PEMBATASAN MASALAH METODOLOGI PENELITIAN SISTEMATIKA PENULISAN

Gugus Kerja Bidang Perkerasan Jalan pada Sub Panitia Teknik Standardisasi Bidang Prasarana Transportasi. Pedoman ini diprakarsai oleh Pusat Litbang Prasarana Transportasi, Badan Litbang ex. Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah.

I.3 TUJUAN DAN KEGUNAAN

I.3.1 TUJUAN

Adapun tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah : a. Meninjau modulus perkerasan yang diperoleh dengan alat ukur Falling Weight Deflector dalam penggunaan Pd. T-05-2005-B. b. Meninjau Stabilitas Marshal yang diperoleh pada alat ukur Falling Weight Deflectometer dengan menggunakan Pd. T-05-2005-B

I.3.1 KEGUNAAN

Kegunaan yang didapat dari hasil penulisan ini adalah memperoleh interpretasi yang lebih baik dalam menentukan penilaian perkerasan, karena hal ini sangat berguna dalam menentukan tahap peningkatan yang akan diusulkan.

I.4 PEMBATASAN MASALAH

Pd. T-05-2005-B yang digunakan dalam sebagai cara untuk menentukan nilai modulus resilien tiap-tiap lapisan struktur perkerasan diterapkan dalam penentuan lendutan. Perencanaan pelapisan kembali yang memerlukan data pelendutan yang diperoleh dengan pengukuran lendutan dibatasi pada perkerasan lentur Flexible Pavement. Penerapan pelapisan kembali pada struktur perkerasan bertujuan untuk menigkatkan kemampuan struktural untuk meningkatkan kemampuan struktural perkerasan dalam menerima beban. Universitas Sumatera Utara Dengan demikian lendutan yang diakibatkan beban lalu lintas dapat berkurang sampai lebih kecil dari lendutan yang diijinkan. Kinerja suatu struktur perkerasan dapat dihitung dengan beberapa alat non- destructive test. Dan pada penulisan tugas akhir ini peninjauan akan dilakukan dengan Falling Weight Deflectometer untuk mengukur lendutan maksimum dan cekungan lendutan Deflection Bowl. Data lendutan yang diperoleh akan digunakan dalam penentuan tebal pelapisan kembali Overlay Thickness yang dibutuhkan untuk meningkatkan struktur perkerasan. Pemaparan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil pengukuran Falling Weight Deflectometer di lapangan yang juga merupakan bagian dari peninjauan pengunaan alat ini.

I.5 METODOLOGI PENELITIAN

Metode pembahasan yang dilakukan pada penulisan Tugas Akhir ini adalah Studi Literatur dengan melakukan studi dari buku-buku, jurnal, internet yang berhubungan dengan pembahasan ini serta masukan dari dosen pembimbing.

I.6 SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan yang dibuat penyusun adalah sebagai berikut : BAB I Pendahuluan, menjabarkan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan. BAB II Tinjauan Pustaka, menjabarkan tentang tinjauan kepustakaan, tentang spesifikasi mtode penghitungan dan alat yang digunakan. . Universitas Sumatera Utara BAB III Metodologi Penelitian, yang meliputi perolehan data, prosedur penggunaan Falling Weight deflector, analisa data yang dilakukan dan bagan metodologi. BAB IV Pembahasan, menjabarkan tentang perhitungan Falling Weight Deflectometer dengan menggunakan Pd. T-05-2005-B. BAB V Kesimpulan dan Saran, berupa kesimpulan yang diambil beserta saran-saran yang dapat diberikan. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II.1 UMUM

Jalan di Indonesia umumnya menggunakan jenis perkerasan lentur. Perkerasan lentur adalah suatu jenis konstruksi yang dibangun diatas permukaan tanah asli atau tanah dasar dengan menggunakan bahan pengikatnya beton asphalt. Sedangkan Perkerasan kaku adalah suatu jenis konstruksi yang dibangun di atas tanah dasar dengan menggunakan bahan pengikatnya beton semen. Perkerasan didefinisikan sebagai lapisan yang relatif stabil yang dibangun di atas tanah asli atau tanah dasar yang berfungsi untuk menahan dan mendistribusikan beban kendaraan serta sebagai lapisan penutup permukaan. Jadi perkerasan dibangun karena permukaan tanah dasar tidak mampu menahan beban kendaraan diatasnya. Prinsip kerja dari perkerasan lentur adalah bahwa saat tanah dibebani, maka beban akan menyebar dalam bentuk tegangan tanah yang kemudian akan menyebar ke lapisan di bawahnya sehingga kemudian akan menyebabkan lendutan dan akhirnya menyebabkan keruntuhan tanah. Visualisasi pendistribusian beban lalu lintas ke tanah dasar melalui perkerasan. Secara teoritis, besaran P 1 yang diterima tanah dasar tergantung pada kualitas dan tebal lapis perkerasan. Kualitas material yang baik dan atau tebal perkerasan yang besar akan memberikan nilai P1 yang rendah. Atau jika material yang diberikan baik dan kondisi tanah dasarnya pun baik, maka untuk beban yang sama akan menghasilkan tebal perkerasan yang lebih tipis. Berdasarkan karakteristik menahan dan mendistribusikan beban, maka perkerasan dapat dibagi atas perkerasan lentur flexible pavement dan perkerasan kaku rigid pavement. Perkerasan lentur adalah perkerasan yang umumnya menggunakan bahan campuran beraspal sebagai lapis permukaan serta bahan berbutir sebagai lapisan di bawahnya. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Studi Perencanaan Tebal Lapisan Perkerasan Tambahan (Overlay) Pada Proyek Peningkatan Jalan Propinsi Jurusan Binjai – Timbang Lawang (STA 61+000 – 62+800)

10 87 160

EVALUASI TEBAL LAPIS TAMBAH PERKERASAN LENTUR MENGGUNAKAN METODE BINA MARGA (Pd. T-05-2005-B) DAN ASPHALT INSTITUTE (MANUAL SERIES 17) (Studi Kasus Ruas Jalan Yogyakarta - Batas Kota Bantul)

0 3 111

PEMBANGUNAN PERANGKAT LUNAK PERENCANAAN TEBAL LAPIS PERKERASAN TAMBAHAN METODE FALLING WEIGHT DEFLECTOMETER (FWD) MENGGUNAKAN APLIKASI VBA-EXCEL

13 73 107

Evaluasi Nilai Kondisi Perkerasan Jalan Nasional dengan Metode Pavement Condition Index (PCI) dan Metode Falling Weight Deflectometer (FWD) (Studi Kasus:Ruas Jalan Klaten-Prambanan).

0 1 17

Evaluasi Perencanaan Tebal Lapis Tambah Metode PD T-05-2005-B dan Metode SDPJL Menggunakan Program Kenpave pada Jalan Nasional di Yogyakarta.

0 2 20

EVALUASI PERENCANAAN TEBAL LAPIS TAMBAH (OVERLAY) METODE PD-T-05-2005-B DAN METODE SDPJL MENGGUNAKAN PROGRAM KENPAVE STUDI KASUS RUAS JALAN KLATEN-PRAMBANAN.

2 15 4

EVALUASI NILAI KONDISI PERKERASAN JALAN NASIONAL DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) DAN METODE FALLING WEIGHT DEFLECTOMETER (FWD) (Studi Kasus: Ruas Jalan Klaten-Prambanan)

0 2 9

PERENCANAAN TEBAL LAPIS TAMBAH (OVERLAY) METODE PD T-05-2005-B DAN METODE SDPJL PADA RUAS JALAN KLATEN-PRAMBANAN

0 3 8

PERENCANAAN TEBAL LAPIS TAMBAH METODE PD T-05-2005-B DAN METODE SDPJL PADA JALAN NASIONAL DI YOGYAKARTA

0 1 9

Evaluasi Tebal Lapis Tambah Perkerasan Lentur Menggunakan Metode Bina Marga (Pd T-05-2005-B) dan Asphalt Institute (MS-17) (Studi Kasus Jalan Yogyakarta- Bantul)

0 2 6