Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

Berita Resmi Statistik No. 541013Th. XVII, 1 Oktober 2014 7 lain: subkelompok sandang laki-laki sebesar 0,11 persen, sandang wanita sebesar 0,19 persen, sedangkan sandang anak-anak tidak mengalami perubahan, sementara subkelompok barang pribadi dan sandang lainnya mengalami deflasi sebesar 2,91 persen. Kelompok sandang ini memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,05 persen dengan komoditas penyumbang bahan celana sersin, kerudungjilbab dan beberapa komoditi lainnya memberikan sumbangan inflasi dengan angka di bawah 0,01 persen, sementara emas perhiasan memberikan sumbangan deflasi dengan angka di bawah 0,06 persen. Sedangkan di kota Bukittinggi kelompok sandang juga mengalami deflasi sebesar 0,44 persen atau mengalami penurunan indeks dari 103,47 pada bulan Agustus 2014 menjadi 103,01 pada bulan September 2014. Dari 4 empat subkelompok yang ada hanya subkelompok sandang wanita mengalami inflasi sebesar 0,30 persen, sedangkan subkelompok sandang laki-laki dan sandang anak- anak tidak mengalami perubahan, sementara barang pribadi dan sandang lainnya mengalami deflasi sebesar 2,18 persen. Kelompok ini memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,03 persen dengan komoditi penyumbang adalah emas perhiasan sebesar 0,04 persen.

5. K e s e h a t a n

Pada bulan September 2014 kelompok kesehatan di Kota Padang mengalami inflasi sebesar 0,60 persen, atau terjadi peningkatan indeks dari 109,15 pada bulan Agustus 2014 menjadi 109,81 pada bulan September 2014. Dari 4 empat subkelompok yang ada dalam kelompok ini hanya subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok jasa kesehatan sebesar 2,69 persen dan subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika yang mengalami inflasi sebesar 1,37 persen, sedangkan 3 tiga subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan. Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,02 persen dengan komoditas penyumbang adalah pasta gigi sebesar 0,02 persen, shampo dan beberapa komoditi lainnya memberikan sumbangan di bawah 0,01 persen. Sedangkan di Kota Bukittinggi kelompok kesehatan mengalami inflasi sebesar 0,69 persen atau mengalami peningkatan indeks dari 109,58 pada bulan Agustus 2014 menjadi 110,34 pada bulan September 2014. Dari 4 empat subkelompok yang ada 2 dua subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok jasa kesehatan sebesar 2,02 persen dan subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 0,08 persen sementara subkelompok obat-obatan dan subkelompok jasa perawatan jasmani tidak mengalami perubahan. Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,03 persen dengan komoditas penyumbang antara lain tarif rumah sakit sebesar 0,03 persen, shampo dan lipstik memberikan sumbangan di bawah 0,01 persen.

6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga pada bulan September 2014 di Padang mengalami inflasi sebesar 0,25 persen atau mengalami peningkatan indek dari 113,85 pada bulan Agustus 2014 menjadi 114,13 pada bulan September 2014. Dari 5 lima hanya subkelompok perlengkepanperalatan pendidikan mengalami inflasi yaitu sebesar 1,82 persen, sedangkan 4 empat subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan. Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,18 persen dengan komoditas penyumbang buku pelajaran SD sebesar 0,01 persen, buku pelajaran SMP dan buku pelajaran SMA dengan angka di bawah 0,01 persen. Di Kota Bukittinggi kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga mengalami inflasi sebesar 0,12 persen atau mengalami peningkatan indeks dari 110,33 pada bulan Agustus 2014 menjadi 110,46 8 Berita Resmi Statistik No. 541013Th. XVII, 1 Oktober 2014 pada bulan September 2014. Dari 5 lima subkelompok 2 dua subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok perlengkapanperalatan pendidikan sebesar 0,53 persen dan subkelompok rekreasi sebesar 0,11 persen, sementara 3 tiga subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan. Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,01 persen dengan komoditas penyumbang antara lain buku tulis bergaris, biaya fotokopi dan beberapa komoditi lainnya dengan angka di bawah 0,01 persen.

7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

Kelompok tranpor, komunikasi dan jasa keuangan pada bulan September 2014 di Kota Padang mengalami deflasi sebesar 4,38 persen atau mengalami perubahan indek harga dari 124,34 pada bulan Agustus 2014 menjadi 118,90 pada bulan September 2014. Dari 4 empat subkelompok yang ada subkelompok traspor yang mengalami deflasi sebesar 5,85 persen, sedangkan subkelompok sarana dan penunjang transpor mengalami inflasi sebesar 0,04 persen, sementara subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan. Kelompok ini memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,84 persen dengan komoditas penyumbang antara lain angkutan udara sebesar 0,84 persen, angkutan antar kota dan beberapa komoditi lainnya memberikan sumbangan deflasi dengan angka di bawah 0,01 persen. Sedangkan di Kota Bukittinggi pada kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan mengalami deflasi sebesar 0,07 persen atau mengalami penurunan indeks dari 114,02 pada bulan Agustus 2014 menjadi 113,94 pada bulan September 2014. Dari 4 empat subkelompok yang ada subkelompok traspor yang mengalami deflasi sebesar 0,09 persen, sedangkan 3 tiga subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan. Kelompok ini memberikan sumbangan deflasi dengan angka mendekati 0,01 persen dengan komoditas penyumbang antara lain tarif angkutan antar kota sebesar 0,02 persen, sedangkan tarif kendaraan travel dan beberapa komoditi lainnya menyumbang inflasi dengan angka di bawah 0,01 persen. INFLASI TAHUNAN Laju inflasi tahun kalender sampai bulan September 2014 Sumatera Barat sebesar 4,20 persen. Sedangkan laju inflasi kota Padang sampai bulan September 2014 sebesar 4,15 persen, dan kota Bukittinggi sebesar 4,61 persen. Laju inflasi year on year yaitu perubahan indeks harga bulan September 2014 terhadap bulan September 2013 Sumatera Barat tercatat sebesar 6,00 persen, kota Padang sebesar 5,95 persen, dan kota Bukittinggi sebesar 6,37 persen. Perbandingan laju inflasi dan inflasi year on year bulan September 2014 dapat dilihat pada tabel 3 berikut. Tabel 5 Inflasi Bulanan, Tahun Kalender, dan Year on Year, Sumatera Barat, Kota Padang, dan Kota Bukittinggi Bulan September 2014 Inflasi Sumatera Barat Kota Padang Kota Bukittinggi 1. September 0,40 0,33 0,95 2. September TahunKalender 4,20 4,15 4,61 3. September tahun n terhadap September tahun n-1 year on year 6,00 5,95 6,37 Berita Resmi Statistik No. 541013Th. XVII, 1 Oktober 2014 9 Gambar 2 Perbandingan Inflasi Tahun Kalender Januari- September 2014 Sumatera Barat, Kota Padang dan Kota Bukittinggi 2012=100 Gambar 3 Perbandingan Inflasi Tahun ke Tahun September 2014-September 2013 Sumatera Barat, Kota Padang, dan Kota Bukittinggi 2012=100 PERBANDINGAN ANTAR KOTA Pada bulan September 2014, dari 82 kota IHK, 64 enam puluh empat kota mengalami inflasi, dan 18 delapan belas kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Pangkal Pinang sebesar 1,29 persen sedangkan inflasi terendah terjadi di Gorontalo sebesar 0,03 persen. Deflasi tertinggi terjadi di KotaTual sebesar 0,89 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Kudus sebesar 0,03 persen. Kota Padang menduduki urutan ke 39 sedangkan kota Bukittinggi menduduki posisi ke 3 dari seluruh kota yang mengalami inflasi.

1. Perbandingan IHKInflasi antar Kota di Pulau Sumatera