Studi Perbandingan Efektifitas Kerja dan Efisiensi Pemanfaatan Kayu antara Penebangan dengan Menggunakan Takik Rebah dan Tanpa Menggunakan Takik Rebah pada Tegakan Jati (Tectona grandis Linn.f)
i
! / ('
STUDl PERBANDINGAN EFEKTIFITAS KERJA
DAN EFISIENSI
PEMANFAATAN KAYU ANTARA
PENEBANGAN DENGAN MENGGUNAKAN TAKIK REBAH
DAN TANPA MENGGUNAKAN TAKIK REBAH
PADA TEGAKAN JA TI (Tectona gram/is Linn.j)
Oleh:
ADI W!DIYA
E 30.1746
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
Ii\STlTUT PERTANIAN BOGOR
1999
a. Pecah Banting .......................................................................................................
16
b. Tinggi Tunggak ................................................................................... ,................
17
3. Analisis Sistem Penilaian .................................. 0>.......................................................
18
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................. ....................................
19
B. Saran................................................................................................................................
19
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................
20
LAMPIRAN ..................................................................................................................................
21
ii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
NomoI'
Teks
I.
Hasil Pengukuran Waktu KClja Penebangall Dengan Menggunakan Takik
Rebah...............................................................................................................................
2.
22
I-Iasil Pengukuran dan Perhitungan Diameter Pohon, Volume Pecah, Volume
recah. Volume Rebah, Waktu Total Penebangan, Prestasi Kelja, Persentase
Pecah Banting, Tinggi Tunggak, Kesesuaian Arah Rebah dan lumlah
Kecelakaan Kelja Penebangan Dengan Menggunakan Takik Rebah ............................. .
24
3.
'-lasi! Pengukuran Waktu Kelja Penebangan Tanpa Menggunakan Takik Rebah .......... .
26
4.
Hasil Pengukuran dan Perhitungan Diameter Pohan, Volume Pecah, Volume
Pecah, Volume Rebah, Waktu Total Penebangan, Prestasi Kerja, Persentase
recah Banting, Tinggi Ttmggak, Kesesuaian Arah Rebah dan lumlah
5.
Kecelakaan Kelja Penebangan Tanpa Menggunakan Takik Rebah ................................
28
Perhitungan Biaya Penebangan .......................................................................................
30
v
15
ini dilakukan. maka biaya pcncbangan (Rp/m 3) dapat diperoleh langsung dengan
mcmbandingkan antara biaya usaha (Rp/jam) dengan prestasi kerja pcnebangannya
(m'/jam).
Dari hasil perhitungan biaya penebangan (Iampiran 5), diperoleh biaya penebangan
dengan mcnggunakan takik rebah sebcsar Rp.
menggunakan takik rebah sebesar Rp. 865,74/111
3
776,46/111 3 dan
penebangan tanpa
lni berarti, untllk pencbangan dcngan
menggunakan takik rebah, dengan prestasi kClja 6,51 m3jjam maka dibutuhkan biaya
pencbangan sebesar Rp. 776,46/m 3 •
•
Sedangkan untuk penebangan tanpa menggunakan
takik rebah, dengan prestasi kelja 5,90 m3/jam maka dibutuhkan biaya penebangan sebesar
Rp. 865,74/m'-
Sehingga berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa biaya
penebangan dengan menggunakan takik rebah lebih murah dibandingkan biaya penebangan
tanpa menggunakan takik rebah. Namun demikian, hal ini tentunya belum dapat dijadikan
sebagai dasar bahwa penebangan dengan menggunakan takik rebah lebih menguntungkan
karen a biaya ini hallya ditinjau dari jumlah pohon dan besamya volume kayu yang ditebang
untuk pengamatan saja. Dan belum dilihat berapa besamya biaya penebangan untuk jumlah
pohon dan volume kayu yang ditebang seem·a keseluruhan datam suatu areal petak tebang.
h. Kesesuaian Arah Rebah
Penentuan arah rebah yang eenl1at sangat penting untuk menghindari kerusakan kayu
(Sinaga, eLal.,1984).
Teljadinya kerusakan kayu selain diakibatkan dari penentuan arah
rebah yang kUl·ang cermat juga dapat diakibatkan ketidaksesuaian arah rebah dari yang telah
ditentukan. Selain dapat mengakibatkan kerusakan kayu, ketidaksesuaian arah rebah lebih
fatal dapat berakibat terjadinya kecelakaan kerja.
Oleh karena itu untuk menghindari
tCljadinya kerusakan kayu dan kecelakaan kerja, kesesuaian arah rebah sangat penting
diupayakan dalam kegiatan penebangan.
Akan tetapi pada pelaksanaannya cukup sulit
untuk mendapatkan arah rebah yang sesuai karena adallya faktor-faktor yang mempengaruhi
seperti ketrampilan tenaga kelja, keadaan pohon, topografi dan angin yang sulit dihindari.
Dati label 6 ditunjukkan rata-rata kescsuaian arah rebah penebangan dcngan
menggunakan takik rebah sebesar go dan mempcroleh nilai pembobot 5. Kecilnya rata-rata
kcsesuaian arah rebah ini disebabkan olch adanya takik rebah atau koakan yang dibuat pada
pangka\ pohon.
Dengan adanya takik rebah tersebut, pohon akan kehilangan penunjang
schingga pohon mudah untuk direbahkan ke arah takik rebah. Hal ini dimtulgkinkan karena
adanya kayu yang berperan sebagai engsel schingga batang tidak berputar.
Mcskipun
demikian, pada penebangan dengan takik rebah ini terdapat penyimpangan arah rebah yang
disebabkan oleh faktor teknis seperti kekurangcermatan operator chainsaw dalam
i
! / ('
STUDl PERBANDINGAN EFEKTIFITAS KERJA
DAN EFISIENSI
PEMANFAATAN KAYU ANTARA
PENEBANGAN DENGAN MENGGUNAKAN TAKIK REBAH
DAN TANPA MENGGUNAKAN TAKIK REBAH
PADA TEGAKAN JA TI (Tectona gram/is Linn.j)
Oleh:
ADI W!DIYA
E 30.1746
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
Ii\STlTUT PERTANIAN BOGOR
1999
a. Pecah Banting .......................................................................................................
16
b. Tinggi Tunggak ................................................................................... ,................
17
3. Analisis Sistem Penilaian .................................. 0>.......................................................
18
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................. ....................................
19
B. Saran................................................................................................................................
19
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................
20
LAMPIRAN ..................................................................................................................................
21
ii
i
! / ('
STUDl PERBANDINGAN EFEKTIFITAS KERJA
DAN EFISIENSI
PEMANFAATAN KAYU ANTARA
PENEBANGAN DENGAN MENGGUNAKAN TAKIK REBAH
DAN TANPA MENGGUNAKAN TAKIK REBAH
PADA TEGAKAN JA TI (Tectona gram/is Linn.j)
Oleh:
ADI W!DIYA
E 30.1746
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
Ii\STlTUT PERTANIAN BOGOR
1999
a. Pecah Banting .......................................................................................................
16
b. Tinggi Tunggak ................................................................................... ,................
17
3. Analisis Sistem Penilaian .................................. 0>.......................................................
18
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................. ....................................
19
B. Saran................................................................................................................................
19
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................
20
LAMPIRAN ..................................................................................................................................
21
ii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
NomoI'
Teks
I.
Hasil Pengukuran Waktu KClja Penebangall Dengan Menggunakan Takik
Rebah...............................................................................................................................
2.
22
I-Iasil Pengukuran dan Perhitungan Diameter Pohon, Volume Pecah, Volume
recah. Volume Rebah, Waktu Total Penebangan, Prestasi Kelja, Persentase
Pecah Banting, Tinggi Tunggak, Kesesuaian Arah Rebah dan lumlah
Kecelakaan Kelja Penebangan Dengan Menggunakan Takik Rebah ............................. .
24
3.
'-lasi! Pengukuran Waktu Kelja Penebangan Tanpa Menggunakan Takik Rebah .......... .
26
4.
Hasil Pengukuran dan Perhitungan Diameter Pohan, Volume Pecah, Volume
Pecah, Volume Rebah, Waktu Total Penebangan, Prestasi Kerja, Persentase
recah Banting, Tinggi Ttmggak, Kesesuaian Arah Rebah dan lumlah
5.
Kecelakaan Kelja Penebangan Tanpa Menggunakan Takik Rebah ................................
28
Perhitungan Biaya Penebangan .......................................................................................
30
v
15
ini dilakukan. maka biaya pcncbangan (Rp/m 3) dapat diperoleh langsung dengan
mcmbandingkan antara biaya usaha (Rp/jam) dengan prestasi kerja pcnebangannya
(m'/jam).
Dari hasil perhitungan biaya penebangan (Iampiran 5), diperoleh biaya penebangan
dengan mcnggunakan takik rebah sebcsar Rp.
menggunakan takik rebah sebesar Rp. 865,74/111
3
776,46/111 3 dan
penebangan tanpa
lni berarti, untllk pencbangan dcngan
menggunakan takik rebah, dengan prestasi kClja 6,51 m3jjam maka dibutuhkan biaya
pencbangan sebesar Rp. 776,46/m 3 •
•
Sedangkan untuk penebangan tanpa menggunakan
takik rebah, dengan prestasi kelja 5,90 m3/jam maka dibutuhkan biaya penebangan sebesar
Rp. 865,74/m'-
Sehingga berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa biaya
penebangan dengan menggunakan takik rebah lebih murah dibandingkan biaya penebangan
tanpa menggunakan takik rebah. Namun demikian, hal ini tentunya belum dapat dijadikan
sebagai dasar bahwa penebangan dengan menggunakan takik rebah lebih menguntungkan
karen a biaya ini hallya ditinjau dari jumlah pohon dan besamya volume kayu yang ditebang
untuk pengamatan saja. Dan belum dilihat berapa besamya biaya penebangan untuk jumlah
pohon dan volume kayu yang ditebang seem·a keseluruhan datam suatu areal petak tebang.
h. Kesesuaian Arah Rebah
Penentuan arah rebah yang eenl1at sangat penting untuk menghindari kerusakan kayu
(Sinaga, eLal.,1984).
Teljadinya kerusakan kayu selain diakibatkan dari penentuan arah
rebah yang kUl·ang cermat juga dapat diakibatkan ketidaksesuaian arah rebah dari yang telah
ditentukan. Selain dapat mengakibatkan kerusakan kayu, ketidaksesuaian arah rebah lebih
fatal dapat berakibat terjadinya kecelakaan kerja.
Oleh karena itu untuk menghindari
tCljadinya kerusakan kayu dan kecelakaan kerja, kesesuaian arah rebah sangat penting
diupayakan dalam kegiatan penebangan.
Akan tetapi pada pelaksanaannya cukup sulit
untuk mendapatkan arah rebah yang sesuai karena adallya faktor-faktor yang mempengaruhi
seperti ketrampilan tenaga kelja, keadaan pohon, topografi dan angin yang sulit dihindari.
Dati label 6 ditunjukkan rata-rata kescsuaian arah rebah penebangan dcngan
menggunakan takik rebah sebesar go dan mempcroleh nilai pembobot 5. Kecilnya rata-rata
kcsesuaian arah rebah ini disebabkan olch adanya takik rebah atau koakan yang dibuat pada
pangka\ pohon.
Dengan adanya takik rebah tersebut, pohon akan kehilangan penunjang
schingga pohon mudah untuk direbahkan ke arah takik rebah. Hal ini dimtulgkinkan karena
adanya kayu yang berperan sebagai engsel schingga batang tidak berputar.
Mcskipun
demikian, pada penebangan dengan takik rebah ini terdapat penyimpangan arah rebah yang
disebabkan oleh faktor teknis seperti kekurangcermatan operator chainsaw dalam
! / ('
STUDl PERBANDINGAN EFEKTIFITAS KERJA
DAN EFISIENSI
PEMANFAATAN KAYU ANTARA
PENEBANGAN DENGAN MENGGUNAKAN TAKIK REBAH
DAN TANPA MENGGUNAKAN TAKIK REBAH
PADA TEGAKAN JA TI (Tectona gram/is Linn.j)
Oleh:
ADI W!DIYA
E 30.1746
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
Ii\STlTUT PERTANIAN BOGOR
1999
a. Pecah Banting .......................................................................................................
16
b. Tinggi Tunggak ................................................................................... ,................
17
3. Analisis Sistem Penilaian .................................. 0>.......................................................
18
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................. ....................................
19
B. Saran................................................................................................................................
19
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................
20
LAMPIRAN ..................................................................................................................................
21
ii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
NomoI'
Teks
I.
Hasil Pengukuran Waktu KClja Penebangall Dengan Menggunakan Takik
Rebah...............................................................................................................................
2.
22
I-Iasil Pengukuran dan Perhitungan Diameter Pohon, Volume Pecah, Volume
recah. Volume Rebah, Waktu Total Penebangan, Prestasi Kelja, Persentase
Pecah Banting, Tinggi Tunggak, Kesesuaian Arah Rebah dan lumlah
Kecelakaan Kelja Penebangan Dengan Menggunakan Takik Rebah ............................. .
24
3.
'-lasi! Pengukuran Waktu Kelja Penebangan Tanpa Menggunakan Takik Rebah .......... .
26
4.
Hasil Pengukuran dan Perhitungan Diameter Pohan, Volume Pecah, Volume
Pecah, Volume Rebah, Waktu Total Penebangan, Prestasi Kerja, Persentase
recah Banting, Tinggi Ttmggak, Kesesuaian Arah Rebah dan lumlah
5.
Kecelakaan Kelja Penebangan Tanpa Menggunakan Takik Rebah ................................
28
Perhitungan Biaya Penebangan .......................................................................................
30
v
15
ini dilakukan. maka biaya pcncbangan (Rp/m 3) dapat diperoleh langsung dengan
mcmbandingkan antara biaya usaha (Rp/jam) dengan prestasi kerja pcnebangannya
(m'/jam).
Dari hasil perhitungan biaya penebangan (Iampiran 5), diperoleh biaya penebangan
dengan mcnggunakan takik rebah sebcsar Rp.
menggunakan takik rebah sebesar Rp. 865,74/111
3
776,46/111 3 dan
penebangan tanpa
lni berarti, untllk pencbangan dcngan
menggunakan takik rebah, dengan prestasi kClja 6,51 m3jjam maka dibutuhkan biaya
pencbangan sebesar Rp. 776,46/m 3 •
•
Sedangkan untuk penebangan tanpa menggunakan
takik rebah, dengan prestasi kelja 5,90 m3/jam maka dibutuhkan biaya penebangan sebesar
Rp. 865,74/m'-
Sehingga berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa biaya
penebangan dengan menggunakan takik rebah lebih murah dibandingkan biaya penebangan
tanpa menggunakan takik rebah. Namun demikian, hal ini tentunya belum dapat dijadikan
sebagai dasar bahwa penebangan dengan menggunakan takik rebah lebih menguntungkan
karen a biaya ini hallya ditinjau dari jumlah pohon dan besamya volume kayu yang ditebang
untuk pengamatan saja. Dan belum dilihat berapa besamya biaya penebangan untuk jumlah
pohon dan volume kayu yang ditebang seem·a keseluruhan datam suatu areal petak tebang.
h. Kesesuaian Arah Rebah
Penentuan arah rebah yang eenl1at sangat penting untuk menghindari kerusakan kayu
(Sinaga, eLal.,1984).
Teljadinya kerusakan kayu selain diakibatkan dari penentuan arah
rebah yang kUl·ang cermat juga dapat diakibatkan ketidaksesuaian arah rebah dari yang telah
ditentukan. Selain dapat mengakibatkan kerusakan kayu, ketidaksesuaian arah rebah lebih
fatal dapat berakibat terjadinya kecelakaan kerja.
Oleh karena itu untuk menghindari
tCljadinya kerusakan kayu dan kecelakaan kerja, kesesuaian arah rebah sangat penting
diupayakan dalam kegiatan penebangan.
Akan tetapi pada pelaksanaannya cukup sulit
untuk mendapatkan arah rebah yang sesuai karena adallya faktor-faktor yang mempengaruhi
seperti ketrampilan tenaga kelja, keadaan pohon, topografi dan angin yang sulit dihindari.
Dati label 6 ditunjukkan rata-rata kescsuaian arah rebah penebangan dcngan
menggunakan takik rebah sebesar go dan mempcroleh nilai pembobot 5. Kecilnya rata-rata
kcsesuaian arah rebah ini disebabkan olch adanya takik rebah atau koakan yang dibuat pada
pangka\ pohon.
Dengan adanya takik rebah tersebut, pohon akan kehilangan penunjang
schingga pohon mudah untuk direbahkan ke arah takik rebah. Hal ini dimtulgkinkan karena
adanya kayu yang berperan sebagai engsel schingga batang tidak berputar.
Mcskipun
demikian, pada penebangan dengan takik rebah ini terdapat penyimpangan arah rebah yang
disebabkan oleh faktor teknis seperti kekurangcermatan operator chainsaw dalam
i
! / ('
STUDl PERBANDINGAN EFEKTIFITAS KERJA
DAN EFISIENSI
PEMANFAATAN KAYU ANTARA
PENEBANGAN DENGAN MENGGUNAKAN TAKIK REBAH
DAN TANPA MENGGUNAKAN TAKIK REBAH
PADA TEGAKAN JA TI (Tectona gram/is Linn.j)
Oleh:
ADI W!DIYA
E 30.1746
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
Ii\STlTUT PERTANIAN BOGOR
1999
a. Pecah Banting .......................................................................................................
16
b. Tinggi Tunggak ................................................................................... ,................
17
3. Analisis Sistem Penilaian .................................. 0>.......................................................
18
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................. ....................................
19
B. Saran................................................................................................................................
19
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................
20
LAMPIRAN ..................................................................................................................................
21
ii
i
! / ('
STUDl PERBANDINGAN EFEKTIFITAS KERJA
DAN EFISIENSI
PEMANFAATAN KAYU ANTARA
PENEBANGAN DENGAN MENGGUNAKAN TAKIK REBAH
DAN TANPA MENGGUNAKAN TAKIK REBAH
PADA TEGAKAN JA TI (Tectona gram/is Linn.j)
Oleh:
ADI W!DIYA
E 30.1746
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
Ii\STlTUT PERTANIAN BOGOR
1999
a. Pecah Banting .......................................................................................................
16
b. Tinggi Tunggak ................................................................................... ,................
17
3. Analisis Sistem Penilaian .................................. 0>.......................................................
18
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................. ....................................
19
B. Saran................................................................................................................................
19
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................
20
LAMPIRAN ..................................................................................................................................
21
ii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
NomoI'
Teks
I.
Hasil Pengukuran Waktu KClja Penebangall Dengan Menggunakan Takik
Rebah...............................................................................................................................
2.
22
I-Iasil Pengukuran dan Perhitungan Diameter Pohon, Volume Pecah, Volume
recah. Volume Rebah, Waktu Total Penebangan, Prestasi Kelja, Persentase
Pecah Banting, Tinggi Tunggak, Kesesuaian Arah Rebah dan lumlah
Kecelakaan Kelja Penebangan Dengan Menggunakan Takik Rebah ............................. .
24
3.
'-lasi! Pengukuran Waktu Kelja Penebangan Tanpa Menggunakan Takik Rebah .......... .
26
4.
Hasil Pengukuran dan Perhitungan Diameter Pohan, Volume Pecah, Volume
Pecah, Volume Rebah, Waktu Total Penebangan, Prestasi Kerja, Persentase
recah Banting, Tinggi Ttmggak, Kesesuaian Arah Rebah dan lumlah
5.
Kecelakaan Kelja Penebangan Tanpa Menggunakan Takik Rebah ................................
28
Perhitungan Biaya Penebangan .......................................................................................
30
v
15
ini dilakukan. maka biaya pcncbangan (Rp/m 3) dapat diperoleh langsung dengan
mcmbandingkan antara biaya usaha (Rp/jam) dengan prestasi kerja pcnebangannya
(m'/jam).
Dari hasil perhitungan biaya penebangan (Iampiran 5), diperoleh biaya penebangan
dengan mcnggunakan takik rebah sebcsar Rp.
menggunakan takik rebah sebesar Rp. 865,74/111
3
776,46/111 3 dan
penebangan tanpa
lni berarti, untllk pencbangan dcngan
menggunakan takik rebah, dengan prestasi kClja 6,51 m3jjam maka dibutuhkan biaya
pencbangan sebesar Rp. 776,46/m 3 •
•
Sedangkan untuk penebangan tanpa menggunakan
takik rebah, dengan prestasi kelja 5,90 m3/jam maka dibutuhkan biaya penebangan sebesar
Rp. 865,74/m'-
Sehingga berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa biaya
penebangan dengan menggunakan takik rebah lebih murah dibandingkan biaya penebangan
tanpa menggunakan takik rebah. Namun demikian, hal ini tentunya belum dapat dijadikan
sebagai dasar bahwa penebangan dengan menggunakan takik rebah lebih menguntungkan
karen a biaya ini hallya ditinjau dari jumlah pohon dan besamya volume kayu yang ditebang
untuk pengamatan saja. Dan belum dilihat berapa besamya biaya penebangan untuk jumlah
pohon dan volume kayu yang ditebang seem·a keseluruhan datam suatu areal petak tebang.
h. Kesesuaian Arah Rebah
Penentuan arah rebah yang eenl1at sangat penting untuk menghindari kerusakan kayu
(Sinaga, eLal.,1984).
Teljadinya kerusakan kayu selain diakibatkan dari penentuan arah
rebah yang kUl·ang cermat juga dapat diakibatkan ketidaksesuaian arah rebah dari yang telah
ditentukan. Selain dapat mengakibatkan kerusakan kayu, ketidaksesuaian arah rebah lebih
fatal dapat berakibat terjadinya kecelakaan kerja.
Oleh karena itu untuk menghindari
tCljadinya kerusakan kayu dan kecelakaan kerja, kesesuaian arah rebah sangat penting
diupayakan dalam kegiatan penebangan.
Akan tetapi pada pelaksanaannya cukup sulit
untuk mendapatkan arah rebah yang sesuai karena adallya faktor-faktor yang mempengaruhi
seperti ketrampilan tenaga kelja, keadaan pohon, topografi dan angin yang sulit dihindari.
Dati label 6 ditunjukkan rata-rata kescsuaian arah rebah penebangan dcngan
menggunakan takik rebah sebesar go dan mempcroleh nilai pembobot 5. Kecilnya rata-rata
kcsesuaian arah rebah ini disebabkan olch adanya takik rebah atau koakan yang dibuat pada
pangka\ pohon.
Dengan adanya takik rebah tersebut, pohon akan kehilangan penunjang
schingga pohon mudah untuk direbahkan ke arah takik rebah. Hal ini dimtulgkinkan karena
adanya kayu yang berperan sebagai engsel schingga batang tidak berputar.
Mcskipun
demikian, pada penebangan dengan takik rebah ini terdapat penyimpangan arah rebah yang
disebabkan oleh faktor teknis seperti kekurangcermatan operator chainsaw dalam