19. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Lebih Bayar yang selanjutnya
disingkat SKRDLB adalah surat ketetapan retribusi yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran retribusi karena jumlah kredit retribusi lebih besar daripada
retribusi yang terutang atau tidak seharusnya terutang.
20. Surat Pendaftaran Obyek Retribusi Daerah yang selanjutnya dapat
disingkat SPdORD adalah surat yang dipergunakan oleh Wajib Retribusi untuk melaporkan data objek retribusi dan Wajib Retribusi sebagai dasar penghitungan dan
pembayaran retribusi yang terutang menurut peraturan perundangundangan retribusi daerah.
21. Surat Ketetapan Retribusi Daearah Kurang Bayar yang dapat
disingkat SKRDKB adalah surat ketetapan retribusi yang menentukan besarnya jumlah pokok retribusi, jumlah kredit retribusi, jumlah kekurangan pembayaran
pokok retribusi, besarnya sanksi administrasi, dan jumlah yang masih harus dibayar. 22.
Surat Ketetapan Retribusi Daerah Kurang Bayar Tambahan yang selanjutnya disingkat SKRDKBT adalah surat ketetapan yang menentukan tambahan
atas jumlah retribusi yang telah ditetapkan. 23.
Surat Tagihan Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkat STRD adalah surat untuk melakukan tagihan retribusi danatau sanksi administrasi berupa
bunga danatau denda. 24.
Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, menggumpulkan, mengelola data danatau keterangan lainnya untuk menguji
kepatuhan pemenuhan kewajiban retribusi dan untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan retribusi daerah.
25. Penyidikan tindak pidana dibidang retribusi daerah adalah
serangkaian tindakan yang dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil, yang selanjutnya disebut penyidik, untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang
dengan bukti itu membuat terang tindak pidana dibidang retribusi daerah yang terjadi serta menemukan tersangkanya.
BAB II NAMA, OBYEK DAN SUBYEK RETRIBUSI
Pasal 2
Dengan nama Retribusi Penggantian biaya cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil dipungut retribusi sebagai pembayaran atas penggantian biaya cetak KTP
dan Akta Catatan Sipil.
Pasal 3
5
PERDA NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK KARTU TANDA PENDUDUK, DAN AKTA CATATAN SIPIL
Obyek retribusi meliputi : a. Kartu Tanda Penduduk;
b. Kartu Keluarga; c. Akta Kelahiran;
d. Akta Perkawinan; e. Akta Perceraian;
f. Akta Pengesahan dan pengakuan Anak; g. Akta ganti nama Warga Negara Indonesia dan Warga Negara Asing setelah ada putusan
pengadilan; h. Akta kematian.
Pasal 4
Subyek retribusi adalah orang pribadi yang menikmati pelayanan jasa percetakan KTP dan Akta Catatan Sipil
BAB III GOLONGAN RETRIBUSI
Pasal 5
Retribusi penggantian biaya cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil digolongkan sebagai retribusi jasa umum.
BAB IV CARA MENGUKUR TINGKAT PENGGUNAAN JASA
Pasal 6
Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan jumlah Kartu Tanda Penduduk KTP dan Akta Catatan Sipil yang diterbitkan.
BAB V PRINSIP DAN SASARAN DALAM PENETAPAN STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF
Pasal 7
1 Prinsip dan sasaran menetapkan tarif retribusi adalah untuk mengganti biaya
cetak KTP dan Akta Catatan Sipil. 2
Biaya cetak sebagaimana yang dimaksud pada ayat 1 adalah biaya cetak per satuan KTP dan Akta Catatan Sipil yang di bayarkan orang pribadi.
BAB VI
6
PERDA NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK KARTU TANDA PENDUDUK, DAN AKTA CATATAN SIPIL
STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF
Pasal 8
1 Struktur dan besarnya tarif adalah sebagai berikut: a Pelayanan Kartu Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk KTP:
1. Biaya cetakPenerbitan Kartu Keluargaset 2. Biaya pelayanan penerbitan Kartu Tanda Penduduk
a Warga Negara Indanesia WNI b Warga Negara Asing WNA
Rp. 10.000, Rp. 20.000,
Rp. 25.000,
b Pelayanan Pencatatan dan Penerbitan Akta Catatan Sipil: 1. Biaya Pelayanan pencatatan dan penerbitan Akta Kelahiran:
a Warga Negara Indonesia WNI 1 Anak ke 1 dan ke 2
2 Anak ke 3 dan seterusnya b Warga Negara Asing WNA
1 Anak ke 1 dan ke 2 2 Anak ke 3 dan seterusnya
2. Pelayanan dan Penerbitan Akta Perkawinan : a Warga Negara Indonesia WNI
1 Pelayanan dalam Kantor 2 Pelayanan diluar Kantor
b Warga Negara Asing WNA 1 Pelayanan dalam Kantor
2 Pelayanan diluar Kantor c Biaya Pelayanan Kutipan Akta Perkawinan kedua dan
seterusnya untuk warga Negara Indonesia WNI 1 Pelayanan dalam Kantor
2 Pelayanan diluar Kantor d Biaya Pelayanan Kutipan Akta Perkawinan kedua dan
seterusnya untuk warga Negara Asing WNA 1 Pelayanan dalam Kantor
2 Pelayanan diluar Kantor e Pencatatan Perkawinan yang melebihi jangka waktu 1 satu
bulan sejak pengesahan perkawinan Perkawinan menurut Agama di kenakan biaya ;
1 Warga Negara Indonesia WNI a Pelayanan dalam Kantor
b Pelayanan diluar Kantor Rp. 20.500,
Rp. 22.500, Rp. 30.000,
Rp. 35.000,
Rp. 95.000, Rp.130.000,
Rp.130.000, Rp.165.000,
Rp.150.000, Rp.175.000,
Rp.200.000, Rp.250.000,
Rp.125.000, Rp.150.000,
7
PERDA NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK KARTU TANDA PENDUDUK, DAN AKTA CATATAN SIPIL
2 Warga Negara Asing WNA a Pelayanan dalam Kantor
b Pelayanan diluar Kantor f Biaya Pencatatan dan Penerbitan kutipan Akta Perceraian :
1 Warga Negara Indonesia WNI 2 Warga Negara Asing WNA
3 Pencatatan melebihi jangka waktu 1 satu bualan sejak tanggal ditetapkan oleh Pengadilan Negeri dikenakan
biaya: a Warga Negara Indonesia WNI
b Warga Negara Asing WNA g Biaya Pencatatan dan Penerbitan Kutipan Akta Kematian :
1 Warga Negara Indonesia WNI 2 Warga Negara Asing WNA
h Biaya Pencatatan dan Penerbitan Akta Pengesahan dan Pengakuan Anak
1 Warga Negara Indonesia WNI 2 Warga Negara Asing WNA
3 Bagi Pencatatan Pengesahan dan Pengangkatan anak yang melebihi jangka waktu 1 satu bulan sejak
keputusan pengangkatan anak dari Pengadilan Negeri, yang telah mempunyai kekuatan Hukum tetap dan atau
tanggal Pengukuhan Pengadilan Negeri bagi Pengangkatan anak melalui Notaris dikenakan biaya :
a Warga Negara Indonesia WNI b Warga Negara Asing WNA
Rp.175.000, Rp.200.000,
Rp. 75.000, Rp.125.000,
Rp.100.000, Rp.150.000,
Rp. Nihil Rp. Nihil
Rp.100.000, Rp.200.000,
Rp.125.000, Rp.225.000,
2 Pemerintah Daerah dilarang melakukan pungutan atau dengan sebutan lain diluar yang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah.
BAB VII WILAYAH PEMUNGUTAN DAN BAGI HASIL RETRIBUSI