komunikasi untuk analisis untuk menjamin pengenalan masalah. Tujuan analis adalah
mengenali elemen masalah dasar seperti dirasakan oleh pemakaiuser.
3.1.1 Pengenalan Masalah
Adapun pengenalan masalah dalam penelitian ini adalah “bagaimana menjaga keamanan data informasi yang terdapat tersimpan pada sebuah sistem informasi dan
bagaimana memanfaatkan kriptografi sebagai alternatif pengamanan data khususnya menggunakan algoritma One Time Pad” yang nantinya ditampilkan dalam bentuk
interface dalam bentuk form-form program aplikasi, yang akan memudahkan user client dalam menjaga kerahasiaan data informasinya yang kebutuhannya
disesuaikan dengan kenyamanan, kemudahan, dan kecepatan dalam memproses data.
Data informasi yang tersimpan pada sebuah sistem informasi merupakan aset dari sebuah perusahaan, dimana data informasi ini diharapkan tidak jatuh ke tangan
orang yang tidak berhak. Untuk menjamin terjaganya data informasi ini, maka setiap user yang akan menggunakan sistem informasi ini harus melalui tahap awal yaitu
proses login. Pada proses login ini, nantinya user akan memasukkan data berupa nama dan password. User yang tidak terdaftar akan ditolak hak aksesnya dan proses akan
terminate.
Penggunaan algoritma kriptografi One Time Pad ini akan digunakan pada database yaitu pada tabel Login, dimana field password akan mengalami proses
enkripsi maupun dekripsi.
3.2 Analisis Kerahasiaan
Pada algoritma One Time Pad ini, setiap karakter plaintext yang akan dienkripsi dengan masing-masing key yang berbeda, sehingga satu karakter plaintext yang sama
akan menghasilkan karakter chipertext yang berbeda, demikian juga pada saat terjadinya proses pembalikan dari chipertext menjadi plaintext dekripsi.
Universitas Sumatera Utara
Jika kriptanalis mendapatkan key untuk satu karakter plaintext maupun chipertext, maka key tersebut belum tentu dapat digunakan untuk plaintext maupun
chipertext yang lain, sehingga kriptanalis dapat menemukan plaintext yang akan mempunyai makna yang berbeda dari plaintext yang sebenarnya.
Hal ini dapat dibuktikan dari pembahasan pada Bab 2, dimana plaintext “MEDAN” yang dienkripsi dengan key “XYZAC” akan menghasilkan karakter
chipertext “KDDBI”. Bila kriptanalis menggunakan chipertext tersebut di atas, maka kriptanalis akan menggunakan key yaitu ”TQURI” maka akan menghasilkan plaintext
berupa ”TEORI”, demikian juga bila kriptanlis mencoba untuk menggunakan key yang lain, maka akan menghasilkan plaintext yang berbeda pula, sehingga kriptanalis
akan bingung untuk menentukan mana plaintext yang sebenarnya.
3.3 Desain Sistem
Proses perancangan yang akan digunakan merupakan proses perancangan yang yang berorientasi pada proses dan prosedural, untuk itu perlu dibuatkan diagram aliran data
Data Flow Diagram yang dapat memodelkan proses yang terjadi pada sistem.
3.3.1 Analisis Kebutuhan Sistem
Sistem yang akan dibangun ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan antara lain sebagai berikut:
1. User dapat diverifikasi hak aksesnya pada saat proses login.
2. Data user dapat dienkripsi pada saat penutupan transaksi dan didekripsi kembali
pada saat proses transaksi. 3.
Sistem membutuhkan waktu yang relatif singkat untuk memproses data enkripsi maupun dekripsi.
Universitas Sumatera Utara
3.3.2 Diagram Aliran Data
Diagram ini menjelaskan secara global bahwa sistem berinteraksi dengan sebuah entitas luar yang bernama user. Input user diawali dengan login yang nantinya
dianggap sebagai plaintext oleh sistem dan password yang merupakan authentifikasi untuk user masuk ke sistem.
3.3.2.1 Data Flow Diagram DFD
DFD merupakan diagram yang menggunakan notasi-notasi simbol-simbol untuk menggambarkan arus dari data sistem. DFD sering digunakan untuk menggambarkan
suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir file kartu,
harddisk, tape, disket, dan lain sebagainya. DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur Structure Analysis and
Design. Disini Penulis akan merancang Data Flow Diagram yang digunakan dalam merancang penggunaan algoritma One Time Pad untuk sistem keamanan sistem
informasi pembelian dan penjualan produk, yaitu:
Gambar 3.1 Data Flow Diagram DFD Level Top Contex
P. 0 SISTEM INFORMASI
PEMBELIAN DAN PENJUALAN
PRODUK User
Data Supplier Data Customer
Data Barang
Key
Plaintext
Kunci OTP Text Plain
Text Plain
Chipertext
Text Encrypt
Text Encrypt Proses Transaksi
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.2 Data Flow Diagram DFD Level 1
P. 0 SISTEM INFORMASI
PEMBELIAN DAN PENJUALAN
PRODUK
Key
Key
P. 1 ENKRIPSI
P. 2 DEKRIPSI
Plaintext
P. 3 Transaksi
Chipertext
Text Encrypt
Text Encrypt Kunci OTP
Kunci OTP
Text Plain Text Plain
Text Plain
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.3 Data Flow Diagram DFD Level 2 Untuk Enkripsi
Gambar 3.4 Data Flow Diagram DFD Level 2 Untuk Dekripsi
Gambar 3.5 Data Flow Diagram DFD Level 2 Untuk Proses Transaksi
P. 1.1 ENKRIPSI
Key Plaintext
Chipertext
Text Plain Kunci OTP
Text Encrypt
P. 2.1 DEKRIPSI
Key Chipertext
Plaintext
Text Encrypt Kunci OTP
Text Plain
P. 3.1 Transaksi
Supplier Customer
Barang Pembelian
Penjualan Laporan
Universitas Sumatera Utara
3.4 Rancangan Database