Laporan Tahunan 2010
C. Pemantapan Pengembangan Investasi Dan Permodalan
1. PELAKSANAAN KEGIATAN a.
Nama Kegiatan : - Pertemuan Evaluasi Pengambilan Kredit MK- PER dan LTN
- Pertemuan Evaluasi kredit Program Propinsi Sumatera Barat
b. Waktu dan Tempat Pelaksanaan : - Pertemuan Evaluasi Pengambilan Kredit MK-PER dan LTN
dilaksanakan pada tanggal 24 November 2010 di Dinas Peternakan Prop. Sumatera Barat Jl. Rasuna Said No. 68 Padang
- Pertemuan Evaluasi kredit Program Prop. Sumatera Barat dilaksanakan pada tanggal 17 Desember 2010 di Dinas
Peternakan Prop. Sumatera Barat Jl. Rasuna Said No. 68 Padang c. Jumlah Dana
: APBD Rp. 15.000.000,- Lima belas juta rupiah d. Peserta
: - Pertemuan Evaluasi Pengambilan Kredit MK-PER dan LTN
Peserta berasal dari Bank Nagari cabang dan petugas Dinas Peternakan yang menangani dana kredit MK-PERLTN di
KabupatenKota Kab. Padang Pariaman, Kab. Agam, Kab. Tanah Datar, Kab. 50 Kota, Kab. Solok, Kab. Sijunjung, Kab. Pesisir
Selatan, Kota Padang, Kota Pariaman, Kota Padang Panjang, Kota Bukittinggi, Kota Payakumbuh, dan Kota Solok dengan jumlah
peserta sebanyak 40 orang. - Pertemuan Evaluasi kredit Program Prop. Sumatera Barat
Peserta berasal dari Bank Nagari cabang, Bank BRI, BNI dan petugas Dinas Peternakan yang menangani dana kredit di
KabupatenKota Kab. Padang Pariaman, Kab. Agam, Kab. Tanah Datar, Kab. 50 Kota, Kab. Solok, Kab. Sijunjung, Kab. Pesisir
Selatan, Kota Padang, Kota Pariaman, Kota Padang Panjang, Kota Bukittinggi, Kota Payakumbuh, dan Kota Solok dengan jumlah
peserta sebanyak 40 orang. 2. TUJUAN
a. Pertemuan Evaluasi Pengambilan Kredit MK-PER dan LTN
Dinas Peternakan Prop. Sumatera Barat
31
Laporan Tahunan 2010
» Untuk Mengevalusi dan rekonsiliasi perkembangan data dana bergulir tahun 2000 sd 2006 pada rekening Bank yang ada di
KabupatenKota dengan data yang ada di Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat dan Dinas yang ada di KabupatenKota.
b. Pertemuan Evaluasi Kredit Program Prop. Sumatera Barat » Untuk Mengevalusi realisasi perkembangan penyerapan program
kredit pertanian untuk sub sektor peternakan KUR, KKPE, dan KUPS.
3. SASARAN a. Sasaran yang diharapkan pada Pertemuan Evaluasi Pengambilan
Kredit MK-PER dan LTN adalah : Terdatanya Investasi Sub Sektor Peternakan
Terbinanya Pengembalian dana bergulir
b. Sasaran yang diharapkan pada Pertemuan Evaluasi Kredit Program Prop. Sumatera Barat adalah :
Meningkatnya penyerapan kredit program untuk sub sektor
peternakan KUR, KKPE, dan KUPS. 4. KELUARAN OUTPUT
a. Pertemuan Evaluasi Pengambilan Kredit MK-PER dan LTN Terlaksananya Pertemuan Evaluasi Dana bergulir kredit MK-
PERLTN Dinas Peternakan Propinsi Sumbar. b. Pertemuan Evaluasi Kredit Program
Terlaksananya Pertemuan Evaluasi Kredit Program untuk sub
sektor peternakan KUR, KKPE, dan KUPS Dinas Peternakan Propinsi Sumbar.
5. HASIL OUT COME a. Hasil Rumusan Pertemuan Evaluasi Pengambilan Kredit MK-PER
dan LTN 1. BanK Nagari Cabang bersedia memfasilitasi Dinas yang
menangani fungsi Peternakan kabupatenkota lokasi KMK- PERLTN dan paket kemiskinan untuk mengadakan kegiatan
Dinas Peternakan Prop. Sumatera Barat
32
Laporan Tahunan 2010
pembinaan dan Monitoring dan Evaluasi kepada debitur secara bersamaan
2. Bank Nagari Cabang Lokasi KMK-PER dan Kemiskinan akan memberikan data alamat lengkap lokasi debitur nama
KabupatenKecamatan Nagari, dilengkapi dengan keterangan apakah apakah debitur masih sanggup untuk membayar atau
tidak, bagi debitur yang sudah tidak sanggup membayar meninggal dunia atau benar-benar miskin, bencana alam, agar
dilengkapi dengan surat keterangan dari instansi berwenang. 3. Bank Nagari Cabang lokasi KMK-PER LTN akan memberikan
laporan kepada Dinas Peternakan secara berkala triwulan dengan di lengkapi data pengembalian bunga bagi debitur yang
sudah lunas. 4. Untuk data perkembangan paket kemiskinan khususnya untuk
kecamatan Lintau Buo akan dimintakan kepada Bank Nagari cabang Lintau.
5. Dari laporan yang ada terlihat bahwa pada umumnya tidak ada pergerakan data dana KMK-PERLTN maupun paket kemiskinan,
untuk disarankan kepada Pemda Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat untuk menghapuskan bunga sehingga di
harapkan debitur akan mau dan berusaha untuk mengembalikan cicilan pkok saja dengan persyaratan langsung pembayaran
lunas seperti dana bergulir lainnya. 6. Dinas Peternakan propinsi Sumatera Barat akan menyurati Dinas
Yang Menangani fungsi Peternakan kabupatenkota agar mengalokasikan dana pembinaan dan dana monitoring dan
evaluasi untuk KMK-PERLTN dan Paket Kemiskinan. b. Hasil rumusan Pertemuan Evaluasi Kredit Program
Kredit Ketahanan Pangan dan Energi KKPE : BanK Nagari Sumatera Barat pada tahun 2010 mengalokasikan
dana untuk program KKPE sub sektor peternakan sebesar Rp. 5 Milyar, akan tetapi realisasi penyalurannya sebesar Rp. 6.826
Dinas Peternakan Prop. Sumatera Barat
33
Laporan Tahunan 2010
Milyar, hal ini terlihat bahwa minat masyarakat untuk mengakses permodalan dari bank semakin meningkat.
Pemanfaatan KKPE tersebut untuk komoditi ternak sapi potong, ayam ras petelur dan ayam ras pedaging, sedangkan untuk
komoditi kambing pada saat pertemuam sedang dalam proses penyelesaian akad kredit.
Kabupaten yang menyerap kredit KKPE melalui Bank Nagari diantaranya Kabupaten Lima Puluh Kota, Kota Payakumbuh dan
Solok Selatan dan Kabupaten Agam. Kelompok- kelompok ternak yang mengajukan kredit KKPE
kepada Bank Nagari, sampai pada kondisi saat ini belum juga terealisir itu disebabkan oleh karena penggunaan pengajuan
kredit oleh calon debitur tidak jelas. Untuk memperlancar realisasi pengajuan KKPE kepada
kelompok peternak, Bank Nagari bersedia untuk memberikan contoh proposal pengajuan kredit beserta persyaratan yang
diinginkan oleh pihak perbankan. Bank Rakyat Indonesia BRI telah merealisasikan penyaluran
KKP di Kab. Pasaman untuk komoditi sapi potong sebesar Rp1.48 Milyar, akan tetapi mengalami kemacetan sebesar Rp.
890 .000.000,- . Untuk Kota Payakumbuh realisasi penyaluran sebesar Rp. 1.485 M pengembalian lancar, serta di kabupaten
Sijunjung realisasi sebesar Rp.195.000.000,-
Bank Negara Indonesia BNI belum merealisasi KKPE, KUR maupun KUPS, hal ini disebablan oleh karena BNI belum
mempunyai cabang di setiap kabupaten apalagi sampai ke kecamatan nagaridesa.
Kredit Usaha Rakyat KUR : Untuk KUR Bank Nagari telah merealisasikan Penyalurkan
Kredit sebesar Rp.2,3 Milyar, dimana termasuk didalamnya untuk sub sektor peternakan.
Dinas Peternakan Prop. Sumatera Barat
34
Laporan Tahunan 2010
Realisasi pencairan KUR untuk sub sektor peternakan tidak dapat dirinci secara jelas, hal ini disebakan oleh karena
pelaporan dari pihak debitur secara umum lansung ke Bank Indonesia.
Untuk mendukung kegiatan satu petani satu sapi, Bank Nagari telah memfasilitasi melalui KUR dengan bantuan pembuatan
kandang bagi debitur KUR.
Untuk KUR BRI telah menyalurkan dana sebesar Rp.179 M, lebih banyak perdagangan dan industri
Bank Negara Indonesia BNI belum merealisasi KKPE, KUR
maupun KUPS, hal ini disebablan oleh karena BNI belum mempunyai cabang di setiap kabupaten apalagi sampai ke
kecamatan nagaridesa. Kredit Usaha Penggemukan Sapi KUPS :
Untuk relaisasi KUPS untuk tahap awal telah terealisasi di
leompok Semapet Kabupaten Solok sebesar Rp.500.000.000,- dan di kelompok Blasteran sebesar Rp. 630.000.000,- . Untuk
kelompok blasteran KUPS akan dilanjutkan pada tahap kedua dengan plafon kurang lebih Rp. 1,3 Milyar.
Untuk KUPS BRI belum merealisasikannya, hal ini terkendala
oleh adanya kerjasama dengan perusahaan perbibitan sapi.
Bank Negara Indonesia BNI belum merealisasi KKPE, KUR maupun KUPS, hal ini disebablan oleh karena BNI belum
mempunyai cabang di setiap kabupaten apalagi sampai ke kecamatan nagaridesa.
Untuk mengetahui realisasi perkembangan program kerdit yang telah disalurkan oleh bank pelaksana guna mendukung
pembangunan peternakan, bank pelaksana akan mengrimkan laporan realisasi penyaluran kredit dari bank yang bersangkutan.
Dinas Peternakan Prop. Sumatera Barat
35
Laporan Tahunan 2010
Dinas Peternakan Propinsi Kabupaten Kota akan lebih aktif mensosialisasikan program kredit kepada pelaku usaha
peternakan kelompok ternak guna meningkatkan akses permodalan bagi mereka.
Dinas terkait agar memberikan pembinaan manajemen usaha kepada debitur. Penyaluran kredit program akan lebih diarahkan
kepada kelompok SMD.
C. SEKSI INFORMASI, PROMOSI DAN PENGEMBANGAN USAHA