Peranan Kelembagaan Dalam Pelestarian Lingkungan Hidup

The Role of lnstitutian in Environmental Conservation

(A Case Study of Gold Mining Without Licence in the Province
of West Kalimsntan)
ABSTRACT

-

The gold mining withotit licence (PBTI) is an activity of gold mining, done by
the local comnunity without a legal mining licence from the q-mlified ollicial. The
develop~nelltand activity of PZTI increase every year. and lead to e~airolu~lental
impact, therefore the effectivity of the instit~rtion'srole in handling out PETI is very
much nccdcd.
The purposes of this study are to know the function, authority, and efrectivity
of the institution in handling out PETI, and to find out the change of social
economic's community nearby tile location of PETi.
This study was carried out in March until June 1998 in the province of We.st
Kalimantan. Thc method of this study is descriptive. Rcspondcnts were sclectcd by
using purposive sampling technique, as many as 32 respondents, consisting of
government ofricizls, gold miners wihtout licence, the labourers of PE'1'1 and the local
community nearby the location of PETT.

The result of this study shows that there hasn't any government institution yet,
that lms a function, authority, and responsibility for PETI. The handling of PETI is
carried out by PETT's control team, the membership of which consists of the element
inter related government officials. 'The PETl's control team is not effective enough in
carryiug out its tasks and fulnctio~ls.Tlis can be seen fi.oin the failure of the PETI's
elucidation, foundiig, monitoring, and ordering practices. The everage of PETI's
development and environmental demage lead to the annual increase of PETT. The,
amount of PETT increases by 3,l percent a year ; absorbed iabourers increme by 27,6
percent a pear ; the \~olumeof excavated soil and sand increases by 10,8 percent a
year ; the liking area that is de~nagedincreases by S,3 perce~~t
a year ;and the uusig
of Mercurie (T-Tg)which spreads out and polluted the environment increases by 6,2
percent a year. The social economic of the local community nearby the location of
PETI changes, too.
The less effectiveness of this PETI's control team in handling out of PelP is
influenced by some factors, i.e : the location of PETI, ordering operation, licence
procedure, law enforcement, financing, and working contract activity or mining
authority.

M. Hlairuu Anwar. Nrp. 96. 207PSL. Peranan Kelelnbagaan Dala~n

Pclcstarian Lingkungan Hidup ( Studi Kasus Pcrtambangan Tanpa Ijin di Propinsi
Daerah Tingkat I filinlanian Earat). Dibawah bimbingan Prof. Dr. Ir. F. Gunanvan
Suratmo, M.F sebagai Ketua Komisi Dr. Ir. Kooswardhono Mudikdjo, M.Sc. dail

Ir. Said Rusli, M.A. sebagai Anggota Komisi.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sa~npaiJuni 1998 di Propinsi
Daerah Tingkat I Kaiimantan Barat. Tujuan penclilian hi adalah mtuk lnengelahui
fungsi. wewenang dan efektifitas kelenbagaan dalam menangani PEI'I, serta untuk
mengetahui keadaan sosial ekonomi dan budaya masyarakat di sekitar bkasi PETI.
Hasii penelitian ini menunjukan bahwa belum adanya lemhaga pemerintah
yang nlenlpunyai fungsi, wewelliilq dan bertanggung jawab texlladap PETI.
Penanganan P E T dilakukan oleh Tim Penertiban PETI yang keanggotaannya terdiri
dari unsur pejabat pemerintah yang terkait. Tim Penertiban PET1 kurang efektif
dalam melaksanakan tugas dan fi~ngsinya. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan
penyuluhan, pembinaan, pengawasan dan penerliban PETI yang diakukan selama

-

taliun 1993 1997 tidak kontinyu dan tidak merata di senua lokasi PETI, serta tidak
dapat menghilangkan PETI dan mencegah kerusakan lingkungan akibat PETI, justru

perkembangan PETI dan kerusakan lingkungan cenderung terns meningkat setiap

Kanwil Dcpartcmcn Pcrtambangan dan Encrgi (DPE) Propinsi Kalimantan
Barat sebagai instansi vertikal yang melaksanakan tugas pokok DPE di wifayah
Kalimantan Barat seharusnya melaksanakan fungsi pereiilcanaan dan perumusan
k e b i j a k s a m pembicaan dan pengawasan teknis pertambangan (melaksanakan
fungsi managanent office) dibawah koordinasi Guber~lurKepala Daerah Tingkat I
K a l i i t a n Barat. Untuk m e l a k e a n urusan pertambangan diiakukan oleh Dinas
Pertambangan Daerah 'I'ingkat 1 Kalimantan Barat sebagai unsur pelaksana
Pemerintah Daaah di bidang pertambangan (melaksanakan fungsi operasional office)
berada dan bertanggungjawab kepada Crubernur Kepala Daerah Tinykat I Kslimantan
Darai.
Adanya kejelasan pelaksanaan fungsi Kanwil DPE sebagai management office
dengan Dinas Pertambangan Daerah sebagai operasional office akan rnenghindari
terjadinya overlapping wewenang dan tanggung jawab di bidang pertambangan,
mencegah tejadinya dupJ.ikasi d m kerancuan garis komando maupun garis
koordinasi antara Kanwil DPE, Dinas Pertambangan Daerah, dan Tim Penertiban

PET1 dengan Gubernur Kepala Daerah sebagai wakil Pemerintah Pusat dan sebagai
administrator pemetintahan,


administrator pembanynan

dan

administrator

kemasyarakatan. Kunci terlaksananya fungsi management office dan operasional
office terletak pada peraturan perundang-undangan yang diberlakukan, oleh karena
itu peraturan perundang-undangan baik yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat
maupun Pemerintah Daerah di bidang pertarnbagan ham dilakukan perubahan dan

pcngaturan yang jclas rncngcnai pclaksanaan fungsi rnanagcrncnt oficc olch Kanwil
DPE, dan pelaksanaan fhngsi operasional ofice oleh Dinas Pertambangan Daerah.
Jumlah PETI selama tahun 1993

-

1997 rata-rala setiap tahun yaitu 1.781


kelompok, dengan tingkat perkembangannya meningkat 3,1 pasen per tahun, jumlah
ienaga kerja yang terserap rata-rata 16.391 orang setiap tahun dengan tingkat
pcnycrapan Ic-a

kerja PETI meningkat 27,6 perscn pcr tal~un,volume kerusakan

tanah dan p a i r yang tergali setiap tahun rata-rata 3.359.687 m3 dengan tingkat
ker~~sakannya
meningkat 10,8 perseii pertahun, luas areal lokasi penambangan yailg
rusak setiap tahun rata-rata 1.378,4 Ha dengan tingkat kerusakannya meningkat 8,3
persen per tal~ukdan penggunaan Air Raksa (Hg) dalanl kegiatau PETI yalg terseba
dan mencemari lingkungan krjumlah 4.140.130 gram per tahun dengan tingkat
penggunaannya meningkat 6,2 persen per tahun.
Keadaan sosial ekonomi masyarakat tert~tama mengenai pedapatan
n~asyarakatdi sekilar lokasi PETI yailu ra~a-ratapendapatan pekerja nlau buruh PETI
Rp.10 ribu sanlpai Rp.20 ribu per hari kerja Pendapatan masyarakat bukan pekerja

PETI di sekitar lokasi PETI rata-rata Rp. 5 ribu sampai Rp. 20 ribu per hari kerja.
Pendapatan bersih penysaha PET1 rata-rata Rp.25 ribu sampai Rp. 50 ribu per hari
kerja. Kurang efektiiya Tim Penertiban PETI dalarn menangani PETI dipengmhi

oleh berbagai faktor antara lain : lokasi PETI, operasi penediban, pcrijinan,
penegakan hul\um, pendanaan,

dan kegiatan Kontrak Karya atau Kuasa

UCAPAN TEFUMA KASIB
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa atas
rachmat d m karunia-Nya

yang dianugrahkan kepada permlis, sehingga dapat

menyelesaikan penelitian sampai pada penyusunan lzporan akhir ini kendatipun
dengan situasi dan kondisi krisis ekonomi dan moneter yang terjadi sejak pertengahan
Agustus 1997 yang lalu hingga sampai sekarang ini. Pada kesempahn ini penulis
ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya terutama kepada :

-

Bapak Prof. Dr. IT.F. Gunanvan Suratmo, MF selaku dosen pembimbing dan
Ketua Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (PSL)

Pascasarjana PB, Bapak Dr. Ir. Kooswardhono Mudikdjo, M.Sc, dan Bapak Ir.
Said Rusli, MA

selaku dosen pembimbing yang telah banyak mencurahkan

waktu dan tenaga untuk memberikan bimbingan dan pengarahan sejak
perencanaan penelitian sampai penyusunan tesis ini.

-

Bapak Gubernur Kdh Tingkat I Kalimantan Barat, Bapak H.Aspar Aswin dan
Pemerintah Daerah Tingkat I Kalimantan Barat yang telah memberikan
kepercayaan d m kesempatan serta dukungan dana kepada penulis untuk
melanjutkan pendidikan Pascasarjana IPB.

-

Bapak

Wakil


Oubemur Kepala Daerah ,

Bapak H. Syarifuddin Lubis, SH,

Bapak Asisten Administrasi Sekwilda Tingket I Kalimantan B m t Bapak Drs.
Tabrani Hadi, dan Bapak Bupati Kdh Tingkat II Pontianak beserta staf yang telah