Penilaian Hormat dan Patuh

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 39

7. Pengayaan

Dalam kegiatan pembelajaran, peserta didik diminta mengamati beberapa kejadian yang faktual, misalnya berupa gambar, guntingan berita, yang menceritakan perilaku anak yang baik ataupun yang buruk terhadap kedua orangtua. Mereka memberi penjelasan, selanjutnya guru memberikan komentar dan penguatan untuk memunculkan nilai-nilai akhlak di dalamnya.

8. Remedial

Bagi peserta didik yang belum mencapai KKM, misalnya terlihat masih kurang sopan kepada guru atau orang lain yang lebih tua, apalagi bagi mereka yang terdengar mempunyai kasus yang berhubungan dengan kesopanan terhadap orangtua di rumah, guru perlu memberikan penjelasan dan contoh-contoh menyelesaikan masalah secara faktual dengan kembali memahami materi pentingnya bersikap sopan dan menghormati orangtua dan guru lihat di rubrik pengembangan materi. Selanjutnya lakukan penilaian kembali lihat poin 6. Pelaksanaan remedial dapat dilakukan pada hari dan waktu tertentu yang disesuaikan, misalnya 30 menit setelah jam pulang.

9. Interaksi Guru dan Orang tua

Guru meminta peserta didik memperlihatkan rubrik “Insya Allah Aku Bisa” dalam buku teks kepada orang tuanya dengan memberikan komentar dan paraf halaman terakhir Pelajaran 4. Dapat juga dilakukan dengan menggunakan buku penghubung guru dan orang tua atau komunikasi langsung dengan orang tua untuk mengamati perilaku hormat dan patuh anak dalam keluarganya. Misalnya orang tua diminta mengamati perilaku hormat dan patuh anak kepada orang tuanya dan hormat kepada sesama anggota keluarga dalam keluarganya.

B. Kerja sama

1. Kompetensi Inti KI

KI-2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru KI-3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati mendengar, melihat, membaca dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah KI-4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia. Buku Guru Kelas II SDMI 40

2. Kompetensi Dasar KD

2.4 Memiliki sikap kerja sama dan tolong-menolong sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. al-Māidah 3.11 Memahami sikap kerja sama dan saling tolong sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. al-Māidah 4.11 Mencontohkan sikap kerja sama dan saling tolong sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. al-Māidah

3. Tujuan Pembelajaran:

Peserta didik mampu memiliki kemampuan berikut ini. a. Memiliki sikap mudah bekerja sama. b. Membiasakan hidup bekerja sama. c. Menyebutkan arti kerja sama dengan benar. d. Menjelaskan manfaat kerja sama dengan benar. e. Menunjukkan sikap kerja sama dengan benar. f. Mencontohkan sikap kerja sama dengan benar. g. Mendemonstrasikan sikap kerja sama dengan benar.

4. Pengembangan Materi

Penduduk kota Madinah saat itu disebut Ya£rib pernah melakukan kerja sama dengan Rasulullah saw. dan sahabatnya. Puncak peristiwa terjadi ketika Rasulullah saw. melakukan hijrah dari Makkah ke Ya£rib. Sebelumnya, orang-orang kafir Makkah meningkatkan permusuhan kepada Nabi Muhammad beserta para pengikutnya, bahkan berencana melakukan pembunuhan. Akhirnya Rasulullah memberitahu penduduk Yathrib tentang rencananya berhijrah. Hati penduduk Yathrib ketika itu sebenarnya telah beriman kepada nabi karena telah banyak mendengar kabar tentang kebenaran agama Nabi Muhammad. Setelah 7 hari lamanya berjalan menyusuri padang pasir, akhirnya Nabi Muhammad dan para sahabatnya pun tiba di Yathrib. Apa yang penduduk Yathrib lakukan terhadap nabi dan para sahabat saat tiba? Mereka menyambut dengan suka cita dan menyediakan penginapan serta makanan bagi teman-teman yang baru datang dari Makkah. Orang-orang yang datang dari Makkah disebut kaum Muhajirin kaum yang berhijrah sedangkan yang menyambut mereka dan memberikan pertolongan disebut kaum Anshor kaum yang menolong. Keteladanan apa yang dapat dipetik dari kisah hijrah di atas? Dalam kehidupan nyata saat ini, anak-anak dapat diajak menyebutkan beberapa contoh pekerjaan yang membutuhkan kerja sama. Misalnya: menyeberangi jalan yang ramai. Memenangi pertandingan sepak bola kesebelasan. membangun rumah, merapikan jalanan, mengatasi banjir, memasak bersama ketika terjadi bencana alam, dsb.