Analisis peluang pengembalian kredit usaha ternak ayam buras ( kasus pada kelompok peternak 'ITIKURIH' di desa Ciharalang kecamatan Cijeungjing kabupaten Ciamis )

ANALTSIS PELUANG PENGEMBALIAN KREDIT
USAHATERNAK AYAM BURAS
(Kasus pada Kelompok Peternak "ITIKURIH" di Desa Ciharalang

Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis)

SKRIPSI

ENDANHENDARTO

JURUSAN SOSIAL EKONOMI INDUSTRI PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2000

Endan Hendarto. 2000. Analisis Peluang Pengembalian Kredit Usahaternak
Ayam Buras (Kasus pada Kelompok Peternak UITIKURIH"di Desa Ciharalang
Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis). Skripsi. Fakultas Petemakan.
Institut Pertanian Bogor.
Pembirnbing Utama : Ir. Lucia Cyrilla E.N.S.D., MSi.

Pembiibing Anggota : Ir. Ujang Sehabudii
Usahatemak ayam buras memiliki keunggulan dari segi karakteristik produk
yang dihasilkan dan dari segi ekonomi. Produk yang dihasilkan ayam buras relatif
lebih disukai dibandingkan dengan ayam ras, sedangkan dari segi ekonorni,
usahatemak ayam buras memiliki keungguian dalam ha1 penggunaan sarana produksi
ternak yang masih berorientasi produk lokal.
Pemerintah berusaha untuk mengembangkan usahatemak ayam buras
diantaranya melalui Intensifikasi Ayam Buras (INTAB) dan Sentra Pengembangan
Agribis~sKomoditas Unggulan (SPAKU). Sebagai kelanjutan dari dua program
sebelumnya maka dicanangkan program Upaya Khusus (UPSUS) Pengembangan
Agribisnis Ayam Buras Pola Kawasan. Program tersebut salah satunya b e ~ p a
pemberian bantuan permodalan &lam bentuk kredit kepada anggota Kelompok
Petemak yang tergabung dalam suatu Kelompok Peternak. J e ~ skredit yang
diberikan dengan pola berguliu yaitu hasil dari pengembalian kredit digulirkan
kembali kepada anggota bam.
Agar pemberian kredit ini dapat mencapai tujuan yang telah ditargetkan yaitu
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para petemak, maka diperlukan suatu
kajian tentang : (1) besarnya pendapatan usahatemak ayam buras para petemak
penerima kredit; (2) faktor-faktor yang mempengaruhi peluang pengembalian kredit
oleh para petemak penerima W i t ; dan (3) peluang pengembalian kredit oleh para

petemak dan Kelompok Petemak secara keseluruhan.
Penelitian ini dilakukan dengan metode survey dan mengambil kasus pada
Kelompok Petemak ''ITIKUREI" di Desa Ciharalang, Kecamatan Cijeungjing,
Kabupaten Ciamis pada bulan April - Mei 2000. Pengambilan sampel dilakukan
dengan metode Simple Random Sampling sebanyak 33 orang petemak ayam buras
dari jumlah populasi 38 orang.
Data yang diambil bempa data primer dan data sekunder. Data primer
diperoleh dari peternak anggota Kelompok Petemak "ITIKURIH", sedangkan data
sekunder diperoleh dari buku laporan kelompok, D i a s Petemakan, Badan Pusat
Statistik dan instansi terkait lainnya.
Analisis data terdiri dari analisis deskriptif dan analisis regresi linier berganda
dengan model Logit. Analisis deskriptif menguraikan tentang karekteristik responden,
karakreristik usahatemak ayam buras yang dilakukannya dan persepsi terhadap
fasilitas kredit yang diterimanya. Analisis regresi menggunakan Model Logit dengan
bantuan program komputer SAS.

Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa manfaat pemberian kredit ini
belum maksimal, terbukti dengan pendapatan usahaternak ayam buras yang relatif
masih kecil yaitu Rp 50.570,00 per bulan atau sekitar 28,60 persen dari yang
ditargetkan pemerintah yaitu sebesar Rp 176.833,OO per bulan.

Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh positif
dan nyata terhadap peluang pengembalian kredit oleh peternak anggota Kelompok
Peternak "ITIKURIH" adalah faktor pengalaman (a = 0,05) dan faktor pendapatan
usahaternak ayam buras (a = 0,Ol). Semaki tinggi pengalaman dan pendapatan
usahaternak, maka semakii tinggi pula peluang pengembalian kredit oleh peternak.
Peluang Kelompok Peternak "ITIKURIH" untuk dapat mengembalikan kredit adalah
sebesar 54,73 persen, yang berarti kemampuannya dalam mengembalikan kredit
masih rendah sehiigga kelanjutan dari kredit bergulir ini kurang baik.

ANALISIS PELUANG PENGEMBALIAN KREDIT
USAHATERNAK AYAM BURAS
(Kasus pada Kelompok Peternak ''ITIKURIHn di Desa Ciharalang
Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis)

Skripsi ini mempakan salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Peternakan
pada Fakultas Petemakan
Institut Pertanian Bogor

Oleh :


ENDANHENDART0
DO3496059

FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2000

ANALISIS PELUANG PENGEMBALIAN KREDIT

USAHATERNAK AYAM B U M S
(Kasus pada Kelompok Peternak "ITIKURIH" di Desa Ciharalang
Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis)

Oleh :
Endan Hendarto
DO3496059

Skripsi ini telah disetujui dan disidangkan di hadapan Komisi Ujian Lisan
pada tanggal 16 Oktober 2000


Pembimbing Utama

Pembimbing Anggota

Ir. Ujang Sehabudin

Ketua Junrsan
Sosial Ekonomi Industri Petemakan
Fakultas Peternakan
Institut Pertanian Bogor

/
oedarmadi H., M.Sc

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 22 Desember 1976 di kota Ciamis, Jawa
Barat, sebagai anak pertama dari pasangan Bapak Ajo Warjo dan Ibu Entin.
Pendidikan Dasar hingga SMA diselesaikan di kota Ciamis yaitu Sekolah

Dasar Maleber 11 Ciamis dari tahun 1983 sampai 1989, selanjutnya diterima di
Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Ciamis clan lulus tahun 1992, kemudian Penulis
melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Ciamis dan lulus tahun 1995.
Pada tahun 1996 Penulis diterima sebagai mahasiswa J u a n Sosial Ekonomi
Industri Petemakan, Fakultas Petemakan, Institut Pertanian Bogor melalui jalur

UMPTN (Ujian Masuk Perguruan Tiggi Negeri).
Selama kuliah, penulis pemah aktif di Himpunan Mahasiswa Sosial Ekonomi
Industri Petemakan (HIMASEE'), Badan Kerohanian Islam Mahasiswa (BKIM) dan
kegiatan-kegiatan yang ada di Fakultas Petemakan, Institut Pertanian Bogor.

PRAKATA

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah S.W.T. yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan tugas akhir/skripsi
denganjudul Analisis Peluang Pengembalian Kredit Usaha Peternakan Ayam Buras
(Kasus pada Kelompok Temak "ITIKURlH" di Desa Ciharalang, Kecamatan
Cijeungjing, Kabupaten Ciamis).

Ucapan terima kasih yang tulus Penulis sampaikan kepada Ir. Lucia Cyrilla
E.N.S.D., MSi. sebagai pembimbing utama dan Ir. Ujang Sehabudin sebagai
pembibing kedua dan sekaligus pembimbing akademik yang telah memberikan
bimbingan kepada Penulis dari awal masa perkuliahan,

pembuatan proposal

penelitian sampai pada penyelesaian skripsi ini. Kepada Ir. Amiruddin Saleh, MS
dan Ir. Sumiati, MSc. sebagai dosen penguji pada ujian sidang, Penulis menghaturkan
terima kasih.
Sembah sujud Penulis sampaikan kepada Ayahanda dan Iblmda atas segala
curahan cinta dan kasih sayang berupa dorongan moril dan materilnya kepada Penulis
selama ini. Adik-adikku tercinta (Wahyu dan Eris) terima kasih atas segala dorongan
dan cinta kasih yang diberikan. Seluruh keluarga di Ciamis, Ema, Uwa, Mamang dan
semuanya terima kasih atas segala dorongan do'a selama Penulis kuliah di IPB.
Terima kasih kepada Ibu Hj. Nana Rohana, Bapak Kades Ciharalang, Ibu
Dedeh, Ibu Titi, Ibu Robiah dan seluruh anggota Kelompok Temak "ITIKVRIH" atas
segala bantuannya selama Penulis melakukan penelitian.

Ucapan terima kasih juga Penulis haturkan kepada Tentara Nasional Indonesia

Angkatan Laut (TNI-AL) atas bantuan beasiswanya selama Penulis kuliah, keluarga
besar Bapak Ir. H. M. Harris Soeranggadjiwa (aIm) dan Ibu R. Siti Soemarni (aIm),
Bapak Hengky Sukodahono dan Ibu Resmi Ikasari beserta Dada dan Nindi atas
bantuan moril dan materilnya selama Penulis kuliah dan

Bapak Dr. Ir. Dadang

Sukandar, MSc. atas bimbingan statistiknya selama Penulis melakukan pengolahan
data.
Teman-temanku di SEIP 33 dari Aarn Hendro sampai Zul, terima kasih atas
kerjasama dan kebersamaannya selama ini. Sahabatku semua, Linda (KK), Iyan, Efi,
Feri, Ida, Yudi, Rini, Endro, Yuli, Bas, Anne, ai, Yusrizal, Zul, Nugraheni dan
Suparini, Rahmat Si Kabayan , Ende Braha, aim Gelar, Wayus Silen, Irman, N'jo,
Denni, Akong, Jerri dan keluarga besar Boga Lima terima kasih atas bantuannya.
Semua pihak yang tidak dapat Penulis sebutkan satu persatu yang telah
rnernbantu terselesaikannya skripsi ini.
Penulis bemarap semoga karya kecil ini dapat berglma khususnya bagi penulis
dan urnunmya bagi pernbaca dalam rnenarnbah wawasan ilmu pengetahuan. Amien.

Bogor,


Oktober 2000
Penulis

DAFfARISI
Halaman
RINGKASAN ........................................................................................................... ii
RIWAYATHIDUP ................................................................................................... vi
PRAKATA ................................................................................................................ vii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xii
PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
Latar Belakang ............................................................................................. 1
Pennasalahan .... ....... .... ... ..... ..... ..... ..... ....... ...... ........ ...... ... .... ..... .................... 3
Tujuan ....................... :................................................................................... 4
Kegunaan ....................................................................................................... 4
TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................ 5
Usahatemak Ayam Buras .............................................................................. 5
Pengertian Kredit .......................................................................................... 6
Jenis-jenis Kredit ............................................................................................ 7

Faktor yang Mempengaruhi Pengembalian Kredit ....................................... 9
Konsep Penerimaan dan Biaya ...................................................................... 10
METODE PENELITIAN .......................................................................................... 12
Lokasi dan Waktu ......................................................................................... 12
Populasi dan Sampel ..............................................................................: ...... 12
Desain ............................................................................................................ 12
Data dan Instrurnentasi .............. .............. ... ... ....... ...... .... ... .... ................... ..... 13
Analisis Data ... ... ... .... ....... ... ....... .......... ........ ................. ... .... ......... ................ 13
Definisi Istilah ... ... ... ............. .......... .......... ........ ..... ..... ..... ... ...... ...... ..... ..... ..... 15
HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................. 18
Gambaran Wilayah ........................................................................................ 18
Letak dan Penggunaan Wilayah ............................................................... 18
Kependudukan . ........ ................ ............... ... ..... ...... .... ...... ........ ............. ..... 19

Program Pengembangan Agribisnis Ayam Buras Pola Kawasan ................. 20
Profil Kelompok Peternak "ITIKURlH" ...................................................... 22
Karakteristik Responden .............................................................................. 23
Umur ........................................................................................................ 24
Pendidikan Formal ................................................................................... 24
PekeIjaan .................................................................................................. 25

Jumlah Anggota Keluarga ........................................................................ 25
Pendapatan di Luar Usahaternak Ayam Buras ......................................... 26
Tingkat Partisipasi .................................................................................... 28
Pengalaman .............................................................................................. 28
Keadaan Usahaternak Ayam Buras ............................................................... 30
Populasi .................................................................................................... 30
Produksi dan Pemasaran ........................................................................... 30
Pemeliharaan ............................................................................................ 31
Kandang .............................................................................................. 31
Pakan ................................................................................................... 32
Tenaga Kerja ....................................................................................... 33
Penanggulangan Penyakit ................................................................... 33
Perkreditan ............................................................................................... 33
Analisis Pendapatan Usahaternak Ayam Buras ............................................ 34
Analisis Faktor yang Mempengaruhi Peluang Pengembalian Kredit ........... 36
KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................................. 40
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 42
LAMPIRAN .............................................................................................................. 44

digalakkan. Selama ini peranan ayam buras dalam penyediaan daging baru 30 persen
dan telur 16 persen dari produksi daging dan telur unggas yang ada (Direktorat
Ienderal Petemakan, 1998a).

Hal ini pula yang mendorong pemerintah untuk

mengembangkan usahatemak ayam buras sehingga peranan ayam buras dalam
penyediaan daging dan telur dapat meningkat serta diharapkan usahatemak ayam
buras ini tidak hanya sebagai usaha sampingan tetapi bisa diandalkan sebagai sumber
pendapatan pokok masyarakat terutama di pedesaan.
Upaya pemerintah dalam mengembangkan usahatemak ayam buras antara lain
melalui Intensifikasi Ayam Buras (INTAB) dan Sentra Pengembangan Agribisnis
Komoditas Unggulan (SPAKU). Hasil yang dicapai dari kedua program tersebut
belum sesuai dengan yang ditargetkan disebabkan oleh beberapa kendala yang
dihadapi yaitu : (I) perencanaan kurang tepat; (2) parameter tidak sesuai dengan
kenyataan di lapangan; (3) pengorganisasian yang belum mantap;

(4) tenaga

penyuluh yang masih kurang; (5) pelayanan belum berjalan secara optimal;

(6)

terbatasnya modal usaha; (7) lemahnya kemampuan manajerial pimpinan koperasi
atau kelompok tani temak. Upaya lain yang dilakukan pemerintah yang merupakan
kelanjutan dari program-program sebelumnya adalah Upaya Khusus (UPSUS)
Pengembangan Agribisnis Ayam Buras Pola Kawasan. Tujuan program ini adalah
untuk meningkatkan produktivitas usahatani dan produksi petemakan dalam
penyediaan pangan, membuka lapangan kerja, meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan masyarakat (Direktorat Ienderal Petemakan, 1998b).
Salah satu daerah yang memiliki potensi untuk pengembangan usahatemak
ayam buras di Jawa Barat adalah Kabupaten Ciamis. Pada tahun 1995 dan 1996,
2

populasi ayam buras di Kabupaten Ciamis adalah yang terbesar dari seluruh
kabupaten dan kotamadya yang ada di Jawa Barat. Tahun 1997 dan 1998 mengalami
penurunan yang cukup signifikan yaitu dari sekitar 5 juta ekor tahun 1996 menjadi 2
juta ekor tahun 1997 dan sekitar 1,8 juta ekor di tahun 1998 (Badan Pusat Statistik
Jawa Barat, 1998). Hal ini mendorong pemerintah untuk memilih Kabupaten Ciamis
sebagai salah satu daerah yang menjadi sasaran dari Program Pengembangan
Agribisnis Ayam Buras.

Permasalahan

Bentuk program khusus pengembangan usahaternak ayam buras salah satunya
berupa bantuan kredit bergulir artinya kredit yang diberikan kepada suatu kelompok
peternak ayam buras yang selanjutnya pengembalian kredit tersebut digulirkan
kembali kepada kelompok peternak lain yang membutuhkan.

Dengan demikian,

pemberian kredit secara bergulir ini selain dapat mengatasi keterbatasan modal
usahaternak ayam buras juga sebagai suatu alternatif untuk memberdayakan
perekonomian masyarakat terutama di pedesaan.
Ditinjau dari segi konsep, kredit bergulir ini cukup baik, tetapi perlu
dilakukan

suatu kajian sebagai bahan evaluasi untuk penyempurnaan program

tersebut agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Beberapa masalah Yl!Jlg perlu
dikaji adalah:
(I) Berapa besar pendapatan yang dihasilkan dari usahaternak ayam buras yang
dilakukan oleh peternak ayam buras penerima kredit bergulir ?

3

(2) Faktor-faktor apa yang mempengaruhi peluang pengembalian kredit oleh petemak
ayam buras penerima kredit bergulir ?
(3) Bagaimana peluang pengembalian kredit oleh para petemak dan kelompok temak
penerima kredit ?

Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah untuk :
(1) Mengetahui pendapatan petemak ayam buras penerima kredit bergulir.
(2) Mengetahui faictor-faictor' yang mempengaruhi peluang pengembalian kredit
petemak ayam buras penerima kredit bergulir.
(3) Meramalkan peluang pengembalian kredit oleh kelompok petemak dan petemak
ayam buras penerima kredit bergulir itu sendiri.

Kegunaan

Penelitian ini diharapkan berguna sebagai :
(1) Sumbanga."l informasi kepada petemak ayam buras penerima kredit bergulir

tentang besamya pendapatan yang dihasilkan dari usahatemak ayam buras yang
dilakukannya dari kredit yang diterimanya.
(2) Surnbangan informasi bagi pemerintah dan institusi terkait lainnya dalam
menentukan kebijakan pemberian kredit kepada para petemak ayam buras.
(3) Bahan masukan bagi penelitian selanjutnya khususnya mengenai analisis peluang

pengembalian kredit terutama pada usahatemak ayam buras.

4

TINJAUAN PUSTAKA

Usahaternak Ayam Buras

Menurut Kingston dan Creswell (1982) ayam buras yang terdapat di Indonesia
adalah varietas ayam hutan (Gal/us-gal/us) yang berasal dari Asia Tenggara yang
sebagian sudah didomestikasi. Ayam ini dapat dikandangkan pada waktu malam dan
untuk ayam yang sedang mengeram disediakan sarang di dalam atau di dekat rumah
pemiliknya namun usaha pencegahan penyakit belum dilakukan. Sarwono (1991)
mengungkapkan bahwa ayam buras disebut juga ayam kampung karena umumnya
ayam tersebut dibiarkan lepas berkeliaran di lapangan, halaman, kebun dan tempat
lain sekitar kampung atau daerah pemukiman manusia.
Ayam buras memiliki beberapa kelebiban dibandingkan dengan temak lain
seperti kecepatan adaptasi terhadap lingkungan dan kecepatan berproduksi. Ayam
buras juga merupakan media pertukaran yang paling fleksibel dan sebagai tabungan
(Murtidjo, 1992).
Sekitar tabun 1960 sudah ada usahatemak ayam buras dan semakin semarak
di tahun-tabun kemudian. Usahatemak ayam buras yang ada bam pada tingkat skala
kecil hingga menengah. Walaupun demikian usahatemak ayam buras skalakecil dan
menengah itu semakin banyak membawa keuntungan (Rasyaf, 1996).
Sebenarnya peluang pasar ayam buras cukup besar karena sampai sekarang
masyarakat relatif lebib menyukai telur maupun daging ayam buras dibanding ayam
ras. Keadaan seperti ini merupakan suatu peluang bagi usahatemak ayam buras untuk

lebih dikembangkan sehingga bisa diandalkan sebagai sumber pendapatan yang dapat
meningkatkan taraf hidup (Sudaryani, 1999)
Populasi ayam buras di Kabupaten Ciamis pada tahun 1998 adalah 1.860.296
ekor dan persentasenya terbesar diantara sejumlah unggas yang ada (Tabel I).

Tabell. Populasi Ternak Unggas di Kabupaten Ciamis Tabun 1998
Jumlah (ekor)
No
Jenis Unggas
1.860.296
1.
Ayam buras
2.
Ayam ras pedaginglbroiler
589.738
85.200
3.
Ayam ras petelur
94.582
4.
Itik
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Ciamis (1998)

Persentase (%)
70,8
22,4
3,2
3,6

Pengertian Kredit

Kredit berasal dari bahasa Latin credo yang berarti "percaya". Inilah sebabnya
sampai batas-batas tertentu dasar kredit yang utama adalah kepercayaan dari semua
pihak yang bersangkutan dengan perkreditan tersebut (Kadarsan, 1995). Mubyarto
(1989) menyatakan bahwa kredit adalah transaksi antara dua pihak dimana yang
pertama disebut kreditur yang menyediakan sumber-sumber ekonomi berupa barang,
jasa atau uang dengan janji bahwa pihak kedua (debitur) akan membayar kembali
pada waktu yang telah ditentukan. Suyatno (1992) lebih lanjut menyatakanbahwa
kredit adalah penyediaan uang atau tagihan berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
pinjam-meminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan
jumlah imbalan atau pembagian hasil keuntungan.

6

Beberapa kriteria dalam penilaian kelayakan kredit yaitu: (I) Character :
menunjukkan kemungkinan dari langganan untuk secara jujur berusaha memenuhi
kewajiban-kewajibannya; (2) Capacity: pendapat subjektif mengenaikemampuan
dari langganan; (3) Capital: posisi finansial suatu perusahaan yang bersangkutan; (4)

Collateral: aktiva dari langganan yang menjadi jaminan bagi keamanan kredit yang
diberikan kepada langganan; (5) Condition: pengaruh langsung dari trend ekonomi
(Riyanto, 1995).
Menurut Mubyarto (1989) peran kredit sangat penting disebabkan oleh
kenyataan bahwa secara relatif modal sebagai faktor produksi yang keberadaannya
sangat terbatas terutama di negara-negara berkembang. Prasetyo (1996) menyatakan
bahwa kredit dapat mengakibatkan perkembangan usaha yang dicapai pengusaha
dalam produksi mencapai rata-rata 6,71 persen dan untuk penjualan meningkat 4,12
persen.

Jenis-jenis Kredit

Menurut Galbraith dalam Kadarsan (1995), berdasarkan hasil pemakaiannya
kredit dibedakan menjadi tiga yaitu :
(1) Kredit positif atau kredit produktif yaitu setelah jangka waktu peminjaman dan
uang yang dipinjam sudah dipakai habis, petani akan mendapatkan hasil sebesar
jurniah pinjaman ditambah dengan bunga, ongkos-ongkos pinjaman lainnya dan
keuntungan.

7

(2) Kredit netral atau maintenance credit yaitu kredit yang hasil pemakaiannya
hanya menghasilkan jumlah pinjaman ditambah dengan bunga dan ongkosongkos pinjaman lainnya.
(3) Kredit negatif atau kredit tidak produktif yaitu hasil yang diperoleh dari
pemakaian pinjaman kurang dari jumlah yang diperlukan untuk membayar
jumlah pinjaman, bunga dan ongkos-ongkos pinjaman lainnya.
Mubyarto (1989) membagi kredit berdasarkan penggunaannya menjadi

dua

yaitu:
(1) Kredit investasi untuk membiayai pembelian barang-barang modal yang bersifat
tetap yaitu tidak habis dalam suatu proses produksi seperti tanah, temak dan
mesin.
(2) Kredit modal kerja yaitu kredit yang dipakai untuk pembelian barang-barang
modal tidak tetap yang habis dalam satu proses produksi.
Belshaw dalam Kadarsan (1995) membedakan kredit berdasarkan hasil
investasi menjadi kredit statis dan kredit dinamis. (I) Kredit statis setelah dipakai
oleh peminjam tidak mengakibatkan hasil produksi, kekayaan ataupun penghasilan
meningkat. (2) Kredit dinamis, setelah dipakai akan menaikkan satu atau beberapa
bahkan semua dari keempat faktor yaitu pokok pinjaman, bunga, besar pinjaman dan
keuntungan.

8

Faktor yang Mempengaruhi Pengembalian Kredit

Faktor yang berpengaruh terhadap pengembalian kredit pada usaha kecil di
Bank Perkreditan Rakyat Batuceper Tanggerang adalah pengalaman berusaha,
frekuensi pembinaan dan agunan (Prasetyo, 1996).

セゥュ「ッャョ@

(1999) menyatakan

bahwa faktor yang mempengaruhi pengembalian hedit sapi perah di KUD Cipanas,
Kabupaten Cianjur adalah umur, pendapatan tunai peternak dan tanggungan keluarga.
Uni.ur dan tanggungan keluarga berpengaruh negatif terhadap pengembalian kredit,
sedangkan pendapatan berpengaruh positif.
Menurut

Rahayu

(1996)

pada

penelitiannya

tentang

faktor

yang

mempengaruhi kemampuan dan kemauan petani plasma PIR BUN Karet dalam
pengembalian kredit di PT. Perkebunan Nusantara III, Sumatera Utara menyatakan
bahwa faktor yang berpengaruh nyata terhadap pengembalian kredit adalah nisbah
cicilan kredit dengan penerimaan tunai per bulan dan nisbah total penerimaan kredit
dengan total penerimaan tunai karet.

Fridawari (1995) menyatakan bahwa yang

berpengaruh terhadap peluang pengembalian kreclit di KUD Sari Mukti dan KUD
Timbul Jaya Kabupaten Subang, Jawa Barat adalah ukuran keluarga, tingkat
pendidikan non formal, frekuensi pembinaan, aset selain lahan, pendapatan dari luar
usahatani, biaya usahatani per hektar, tingkat harga gabah, biaya bunga dan jenis
KUD.

9

Konsep Penerirnaan dan Biaya
Menurut Boediono (1997) penerimaan (revenue) adalah penerimaan produsen
dari hasil penjualan outputnya. Beberapa hal penting dalam penerimaan adalah
sebagai berikut:

(1) Total Revenue yaitu penerimaan total produsen dari hasil penjualan outputnya;
(2) Average Revenue yaitu penerirnaan produsen per unit output yang dijual;

(3) Marginal Revenue yaitu kenaikan dari total revenue yang disebabkan oleh
tarnbahan penjualan satu (l) unit output.
Pengeluaran perusahaan adalah semua uang yang dikeluarkan perusahaan
sebagai biaya produksi, baik itu biaya tetap maupun biaya variabel. Biaya produksi
juga disebut biaya operasional dalam jangka waktu satu tahun (Kadarsan, 1995).
Soekartawi et al (1986) menyatakan bahwa pengeluaran total usahatani (total farm

expenses) didefmisikan sebagai nilai semua masukan yang habis terpakai atau
dikeluarkan di dalam produksi tetapi tidak tennasuk tenaga keIja keluarga petani.
Pengeluaran usahatani yang dihubungkan dengan kapasitas produksi dibagi menjadi
pengeluaran tetap (fIXed cost) dan pengeluaran tidak tetap (variable cost).
Pengeluaran tetap ialah pengeluaran usahatani yang tidak tergantung kepada besamya
produksi. Pengeluaran tidak tetap ialah pengeluaran yang digunakan untuk tanaman
ataU temak tertentu dan jumla1mya berubah sebanding dengan besarnya produksi
tanaman atau temak tersebut.
Menurut Rasyaf (1996), dalam biaya produksi dikenal ada biaya variabel atau
biaya yang harus dikeluarkan dengan besar atau kecilnya biaya tergantung pada

10

banyak atau sedikitnya jwnlab ayam kampung yang ada di kelompok I 500.000
Jumlah

Jumlah
(orang)
7
17
4

5
33

Persentase

(%)
21,21
51,52
12,12
15,15
100,00

27

Tingkat Partisipasi
Tingkat partisipasi adalah jumlah kehadiran responden dalarn menghadiri
pertemuan dan kegiatan penunjang usahaternak ayarn buras. Tingkat partisipasi
responden dibagi menjadi dalarn beberapa kategori yaitu kategori jarang « 2 kali per
bulan), kategori sedang (2 kali per bulan) dan kategori sering

Hセ@

3 kali per bulan).

Responden yangjarang mengikuti kegiatan kelompok 9,09 persen, yang sedang 60,61
persen dan yang sering 30,30 persen. Rataan tingkat partisipasi responden sebesar 3
kali per bulan. Dilihat dari rataan tingkat partisipasi maka sebenarnya responden
dapat lebih banyak mendapatkan informasi untuk mengelola usahaternak ayarn
burasnya. Semakin banyaknya informasi yang didapat maka kemarnpuan dan
keterarnpilan mengelola usahaternak ayarn buras juga akan meningkat yang
selanjutnya akan berpengaruh pada hasil dan didapatkan. Garnbaran tentang tingkat
partisipasi responden disajikan dalarn Tabeill.

Tabeill. Distribusi Tingkat Partisipasi Responden
Tingkat partisipasi
(kalilbulan)

Dokumen yang terkait

Hubungan Profil Peternak Dengan Pendapatan Usaha Ternak Kerbau Lumpur di Kecamatan Lintong Nihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan

0 76 56

Analisis Nilai Tambah Usaha Ternak Sapi Potong (Studi Kasus: Desa Ara Condong, Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat)

12 78 132

Kontribusi Pendapatan Usaha Ternak Babi Terhadap Pendapatan Total Keluarga Pegawai Dan Peternak Murni

11 98 76

Perilaku Kepemimpinan Kontaktani menurut Anggota Kelompoktani (Kasus pada Kelompok tani Ternak Ayam Buras di Kabupaten Ciamis)

1 7 216

Analisis Usaha Ternak Ayam Buras dan Peran Kelompok Dalam Pengembangannya (Studi Kasus Kelompok Peternak Tanjung di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor)

0 11 93

Kontribusi usaha ternak ayam buras terhadap pendapatan keluarga peternak di Desa Tamansari Kecamatan Tamansari Bogor

1 7 57

Pengembangan Skala Usaha Ternak Ayam Buras Petelur (Studi Kasus : Kelompok Ternak Hidayah Alam Kecamatan Klapa Nunggal Kabupaten Bogor)

0 12 304

ANALISA PENDAPATAN USAHA PETERNAKAN AYAM BURAS RAKYAT DI KABUPATEN TANAH DATAR (Kasus pada Peternakan Ayam Buras RRMC Kelompok Usaha Bersama di Desa Taratak XII Kecamatan Padang Ganting).

0 1 6

PERSEPSI PETANI TERHADAP PENGGUNAAN MESIN TETAS PADA PEMBIBITAN TERNAK AYAM BURAS (Kasus di Desa Utama Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis) | Sudrajat | Mimbar Agribisnis 75 450 1 PB

1 2 11

this PDF file STRATEGI PEMBERDAYAAN GABUNGAN KELOMPOK TANI OLEH BALAI PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANAN KECAMATAN CIJEUNGJING DI DESA CIHARALANG KECAMATAN CIJEUNGJING KABUPATEN CIAMIS | Nura'eni | MODERAT (Modern dan Demokratis) 1 PB

0 0 7