15 Berhubung pengunjung tidak boleh masuk, ruang koleksi betul-betul
dipisahkan dari ruang pengunjung. Keuntungannya: keamanan koleksi lebih terjamin dan tenaga pengawas dapat dikurangi.
d. Katalog perpustakaan sangat vital karena merupakan satu-satunya alat untuk
mencari dan menemukan pustaka yang ingin dibaca atau dipinjam. Perpustakaan dengan sistem tertutup tidak mungkin tanpa katalog Soeatminah,
1992 : 130-131.
2.5. Frekuensi Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan
Setiap pengguna perpustakaan perguruan tinggi memiliki frekuensi pemanfaatan koleksi buku yang berbeda-beda. Hal ini tergantung pada kebutuhan
informasi, waktu dan kesempatan yang dimiliki. Oleh sebab itu, frekuensi pemanfaatan merupakan indikator untuk mengetahui sejauh mana pengguna
memanfaatkan koleksi buku di perpustakaan perguruan tinggi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer 2002 : 425 dijelaskan bahwa frekuensi adalah “sejumlah pengulangan kejadian tertentu yang
teratur”.
Selain uraian di atas menurut Hass 2003 : 5 “The number of sycles per unit of time is called the fequency”. Pendapat diatas dapat diartikan sebagai
berikut: “Jumlah siklus persatuan waktu disebut frekuensi”. Jika dilihat dari pengertian perpustakaan, maka frekuensi adalah jumlah pengguna menggunakan
koleksi, dan dapat dihitung dalam satuan waktu. Berdasarkan dari uraian di atas dapat diketahui bahwa frekuensi
pemanfaatan adalah sejumlah pengulangan atau kekerapan pengguna dalam menggunakan koleksi perpustakaan secara teratur maupun berulang kali dan dapat
dihitung dalam satuan waktu. Kemudian apabila pengertian tersebut ditempatkan pada ruang lingkup yang lebih spesifik dalam penelitian.
2.6. Relevansi Koleksi Perpustakaan dengan kebutuhan pengguna
Koleksi perpustakaan dapat dimanfaatkan secara maksimal apabila sebuah perpustakaan dapat memenuhi koleksi yang relevan dengan kebutuhn pengguna.
Sehingga informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dapat terpenuhi oleh perpustakaan. Evaluasi koleksi harus selalu dilaksanakan dengan teratur supaya
koleksi sesuai dengan perubahan dan perkembangan program perguruan tinggi. Menurut buku Perpustakaan Perguruan Tinggi : Buku Pedoman Depdiknas,
Universitas Sumatera Utara
16 2004: 16, mengemukakan bahwa: mengevaluasi koleksi ialah upaya menilai daya
guna dan hasil guna koleksi dalam memenuhi kebutuhan sivitas akademika serta program perguruan tingginya.
Evaluasi koleksi harus selalu dilaksanakan dengan teratur supaya koleksi sesuai dengan perubahan dan perkembangan program perguruan tinggi.
Tujuannya dapat dirinci sebagai berikut: 1. Mengetahui mutu, lingkup, dan kedalaman koleksi
2. Menyesuaikan koleksi dengan tujuan dan program perguruan tinggi 3. Mengikuti perubahan, perkembangan, sosial budaya, ilmu dan teknologi
4. Meningkatkan nilai informasi 5. Mengetahui kekuatan dan kelemahan koleksi
6. Menyesuaikan kebijakan dan penyiangan koleksi.
Mount Saunt Vincent University Library yang dikutip oleh Evi 2003: 11, mengemukakan bahwa ada beberapa teknik untuk mengevaluasi tingkat
pemanfaatan koleksi yaitu: 1. Memperhatikan tingkat judul berdasarkan standar umum, dapat dilihat
melalui: a. Katalog perpustakaan
b. bibliograpi subjek c.
analisis subjek
d. review essays
e. bibliograpi khusus, dan f. daftar usulan dari staf pengajar
2. Sistem data perpustakaan 3. Mencakup keseluruhan judul dalam subyek tertentu berhubungan dengan
pengadaan, frekuensi sirkulasi peminjaman, dan sttistik silang layan. 4. Menguji secara langsusng ke rak termasuk evaluasi kondisi fisik buku,
dan 5. Survei pengguna tentang cakupan, kedalam kesesuaian, dan
kemutakhiran koleksi. Dari uraian di atas dapat diketahui manajemen koleksi adalah kegiatan
yang meliputi pengembangan koleksi, pengadaan koleksi, tujuan manajemen koleksi yaitu untuk kelengkapan, ketersediaan, kemampuan untuk adanya
browsing, penggunaan dan penyiangan koleksi. Semakin banyak koleksi yang dimiliki perpustakaan diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan pengguna akan infomasi dan ilmu pengetahuan. Koleksi yang relevan dengan kurikulum perguruan tinggi hendaknya dapat bermanfaat
dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang ada. Kurikulum yang berlaku di
Universitas Sumatera Utara
17 perguran tinggi tersebut mengharuskan mahasiswa dan dosen untuk memiliki
beberapa buku pegangan sebagai panduan tidak hanya bahan online internet saja, agar terciptanya tujuan dalam proses belajar mengajar. Oleh sebab itu
perpustakaan harus dapat memenuhi kebutuhan mahasiswa dan dosen tersebut menyediakan koleksi yang beraneka ragam dan bervariasi pada setiap koleksi.
Koleksi tersebut harus sesuai dengan kebutuhan pengguna yaitu mahasiswa dan
dosen dalam mencapai tujuan.
2.7 Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan