BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teknologi komputer sudah berkembang pesat dan menjadi sebuah kebutuhan bagi setiap orang. Tentu perkembangan ini memiliki banyak dampak dalam kehidupan.
Salah satu dampak positifnya adalah untuk membantu dan memudahkan kerja manusia. Sebagai contoh yaitu dalam melakukan suatu pendeteksian.
Banyak manfaat yang dapat diambil dengan adanya proses pendeteksian, seperti pendeteksian kemiripan dokumen teks. Deteksi kemiripan dokumen teks
merupakan sebuah upaya yang dilakukan untuk menghindari tindakan plagiarisme sehingga keaslian dari dokumen teks akan tetap terjaga.
Plagiarisme atau penjiplakan dapat diartikan sebagai sebuah tindakan imitasi atau pemalsuan baik dari segi bahasa maupun ide dari orang lain dengan
merepresentasikan hal tersebut sebagai hasil karyanya sendiri Hariharan, 2012. Plagiarisme dalam bahasa latin diartikan sebagai pencurian, sehingga seseorang yang
melakukan tindak penjiplakan dapat diartikan pula sebagai seorang pencuri. Ada banyak teknik penjiplakan pada dokumen teks, beberapa diantaranya
adalah
copy paste
, penulisan kembali sebuah naskah dengan mengubah struktur penulisannya, pengutipan ide orang lain tanpa mengubah tulisan, dan penjiplakan
dengan cara mengubah bahasa dokumen ke bahasa lainnya tentunya tanpa menuliskan sumber ide berasal. Oleh sebab itu, penjiplakan menjadi masalah utama dalam ruang
lingkup pendidikan. Hal ini didasarkan pada penelitian yang telah dilakukan oleh Osman, et al. 2012, dimana hasilnya adalah 70 dari pelajar mengaku melakukan
Universitas Sumatera Utara
tindak plagiat, baik plagiat dengan cara mencontek tugas biasa maupun tugas akhir. Tentunya ini akan merugikan kedua belah pihak, baik pelaku dan korban penjiplakan
khususnya. Penjiplakan pada tingkat pendidikan biasanya terjadi akibat
deadline
dari suatu pekerjaan ataupun dari sifat malas yang dimiliki. Adapun tindak penjiplakan yang
sering dilakukan oleh pelajar adalah jenis
copy paste
, artinya dokumen teks dijiplak tanpa mengubah isi teks maupun jenis peringkasan dengan cara menutupi bagian yang
disalin. Di dalam dunia pendidikan, suatu karya ilmiah dikatakan sebagai hasil plagiat atau penjiplakan apabila kutipan yang dilakukan dijiplak secara utuh dan tidak disertai
penyebutan referensi secara benar Purwitasari, et al. 2009. Pendeteksian plagiat dapat dilakukan baik secara manual dengan mengecek
langsung dokumen teks ataupun secara semi-otomatis dengan bantuan sistem komputer. Meskipun pendeteksian secara manual merupakan cara yang paling akurat
dalam mendeteksi plagiat, namun cara ini sangat tidak efektif dan efisien, baik dari segi waktu, tenaga, maupun biaya. Pencegahan merupakan upaya terbaik untuk
menghalangi munculnya plagiarisme, yaitu dengan menekankan moral masyarakat dan sistem pendidikan akan bahaya plagiarisme. Cara ini akan memberikan efek
jangka panjang, sehingga diharapkan tindak penjiplakan dapat berkurang ataupun dituntaskan hingga selesai Salmuasih, 2013. Pendeteksian plagiarisme pada
dokumen teks dapat dilakukan dengan cara membandingkan kemiripan antara isi dokumen teks yang akan diuji dengan dokumen teks pembandingnya, dimana
dokumen teks pembanding yang digunakan sudah dinyatakan valid sehingga terhindar dari tindak penjiplakan.
Pendeteksian kemiripan dokumen teks berbahasa Indonesia secara semi- otomatis cukuplah sulit untuk dilakukan karena bahasa Indonesia tidak memiliki
rumus bentuk baku yang permanen Triawati, 2009 ditambah dengan penggunaan imbuhan, kata ganti orang, dan sinonim kata yang sangat banyak dan memiliki ragam
bentuk serta makna. Tentu hal ini akan semakin memudahkan terjadinya tindak plagiat dan kesulitan dalam pendeteksiannya.
Salah satu penelitian terdahulu mengenai pendeteksian kemiripan dokumen teks, yaitu Ramadhani, et al. 2013 yang selain menggunakan algoritma
Winnowing
, juga membandingkan algoritma tersebut dengan algoritma
Manber
. Kesimpulan yang dapat dituliskan adalah keakuratan pendeteksian cukup baik dengan memberikan
Universitas Sumatera Utara
perbedaan hasil similaritas sebesar 4-7 dengan responden yang mencari kesamaan dokumen secara manual. Meskipun dari segi keakuratan
Winnowing
lebih unggul, namun waktu proses algoritma tersebut lebih lama dari algoritma
Manber
. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah sistem untuk mendeteksi kemiripan
dokumen teks dengan tingkat keakuratan dan waktu proses yang baik. Adapun algoritma yang diimplementasikan ke dalam sistem adalah algoritma
Manber
. Algoritma ini memiliki waktu proses yang sangat cepat dan ketepatan yang cukup
baik. Algoritma
Manber
merupakan salah satu dari tiga metode
fingerprint
selain
Winnowing
dan
Rabin-Karp
. Secara umum, algoritma
Winnowing
dan
Manber
memiliki prinsip kerja yang hampir sama dengan perbedaan, yaitu pada proses pemilihan
fingerprint
dokumennya. Proses
stemming
dan
Synonym Recognition
juga akan diimplementasikan ke dalam sistem untuk meningkatkan keakuratan dalam
pendeteksian kemiripan dokumen teks serta mengatasi beberapa teknik penjiplakan.
1.2 Rumusan Masalah