Tinjauan Pustaka TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka

Penelitian ini dapat menjadikan ketertarikan bagi peneliti untuk memperdalami kembali pada pembahasan istilah-istilah yang berkaitan khususnya linguistik dengan bahasa Madura. Peneliti menggunakan peninjauan yang masih berkaitan dengan penelitian ini. Tinjauan yang digunakan dari beberapa skripsi, pernah ditulis oleh Maftuhah, N 2011 dalam skripsinya yang berjudul “Deskripsi istilah-istilah Nelayan pada Masyarakat Pesisir Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo”. Dalam penelitiannya yang dilakukan oleh Maftuhah berupa deskripsi tentang istilah-istilah yang digunakan oleh masyarakat Pesisir dengan fokusnya penelitian pada deskripsi bentuk-bentuk istilah yang mempunyai perubahan makna baik perubahan makna meluas, menyempit maupun perubahan makna secara keseluruhan atau total. Penelitian yang berkaitan dengan penelitan yang mendeskripsikan bentuk istilah dan asal-usul istilah dilakukan dengan Susi Novita Dewi 2014, dalam skripsinya yang berjudul “Istilah Otomotif dalam Komunitas Mobil di Banyuwangi Suatu Tinjauan Etimologi dan Semantik”. Ditinjau dari cara bentuk mendeskripsikannya ada kesamaan dengan penelitian ini, yang terletak pada peninjauan makna dan asal-usul bentuk istilah. Akan tetapi, perbedaannya terletak pada bidang otomotif mobil dan daerahnya yang terletak di Kabupaten Banyuwangi. Penelitian yang dilakukan oleh Susi dalam skripsinya mendeskripsikan bentuk istilah dari segi makna dari makna meluas dan makna menyempit, dan asal-usul bentuk istilah yang digunakan dalam otomotif mobil. Rohmah, Ainur 200λ dalam skripsinya yang berjudul “Istilah Jajanan Tradisional di Kabupaten Jember Suatu Kajian Etimologi dan Semantik”. Dalam penelitiannya, mendeskripsikan makna dan hubungan istilah-istilah jajanan tradisional tersebut dengan hajatan yang terjadi dalam masyarakat Kabupaten Jember. Penelitian tersebut menjelaskan istilah-istilah jajanan tradisional dalam bentuk kata, baik kata dasar, kata ulang, kata majemuk dan frase yang sama-sama memiliki makna, juga hubungan dengan hajatan yang ada di masyarakat Kabupaten Jember. Selain Rahmah, Ainur, penelitian tentang istilah juga dilakukan oleh Eni Nurul Khotimah pada tahun 2004, dalam skripsinya yang berjudul “Istilah-istilah Bidang Pertanian dalam Masyarakat Jawa di Desa Dukuh Dempok, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember Suatu Tinjauan Etimologi dan Semantik”. Penelitian yang dilakukan oleh Eni Nurul Khotimah berkaitan dengan bentuk ungkapan yang digunakan oleh masyarakat Jawa yang bertempat di Desa Dukuhdempok, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember. Istilah-istilah tersebut mencakup beberapa bidang yaitu: dihasilkan bentuk-bentuk istilah pertanian yang biasa digunakan oleh masyarakat Jawa di Desa Dukuhdempok. Istilah-istilah tersebut mencakup beberapa bidang yaitu: bidang peralatan, bidang pengolahan, bidang persiapan menanam benih tanaman, bidang pemeliharaan tanaman, bidang panen dan proses pengeringan, bidang bagian lahan pertanian, bidang jenis-jenis tanaman setelah proses pengeringan, bidang jenis-jenis tanaman setelah panen, bidang ketentuan-ketentuan pertanian, dan jenis-jenis pupuk tanaman. Penelitian mendeskripsikan bentuk-bentuk istilah, pernah dilakukan oleh Ula Raihan Bay 2013 pada skripsinya berjudul “Istilah-istilah Pertanian pada Masyarakat Madura di Desa Sukowono, Kecamatan Sukowono, Kabupaten Jember Suatu Tinjauan Etnolinguistik. Dalam penelitiannya dideskripsikan istilah-istilah pertanian masyarakata Madura di Desa Sukowono Kecamatan Sukowono Kabupaten Jember. Selain mendeskripsikan istilah-istilah tersebut Raihan juga berhasil mengklasifikasi bidang pertanian mulai dari proses awal hingga akhir baik berupa istilah-istilah yang dapat dijumpai dalam Kamus hingga istilah-istilah yang secara konvensional hanya dapat dijumpai pada proses tindak tutur masyarakat Sukowono. Hairiyah, A 2011 dalam skripsinya berjudul “Pemakaian Istilah-Istilah Dalam Upacara Pèlèt Kandung pada Masyarakat Madura Di Kecamatan Silo, Kabupaten Jemberμ Studi Etnolinguistik”. Skripsi tersebut mendeskripsikan 5 tahapan yang dilakukan dalam upacara pèlèt kandung yaitu: 1 tahap persiapan, 2 tahap mècet tabu‟ pijat perut, 3 tahap ngaji, 4 tahap sèraman pemandian, dan 5 tahap selametan kenduri. Penelitian ini juga mengungkapkan pantangan-pantangan yang harus dijauhi oleh perempuan yang hamil dan suami dari istri, baik dalam bentuk tindakan, makanan, maupun minuman. Semua itu sudah tentu dianggap mitos bagi pembaca, tetapi sebagian lagi bisa percaya dengan hal itu. Misalnya, suami dari istri yang sedang mengandung jangan melakukan perbuatan membunuh, nanti anaknya akan cacat. Dari penelitian yang dijadikan tinjauan dalam penelitian ini, terdapat perbedaan dengan penelitian ini. Perbedaannya yaitu kajian dan lokasi penelitiannya berbeda, tetapi juga ada kesamaan dilihat dari kajian yang digunakan, yaitu tidak lepas dari kajian Semantik tentang makna. Penelitian ini penulis fokuskan pada kajian tentang istilah-istilah permainan tradisional pada masyarakat Madura di Desa Tlogosari, Kecamatan Sumbermalang, Kabupaten Situbondo.

2.2 Landasan Teori