Data yang diklasifikasikan, selanjutnya dideskripsikan dari segi asalnya dan maknanya.
3.3.3 Metode dan Teknik Penyajian Hasil Analisis Data Metode dan penyajian hasil analisis data merupakan tahap akhir dalam
penelitian karya ilmiah. Dengan adanya penyajian hasil analisis data, hasil penelitian tersebut memberikan gambaran yang lebih jelas dan bermanfaat. Metode tersebut ada
dua macam, yaitu metode penyajian formal dan informal Sudaryanto, 1993:144. Metode formal adalah perumusan dengan tanda atau lambang-lambang. Tanda yang
dimaksud dalam metode formal adalah kurung kurawal {}, kurung siku [ ], kurung biasa , dan tanda kurung miring . Metode informal adalah penyajian hasil
analisis data dengan menggunakan kata-kata biasa atau melalui susunan kalimat Sudaryanto, 1993:145.
Metode penyajian hasil analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode formal yang dilengkapi dengan metode informal. Hasil analisis data
dalam penelitian ini dipaparkan dengan menggunakan metode penyajian formal dan informal, yaitu analisis dengan menggunakan tanda atau lambang dan rangkaian kata-
kata biasa atau melalui susunan kalimat.
3.4 Lokasi Penelitian
Kabupaten Situbondo adalah salah satu kabupaten yang terletak di ProvinsiJawa Timur, Indonesia. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten
Probolinggo dan Kabupaten Bondowoso di sebelah Selatan, Kabupaten Banyuwangi di sebelah Timur, Samudra Hindia di sebelah Selatan. Kabupaten Situbondo terdiri
atas 17 Kecamatan, salah satunya adalah Kecamatan Sumbermalang. Kecamatan Sumbermalang terdiri atas 9 desa yaitu: Tamankursi, Sumberargo, Semogo, Kalirejo
Tamansari, Baderan, Plalangan, Alastengah, Taman dan Tlogosari. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Sumbermalang, Kabupaten Situbondo. Pemilihan
Kecamatan Sumbermalang sebagai lokasi penelitian dilakukan dengan beberapa
pertimbangan, pertama, dikarenakan tempatnya dan kecamatannya adalah kecamatan yang sangat jauh dari perkotaan. Kedua, mayarakat yang bertempat tinggal di
Kecamatan Sumbermalang 70 petani dan sisanya sebagian guru dan pengusaha. Ketiga, masyarakat yang ada di kecamatan Sumbermalang, Kabupaten Situbondo
membuat peneliti punya niatan dan ingin sekali dijadikan lokasi penelitian pada permasalahan tentang istilah permainan tradisional, dikarenakan masyarakat
khususnya pada perkembangan anak-anak dalam dunia hiburan atau permainan tradisional sangat sulit sekali bermain dengan menggunakan permainan yang modern.
Permainan modern digunakan dan dimainkan dengan cara harus beli dan pinjam. Masyarakat Madura di Kecamatan Sumbermalang khususnya, permainan yang biasa
menggunakan permainan modern masih sedikit dikarenakan terjadinya beberapa faktor, pertama faktor ekonomi bagi lingkungan yang kurang mampu, kedua faktor
kesenangan karena keunikan permainan tradisional, dan ketiga faktor belum bisa menghilangkan permainan peninggalan nenek moyang.
Kecamatan Sumbermalang adalah daerah yang cocok untuk diteliti dan dijadilakan lokasi penelitian. Dikarenakan masyarakatnya khususnya perkembangan
anak-anak masih kebanyakan yang kesulitan ekonomi, dan permainan tradisional masih terus dan tetap dijadikan hiburan dalam aktivitas sehari-hari lebih mudahnya
karena masyarakat Kecamatan Sumbermalang, Kabupaten Situbondo merupakan daerah yang penduduknya berposisi di daerah yang sangat terpencil.
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN