Metode Pendekatan Penentuan Lokasi Sumber Data

c. Bagi Aparat Penegak Hukum Agar dapat membantu aparat penegak hukum dalam mensosialisasikan berlalu lintas secara tertib kepada masyarakat umum.

E. Kegunaan Penelitian

1. Agar kejadian kejadian berlalu lintas yang dapat membahayakan orang lain bisa berkurang dan bisa ditanggulangi. 2. Agar dapat mengurangi tingkat kecelakaan berlalu lintas yang lebih tinggi dari tahun ke tahun.

F. Metode Penelitian

Untuk memperoleh data-data yang dihubungkan dengan penulisan skripsi ini, maka penulis menggunakan metode sebagai berikut:

1. Metode Pendekatan

Sebagai penelitian hukum, maka penelitian ini termasuk penelitian yuridis sosiologis karena penelitian ini mengungkapkan hukum yang hidup dalam masyarakat dalam kesehariannya law in action, serta data yang diutamakan adalah data primer yang berupa narasumber atau informan yaitu anggota SATLANTAS Kesatuan Lalu Lintas di POLRES Malang Kota, dengan maksud dan tujuan untuk menemukan fakta, kemudian dilanjutkan dengan menemukan masalah dan pada akhirnya sampai pada penyelesaian masalah. Yaitu pendekatan dari peraturan-peraturan hukum positif yang berkaitan dengan pelaksanaan penerapan Pasal 106 Ayat 1 jo Pasal 283 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dalam mengemudikan kendaraan bermotor di Jalan, secara sosiologis yaitu pendekatan yang dilakukan dengan menghubungkan dengan kenyataan yang ada dalam praktek dan aspek hukum yang digunakan mengkaji permasalahan.

2. Penentuan Lokasi

Penelitian ini dilaksanakan di Polres Malang Kota, Khususnya di Satlantas Polres Malang Kotakarena penulis merasa di Kota Malang sering terjadi kasus yang berkaitan dengan judul tugas akhir yang telah diajukan yaitu Penerapan Pasal 106 Ayat 1 jo Pasal 283 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Dalam Mengemudikan Kendaraan Bermotor studi di wilayah hukum Polres Malang Kota.

3. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan para informan sebagai data primer dan tulisan atau dokumen-dokumen yang mendukung pernyataan informan. Untuk memperoleh data data yang relavan dengan tujuan penelitian, maka digunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: a. Data Primer Data primer diperoleh dari studi yang dilakukan langsung di lapangan, sumber daya primer pada penelitian ini adalah aparat kepolisian dan masyarakat di daerah Kota Malang yang masih memiliki hubungan dengan permasalahan yang diteliti. Sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh secaralangsung dari lapangan, yang dalam penelitian ini adalah pihak-pihak yang masih memiliki korelasi dengan permasalahan yang sedang diteliti yang dapat memberikan keterangan secara langsung mengenai segala halyang berkaitan dengan objek penelitianberkaitan dengan pelaksanaan Penerapan Pasal Pasal 106 Ayat 1 jo Pasal 283 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dalam mengemudikan kendaraan bermotor di Jalan. b. Data Sekunder Sumber data sekunder merupakan sumber data yang mendukungsumber data primer atau data pelengkap, sumber data sekunder yaitu berupa sejumlah keterangan yang diperoleh dari dokumen-dokumen,buku-buku literatur, majalah, arsip, perundang-undagan buku-bukuhasil penelitian terdahulu, serta peraturan-peraturan hukum yang berkaitandengan masalah yang penulis teliti.

4. Metode Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

PENERAPAN PASAL 28 AYAT (1) UNDANG – UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN MENGENAI KERUSAKAN DAN GANGGUAN FUNGSI JALAN (STUDI DI POLRES MALANG KOTA)

0 23 25

Penerapan Pasal 58 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Studi di POLRES Blitar)

0 3 22

PENERAPAN SANKSI PIDANA TERHADAP PELAKU PELANGGARAN PASAL 310 AYAT (4) UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN.

0 2 17

PENELITIAN HUKUM PENERAPAN SANKSI PIDANA TERHADAP PELAKU PELANGGARAN PASAL 310 AYAT (4) UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN.

0 2 9

PENDAHULUAN PENERAPAN SANKSI PIDANA TERHADAP PELAKU PELANGGARAN PASAL 310 AYAT (4) UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN.

0 2 9

PENUTUP PENERAPAN SANKSI PIDANA TERHADAP PELAKU PELANGGARAN PASAL 310 AYAT (4) UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN.

0 3 5

Penegakan Hukum Pidana Terhadap Pelanggaran Pasal 275 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan.

0 2 12

SKRIPSI Penegakan Hukum Pidana Terhadap Pelanggaran Pasal 275 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan.

0 3 13

PENDAHULUAN Penegakan Hukum Pidana Terhadap Pelanggaran Pasal 275 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan.

0 4 22

PENUTUP Penegakan Hukum Pidana Terhadap Pelanggaran Pasal 275 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan.

0 4 6