BahanMakanan Unduh BRS Ini

Berita Resmi Statistik No. 541013Th. XVII, 1 Oktober 2014 5 URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1. BahanMakanan

Kelompok bahan makanan pada bulan September 2014 di Kota Padang mengalami inflasi sebesar 3,90 persen atau mengalami peningkatan indeks dari 121,83 pada bulan Agustus 2014 menjadi 126,58 pada bulan September 2014. Dari 11 sebelas subkelompok yang ada dalam kelompok ini, 7 tujuh subkelompok mengalami inflasi, 3 tiga subkelompok mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada subkelompok bumbu-bumbuan sebesar 21,65 persen, dan subkelompok padi-padian, umbi-umbian, dan hasilnya sebesar 5,06 persen, dan inflasi terendah terjadi pada subkelompok ikan segar sebesar 0,06 persen. Sementara deflasi terjadi pada subkelompok sayur- sayuran sebesar 0,24 persen, subkelompok kacang-kacangan sebesar 0,07 persen, dan subkelompok lemak dan minyak sebesar 1,80 persen sedangkan subkelompok bahan makanan lainnya tidak mengalami perubahan. Kelompok bahan makanan ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 1,00 persen, dengan komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi cabe merah sebesar 0,80 persen, beras sebesar 0,28 persen, ikan tongkolambu-ambu sebesar 0,04 persen, sepat siam sebesar 0,02 persen dan beberapa komoditi lainnya di bawah 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah bawang merah sebesar 0,11 persen, kelapa sebesar 0,04 persen, ikan teri sebesar 0,03 persen, petai dan jengkol sebesar 0,02 persen, ikan tuna dan beberapa komoditi lainnya dibawah 0,01 persen. Di Kota Bukittinggi kelompok bahan makanan mengalami inflasi sebesar 2,70 persen, atau terjadi peningkatan indeks dari 121,32 pada bulan Agustus 2014 menjadi 124,60 pada bulan September 2014. Dari 11 sebelas subkelompok yang ada 5 lima subkelompok mengalami inflasi, 5 lima subkelompok mengalami deflasi, dan 1 satu subkelompok tidak mengalami perubahan. Inflasi tertinggi terjadi pada subkelompok bumbu-bumbuan sebesar 26,67 persen, subkelompok padi- padian, umbi-umbian dan hasilnya sebesar 3,85 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi pada subkelompok lemak dan minyak sebesar 0,03 persen. Deflasi terjadi pada subkelompok ikan segar sebesar 4,31 persen, sayur-sayuran sebesar 2,76 persen, dan deflasi terendah terjadi pada subkelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar 0,28 persen, sementara subkelompok bahan makanan lainnya tidak mengalami perubahan. Kelompok bahan makanan ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,67 persen dengan komoditas penyumbang adalah cabai merah sebesar 0,82 persen, beras sebesar 0,22 persen, cabai hijau dan salak sebesar 0,02 persen, telur ayam ras, buncis, dan susu balita sebesar 0,01 persen, cabai rawit dan beberapa komoditi lainnya dengan angka di bawah 0,01 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah bawang merah sebesar 0,18 persen, kentang dan belut sebesar 0,06 persen, nila dan apel sebesar 0,03 persen, ikan tongkolambu-ambu dan petai sebesar 0,02 persen, ikan mas sebesar 0,01 persen, wortel dan beberapa komoditi lainnya dibawah 0,01 persen.

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau