Ina Rosbianiar, 2012 Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Inggris Kelas Satu Berbasis Lingkungan Untuk Meningkatkan
Penguasaan Kosa Kata Siswa Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan mobilitas komunikasi dan informasi yang kian cepat memerlukan kesiapan semua pihak untuk mengembangkan kemampuan
berkomunikasi secara lebih efektif. Hal tersebut diperlukan agar kita tidak hanya dimanfaatkan oleh pihak lain tetapi dapat memanfaatkan teknologi informasi
tersebut untuk kesejahteraan kita. Pemanfaatan media komunikasi dan informasi tidak terlepas dari penggunaan bahasa. Menguasai bahasa menjadi tuntutan
pertama jika kita ingin berkomunikasi dan mendapatkan informasi secara efektif. Bahasa yang saat ini dianggap sebagai bahasa yang dapat digunakan secara luas
dan efektif adalah bahasa Inggris. Hal tersebut disebabkan oleh karena penduduk dunia sebagian besar sebagai pengguna dan mempunyai kepentingan untuk
menggunakan bahasa Inggris. Apalagi jika dikaitkan dengan globalisasi yang ditandai dengan berkembang pesatnya internet maka penguasaan bahasa Inggris
adalah merupakan suatu keharusan agar kita dapat mengakses informasi dan berkomunikasi secara efektif dan efisien. Selain sebagai bahasa dunia bahasa
Inggris juga digunakan sebagai bahasa dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, teknologi, ekonomi, budaya dan lainnya.
Berdasarkan pada uraian di atas kita dapat memetik suatu isyarat bahwa bahasa Inggris hendaknya sudah dikenalkan pada siswa sejak dini. Pengenalan
bahasa semenjak dini dikondisikan sedemikian rupa sehingga ada ketertarikan siswa untuk belajar mengeksplorasi pengalaman sendiri dalam menggunakan
Ina Rosbianiar, 2012 Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Inggris Kelas Satu Berbasis Lingkungan Untuk Meningkatkan
Penguasaan Kosa Kata Siswa Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
2
bahasa sebagai media perantara pesan yang efektif. Pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran bahasa Inggris di SD sudah diperkenalkan sejak adanya ketentuan
muatan lokal mata pelajaran bahasa Inggris boleh dikenalkan di SD. Mata pelajaran bahasa Inggris di Sekolah Dasar Negeri sudah
dilaksanakan selama kurang lebih 18 tahun. Kebijakan tentang dimungkinkannya pelajaran bahasa Inggris di Sekolah Dasar secara resmi dibenarkan sebab
dilandasi dengan kebijakan-kebijakan terkait. Kebijakan Depdikbud RI No. 048741992, Bab VIII, menyatakan bahwa
“Sekolah Dasar dapat menambah mata pelajaran dalam kurikulumnya, asalkan pelajaran itu tidak bertentangan dengan
tujuan pendidikan nasional ”. Kemudian, kebijakan ini disusul oleh SK Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan No. 060U1993 tanggal 25 Februari 1993 tentang dimungkinkannya program bahasa Inggris sebagai mata pelajaran muatan lokal
SD, dan dapat dimulai pada kelas 4 SD. Kebijakan ini telah ditanggapi secara positif dan luas oleh masyarakat,
yaitu sekolah-sekolah dasar yang merasa memerlukan dan mampu untuk menyelenggarakan
pengajaran bahasa
Inggris. Dalam
perjalanan pengembangannya, bahasa Inggris yang semula sebagai matapelajaran muatan
lokal pilihan menjadi mata pelajaran muatan lokal wajib di beberapa daerah.
Kurikulum mata pelajaran muatan lokal ini tidak disusun oleh Pusat Kurikulum Depdiknas tetapi dikembangkan di tingkat provinsi. Oleh karena itu, kurikulum
pada suatu daerah akan berbeda dengan daerah yang lainnya baik mengenai tujuan maupun materinya.
Ina Rosbianiar, 2012 Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Inggris Kelas Satu Berbasis Lingkungan Untuk Meningkatkan
Penguasaan Kosa Kata Siswa Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
3
Tujuan pembelajaran bahasa Inggris di Sekolah Dasar sendiri berdasarkan Standar Isi mata pelajaran bahasa Inggris SD yakni untuk mendidik peserta didik
agar memiliki kemampuan sebagai berikut: 1.
Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan secara terbatas untuk mengiringi tindakan
language accompanying action
dalam konteks sekolah 2.
Memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa Inggris untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global.
Berpijak pada kebijakan di muka, seharusnya bahasa Inggris diperkenalkan melalui kegiatan yang sesuai dengan kegiatan di dunia anak.
Misalnya, belajar kosakata dan kalimat sederhana tentang apa yang ada di sekitarnya atau belajar sambil menggambar, menyanyi, bermain, dan bercerita.
Kenyataannya di lapangan sekarang khususnya di sekolah-sekolah dasar di UPTD Kecamatan Cihampelas Kabupaten Bandung Barat yang sudah mengenalkan
pembelajaran bahasa Inggris di kelas satu sejak tahun 2006, pelaksanaan pembelajaran bahasa Inggris masih lemah dan dipaksakan. Hal ini dibuktikan
dengan pelaksanaan pembelajaran bahasa Inggris yang pasif dan tidak memuaskan. Anak-anak ditugasi untuk menerjemahkan kalimat-kalimat yang
sulit, mencatat tata bahasa dengan istilah yang tidak dimengerti oleh siswa, dan mengerjakan pekerjaan rumah yang sering tidak jelas perintahnya sehingga ada
jawaban yang rancu.
Ina Rosbianiar, 2012 Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Inggris Kelas Satu Berbasis Lingkungan Untuk Meningkatkan
Penguasaan Kosa Kata Siswa Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
4
Berdasarkan temuan dilapangan ada beberapa hal yang menjadi faktor terjadinya hal tersebut di atas, diantaranya:
Pertama
, guru tidak menguasai bahan ajar menjadikan mereka kurang berninat untuk mengajar bahasa Inggris dikarenakan latar belakang mereka yang
bukan lulusan bahasa Inggris.
Kedua
, untuk pembelajaran bahasa Inggris di kelas 1 – 3 belum ditetapkan
dalam Standar Isi.
Ketiga
, isi bahan ajar yang tidak berkesinambungan antara siswa dengan lingkungan sekitar dan lebih menekankan pada penguasaan
gramma r
.
Keempat
, penggunaan metoda pembelajaran bahasa Inggris yang tidak cocok pada proses pelaksanaan pembelajaran.
Kelima
, kurangnya penggunaan media pembelajaran yang digunakan untuk mendukung proses pembelajaran.
Dalam psikologi pendidikan dikenal adanya teori perkembangan. Model pembelajaran yang cukup dikenal adalah pendekatan perkembangan yang sering
dihubungkan dengan Jean Piaget 1896 –1980. Dalam model Piaget dalam Orlich
et.al.
1998 dikenal adanya empat tahap perkembangan yaitu
sensorimotor stage
, lahir sampai usia 2 tahun;
preoperational stage
2 –8 tahun;
concrete operational
st
a
ge 8 –11 tahun; dan
formal stage
11 –15 tahun keatas. Jadi,
apabila anak SD belajar bahasa mulai kelas satu mereka sedang dalam tahap
concrete operational stage
dan oleh karena itu mereka memerlukan banyak ilustrasi, model, gambar, dan kegiatan-kegiatan lain.
Ina Rosbianiar, 2012 Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Inggris Kelas Satu Berbasis Lingkungan Untuk Meningkatkan
Penguasaan Kosa Kata Siswa Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
5
Menurut Piaget, anak adalah pembelajar dan pemikir aktif. Mereka selalu melakukan interaksi secara terus-menerus dengan dunia lingkungannya dan
memecahkan persoalan yang mereka hadapi di lingkungan tersebut, sehingga proses belajar terjadi secara aktif. Hal ini dihasilkan oleh anak sendiri, bukan dari
hasil menirukan orang lain dan didapat sejak lahir. Curtain dan Persola 1994, mengungkapkan bahwa anak-anak akan
belajar bahasa asing dengan baik apabila proses belajar terjadi dalam konteks yang komunikatif dan bermakna bagi mereka. Untuk anak-anak konteks ini
meliputi situasi sosial, kultural, permainan, nyanyian, dongeng, dan pengalaman- pengalaman kesenian, kerajinan, dan olah raga.
Anak yang berada di kelas awal SD adalah anak yang berada pada rentangan usia dini. Masa usia dini ini merupakan masa yang pendek tetapi
merupakan masa yang sangat penting bagi kehidupan seseorang. Oleh karena itu, pada masa ini seluruh potensi yang dimiliki anak perlu didorong sehingga akan
berkembang secara optimal. Karakteristik perkembangan anak pada kelas satu, dua dan tiga SD
biasanya pertumbuhan fisiknya telah mencapai kematangan, mereka telah mampu mengontrol tubuh dan keseimbangannya. Mereka telah dapat melompat dengan
kaki secara bergantian, dapat mengendarai sepeda roda dua, dapat menangkap bola dan telah berkembang koordinasi tangan dan mata untuk dapat memegang
pensil maupun memegang gunting. Selain itu, perkembangan sosial anak yang berada pada usia kelas awal SD antara lain mereka telah dapat menunjukkan
keakuannya tentang jenis kelaminnya, telah mulai berkompetisi dengan teman sebaya,
mempunyai sahabat,
telah mampu
berbagi, dan
mandiri.
Ina Rosbianiar, 2012 Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Inggris Kelas Satu Berbasis Lingkungan Untuk Meningkatkan
Penguasaan Kosa Kata Siswa Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
6
Perkembangan emosi anak usia 6-8 tahun antara lain anak telah dapat mengekspresikan reaksi terhadap orang lain, telah dapat mengontrol emosi, sudah
mampu berpisah dengan orang tua dan telah mulai belajar tentang benar dan salah. Untuk perkembangan kecerdasannya anak usia kelas awal SD ditunjukkan dengan
kemampuannya dalam melakukan seriasi, mengelompokkan obyek, berminat terhadap angka dan tulisan, meningkatnya perbendaharaan kata, senang berbicara,
memahami sebab akibat dan berkembangnya pemahaman terhadap ruang dan waktu.
Sesuai dengan tahapan perkembangan anak, karakteristik cara anak belajar, konsep belajar dan pembelajaran bermakna, maka kegiatan pembelajaran
bagi anak kelas awal SD saat ini dilakukan dengan pembelajaran tematik. Pembelajaan tematik adalah pembelajaran tepadu yang menggunakan tema untuk
mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa.
Pelajaran bahasa Inggris di Sekolah Dasar sendiri merupakan pelajaran muatan lokal.
Kurikulum muatan lokal menurut surat keputusan Dirjen tahun 1987 adalah kurikulum yang diperkaya dengan materi pelajaran yang ada
dilingkungan setempat. Berdasarkan uraian diatas, maka hal ini berimplikasi pada pembelajaran
bahasa Inggris yang seyogyanya memperhatikan dan mempertimbangkan bahan ajar ditinjau dari keselarasan dan kebutuhan pada siswa tingkat Sekolah Dasar
kelas satu.
Ina Rosbianiar, 2012 Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Inggris Kelas Satu Berbasis Lingkungan Untuk Meningkatkan
Penguasaan Kosa Kata Siswa Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
7
Bahan ajar yang berbasis lingkungan merupakan bahan ajar yang dapat dikembangkan untuk menigkatkan pemahaman dan interaksi siswa dengan
lingkungan sekitar mereka, dengan demikian penguasaan kosakata siswa dalam bahasa Inggris utuk kelas satu akan lebih terbantu karena siswa belajar dengan
kondisi nyata pada proses pembelajaran. Pendidikan berbasis lingkungan pada dasarnya bermakna memakai
lingkungan sebagai basis orientasi pendidikan. Lingkungan memiliki dua peran dasar dalam proses pendidikan yakni:
1. Lingkungan memberi pembelajaran pada anak didik
educative environment
, dan 2.
Lingkungan harus diperbaiki oleh produk pendidikan
better environment by education
. Lingkungan dalam proses pendidikan harus memperhatikan dua aspek
utama lingkungan, yakni: 1.
Lingkungan sosial-budaya yang isinya adalah sistem nilai, perilaku, dan produk budaya masyarakat, dan
2. Lingkungan biofisik yang isinya adalah kondisi tanah air sebagai habitat
bangsa Indonesia. Keseluruhan aspek lingkungan melalui proses pendidikan akan diarahkan
menjadi kondisi yang prima dengan standar baku mutu yang secara obyektif mampu membawa negeri ini menjadi negeri yang besar dan maju-aman-sejahtera.
Pendidikan di negeri ini juga harus mengevaluasi kondisi lingkungan dari waktu ke waktu yang nyata sekali sedang bergerak menjadi semakin rusak dalam semua
dimensinya
.
Dari analisis kualitas lingkungan Indonesia itulah maka manusia
Ina Rosbianiar, 2012 Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Inggris Kelas Satu Berbasis Lingkungan Untuk Meningkatkan
Penguasaan Kosa Kata Siswa Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
8
Indonesia sudah harus mulai dibentuk oleh proses pendidikan yang benar dan produk pendidikan semacam itu pulalah yang akan merubah kualitas lingkungan
menjadi semakin baik. Proses saling pengaruh mempengaruhi secara timbal balik tersebut akan berjalan berkesinambungan merupakan pusaran spiral bergerak
positif menuju kondisi negeri ideal. Pendidikan berproses mengacu pada arahan baku mutu kondisi lingkungan
sosial-budaya dan biofisik ideal dan produk pendidikan itu pula yang membuat keseluruhan lingkungan Indonesia semakin membaik bukan memburuk. Kedua
proses tersebut akan terus berjalan berkelanjutan menghantar bangsa Indonesia mencapai titik tertinggi kondisi sosial-budaya dan biofisik Indonesia yang makin
sempurna. Didalam pengajaran bahasa, terutama pengajaran bahasa asing, salah satu
aspek dasar penting yang harus dikuasai dari proses belajar mengajar adalah kosakata. Kosakata merupakan komponen penting dalam menunjang empat
keterampilan berbahasa karena semakin kaya penguasaan kosakata seseorang maka komunikasi yang dilakukan, baik secara lisan maupun tulisan menjadi lebih
mudah. Pentingnya kosakata tersebut ditekankan oleh Tarigan 1993: 2 yang
berpendapat “Kualitas berbahasa seseorang bergantung kepada kualitas kosakata
yang dimilikinya. Semakin kaya kosakata yang dimiliki maka akan semakin besar pula kemungkinan dapat terampil berbahasa”.
Menurut Soejono, anak usia lima tahun sudah bisa menguasai nomina lebih banyak daripada verba, setelah itu adjektiva, dan kata fungsi di urutan
keempat. Pemahaman kosakata pada anak tergantung pada lingkungan si anak
Ina Rosbianiar, 2012 Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Inggris Kelas Satu Berbasis Lingkungan Untuk Meningkatkan
Penguasaan Kosa Kata Siswa Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
9
beradaptasi, dan sesuai dengan tingkatan umurnya. Terhadap pemahaman kosakata, bila sering diucapkan dan didengar si anak, akan mudah dan cepat
dipahami. Berdasarkan paparan diatas, perlu kiranya dirumuskan suatu isi bahan ajar
bahasa Inggris yang dapat meningkatkan pemahaman dan penguasaan bahasa Inggris para siswa Sekolah Dasar kelas satu berbasis lingkungan yang lebih efektif
dan bermanfaat. Maka dalam penyusunan tesis ini penulis mengambil judul: “Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Inggris Kelas Satu Berbasis Lingkungan
Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosak
ata Siswa” Studi Pengembangan di Sekolah Dasar Kabupaten Bandung Barat.
B. Rumusan Masalah