Analisa Termodinamika Motor bakar diesel pada Turbocarjer dan Intercoller Teknologi Diesel Sistem Common Rail

• beberapa saat sebelum mesin dimatikan. Bila mesin dimatikan seketika, maka pasokan oli mesin ke turbo otomatis terhenti, sementara turbo masih berputar dengan kecepatan tinggi Ini bisa merusak bearing. Pada mesin- mesin dengan teknologi turbo terbaru, kejadian seperti itu tidak perlu lagi.

2.2.8 Analisa Termodinamika Motor bakar diesel pada Turbocarjer dan Intercoller

Keterangan: 0 – 1 : Langkah isap tekanan konstan 1 – 2 : Langkah kompresi isentropis 2 – 3a : Proses pembakaran pada volume konstan 3a – 3 : Proses pembakaran pada tekanan konstan 3 – 4 : Langkah ekpansi isentropis 4 – 1 : Langkah buang 4 – 5a : Ekspansi pada pipa gas buang 5a – 5 – 7 – 8 : Energi yang berguna pada turbin 9 – 6 – 7 – 8 : energi maksimum yang mampu menggerakan turbin P 3a 3 4 1 2 5a 5 8 9 Universitas Sumatera Utara

2.2.9 Teknologi Diesel Sistem Common Rail

Sistem Common rail menggunakan bahan bakar bertekanan tinggi yang dihasilkan oleh supply pump untuk memperbaiki penggunaan bahan bakar yang ekonomis dan menambah kekuatan power mesin, juga mengurangi vibrasi dan noise mesin. Sistem ini menyimpan bahan bakar, yang telah mempunyai tekanan yang dihasilkan oleh supply pump, pada common rail. Dengan menyimpan bahan bakar dengan tekanan tinggi sistem commonrail dapat menyediakan bahan bakar dengan tekanan bahan bakar yang stabil, tidak terpengaruh oleh cepatnya mesin atau beban mesin. ECM menghasilkan arus listrik ke solenoid valve pada injektor, menggunakan EDU, untuk mengatur waktu dan jumlah injeksi bahan bakar, dan juga memonitor tekanan bahan bakar di dalam common rail dengan menggunakan fuel pressure sensor. ECM memerintahkan supply pump untuk menyuplai bahan bakar di dalam common rail dengan menggunakan fuel pressure sensor. ECM memerintahkan supply pump untuk menyuplai bahan bakar yang dibutuhkan untuk memperoleh target tekanan bahan bakar, kira-kira 20 sampai 135 MPa 204 sampai 1,337 kgfcm 2 , 2,901 sampai 19,581 psi. Sebagai tambahan, sistem ini menggunakan 2-Way Valve TWV di dalam injektor untuk membuka dan menutup saluran bahan bakar. Walau demikian, waktu dan volume injeksi bahan bakar dapat di atur secara presisi oleh ECM. Sistem common rail menghasilkan dua injeksi bahan bakar yang terpisah. Untuk memperlembut kejutan pembakaran, sistem ini melakukan pilot-injection sebagai bagian injeksi bahan bakar lebih dulu ke injeksi bahan bakar utama. Hal ini dapat membantu mengurangi vibrasi dan noise mesin. Lit. 4 hal. 44 Universitas Sumatera Utara Gambar 2.7 Sistem Diagram Common Rail

2.2.10 Perbedaan Diesel Common Rail dengan Diesel Konvensional