Jakarta Dalam Angka 2015 XLIX
3. SINGKATAN
3. GLOSSARY
APBD :
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Local Government Budget APBN
: Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara Central Government Budget
BI :
Bank Indonesia Bank of Indonesia
BKD :
Badan Kepegawaian Daerah Local Personnel Board
BKKBD :
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Daerah
Coordinating of Family Planning Movement Board
BKSP :
Badan Kerja Sama Pembangunan Regional Developement Cooperation
Agency BMKG
: Badan Meteorologi, Klimatologi dan
Geofisika Meteorological, Climatology, and
Geophysical Agency BPHTB
: Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan
Bangunan Tax of Right in Land and Building
BPK :
Badan Pemeriksa Keuangan Supreme Audit Agency
BPLHD :
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah
Regional Environment Management Agency
BPN :
Badan Pertanahan Nasional National Land Authority
Bulog :
Badan Urusan Logistik National Food Logistics Agency
DAU :
Dana Alokasi Umum General Allocation Fund
FOB :
Free on Board GKNM
: Garis Kemiskinanan Non Makanan
The Non-Food Proverty Line HAM
: Hak Azasi Manusia
Human Rights HCI
: Head Count Index
IHK :
Indeks Harga Konsumen Consumer Price Index CPI
ILO :
International Labor Organization IMB
: Izin Mendirikan Bangunan
Construction Building Permit IMK
: Survei Industri Mikro dan Kecil
Micro and Small Scale Industry Survey Kanwil
: Kantor Wilayah
Provincial Office KB
: Keluarga Berencana
Family Planning KBLI
: Klasifikasi Baku Lapangan Usaha
Indonesia Indonesia Standard Industrial
Classification ISIC KPU
: Komisi Pemilihan Umum
Electoral Commission KPUD
: Komisi Pemilihan Umum Daerah
Local Electoral Commission KUA
: Kantor Urusan Agama
The Religious Affairs Office KWh
: Kilowatt hour
LP :
Lembaga Pemasyarakatan Prison
MA :
Madrasah Aliyah Islamic Senior High School
MI :
Madrasah Ibtidaiyah Islamic Primary School
MTs :
Madrasah Tsanawiyah Islamic Junior High School
MWh :
Megawatt hour
ht tp:
jakar ta.bps
.go.id
L Jakarta In Figures 2015
ONH :
Ongkos Naik Haji Expenses for Pilgrimage to Mecca
PAM :
Perusahaan Air Minum Water Supply Company
PBB :
Pajak Bumi dan Bangunan Land and Building Tax
PDB :
Produk Domestik Bruto Gross Domestic Product GDP
PDRB :
Produk Domestik Regional Bruto Gross Regional Domestic Product
GRDP Pertamina
: Perusahaan Pertambangan Minyak
dan Gas Bumi Negara State Oil and Natural Gas Company
Perumnas :
Perumahan Nasional National Housing Corporation
PGN :
Perusahaan Gas Negara State Owned Company
PLN :
Perusahaan Listrik Negara State Electricity Corporation
PMA :
Penanaman Modal Asing Foreign Investment
PMDN :
Penanaman Modal Dalam Negeri Domestic Investment
PMI :
Palang Merah Indonesia Indonesian Red Cross
PMKS :
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
Welfare Problem Bearers by Kind PNS
: Pegawai Negeri Sipil
Civil Servant Polri
: Kepolisian Republik Indonesia
Indonesian National Police Puskesmas
: Pusat Kesehatan Masyarakat
Public Health Centre RPH
: Rumah Pemotongan Hewan
Slaughtering House RSH
: Rumah Siap Huni
Ready to Occupy House RSS
: Rumah Sangat Sederhana
Very Simple House Sakernas
: Survei Angkatan Kerja Nasional
National Labor Force Survey SBH
: Survei Biaya Hidup
Cost of Living Survey CLS SD
: Sekolah Dasar
Primary School SITC
: Standard International Trade Code
SLTA :
Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Senior High School
SLTP :
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Junior High School
SP :
Sensus Penduduk Population Census
Supas :
Survei Penduduk Antar Sensus Inter Censal Population Survey
Susenas :
Survei Sosial Ekonomi Nasional National Socio Economic Survey
TBM :
Tanaman Bahan Makanan Food Crops
THR :
Tunjangan Hari Raya Incentive for Lebaran day
TNI :
Tentara Nasional Indonesia Indonesian National Defense Force
TPAK :
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Labor Force Participation Rate LFPR
TPI :
Tempat Pelelangan Ikan Location of Fish Auction
TPT :
Tingkat Pengangguran Terbuka Open Unemployment Rate OUR
UKM :
Usaha Kecil Menengah Small Medium Enterprises
WTO :
World Tourism Organization
ht tp:
jakar ta.bps
.go.id
Jakarta Dalam Angka 2015
LI
DAFTAR INDIKATOR KINERJA SKPD LIST OF PERFORMANCE INDICATOR OF ORGANIZATION LOCAL GOVERNMENT
No Urusan
Indikator Kinerja Nomor Tabel
Halaman Affairs
Performance Indicator No of Table
Page 1.
Pendidikan a. Angka Putus Sekolah
4.1.14. – 4.1.17
136 - 139 Education
Drop out rate b. Jumlah Sekolah Menurut
Jenjang Pendidikan 4.1.3.
– 4.1.13. 125 - 135
Number of School by Level Education
2. Kesehatan
a. Jumlah Fasilitas Kesehatan 4.2.1 4.2.3.
150 152 Health
Number of Health Facilities b. Jumlah Tenaga Kesehatan
4.2.2. 151
Number of Medical 3.
Pekerjaan Umum a. Panjang Jalan
9.1.1.16-9.1.1.17 489
– 490 Public Work
Length of Road b. Panjang dan Luas Trotoar
9.1.1.19 494
Long and Wide Sidewalk 4.
Perumahan Rakyat Jumlah Rumah Susun
6.3.10 – 6.3.11
387 - 389 Housing
Number of Flats 5.
Penataan Ruang Jumlah Pengajuan Ijin
6.3.8 385
Spatial Bangunan
Number of Proposals City Buildings
6. Perhubungan
Jumlah Koridor, Penumpang 9.1.1.7 – 9.1.1.8 476 - 477
Transportation Bus Trans Jakarta
The number of corridors, Passenger Bus of Trans
Jakarta
ht tp:
jakar ta.bps
.go.id
LII Jakarta In Figure 2015
No Urusan
Indikator Kinerja Nomor Tabel
Halaman Affairs
Performance Indicator No of Table
Page 7.
Lingkungan Hidup a. Produksi Kapasitas
4.8.1 – 4.8.6
215-220 Environment
Angkut Sampah Production Capacity
Waste Transport b. Jumlah dan Luas Taman
8.3.1 – 8.3.2
450-455 Number and Parks Area
8. Kependudukan dan
Jumlah Bayi Berakte 3.1.8.
85 Catatan Sipil
The Number of Babies Who Population and Civil
have Birth Certificates 9.
Keluarga Berencana dan Keluarga
Jumlah Peserta KB Baru dan Aktif
4.2.6. – 4.2.8
155-157 Sejahtera
Family Planning and Family Welfare
Number of New Family Planning Participants and
Active
10. Sosial a. Jumlah Penyandang
Kesejahteraan Sosial 4.5.1.
167 Social
Number of Social Welfare of Disabled
b. Jumlah Panti Sosial 4.5.3.
– 4.5.5 170-172
Number of Social Institution 11. Ketenagakerjaan
a. Jumlah Pengangguran dan Tingkat Pengangguran
Terbuka 3.2.6
94 Man Power
Number of Unemployed and Open Unemployment Rate
b. Jumlah Tenaga Kerja yang Terserap
3.2.10. 98
Number of absorbed Labor
ht tp:
jakar ta.bps
.go.id
Jakarta Dalam Angka 2015
LIII
No Urusan
Indikator Kinerja Nomor Tabel
Halaman Affairs
Performance Indicator No of Table
Page 12. Penanaman Modal
Realisasi PMA dan PMDN 10.1.2.1-10.1.2.2 540 - 541
Investment Realization of Domestic and
Foreign Investment 13. Kebudayaan
Jumlah Museum dan Pengunjungnya
4.3.1 – 4.3.2.
158 - 159 Culture
Number of Museum and Visitors
14. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Jumlah Penduduk Miskin 4.4.1.-4.4.6.
160 - 165 Community and
Village Empowerment Number of Poor
15. Pariwisata a. Jumlah Kunjungan
Wisatawan 8.2.2.
447 Tourism
Mancanegara Number of Visits Foreign
Tourism b. Jumlah Kunjungan
Wisatawan Nusantara 8.2.3.
448 Number of Visits Local
Tourism 16. Perikanan, Kelautan
dan Peternakan Produksi Ikan Tangkapan
5.3.1. – 5.3.18.
256 - 287 Fisheries, Marine and
Animal Husbandry Production of Marine
Fisheries 17. Perdagangan
a. Realisasi Ekspor 7.1.1.
– 7.1.7. 399 - 410
Trading Realization of Expor
b. Realisasi Impor 7.2.1.
– 7.2.2. 411 - 412
Realization of Impor
ht tp:
jakar ta.bps
.go.id
ht tp:
jakar ta.bps
.go.id
LIV Jakarta In Figures 2015
SEJARAH KOTA JAKARTA HISTORY OF JAKARTA
1. Kota Jakarta sudah berdiri sejak abad
yang silam, tepatnya pada awal abad XVII persisnya tahun 1527. Dimulai
dari nama GEMEENTE dan “TAD-
GEMEENTE BATAVIA”
kemudian berubah menjadi JAKARTA TOKU-
BE T“U“HI . Pada jaman pendudukan
Jepang sampai Indonesia merdeka dan sekarang lebih dikenal dengan KOTA
METROPLITAN JAKARTA. 1.
Jakarta city was established over 460 year ago, in
7‘s. During its history it was not even called Jakarta but born
the name given it by the Dutch and administrators who settled there:
Ge eente en “tadge eente Batavia or si ply Batavia . “ince Japanese
occupation in World War II, it was called
Jakarta Toku-betsushi .
Following the
struggle for
independence in 1949 is finally taken on its current and popular name,
Jakarta Metropolitan City.
Awal abad ke-XIV di daerah Jawa Barat, yang terletak di dekat kota
Bogor sekarang,
berdiri sebuah
kerajaan bernama Pajajaran yang diperintah oleh Sri Baduga Maharaja.
Di Muara
kali Ciliwung
yang merupakan
batas sebelah Utara
Kerajaan Pajajaran terletak sebuah bandar bernama Sunda Kelapa yang
pada waktu itu berfungsi sebagai kota perdagangan. Seperti diketahui, pada
masa itu sebagian besar perdagangan di semenanjung Malaka dikuasai oleh
bangsa Portugis, yang selalu berusaha mengembangkan kegiatannya di Asia
Tenggara. Tahun 1522 utusan Portugis tiba di Sunda Kelapa, dengan maksud
mengadakan persahabatan dengan Raja Pajajaran. Maksud perutusan
Portugis itu disambut baik oleh raja Pajajaran,
karena mengharapkan
bantuan apabila ada bahaya dari kerajaan-kerajaan lain yang sedang
berkembang di Jawa bagian timur pada waktu itu. Beberapa tahun
In the early 14
th
century some of area around Jakarta was controlled by
Pajajaran Kingdom under its leader Sri Baduga Maharaja. The capital of this
kingdom was located near Bogor city. The northern boundary was Ciliwung
river estuary where Sunda Kelapa an ancient seaport was located. This was
also a time when trading in the Malaca Straits was dominated by Portuguese
merchant who was always trying to expand their influence further into
South East Asia. In 1522 a Portuguese mission arrived at Sunda Kelapa for
seeking trade ties with the Kingdom of Pajajaran. The King welcomed the
delegation, not only for trading but also for helping potential threats from
other kingdoms, especially from the East Java Kingdoms. Nevertheless
increasingly powerful, Islamic Kingdom in Central and East Java at that time
has been influenced to the western part of Java. The Islamic Kingdom was
Demak Moslem Kingdom which was
ht tp:
jakar ta.bps
.go.id
Jakarta Dalam Angka 2015 LV
kemudian, dugaan tersebut menjadi kenyataan, kerajaan Demak yang
cukup dikenal dengan kekuatan agama Islamnya
mengadakan perluasan
kekuasaan dan
menyebarkan pengaruhnya ke sebelah Barat.
trying to expand its power.
2. Falatehan
seorang guru
agama terkenal dari Kerajaan Demak, dapat
merebut Banten dan Sunda Kelapa dari tangan Pajajaran dengan bantuan
tentara Portugis.
Sebelumnya Kerajaan Pajajaran telah memberikan
persetujuan kepada Portugis untuk mendirikan
benteng pertahanan.
Kedatangan tentara Portugis untuk merealisir
pembangunan benteng
menimbulkan perang terbuka dengan tentara Islam Demak, yang merupakan
musuh kerajaan
Pajajaran. Peperangan
ini berakhir
dengan kekalahan pihak Portugis meskipun
telah bekerjasama dengan Kerajaan Pajajaran. Falatehan mengganti nama
Bandar Sunda
Kelapa dengan
Jayakarta, yang berarti Kemenangan Akhir” dan tanggal
Juni 7
dinyatakan sebagai
tanggal dikuasainya oleh Falatehan. Akhirnya
Jayakarta di singkat menjadi Jakarta .
2. Falatehan noted Ulama from Demak
Kingdom occupied the Sunda Kelapa and Banten
Port with
the of portuegese troops. Eventhough the
King of Pajajaran had given approval of the Portuguese Government to set
defense fortifications in West Java already.
However arrival of Portuguese troops had affected war between the Demak
Moslem
Kingdom and
Pajajaran Kingdom.
The Portuguese
troop sustained big loses in the war
eventhough they had already worked together with Pajajaran Kingdom.
Then Falatehan changed the name “unda Kelapa to ‘Jayakarta’. Its eans
The Last Victory”. The founding of Jayakarta, set historically as June, 22,
1527, represents the date when Falatehan’s forces occupied “unda
Kelapa. Later, the name Jayakarta was shortene
d to ‘Jakarta’. Falatehan kemudian lebih dikenal
dengan nama
Fatahillah, segera
menunjuk pembantunya
untuk memerintah kota. Tahun 1596 untuk
pertama kalinya
Bandar Jakarta
didatangi oleh 4 buah kapal Belanda, yang
akan memulai
melakukan perdagangan
dengan Bangsa
Indonesia. Maksud
Belanda ini
mendapat hambatan dari Hasanuddin Falatehan, who has also known as
Fatahillah, rapidly developed a local administration and recommended his
assistant to rule this city. In 1596 four Dutch vessels visited the Jakarta port
first time. The Dutch East-Hindia Company attempted to spread trading
ties in the area. However, Hasanuddin, the son of Falatehan, as King of the
Islamic Empire in Banten which then
ht tp:
jakar ta.bps
.go.id
LVI Jakarta In Figures 2015
putra Fatahillah selaku raja Kerajaan Islam Banten, terletak sebelah barat
Bandar Jakarta. Hasanuddin tidak setuju dengan adanya usaha dagang
dengan
pihak Belanda
karena diperkirakan
dapat merusak
mempengaruhi budaya
penduduk yang beragama Islam. Walaupun
demikian orang-orang
Belanda berhasil secara paksa mendirikan
sebuah Benteng disekitar teluk Jakarta yang diberi nama Batavia.
included a large part of West Java was suspicious of the Dutch intentions. He
refused to grant exclusive trading right to the Dutch since he felt a trading link
would be only harm existing trading with other nations. He also felt that
too close tie could adversely affect the culture of the Islamic religion. Even
though, the Dutch managed to force into Indonesia, and they constructed a
fortification near Jakarta bay, in which called Batavia”.
Benteng tersebut didirikan oleh Van Raay pada tanggal 20 Maret 1602 dan
merupakan pusat dari persekutuan Dagang VOC untuk wilayah Hindia
bagian timur. Semenjak itulah Belanda memulai penjajahannya di seluruh
kepulauan Nusantara yang berjalan selama tiga setengah abad.
Nama Bata ia hanya dikenal di dunia International, sedangkan penduduk
aslinya mengenalnya dengan nama Betawi. Keadaan ini berjalan sampai
pada tahun 1942. The Port was built by Van Raay and it
was completed on March 20, 1602. Batavia become the centre of trade
activities of the Dutch East Hindia Company VOC. From Batavia the
Dutch’s influence and colonialization spread to other parts of Indonesia, and
lasted, more or less intact for more three centuries. Actually, the name
Batavia” was
used only
internationally. The
indigenous inhabitants called the city Betawi”.
3. Tanggal 5 Maret 1942 kota Betavia
jatuh ke tanggan tentara Jepang. Pada tanggal 9 Maret 1942 tentara Hindia
Belanda menyerah kepada Jepang yang
akhirnya berperan
sebagai penjajah bangsa Indonesia. Untuk
memperkuat kedudukannya
di Indonesia,
Jepang mengeluarkan
Undang-Undang no.42 Tahun 1942 tentang
Perubahan Tata
Pemerintahan Daerah” yang disebut “yuu’ Karesidenan dan “yuu dibagi
lagi dalam beberapa “hi Stad- gemeente. “hi’ pada jaman Belanda
3. On March 5, 1942 Batavia fell to the
Japanese troops. The Dutch formally surrendered
to the
Japanese occupation forces on March 9, 1942
and rule of the colony was transferred to the Japan. For strengthen its
authority in Indonesia the occupation, Government issued an Act No.42,
94 ’s on the Restoration of the Regional Ad inistration “yste ”.
Under this Act, Java was divided into several regions called “yuu” Resident
Administration in which Syuu were divided into several
“hi” City
ht tp:
jakar ta.bps
.go.id
Jakarta Dalam Angka 2015 LVII
berperan hanya
mengurus rumahtangga
saja, tanpa
melaksanakan urusan Pamong Praja, sedangkan menurut UU No.42 Tahun
9 , “hi’
berwenang untuk
mengelola pemerintahan
daerah didalam lingkungannya.
Urusan Pemerintahan Pamong Praja didalam Stadgemeente yang diurus
oleh Bupati,
Wedana, Asisten
Wedana, Lurah, Kepala Kampung atau Wijkmeester,
sekarang termasuk
dalam kekuasaan
“ hi hoo Walikota.
Disamping itu, sesuai dengan isi Undang-Undang
dimaksud Guisenkan” Kepala Pemerintahan
Bala Tentara Jepang membentuk Tokubetsu “hi” “tadgemeente Luar
Biasa. Tata cara pemerintahan ini tidak mengenal Dewan-Dewan, akan
tetapi langsung berada dibawah 1 satu orang sebagai Pemerintah
Tunggal. Pada tahun 1943 dalam Tata Pemerintahan Bala Tentara Jepang
diadakan
perubahan dengan
membentuk Badan Penasehat. Administration. The Administration
affairs in each Syuu were managed by the Bupati Regent. Below Bupati
were the Wedana District Head, Assistants Wedana Sub District Head,
Lurah Village Unit Head and Kepala Kampung Kampung Chief. In Jakarta,
however, all of these officials were under the Schichoo Major. Besides
that, in accordance with the law, there was also Guisenken Head of the
Japanese troops Administration. He was responsible for setting up to the
Tokubetsu Shi Special Municipality. The effect of this system was a one-
man rule with no councils of representative bodies. In the 1943 the
Japanese Administration system was revised
slightly and
a special
counseling body was established.
Badan Penasehat
terdiri dari
penduduk Jawa yang dianggap loyal dan setia kepada Bala Tentara Jepang.
Anggota penasehat tersebut terdiri dari sebanyak-banyaknya 12 orang
laki-laki berbangsa Indonesia. Diantara mereka yang pernah terpilih menjadi
Zyoyaku adalah Suwiryo dan Baginda Dahlan Abdullah. Jakarta Tokubetsu
“hi ini dipimpin oleh Tokubetsu “ hi hoo” dan beberapa orang
yoyaku” pegawai tinggi, yang The special counseling body was
comprised of
Javanese leaders
regarded as loyal to Japanese. It consisted
of twelve
Indonesians; among them are Suwiryo and Baginda
Dahlan Abdullah.
The Jakarta
Tokubetsu Shi was led by the Tokubetsu “chicho” Major and
several yoyaku” High Officials who were appointed during the Japanese
occupation until 1945. Jakarta city was the one of the Tokubetsu Shi in
ht tp:
jakar ta.bps
.go.id
LVIII Jakarta In Figures 2015
diangkat oleh Gunseiken. Sampai berakhirnya
pendudukan Jepang
tahun 1945, Jakarta merupakan satu- satunya Tokubetsu “hi di Indonesia
dan “ hi hoo”nya yang pertama adalah Tsukamoto”, sedangkan yang
terakhir adalah Hasegawa. Indonesia and the first schichoo is
Tsukamoto and the last is Hasegawa.
4. Pada
upacara Proklamasi
Kemerdekaan Republik
Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 di Jl.
Pegangsaan Timur No.56 sekarang jalan Proklamasi, Suwiryo masih turut
hadir dan bertindak sebagai ketua panitia. Secara de facto Suwiryo diakui
sebagai Walikota Jakarta pertama dan istilah Jakarta Tokubetsu “hi” diganti
dengan Pemerintah Nasional Kota Jakarta tersebut berlangsung sampai
tanggal 21 Nopember 1945, karena pada waktu itu walikota Suwiryo
berikut stafnya ditangkap oleh NICA. Pada tanggal 27 Desember 1949
Pemerintah
Kerajaan Belanda
mengakui kedaulatan
Indonesia sebagai
negara yang
berbentuk Federasi dengan sebutan Republik
Indonesia Serikat. 4.
Since Indonesia Independence was proclaimed on August 17, 1945 at
Pegangsaan Timur
No.56 Jalan
Proklamasi, Suwiryo still presented and acted as committee chairman. At
that time, He recognized the first Major of Jakarta or Jakarta Tokubetsu
Shi The name was soon changed to
The Jakarta
National Ad inistration” . However, “uwiryo
remained his
power only
until November, 21, 1945 when he and his
assistants were arrested by NICA the Dutch Civil Administration who had
returned to their former colony. On December 27, 1949 the Government of
the Netherlands recognized Indonesia as an independent country and
sovereign federal state under the name
of Republik Indonesia “erikat” The United Indonesia Republic.
Dengan adanya pengakuan tersebut, Pemerintah Nasional Kota Jakarta
dihidupkan kembali, dan sebagai Walikota
dijabat oleh
Mr.Sastro Mulyono. Untuk mendirikan suatu
majelis baru yang mencerminkan keadaan masyarakat Jakarta yang
sebenarnya pada saat itu, maka dibentuklah apa yang dinamakan
Panitya Tujuh . At that time the Jakarta City
Administration was
leaded by
Mr.Sastro Mulyono as Major. Setting up a new council which reflected the
Jakarta community at that time, a seven man committee formed Panitya
Tujuh was published on March 9,1950, the Panitya Tujuh came out with the
following resolution :
ht tp:
jakar ta.bps
.go.id
Jakarta Dalam Angka 2015 LIX
Pada tanggal 9 Maret 1950 Panitya Tujuh telah mengambil langkah dan
keputusan sebagai berikut :
1. Pemerintah Kotapraja
Jakarta terdiri dari:
Dewan Perwakilan
Kota Sementara DPK
Dewan Pemerintah Harian BPH Walikota
1. The Jakarta
Municipality Government would consists of :
A Provincial City representative Council DPK
An Administration Board BPH A Major
2. Dewan Perwakilan Kota Sementara terdiri dari 25 orang diketuai oleh
Walikota, sedangkan
anggota- anggotanya diangkat oleh Menteri
Dalam Negeri. 2. The Provincial City Representative
Council would be comprised of 25 members lead by the Major. The
members would be appointed by the Minister of Home Affairs.
3. BPH terdiri dari Walikota sebagai ketua merangkap anggota dan
dibantu oleh 4 anggota lain yang dipilih dari anggota-anggota DPK
Sementara. 3. The BPH would consist of the
Major, as chairman and four other members of the provincial DPK.
4. Dengan harapan Pemilian Umum akan segera diadakan, maka masa
kerja DPK Sementara dan BPH dibatasi hanya selama 3 bulan,
dengan catatan
selambat- lambatnya pada tanggal 1 Juli 1950
sudah harus meletakan jabatan. 4. Hoping for a general election
would be held as soon as possible, the working term of provincial DPK
and BPH was limited only three months. It would be automatically
dissolved by at least July 1, 1950.
Keputusan Panitya Tujuh tersebut diatas disyahkan dengan Keputusan
Menteri Dalam Negeri RIS tanggal 16 Maret 1950 Nomor BJ 3413,
terhitung mulai tanggal 16 Maret 1950.
The decision of the ‘Panitya Tujuh’ were ratified by a degree of the Home
Affairs Minister on March 16,1950
Sebagai anggota BPH pertama kali ialah : Supranoto, Sardjono, Tabrani
dan De
Quelju. Berdasarkan
Keputusan Presiden RIS, Pejabat The
first BPH
members were
Supranoto, Sardjono, Tabrani and De Quelju. Base on the RIS President
Decree, Mr Sastro Mulyono was
ht tp:
jakar ta.bps
.go.id
LX Jakarta In Figures 2015
Walikota Jakarta Mr. Sastro Mulyono diganti oleh Suwiryo. Serah terima
jabatan dilaksankan pada tanggal 30 Maret 1950. Dengan penggantian
walikota itu maka pada tanggal 31 Maret 1950 sekaligus dilakukan pula
penyerahan kekuasaan Pemerintah dari
Gubernur Distrik
Federal Gubernur Batvia en Ommelanden
kepada walikota ditambah dengan penyerahan beberapa wilayah baru
yaitu : replaced as Major of Jakarta by
Suwiryo. He became Major on March 30, 1950. The specific area brought
under the Jakarta Administration at this time included:
1. Pulau Seribu 2. Onderdistrik Cengkareng
3. Sebagian onderdistrik Kebayoran Kebon Jeruk, Kebayoran Ilir dan
Kebayoran Udik serta Sebagian dari onderdistrik Bekasi Pulau
Gadung dan Cilincing. 1. Pulau Seribu Seribu Island
2. The Subdistrict of Cengkareng. . Part of Kebayoran’s “ubdistrict
Kebon Jeruk, Kebayoran Ilir and Kebayoran Udik Part of Bekasi’s
Subdistrict Pulau Gadung and Cilincing .
Pemerintahan Kotapraja ini diatur dalam Undang-Undang Daerah RIS
tanggal Maret 9 dengan nama Undang-Undang Pemerintahan Jakarta
Raya serta luas wilayahnya menjadi lebih dari 530 km
2
. The Municipality Administration was
regulated under
the Republican
Regional Law dated March 13, 1950, called
Law of Jakarta Raya Ad inistration . It provided the basis
for administering area that covering more than 530 km
2
. Secara yuridis Kotapraja Jakarta waktu
itu tunduk pada suatu rangkaian peraturan tersendiri, yaitu:
The Jakarta Municipality was juridical in its basic administrative nature since
it was organized directly around as series of regulation handed by the
central government, these included:
1. Mengenai aparatur pemerintahan diatur dengan Keputusan Presiden
RIS nomor 114 dan no.125 tahun 1950.
1. Presidential Decision 1950 No.114 and No.125 which regulated the
administration apparatus of city. 2. Mengenai pembentukan, nama
dan statusnya dengan Undang- Undang Darurat nomor 20 tahun
1950. 2. Emergency Law No.20, 1950 which
defined the formation, name and status of the Municipality of
Jakarta.
ht tp:
jakar ta.bps
.go.id
Jakarta Dalam Angka 2015 LXI
Namun demikian dalam prakteknya Walikota Kotapraja Jakarta Raya
dengan Undang-Undang Nomor 22 tahun
1948 itu
berkedudukan setingkat dengan gubernur provinsi
lainnya di seluruh Indonesia However,
even in
practice the
functioning of the Jakarta Raya Municipality Administration was at the
provincial level, on an equal footing with others level in Indonesia
ht tp:
jakar ta.bps
.go.id
Jakarta Dalam Angka 2015 1
Statistik Kunci, 2010-2014 Key Statistics, 2010-2014
Rincian Description Satuan
Unit 2010
2011 2012
2013 2014
1 2
3 4
5 6
7
SOSIAL SOCIAL
PendudukPopulation
1
000 orang
9 640,4 9 752,1 9 862,1 9 969,9 10 075,3
Laju Pertumbuhan Penduduk
1
Population Growth 1,34
1,16 1,13
1,09 1,05
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAKLabor Force
2
Participation Rate LFPR 67,83
69,36 71,56
68,09 66,61
Tingkat Pengangguran Terbuka
2
TPTOpen Unemployment Rate OUR
11,05 10,80
9,87 9,02
8,47 Penduduk MiskinPoor People
3
000 orang
388,2 355,2
366,3 371,7
- Persentase Penduduk Miskin
3
Percentage of Poor People 4,04
3,64 3,70
3,72 -
Indeks Pembangunan Manusia IPMHuman Development Index
HDI 76,31
76,98 77,53
78,08 78,39
BersambungContinued …
Catatan Notes :
1
2009-2014 : Angka Proyeksi Berdasarkan Hasil Sensus Penduduk 2000 dan 2010
Projection Figures Based on 2000 and 2010 Population Census
2
2009-2014 : keadaan AgustusAugust ; 2014 - keadaan FebruariFebruary
3
: keadaan MaretMarch
ht tp:
jakar ta.bps
.go.id
2 Jakarta In Figures 2015
Sambungan Statistik Kunci Continuation of Key Statistics Rincian Description
Satuan Unit 2010
2011 2012
2013 2014
1 2
3 4
5 6
7
EKONOMI ECONOMIC
PDRB Harga Berlaku GRDP at Current Price
triliun rupiah trillion rupiahs
1224,22 1369,43
1547,04 1761,41
1224,22
PDRB Harga Konstan GRDP at Constant Price
triliun rupiah trillion rupiahs
1147,56 1222,53
1297,20 1374,35
1147,56
Laju Pertumbuhan Ekonomi
Economic Growth 13,86
11,86 12,97
13,86 13,86
PDRB Per Kapita Harga BerlakuPer Capita of GRDP
at Current Price juta rupiah
million rupiahs
125,53 138,86
155,17 174,82
125,53 InflasiInflation yoy
6,21 3,97
4,52 8,00
2,74 EksporExport
miliarbillion US
8 465 11 043
11 801 11 375 11 546
ImporImport Miliarbillion
US 70 069
88 874 96 926 90 108
84 605 Wisatawan AsingForeign
Tourists juta
kunjungan milion visits
1,89 2,00
2,13 2,31
2,32 Realisasi PMDNRealization
of Domestic Investment milyar rupiah
trillion rupiahs 4 598
9 256 8 540
5 766 17 811
Realisasi PMARealization of Foreign Investment
miliarbillion US
6,43 4,82
4,11 2,59
4,51
ht tp:
jakar ta.bps
.go.id
GEOGRAFI DAN IKLIM Geography and Climate
ht tp:
jakar ta.bps
.go.id
ht tp:
jakar ta.bps
.go.id
Jakarta Dalam Angka 2015 5
PENJELASAN TEKNIS TECHNICAL NOTES
1. Secara astronomis Provinsi DKI Jakarta
terletak antara 6 12 Lintang Selatan
dan 106 48 Bujur Timur.
1. Astronomically, Province
of DKI
Jakarta lies between 6 12 South
latitude and 106 48 East longitude.
2. Kota Jakarta merupakan dataran
rendah dengan ketinggian rata-rata +7 meter diatas permukaan laut. Luas
wilayah Provinsi
DKI Jakarta,
berdasarkan SK Gubernur Nomor 171 tahun 2007, adalah berupa daratan
seluas 662,33 km
2
dan berupa lautan seluas 6.977,5 km
2
. Wilayah DKI memiliki tidak kurang dari 110 buah
pulau yang tersebar di Kepulauan Seribu,
dan sekitar
27 buah
sungaisalurankanal yang digunakan sebagai sumber air minum, usaha
perikanan dan usaha perkotaan. 2. City of Jakarta is a lowland area with
an average altitude of +7 meter above sea level. The total area of Jakarta,
according to Governor Decree No. 171 of 2007, is a land area of 662.33 km2
and a sea area of 6,977.5 km2. Area of the Jakarta 5 Special Region Industry
area Territory of Kepulauan Seribu that has no less than 110 islands
scattered in the Kepulauan Seribu, and there
are about
27 riverwaterwaycanal which are used
as a source of drinking water, fisheries and urban businesses.
3. Berdasarkan
posisi geografisnya,
Provinsi DKI Jakarta memiliki batas- batas: di sebelah utara membentang
pantai dari Barat sampai ke Timur sepanjang
35 km yang menjadi tempat bermuaranya 9 buah sungai
dan 2 buah kanal, yang berbatasan dengan Laut Jawa, sementara di
sebelah selatan dan timur berbatasan dengan wilayah Provinsi Jawa Barat,
sebelah barat dengan Provinsi Banten. 3. Based on its geographic position,
Province of
DKI Jakarta
has boundaries: to thenorth extends a 35
km costline into which nine rivers and two canals discharge. The sath and
east is west Java Province and to the west is Banten Province on the north
stretches a coast from West to East along the
35 km of the estuary of the 9 rivers and 2 channels, border on the
Java Sea, while to the south and eastern is bordering with West Java
Province, on the west is bounded by Province of Banten.
ht tp:
jakar ta.bps
.go.id
6 Jakarta In Figures 2015
1.1 Keadaan Geografi
Kota Jakarta merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata +7
meter diatas permukaan laut. DKI Jakarta merupakan wilayah dengan
jumlah waduksitu yang relatif banyak dengan total luas sebesar 372,92 Ha.
Sungai atau kanal yang melewati wilayah DKI Jakarta sebanyak 19
sungai.
1.2 Keadaan Iklim
Temperatur Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2014 tertinggi di bulan
September 37,0
O
C dan terendah di bulan Februari 22,8
O
C, dengan kelembaban 40 sampai 100 persen.
Tekanan udara tertinggi di bulan September 1.011,4 milibar. Curah
hujan tertinggi di bulan Januari 1 075 mm
2
dan terendah
di bulan
September 0 mm
2
. 1.1.
Geography condition
City of Jakarta is a lowland area with an average altitude of +7 meter
above sea level. Jakarta is a region with a number of damscanals that are
relatively large with a total area 372.92 Ha. Besides, rivers or canals
that pass through areas of Jakarta as many as 19 rivers Jakarta is a region
with a number of dams there are relatively large with a total area of Ha.
Rivers or canals that pass through areas of Jakarta as many as 19 rivers
.
1.2. Climate condition
The Highest temperature of DKI Jakarta
Province 2014
was on
September 37,0
O
C and the lowest one was on February 22,8
O
C, with the rate of humidity was ranging from 40
to 100
percents. The
highest atmospheric
pressure was
on September 1 011,4 milibar.
The highest rainfall was on January 1 075 mm
2
and the lowest one was on September 0 mm
2
.
ht tp:
jakar ta.bps
.go.id
Jakarta Dalam Angka 2015 7
Gambar Luas Wilayah DKI Jakarta Menurut KabupatenKota Adm, 2014
: 1.1.
Figure Land Area of DKI Jakarta by RegencyMunicipality, 2014
Km
2
ht tp:
jakar ta.bps
.go.id
8 Jakarta In Figures 2015
ht tp:
jakar ta.bps
.go.id
Jakarta Dalam Angka 2015 9
Gambar Suhu Maksimum, Suhu Minimum, dan Suhu Rata-Rata
: 1.2. Di DKI Jakarta, 2014
Figure Maximum Temperature, Minimum Temperature, and
Average Temperature, in DKI Jakarta, 2014 ° Celcius
ht tp:
jakar ta.bps
.go.id
10 Jakarta In Figures 2015
ht tp:
jakar ta.bps
.go.id
Jakarta Dalam Angka 2015 11
1.1. KEADAAN GEOGRAFI GEOGRAPHICAL CONDITION
Tabel Letak Geografis
: 1.1.1.
Table Geographical Location
1. Letak Kota Jakarta 6
o
12 Lintang Selatan
Location of Jakarta South Latitude
106
o
48 Bujur Timur
East longitude 2. Ketinggian di atas permukaan Laut.
Height above the sea level 7
MeterMetre
3. Batas Wilayah City Limit - Sebelah SelatanSouthern Bounderies : Kota Depok
- Sebelah TimurEastern Bounderies : Provinsi Jawa Barat - Sebelah BaratWestern Bounderies : Provinsi Banten
- Sebelah UtaraNorthern Bounderies : Laut Jawa SumberSource : Dinas Tata Kota Provinsi DKI JakartaUrban design issues agency of DKI
Jakarta Province
ht tp:
jakar ta.bps
.go.id
12 Jakarta In Figures 2015
Tabel Luas Daerah dan Pembagian Daerah Administrasi Menurut
KabupatenKota Administrasi, 2014
: 1.1.2. Table
The Total Area and Number of Administrative Units by Regency Municipality, 2014
KabupatenKota Adm. RegencyMunicipality
Luas
1
Area km
2
Banyaknya Kecamatan Number of subdistricts
Banyaknya Kelurahan Number of villages
1 2
3 4
Kep. Seribu 8,70
2 6
Jakarta Selatan 141,27
10 65
Jakarta Timur 188,03
10 65
Jakarta Pusat 48,13
8 44
Jakarta Barat 129,54
8 56
Jakarta Utara 146,66
6 31
DKI Jakarta 662,33
44 267
SumberSource:
1
SK Gubernur KDH DKI Jakarta No. 171 Tahun 2007Governor of DKI Jakarta Decree No. 171 of 2007
ht tp:
jakar ta.bps
.go.id
Jakarta Dalam Angka 2015 13
Tabel Jarak Jakarta dengan Beberapa Kota di Pulau Jawa dan Bali
: 1.1.3.
Table Distances to some Selected Cities in Java and Bali Islands from Jakarta
ProvinsiProvince Kota City
JarakDistance km
1 2
3 Banten
Serang 84
Jawa Barat Bogor
60 Jawa Barat
Cianjur 128
Jawa Barat Bandung
176 Jawa Barat
Tasikmalaya 291
Jawa Barat Cikampek
89 Jawa Barat
Cirebon 252
Jawa Tengah Tegal
319 Jawa Tengah
Pemalang 348
Jawa Tengah Pekalongan
384 Jawa Tengah
Purwokerto 413
Jawa Tengah Kebumen
482 Yogyakarta
Yogyakarta 582
Jawa Tengah Magelang
563 Jawa Tengah
Semarang 482
Jawa Tengah Surakarta
657 Jawa Tengah
Demak 508
Jawa Tengah Rembang
591 Jawa Timur
Tuban 686
Jawa Timur Madiun
747 Jawa Timur
Nganjuk 752
Jawa Timur Surabaya
789 Jawa Timur
Probolinggo 973
Jawa Timur Panarukan
1 074 Jawa Timur
Banyuwangi 1 171
Jawa Timur Malang
964 Jawa Timur
Blitar 1 044
Jawa Timur Lumajang
1 143 Jawa Timur
Jember 1 203
Bali Gilimanuk
1 181 Bali
Denpasar 1 295
SumberSource : Peta Kilometer Pariwisata Jawa BaliKilometer and Tourism Map of Java and Bali
ht tp:
jakar ta.bps
.go.id
14 Jakarta In Figures 2015
Tabel Jarak Jakarta dengan Kota Besar di Beberapa Negara
: 1.1.4.
Table Distances to some Selected Large Cities from Jakarta
NegaraCountry JarakDistance
mil 1
2 Amsterdam
13 208 Bangkok
2 454 Berlin
10 712 Cairo
9 163 Capetown
9 532 Hongkong
3 450 London
11 688 Manila
2 835 Melbourne
5 545 Moscow
9 332 New York
16 198 Paris
12 712 Roma
12 232 San Fransisco
13 999 Sidney
5 499 Singapura
941 Tokyo
5 777 SumberSource : Dinas Tata Kota Provinsi DKI JakartaUrban Design Issues Agency of DKI
Jakarta Province
ht tp:
jakar ta.bps
.go.id
Jakarta Dalam Angka 2015 15
Tabel Luas SituRawa Menurut Kota Administrasi, 2014
: 1.1.5.
Table LakeSwamp Area by Municipality, 2014
Kota AdmMunicipality Luas Area Ha
Aliran Sungai River Flow
Rencana Planning
Realisasi Realization
1 2
3 4
1. Jakarta Selatan - Lebak Bulus
38 166 13 111
Kali Grogol - Situ Babakan
320 000 317 47
Kali Krukut - Situ Mangga Belong
130 000 117 98
Kali Krukut - Situ Pancoran
20 000 20 000
Kali Krukut - Situ Rawa Lindung
50 000 -
- - Situ Ulujami
79 800 6 704
Kali Pesangrahan - Situ TMP Kalibata
5 000 5 000
Kali Krukut - Situ UI
- 70 000
- - Waduk Bintaro Kec Bintaro
20 000 -
Kali Pesangrahan - Waduk Bintaro Kec Pdk Pinang
40 000 30 000
Kali Pesangrahan - Waduk Bonbin Ragunan
10 000 10 000
Kali Krukut - Waduk Brigif
103 238 66 175
Kali Krukut - Waduk Ragunan 1
110 000 110 00
Kali Krukut - Waduk Ragunan 2
45 000 45 000
Kali Krukut - Waduk Setiabudi
- 40 000
- - Waduk Sigura-gura
- 10 000
-
2. Jakarta Timur
- Jambore Cibubur Baru -
80 000 Kali Cipinang
- Situ Ceger Bambu Apus -
21 000 Kali Cipinang
- Situ Rawa Badung 47 900
4 000 -
- Situ Rawa Dongkell -
75 000 -
- Situ rawa Gelam 30 000
30 000 Kali Sunter
- Situ Rawa Kelapa Dua Wetan 10 000
45 000 Kali Cipinang
- Situ Rawa Rorotan 500 000
250 00 -
- Situ Rawa TMII -
30 000 Kali Cipinang
BersambungContinued..................................
ht tp:
jakar ta.bps
.go.id
16 Jakarta In Figures 2015
Sambungan TabelContinuation Table 1.1.5. Kota AdmMunicipality
Luas Area Ha Aliran Sungai
River Flow Rencana
Planning Realisasi
Realization 1
2 3
4 - Waduk Aneka Elok
38 000 20 000
- - Waduk Cilangkap
64 142 35 547
Kali Sunter - Waduk Cimanggis
46 900 37 065
Kali Cipinang - Waduk Cipayung
34 748 33 551
Kali Sunter - Waduk Halim I
70 000 70 000
Kali Sunter - Waduk Halim II
120 000 120 00
Kali Sunter - Waduk Halim III
160 000 -
Kali Sunter - Waduk Halim IV
190 000 -
Kali Sunter - Waduk Halim V
110 000 -
Kali Sunter - Waduk Halim VI
90 000 -
Kali Sunter - Waduk Kp Dukuh
29 700 -
Kali Cipinang - Waduk Munjul
- 24 000
Kali Sunter - Waduk Pacuan Kuda Pulo Mas
- 31 000
Kali Sunter - Waduk Pondok Rangon I
115 453 102 617
Kali Sunter - Waduk Pondok Rangon II
19 489 11 944
Kali Sunter - Waduk Pondok Rangon III
60 000 -
Kali Sunter - Waduk Rio Rio
- 90 000
Kali Sunter - Waduk RW 05 Ceger
116 000 -
Kali Cipinang - Waduk Sunter Hulu
110 000 72 875
Kali Sunter - Waduk Pdk Rangon III Surilang
- 5 840
- - Waduk Taman Modern
- 31 000
-
3. Jakarta Pusat -