Sistem Aktuator Fluida Sistem Aktuasi Hidrolik

2.2.3 Aktuator Hidrolik dan Pneumatik

2.2.3.1 Sistem Aktuator Fluida

Dalam sistem aktuator, yang merupakan bagian dalam sistem otomatis, terdiri dari bagian daya dan bagian kontrol seperti ditunjukkan pada gambar 2.25. Bagian daya terdiri dari semua perangkat yang mempengaruhi pergerakkan. Bagian kontrol menyediakan segala informasi untuk proses dan untuk siklus otomatis dan berbagai variasi signal yang dibutuhkan, dalam penyesuaian dengan prosedur umum dan dengan signal yang memungkinkan dan umpan balik yang diterima dari sensor pada bagian operatif. Signal yang datang dari bagian kontrol dikirim menuju bagian operasi dan melalui perangkat pengubah dan penguat, bila dibutuhkan, sehingga dapat digunakan langsung oleh aktuator. Gambar 2.25 Sistem aktuasi Ref. 2 hal 21-64 Gambar 2.26 menunjukkan sistem aktuasi fluida. Bagian daya terdiri dari aktuator – aktuator silinder ganda pada gambar – ruang depan dan belakang diberikan katup distribusi 42, yang merupakan bagian yang bersentuhan dengan fluida. Perintah perubahan katup berasal dari bagian kontrol. Perintah ini disesuaikan dengan gerakkan, ditentukan oleh siklus operasi yang diinginkan oleh silinder pada bagian kontrol, umpan balik dari silinder ditampilkan oleh gambar sebagai switch terbatas. Gambar 2.26 Sistem aktuasi fluida Ref. 2 hal 21-64

2.2.3.2 Sistem Aktuasi Hidrolik

Komponen dari sistem aktuator hidrolik adalah, Pompa sebagai sistem penyedia daya Aktuator sebagai pengubah energi hidrolik menjadi energi mekanik Katup sebagai pengatur daya Pipa sebagai penghubung berbagai komponen dalam sistem Penyaring, pengumpul dan tempat penyimpanan fluida Fluida sebagai penyalur energi antar elemen Sensor dan transducer Layar, alat ukur dan alat kontrol Untuk aktuator terbagi menjadi, Aktuator motor rotari dan semi-rotari Pada kontruksinya, motor rotari mirip dengan pompa rotari. Karena itu terdapat roda gigi, kipas, dan piston motor, radial atau aksial. Tetapi, prinsip kerjanya berlawanan dengan pompa. Motor semi-rotari mengeluarkan gerakan yang berosilasi baik secara langsung atau tidak langsung. Kipas pada motor semi-rotari menghasilkan torsi tinggi dengan cepat pada keluaran poros; karena ini motor ini juga disebut dengan motor torsi hidrolik. Gambar 2.27 Aktuator rotari hidrolik Ref. 2 hal 21-70 Aktuator linier Aktuator linier merupakan aktuator yang paling banyak digunakan. Aktuator ini menyediakan gerakan yang hampir lurus oleh batang yang terhubung dengan piston di dalam silinder. Sebuah perbedaan terjadi antara silinder tunggal dan ganda. Awalnya hanya digunakan untuk stroke tunggal dan karena itu tekanan fluida pada permukaan piston hanya diberikan pada satu arah. Pada perkembangannya fluida dapat bergerak pada kedua permukaan piston sehingga menghasilkan gerakan maju dan mundur. Silindar ganda dapat memiliki satu buah batang dan juga dua buah. Semuanya tersusun dalam tabung tertutup pada ujung keduanya, dan piston yang bergerak berada di dalam satu atau dua batang yang terhubung pada beban yang akan digerakkan. Jika piston sesuai dengan sealing gaskets, piston akan memnagai silinder menjadi dua buah bagian. Dengan memasukkan oli bertekanan pada salah saut bagian melalui pipa khusus, perbedaan tekanan akan terjadi diantara kedua permukaan piston dan menyalurkannya keluar melalui batang. Bagian utama dari aktuator linier adalah ukuran lubang, stroke, tekanan kerja maksimum, jenis fluida yang bekerja dan cara pemasangan. Gambar 2.28 Aktuator piston dua arah dengan batang tunggal Ref. 2 hal 21-71

2.2.3.3 Sistem Aktuasi Pneumatik