Perbedaan Diesel Common Rail dengan Diesel Konvensional

Gambar 2.7 Sistem Diagram Common Rail

2.2.10 Perbedaan Diesel Common Rail dengan Diesel Konvensional

Perbedaan antara mesin diesel modern, common rail dengan konvensional adalah cara memasok bahan bakarnya. Terutama, komponen yang berada antara pompa injeksi dan injector. Ada dua komponen utama di sini, yaitu pompa injeksi atau mekanik awam menyebutnya Bosch pump dan injector. Cara kerja common rail layaknya seperti konsep hidup bersama. Dalam hal ini, semua injector yang bertugas memasok solar langsung ke dalam mesin, menggunakan satu wadah atau rel yang sama dari pompa injector. Caranya sama dengan yang digunakan pada sistem injeksi bensin. Sedangkan mesin diesel konvensional, setiap injector memiliki pasokan solar sendiri-sendiri langsung dari pompa injeksi. Tekanan bahan bakar dalam rel sangat tinggi. Sekarang, yaitu common rail generasi ke-3, tekananya sudah mencapai 1800 bar. Kalau dikonversi ke PSI yang masih digunakan sekarang menjadi 26.100 PSI. Bandingkan dengan tekanan ban 30 PSI. Atau tabung elpiji 25 bar dan CNG 200 bar. Dengan tekanan setinggi tersebut, pengabutan yang dihasilkan tentu saja semakin bagus. Hasil pembakaran menjadi lebih sempurna dan kerja mesin makin efisien. Sehingga mesin Diesel Common Rail Direct Injectionseperti Ford RangerNissan NavaraChevrolet Universitas Sumatera Utara Captiva VCDI lebih terlihat minim asap hitam ketimbang mesin Diesel zaman dahulu. Lit. 4 hal. 49 Sesuai dengan perkembangan mesin diesel, para ahli mengembangkan sistem yang paling mutakhir pada mesin diesel yakni yang dikenal dengan CRDI Common Rail Direct Injection teknologi ini telah digunakan oleh Chevrolet Captiva Diesel CRDIVCDI dengan kapasitas mesin 2000cc 16 katup segaris memuntahkan tenaga 150 Daya Kuda pada putaran 4000 Rpm dengan torsi max 320 Nm. Kemudian diikuti pada saat ini oleh Toyota fortuner dengan tenaga 144 PS3.400 rpm dengan torsi 35 kgm1600-2.800 rpm dengan putaran mekanisme katup 4 silinder, 16 katup DOHC, VN turbo intercooler yang akan menghasilkan tenaga besar namun efisien. Lit. 4 hal. 51 2.3 Parameter Performansi Unjuk Kerja Mesin Diesel 2.3.1 Tekanan efektif rata-rata mep