Obat Kumur yang Mengandung Minyak Esensial

Tabel 2. Kriteria pemberian skor pada pengukuran Indeks Plak Loe Silness 14 Skala Kriteria Tidak ada lapisan plak di daerah gingiva. 1 Ada lapisan tipis plak menumpuk ke tepi gingiva bebas dan permukaan gigi yang berdekatan. Plak ditandai hanya dengan menggesek-gesekkan sonde sepanjang permukaan gigi. 2 Penumpukan yang sedang dari deposit lunak didalam saku dan tepi gingiva danatau permukaan gigi yang berdekatam, yang dapat dilihat dengan mata telanjang. 3 Penumpukan yang banyak dari deposit lunak didalam saku danatau pada tepi permukaan gigi yang berbatasan. Kriteria penilaian indeks plak Loe Silness adalah: 14 a. Baik : 0 - 0,9 b. Sedang : 1 - 1,9 c. Buruk : 2 – 3

2.4 Obat Kumur yang Mengandung Minyak Esensial

Obat kumur adalah larutan atau cairan yang digunakan untuk membilas rongga mulut dengan tujuan untuk menghancurkan bakteri patogen, sebagai astrigent, penghilang bau mulut, memiliki efek terapi untuk menghilangkan radang dan mencegah karies. Obat kumur juga memberikan efek kimia yang mampu mengurangi maupun menghilangkan akumulasi plak. 15 Pada saat ini, terdapat dua obat kumur antiseptik yang berpotensial mengurangi jumlah plak dan gingivitis dan mendapatkan The Scientific Affairs Seals of Acceptance dari Dewan American Dental Assosiation yaitu obat kumur Chlorhexidine dan obat kumur yang mengandung minyak esensial yaitu Listerine. Namun, di samping kegunaan chlorhexidine terdapat beberapa kekurangan dari obat kumur tersebut, antara lain dijumpai stain kecoklatan pada gigi, lidah, tambalan restorasi, mengubah sensasi rasa sampai 4 jam setelah berkumur dan terkadang dihubungkan dengan penumpukan kalkulus pada supragingival. Di sisi lain, obat kumur yang mengandung minyak esensial yang mengandung campuran dari tiga zat fenolik turunan minyak esensial yaitu 0,064 thymol, 0,092 eucalyptol, dan Universitas Sumatera Utara 0,024 menthol digabungkan dengan 0,060 metil salisilat merupakan obat kumur yang mempunyai efek yang serupa dengan chlorhexidine sebagai antiplak dan antigingivitis namun tidak memiliki efek samping yang tidak diinginkan. Dalam penelitian Santos 2003, penggunaan obat kumur yang mengandung minyak essensial telah terbukti aman. Setelah 6 bulan pemakaian, dengan pemakaian yang rutin, tidak terdapat kenaikan bakteri patogen di dalam rongga mulut. Berkumur dengan obat kumur yang mengandung minyak esensial selama 6 bulan tidak menunjukkan adanya stain pada gigi atau penumpukan kalkulus supragingival, sedangkan chlorhexidine meningkatkan dua hal tersebut secara signifikan. 16 Salah satu obat kumur dengan kandungan minyak esensial yang beredar luas di masyarakat adalah Listerine. Cara kerja senyawa fenol ini adalah melawan sel bakteri secara kompleks dan menyebabkan denaturasi protein yang mengakibatkan kerusakan membran sel dan kebocoran dari komponen intraselular bakteri. Dengan kecilnya efek samping yang merugikan dan manfaatnya sebagai antibakterial, senyawa fenolik ini telah digunakan sebagai obat kumur untuk mencegah oral kavitas. 17 Mekanisme aksi dari obat kumur yang mengandung minyak esensial adalah sebagai bahan antibakteri. Paparan obat kumur dengan kandungan minyak esensial selama 30 detik menghasilkan perubahan permukaan sel morfologi patogen yang menyebabkan sel bakteri kehilangan integritas membran. Perubahan permukaan sel juga dapat mengubah kolonisasi bakteri yang berpotensi mempengaruhi pertumbuhan dan metabolisme organisme bakteri. Komposisi ekstrak fenolik berperan sebagai antimikrobial dengan mekanisme sebagai berikut: 17  Menyebabkan denaturasi protein pada bakteri  Mengubah membran sel bakteri  Mengubah aktivitas enzim pada bakteri  Menyebabkan perforasi pada membran sel dan menyebabkan konten intraselular mengalir keluar dengan cepat.  Mengubah fungsi neutrofil dengan menekan pembentukan dan radikal bebas yang ada dihasilkan dalam neutrofil dan dengan mengubah kemotaksis neutrofil. Universitas Sumatera Utara Penelitian Habashneh dkk., 2014 menunjukkan bahwa dengan berkumur dua kali sehari selama 4 minggu dengan obat kumur yang mengandung minyak esensial sebagai penambahan pada metode pembersihan rongga mulut sehari-hari secara mekanis, mampu menurunkan akumulasi plak dan gingivitis secara signifikan. Obat kumur yang mengandung minyak esensial telah banyak diteliti dalam percobaan klinis yang menunjukkan bahwa obat kumur tersebut mampu mengurangi akumulasi plak sebanyak 22-36 dan mengurangi gingivitis sebanyak 23-36 dengan studi terpanjang selama 9 bulan. 5 Penelitian Santos 2003, dalam 6-9 bulan, berkumur dengan obat kumur yang mengandung minyak esensial lebih baik dibandingkan berkumur dengan air biasa, hal tersebut secara signifikan mampu mengurangi plak dan menaikkan kekebalan terhadap gingivitis. Studi ini menyimpulkan obat kumur yang mengandung minyak esensial adalah agen pembersih mulut sehari-hari yang mampu mengontrol plak dan gingivitis. 16 Penilitian Kumar dkk., 2006, membandingkan clorhexidine, listerine dan sodium flouride menunjukkan bahwa listerine obat kumur yang mengandung minyak esensial adalah yang paling efektif dalam mengurangi penumpukan plak pada pasien ortodonti cekat. Obat kumur yang mengandung minyak esensial menduduki peringkat kedua setelah chlorhexidine sebagai obat kumur yang mampu mengurangi total koloni bakteri patogen, mengurangi insiden gingivitis, dan inhibitor plak bakteri. Studi ini menunjukkan bahwa penggunaan obat kumur dalam prosedur pembersihan rongga mulut selama perawatan ortodonti memiliki peranan yang penting dalam merawat kebersihan rongga mulut pasien. 17,18 Universitas Sumatera Utara

2.5 Kerangka Teori