Gambaran Responden Pemakai Ortodonti Cekat Indeks Plak Sebelum dan Sesudah Berkumur Perununan Indeks Plak Sebelum dan Sesudah Berkumur

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Responden Pemakai Ortodonti Cekat

Jumlah sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 40 orang yang dipilih dengan metode purposive sampling . Pengukuran indeks plak dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum berkumur dan sesudah berkumur dalam jangka waktu 14 hari. Semua subjek penelitian berhasil mengikuti penelitian hingga selesai. Tidak ada subjek penelitian yang melaporkan komplikasi selama berlangsungnya penelitian. Responden kebanyakan berjenis kelamin perempuan yaitu 62,5 sedangkan responden yang berjenis kelamin laki-laki adalah 37,5. Tabel 3. Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin N Laki-laki 15 62,5 Perempuan 25 37,5 Jumlah 40 100

4.2 Indeks Plak Sebelum dan Sesudah Berkumur

Sesudah penelitian selesai, data diolah menggunakan komputerisasi. Hal yang dilakukan pertama kali adalah uji normalitas data dengan uji Shapiro-Wilk terlebih dahulu untuk mengetahui normalitas data yang didapat. Hasil dari uji tes normalitas tersebut adalah data penelitian terdistribusi normal p0,05 sehingga dilanjutkan dengan dilakukan uji-t berpasangan untuk mengetahui adanya perubahan indeks plak sebelum dan sesudah berkumur pada pasien ortodonti cekat. Universitas Sumatera Utara Tabel 4. Hasil uji statistik indeks plak sebelum dan sesudah berkumur N Indeks plak rata-rata X±SD Hasil uji Statistik Sebelum Sesudah 40 1,59 ± 0,27 1,13 ± 0,20 0,0001 Terdapat perbedaan yang sangat bermakna p0.05 Pada tabel 4 menunjukkan nilai rata-rata indeks plak sebelum perawatan adalah 1,59. Nilai rata rata indeks plak sesudah perawatan adalah 1,13. Hasil analisis dengan uji-t berpasangan menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan p0,05 skor rata-rata indeks plak sebelum dan sesudah berkumur dengan obat kumur yang mengandung minyak esensial pada pasien ortodonti cekat.

4.3 Perununan Indeks Plak Sebelum dan Sesudah Berkumur

Hasil dari uji statistik menunjukkan hasil yang signifikan p0,05 yang berarti terjadi perubahan yang signifikan dari sampel sebelum dan sesudah berkumur selama 14 hari dengan obat kumur yang mengandung minyak esensial. Tabel 5. Hasil uji statistik penurunan indeks plak sebelum dan sesudah berkumur N Penurunan indeks plak Hasil uji Statistik X±SD 40 0,46 ± 0,17 0,0001 Terdapat perbedaan yang sangat bermakna Universitas Sumatera Utara Gambar 5. Rerata skor indeks plak subjek penelitian yang menggunakan obat kumur dengan kandungan minyak esensial sebelum dan sesudah berkumur. Gambar 3 menunjukkan rerata skor indeks plak obat kumur yang mengandung minyak esensial sebelum dan sesudah berkumur berdasarkan data dari tabel 4. Berdasarkan gambar 3, dapat dilihat rerata skor indeks plak menurun seiring dengan waktu, yaitu hari ke-0 sampai hari ke-14. Pada tabel 6 dapat dilihat distribusi responden ortodonti cekat yang menyikat gigi tidak teratur yaitu 0, frekuensi 1 kali sehari yaitu 2,5, frekuensi 2 kali sehari yaitu 90 dan frekuensi lebih besar dari 2 kali sehari yaitu 7,5. Responden ortodonti cekat yang menyikat gigi pagi sebelum sarapan dan malam sebelum tidur yaitu 27,5, pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur yaitu 62,5, pagi setelah sarapan, sore dan malam sebelum tidur yaitu 7,5 dan pagi setelah sarapan saja yaitu 2,5. 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6 Hari 0 Hari 14 1,5864 1,1289 Universitas Sumatera Utara Tabel 6. Distribusi responden berdasarkan frekuensi dan waktu menyikat gigi sebelum perlakuan N Rata-rata indeks plak sebelum berkumur Frekuensi menyikat gigi Tidak teratur - 1 kali sehari 1 2,5 1,97 2 kali sehari 36 90 1,37 2 kali sehari 3 7,5 1,083 Waktu menyikat gigi Pagi sebelum sarapan dan malam sebelum tidur 11 27,5 1,59 Pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur 25 62,5 1,162 Pagi setelah sarapan, sore dan malam sebelum tidur 3 7,5 1,083 Pagi setelah sarapan saja 1 2,5 1,97 Universitas Sumatera Utara

BAB 5 PEMBAHASAN