Tata Kelola Pemerintahan Governance: Bersih, Transparan, Peningkatan daya saing daerah : meraih keunggulan

II- 371 No Analisis Permasalahan 3 Isu Musrenbang  Banyaknya IKM Solo dengan KTP luar Solo.  Pemahaman terhadap Pentingnya SNI.  Banyak yang berminat Sertifikasi Halal untuk warung makan restoran.  Belum optimalnya pembinaan dan pengembangan kemampuan teknis IKM di Kota Surakarta.  Terbatasnya peralatan kerja peralatan produksi klaster industri. 7 Ketransmigrasian Perumusan permasalahan pembangunan pada urusan Transmigrasi dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 2.80. Hasil Perumusan Permasalahan Pembangunan pada Urusan Transmigrasi No Analisis Permasalahan 1 Data Makro Jumlah transmigran yang diberangkatkan pada tahun 2014 hanya 5 KK, dalam kurun waktu lima tahun tertinggi tahun 2012 sebanyak 15 KK. Rendahnya pemberangkatan transmigran. 2 Pokok Pikiran DPRD Peningkatan kerjasama antar daerah di bidang transmigrasi 3 Isu Musrenbang NA

2. Permasalahan Daerah yang Berhubungan dengan Prioritas dan

Sasaran Pembangunan Isu strategis Kota Isu strategis Kota yang perlu ditangani pada RKPD Kota Tahun 2016 diuraikan sebagai berikut:

a. Tata Kelola Pemerintahan Governance: Bersih, Transparan,

Kolaboratif, Demokratis dan Akuntabel Beberapa permasalahan utama yang harus diselesaikan pada bidang pemerintahan umum yaitu penyediaan regulasi dan pengendalian implementasinya terkait penataan organisasi perangkat daerah dan kepegawaian rekruitmen, penetapan, mutasi maupun promosi supaya mendukung gerakan anti korupsi dan budaya kerja, serta kualitas pelayanan publik. Kemitraan dan partisipasi masyarakat dalam pengawasan penyelenggaraan pelayanan publik dan pembangunan daerah juga II- 372 perlu ditingkatkan. Optimalisasi peran DPRD dalam menampung dan menindaklanjuti aspirasi dan pengaduan masyarakat menjadi jembatan di antara fungsi regulasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan. Berkaitan dengan pengelolaan keuangan, kemampuan Pengelolaan Aset dan Keuangan Daerah secara efisien dan akuntabel perlu ditingkatkan. Berkaitan dengan komunikasi dan informatika, Transparansi Informasi dan Akuntabilitas Publik Berbasis Akurasi Data dan Tehnologi Informasi; Pendataan dan Informasi Pembangunan Kota; Kecukupan infrastruktur penunjang usaha dan kecukupan pemanfaatan jaringan tehnologi komunikasi informasi; dan Mengoptimalkan semua fungsi media komunikasi berbasis tehnologi informasi maupun tradisional untuk memasarkan daya saing kota perlu ditingkatkan. Terkait dengan kependudukan, perencanaan pembangunan berbasis data kependudukan terkendala oleh rendahnya kesadaran masyarakat dan aparat dalam tertib data administrasi kependudukan. Berkaitan dengan pelayanan perpustakaan, jaringan perpustakaan yang mampu menjalin interkoneksi dengan perpustakaan lain baik di dalam maupun luar negeri belum terbangun. Di bidang kearsipan, perubahan pengelolaan kearsipan di lingkungan pemerintah dalam bentuk E-government menjadi kebutuhan bagi tata kelola pemerintahan.

b. Peningkatan daya saing daerah : meraih keunggulan

Permasalahan utama yang harus diselesaikan dalam peningkatan daya saing ekonomi daerah antara lain sulitnya mendapatkan sertifikat SNI, dan sulitnya pengurusan HKI untuk merk. Selain itu kepemilikan sertifikasi halal juga masih kurang, dari 200 IKM makanan dan minuman belum semua mempunyai sertifikasi halal. Disisi yang lain daya saing produk masih lemah, dan tidak ada keberaniankemampuan bagi UKM mengikuti pameran secara mandiri baik berskala nasional maupun internasional. Berkaitan dengan industri, kemitraan Stakeholders untuk pengembangan industri kreatif di Kota Surakarta masih kurang; dan standarisasi dan perluasan pemasaran sektor industri pengolahan makanan, obat, jamu, kosmetik herbalagro, tekstil dan produk tekstil di seluruh wilayah di Kota Surakarta yang belum optimal. Permasalahan lainnya yaitu masih terdapat pasar tradisional yang kurang representatif dalam menghadapi MEA, dan belum tertatanya PKL dari jumlah 5.817 masih tersisa 1.500 PKL II- 373 yang harus ditata sesuai tata ruang kota. Di bidang pariwisata permasalahan utama yang dihadapi yaitu kurangnya destinasi wisata unggulan. Terkait investasi, permasalahan utama yang dihadapi yaitu belum maximalnya investor dalam berinvestasi di kota Surakarta. Faktor yang mempengaruhi antara lain Potensi Unggulan daerah belum tergali secara optimal, dan perkembangan regulasi terkait dengan PTSP dan perkembangan teknologi informasi sebagai penunjang dalam penyelenggaraan pelayanan perizinan dan investasi. Sementara itu terkait daya saing tenaga kerja, diperlukan penyelenggaraan pendidikan vokasi yang mengacu pada sertifikasi atau standrisasi nasional untuk menghasilkan angkatan kerja yang kompetitif di pasar tenaga kerja. Isu karakter dan identitas kota. Penguatan karakter budaya kawasan dengan cara mengintegrasikan pembangunan karakter fisik lingkungan dengan pengembangan ekonomi wilayah dan pengembangan pariwisata budaya berbasis lokalitas. Karakter kota Surakarta sebagai Kota Budaya, masih banyak tantangan terkait penguatan karakter budaya kawasan melalui penetapan kawasan dan bangunan bersejarah serta penguatan distrik yang beridentitas dan berkarakter budaya.

c. Kesejahteraan masyarakat : mapan, aman, nyaman