elevation spring Digunakan sebagai penyetelan untuk menaikkan skala perbandingan antara
variabel proses dengan tekanan udara instrument out-put.
Universitas Sumatera Utara
2.6. Diafragma