SISTEM INFORMASI PEMBELIAN PENJUALAN DAN (1)
Narotama Collection
http://ejournal.narotama.ac.id
SISTEM INFORMASI PEMBELIAN, PENJUALAN
DAN PERSEDIAAN pada RUDI AGENCY
Oleh : Sofian Horas H Siregar, ([email protected])
Dosen Pembimbing : Rinci Kembang Hamsari
Program studi : Sistem Informasi
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Narotama, Surabaya
Abstrak
Sistem Informasi RUDI AGENCY adalah suatu sistem informasi pengolahan data yang menunjang pembelian,
penjualan dan persediaaan meliputi data barang, data pelanggan, data pemasok dan lain-lainnya. Perancangan
sistem ini merupakan salah satu alternative untuk membantu operasional pembelian dan penjualan di RUDI
AGENCY. Perancangan system ini dengan menggunakan alat bantu Diagram berjenjang, Data flow Diagram,
Entity Relationship Diagram dan Kamus Data. Bahasa pemrograman yang digunakan untuk merancang system
ini adalah Visual Basic 6.0, sedangkan untuk databasenya menggunakan MS Access 2003. Perancangan Sistem
Informasi ini berguna sekali untuk menunjang kinerja bagian administrasi serta berguna bagi kelancaran proses
transaksi di RUDI AGENCY.
Kata kunci : informasi, pembelian, penjualan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan
terutama dibidang komputer semakin modern dan
hampir disemua bidang menggunakan perangkat
komputer sebagai alat pendukung untuk mencari
sebuah informasi yang mudah dan benar. Sejalan
dengan masalah diatas kebutuhan informasi
memperlihatkan kecenderungan yang meningkat,
terutama untuk pengambilan keputusan.
Pembelian dan penjualan merupakan kegiatan
yang mempengaruhi jumlah persediaan. Informasi
yang dihasilkan akan membantu pemilik dalam
memutuskan jumlah persediaan yang akan dibeli,
maupun jumlah yang tersedia untuk dijual, serta
mengontrol dan mengawasi jumlah aset persediaan.
RUDI AGENCY adalah bentuk usaha pererorangan
yang bergerak di bidang Distributor untuk Koran,
Majalah, dan Tabloid. Saat ini, pencatatan atas
transaksi pembelian dan penjualan di Rudi Agency
masih dilakukan secara manual dan bisa dikatakan
kurang memadai melihat kenyataan transaksi yang
terjadi relatif besar jumlahnya, sehingga agak
menyita waktu bila ingin menghasilkan laporan
persediaan dalam waktu singkat.
Adapun masalah yang terdapat pada RUDI
AGENCY Madiun adalah pencatatan transaksi
pembelian dan penjualan dilakukan melalui
Microsoft Excel sehingga menyita waktu ketika akan
dilakukan pengecekan data kembali maupun
pencarian data. Selain itu, pemrosesan laporan
persediaan sering mengalami keterlambatan.
1.2 Permasalahan
Berdasarkan pada latar belakang dalam tugas
akhir ini adalah bagaimana membangun Sistem
Informasi Pembelian, Penjualan dan Persediaan pada
RUDI AGENCY Madiun.
1.3 Batasan Masalah
Pembatasan masalah yang di ambil dalam Tugas
Akhir ini adalah :
1. Transaksi pembelian dan penjualan bersifat
tunai.
2. Persediaan yang dibahas menggunakan
Metode Harga Rata-rata (Average Cost).
3. Bahasa pemrograman yang digunakan
adalah Microsoft Visual Basic 6.0 dengan
Microsoft Office Access 2003 sebagai
format databasenya dan Seagate Crystal
Report 8.5 untuk merancang laporannya.
4. Informasi yang dihasilkan berupa laporan
pembelian, penjualan dan persediaan.
1.4 Tujuan dan Manfaat
Tujuan dan manfaat dari penyusunan Tugas
Akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Rancangan sistem yang baru akan dapat
mengatasi masalah efisiensi dan ketepatan
penggunaan waktu dalam memproses
laporan
pembelian,
penjualan
dan
persediaan pada RUDI AGENCY.
2. Dengan
adanya
sistem
informasi
pembelian, penjualan dan persediaan ini
diharapkan bisa mempermudah RUDI
AGENCY dalam mengolah data dan
melaporkan informasi yang berkaitan
dengan
pembelian,
penjualan
dan
persediaan.
Narotama Collection
http://ejournal.narotama.ac.id
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini akan membahas tentang beberapa teori dan
referensi yang digunakan dalam penyusunan Tugas
Akhir ini, antara lain:
2.1 Sistem Informasi
Menurut Tata Sutabri, informasi adalah data yang
telah diklasifikasi atau diolah atau iinterpretasikan
untuk digunakan dalam proses pengambilan
keputusan.
Informasi dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian,
yaitu:
a. Informasi Strategis
Informasi ini digunakan untuk mengambil
keputusan jangka panjang, mencakup informasi
eksternal, rencana perluasan perusahaan, dsb.
b. Informasi Taktis
Informasi ini dibutuhkan untuk mengambil
keputusan jangka menengah, seperti informasi
trend penjualan yang dapat dimanfaatkan untuk
menyusun rencana penjualan.
c. Informasi Teknis
Informasi ini dibutuhkan untuk keperluan
operasional sehari-hari, seperti informasi
pensediaan stock, retur penjualan dan laporan
kas harian.
2.2 Siklus Hidup Pengembangan Sistem
Siklus hidup pengembangan sistem adalah
pendekatan melalui beberapa tahap untuk
menganalisis dan merancang sistem yang dimana
sistem tersebut telah dikembangkan dengan sangat
baik
melalui
penggunaan
siklus
kegiatan
penganalisis dan pemakai secara spesifik.
2.3 Sistem Informasi Pembelian, Penjualan
dan Persediaan
2.3.1 Sistem Informasi Pembelian
Transaksi pembelian secara umum dapat
dikategorikan sebagai berikut :
1. Pembelian Tunai
Pembelian yang pelunasannya dilaksanakan
pada saat terjadinya transaksi.
2. Pembelian Kredit
Pembelian dilakukan secara berkala sesuai
dengan kesepakatan pihak penjual dan
pembeli.
2.3.2 Sistem Informasi Penjualan
Kegiatan penjualan terdiri dari transaksi
penjualan barang atau jasa yang bisa dikategorikan
sebagai berikut:
1. Penjualan Tunai
Dalam transaksi penjualan tunai, barang atau
jasa baru diserahkan oleh perusahaan kepada
pembeli jika perusahaan telah menerima kas dari
pembeli.(Mulyadi, 2001)
2. Penjualan Kredit
Dalam transaksi penjualan kredit, jika order dari
pelanggan telah dipenuhi dengan pengiriman barang
atau penyerahan jasa, untuk jangka waktu tertentu
perusahaan memiliki piutang kepada pelanggannya.
(Mulyadi, 2001)
2.3.3
Sistem Informasi Persediaan
Sistem informasi persediaan bertujuan untuk
mencatat semua barang masuk dan keluar tiap jenis
persediaan yang disimpan di gudang. Persediaan
berkaitan
erat
dengan
penjualan
dan
pembelian(Tuanakotta, 2000).
2.3.3.1 Identifikasi Khusus
Metode identifikasi khusus memerlukan suatu cara
untuk mengidentifikasi biaya historis dari unit
persediaan.
2.3.3.2 Metode Harga Rata-rata
Metode harga rata-rata membebankan harga ratarata yang sama ke setiap unit.
2.3.3.3 Metode Masuk Pertama, Keluar Pertama
(first- in, first-out—FIFO)
Metode masuk pertama, keluar pertama (first-in,
first out—FIFO) didasarkan pada asumsi bahwa unit
yang terjual adalah unit yang lebih dahulu masuk
2.3.3.4 Metode Masuk Terakhir, Keluar Pertama
(last-in, first-out—LIFO)
Metode masuk terakhir, keluar pertama (last-in,
first-out—LIFO) didasarkan pada asumsi bahwa
barang yang paling barulah yang terjual.
2.4 Alat Perancangan
2.4.1 Data Flow Diagram (DFD) atau Diagram
Aliran Data(DAD)
Data flow diagram adalah gambaran suatu sistem
secara logika , dan tidak bergantung pada perangkat
keras, perangkat lunak , struktur data dan organisasi
file. Keuntungan menggunakan data flow diagram
adalah untuk memudahkan pemakai ( User ) yang
kurang menguasai bidang komputer agar mengerti
sistem yang akan dikerjakan atau dikembangkan
Berikut adalah simbol-simbol yang digunakan
dalam diagram aliran data:
Tabel 2.1 Simbol-simbol dalam diagram aliran
data
Simbol
Arti
Contoh
Entitas
Aliran data
Informasi Barang
Baru
Proses
Data store
Keterangan dari simbol-simbol diatas adalah:
Narotama Collection
http://ejournal.narotama.ac.id
1.
External Entity, merupakan kesatuan di
lingkungan luar sistem yang dapat berupa
orang atau sistem lainnya yang berada di
lingkungan luarnya yang akan memberikan
input atau menerima output dari sistem.
2. Data Flow, menunjukkan arus data yang
dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil
dari proses sistem.
3. Proces, kegiatan atau kerja yang dilakukan
oleh organisasi, mesin atau komputer dari
hasil suatu arus data yang masuk ke dalam
proses untuk dihasilkan arus data yang akan
keluar dari proses.
4. Data Store, merupakan simpanan dari data
yang dapat berupa file, arsip, tabel dan lainlain.
2.4.1.1 Menciptakan Diagram Konteks
Diagram Konteks adalah tingkatan tertinggi dalam
diagram aliran data dan hanya memuat satu proses,
menunjukkan sistem secara keseluruhan. Proses
tersebut diberi nomor nol
2.4.1.2 Menggambar Diagram 0
Diagram 0 adalah pengembangan diagram
konteks dan bisa mencakup sampai sembilan proses.
2.4.1.3 Menciptakan Diagram Anak
Aturan utama untuk menciptakan diagram anak,
keseimbangan vertikal, menyatakan bahwa suatu
diagram anak tidak bisa menghasilkan keluaran atau
menerima masukan dimana proses induknya juga
tidak menghasilkan atau menerima.
2.4.2 Flow of Document
Sistem informasi dapat dijelaskan dengan
menggunakan bagan alir dokumen.
2.5 Kamus Data
Kamus data merupakan hasil referensi data
mengenai data, suatu data yang disusun oleh
penganalisis sistem untuk membimbing mereka
selama melakukan analisis dan desain.
2.6 Data Base atau Basis Data
Basis data tidak hanya merupakan kumpulan file.
Lebih dari itu, basis data adalah pusat sumber data
yang caranya dipakai oleh banyak pemakai untuk
berbagai aplikasi.
Tujuan basis data yang efektif yaitu:
1. Memastikan bahwa data dapat dipakai di antara
pemakai untuk berbagai aplikasi.
2. Memelihara data baik keakuratan maupun
kekonsistenannya.
3. Memastikan bahwa semua data yang diperlukan
untuk aplikasi sekarang dan yang akan datang
akan disediakan dengan cepat.
4. Membolehkan basis data untuk berkembang dan
kebutuhan pemakai untuk berkembang.
5. Membolehkan pemakai untuk membangun
pandangan personalnya tentang data tanpa
memperhatikan cara data disimpan secara fisik.
Berikut adalah simbol hubungan entitas beserta
penjelasan dan artinya:
Tabel 2.2 Simbol hubungan entitas dan artinya
Arti
Penjelasan
Simbol
Sekelompok
Entitas
orang, tempat,
atau sesuatu
Digunakan
Entitas
untuk
terhubung
menghubungka
n dua entitas
Digunakan
untuk
Entitas atribut
kelompok
terulang
Ke 1 hubungan
Tepat satu
Ke banyak
Satu atau lebih
hubungan
Ke 0 atau 1
Hanya satu
hubungan
atau nol
Ke lebih dari 1
Lebih besar
hubungan
dari satu
2.7 Normalisasi
Normalisasi adalah transformasi tinjauan pemakai
yang kompleks dan data tersimpan ke sekumpulan
bagian-bagian struktur data yang kecil dan stabil
Berikut adalah gambaran tahapan yang dilakukan
dalam normalisasi:
Gambar 2.3 Tahapan Normalisasi
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN
Pada bab ini lebih mengetengahkan tentang analisis
dan perancangan sistem yang akan dibuat.
Perancangan sistem merupakan dasar dalam
menyusun suatu sistem yang baik.
3.1
Metode Analisis Kebutuhan Sistem
Informasi
Dalam tugas akhir ini akan dibuat suatu aplikasi
program yang merupakan bagian sistem pembelian,
penjualan dan persediaan pada RUDI AGENCY,
penulis melakukan pengumpulan data dan analisa
sistem.
3.1.1
Teknik Pengumpulan data
Dalam melakukan penelitian ini, penulis
melakukan pengumpulan data dengan cara sebagai
berikut:
1. Sampling dan Investigasi
Penulis mengumpulkan beberapa dokumen
seperti faktur pembelian, faktur penjualan,
laporan penjualan, laporan pembelian dan
laporan persediaan yang ada pada RUDI
Narotama Collection
http://ejournal.narotama.ac.id
AGENCY bagian pembelian, penjualan dan
persediaan untuk dianalisis.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan secara lisan mengenai
pembelian, penjualan dan persediaan.
3. Observasi
Observasi dilakukan dengan mengamati
kegiatan RUDI AGENCY di bagian pembelian
dan penjualan.
3.1.2
Analisa Sistem Berjalan
3.1.2.1
Analisa Dokumen Masukan
Adapun dokumen–dokumen yang digunakan
RUDI AGENCY dalam sistem pembelian dan
penjualan adalah sebagai berikut:
a. Faktur Penjualan
Faktur penjualan yang ada sudah cukup
memadai karena menampilkan tanggal transaksi,
nomor faktur, nama dan alamat pelanggan,
keterangan barang transaksi, jumlah, harga serta
total harga transaksi.
b. Faktur Pembelian
RUDI AGENCY menerima beberapa format
faktur pembelian dari supplier yang berbeda.
Namun, pada dasarnya data yang ada dalam faktur
yang berbeda tersebut adalah sama.
3.1.2.2 Analisa Prosedur
Dalam
menganalisa
prosedur
pembelian,
penjualan dan persediaan pada RUDI AGENCY,
penulis menggunakan alat bantu berupa Flow Of
Document
Gambar3.1 Flowchart Pembelian
Berdasarkan gambar 3.1 flowchart pembelian
membuat data pembelian yang diberikan ke supplier.
Selanjutnya atas transaksi pembelian yang terjadi,
supplier memberikan faktur pembelian ke bagian
pembelian. Dari faktur tersebut, bagian pembelian
mencatat nilai transaksi dan dihasilkan laporan
pembelian yang akan diberikan ke bagian persediaan
dan pemilik.
Gambar3.2 Flowchart Pembelian
Berdasarkan gambar 3.2 flowchart pembelian
menerima data order penjualan dari customer. Atas
pesanan tersebut, dibuatlah faktur penjualan yang
akan dikirimkan ke customer bersamaan dengan
penyerahan barang. Kemudian bagian penjualan
mencatat transaksi penjualan yang terjadi dan
dihasilkan laporan penjualan yang akan diserahkan
ke bagian persediaan dan pemilik.
Dari laporan pembelian dan laporan penjualan
yang diterima masing-masing dari bagian pembelian
dan penjualan, dibuatlah laporan persediaan yang
akan diserahkan kepada pemilik.
3.2 Metode Perancangan
3.2.1 Diagram Berjenjang
Gambar3.3 Diagram Berjenjang
Berdasarkan gambar 3.3 bahwa sistem pada level 0
mempunyai satu proses utama, yaitu Sistem
Informasi Pembelian, Penjualan dan Persediaan pada
Rudi Agency. Dan proses level 1 mempunyai 3 sub
proses, yaitu proses Master Data, Transaksi, dan
Laporan. Proses Master Data mempunyai 6 proses,
yaitu proses Pengguna, Barang, Pemasok,
Pelanggan, Produk dan Grup. Sedangkan untuk
proses Transaksi terdiri dari 2 sub proses yaitu
proses Pembelian dan Penjualan. Sedangkan untuk
proses Laporan mempunyai 3 proses yaitu Laporan
Pembelian, Laporan Penjualan dan Laporan
Persediaan.
3.2.2 Data Flow Diagram
Untuk mendukung perancangan sistem pembelian,
penjualan dan persediaan, penulis menggambarkan
data flow diagram pada RUDI AGENCY untuk
dijadikan sebagai model yang nantinya akan
digunakan dalam membuat program. Adapun
diagram konteks yang telah penulis rancang adalah
sebagai berikut:
3.2.2.1 Diagram Konteks
Gambar3.4 Diagram Konteks
Narotama Collection
http://ejournal.narotama.ac.id
Berdasarkan gambar 3.4 diagram konteks ini hanya
entity yang berhubungan dengan sistem (yaitu
Admin, Pemilik, Pemasok, dan Pelanggan) dan
aliran data yang dapat terlihat sedangkan prosesproses yang akan dilakukan di dalam sistem belum
dapat terlihat.
3.2.2.2 Data Flow Diagram Level 0
level sebelumnya. Pada level ini, proses dipecah
menjadi dua proses yang lebih detail. Kedua proses
tersebut adalah Pembelian dan Penjualan.
3.2.2.5 Data Flow Diagram Level 1 Proses
Laporan
Gambar3.8 Data Flow Diagram Level 1 Proses
Membuat Laporan
Gambar3.5 Data Flow Diagram Level 0
Data Flow Diagram Level 0 merupakan proses
pendetailan sistem untuk memudahkan seorang
pengelolah
data
untuk
melakukan
proses
pembangunan dan pengembangan sistem. Pada
diagram level ini, proses sistem dipecah menjadi
tiga bagian proses utama.
3.2.2.3 Data Flow Diagram Level 1 Mater Data
Gambar 3.6 Data Flow Diagram Level 1 Proses
Master Data
Data Flow Diagram Level 1 Proses Master Data
merupakan pendetailan dari proses master data pada
level sebelumnya. Pada level ini, proses dipecah
menjadi enam proses yang lebih detail.
3.2.2.4 Data Flow Diagram Level 1 Proses
Transaksi
Data Flow Diagram Level 1 Proses Laporan
merupakan pendetailan dari proses laporan pada
level sebelumnya. Pada level ini, proses dipecah
menjadi tiga proses yang lebih detail. Ketiga proses
tersebut adalah Laporan Pembelian, Laporan
Penjualan dan Laporan Persediaan.
3.2.3
ER Diagram
3.2.3.1 Conceptual Data Model
Gambar3.9 CDM (Conceptual Data Model)
Pada bagan ini menjelaskan relasi-relasi antar
entitas yang ada pada sistem, dan setiap entitas
terdiri atas satu atau lebih atribut yang
mempresentasikan seluruh kondisi.
3.2.3.2 Phisycal Data Model
Gambar3.7 Data Flow Diagram Level 1 Proses
Transaksi
Data Flow Diagram Level 1 Proses Transaksi
merupakan pendetailan dari proses transaksi pada
Gambar3.10 PDM (Physical Data Model)
Narotama Collection
http://ejournal.narotama.ac.id
3.2.4
Perancangan Input
3.2.4.1 Rancangan Form Input Data Barang
Rancangan form ini dibuat untuk melakukan
penambahan atau penghapusan atas data-data yang
berhubungan dengan barang persediaan.
3.2.1.5 Rancangan Form Input Data Customer
Rancangan form ini dibuat untuk melakukan
penambahan atau penghapusan atas data-data yang
berhubungan dengan pelanggan.
Gambar 3.11 Form Master Barang
3.2.4.2 Rancangan Form Data Grup
Rancangan form ini dibuat untuk melakukan
penambahan atau penghapusan atas data-data yang
berhubungan dengan kode dan nama grup ke dalam
database.
Gambar 3.15 Form Master Pelanggan
3.2.1.6 Rancangan Form Input Data Pembelian
Rancangan form ini dibuat untuk melakukan
penambahan atau penghapusan atas data-data dari
transaksi pembelian.
Gambar 3.12 Form Master Data Grup
3.2.4.3 Rancangan Form Data Produk
Rancangan form ini dibuat untuk melakukan
untuk menginputkan kode, data grup dan nama
produk ke dalam database.
Gambar 3.16 Form Transaksi Pembelian
3.2.1.7 Rancangan Form Input Data Penjualan
Rancangan form ini dibuat untuk melakukan
penambahan atau penghapusan atas data-data dari
transaksi penjualan.
Gambar 3.13 Form Master Data Produk
3.2.1.4 Rancangan Form Input Data Pemasok
Rancangan form ini dibuat untuk melakukan
penambahan atau penghapusan atas data-data yang
berhubungan dengan supplier.
Gambar 3.14 Form Master pemasok
Gambar 3.17 Form Transaksi Penjualan
3.2.1.8 Rancangan Form Input Data Barang
Rancangan form ini dibuat untuk melakukan
penambahan atau penghapusan atas data-data dari
grup barang, produk barang, nama barang, satuan,
harga beli, harga jual dan stok barang ke dalam
database
Gambar 3.18 Form Master Data Barang
Narotama Collection
http://ejournal.narotama.ac.id
3.2.2
Perancangan Database
3.2.2.1 Kamus Data
Rancangan sistem merupakan garis besar dari
seluruh proses komputerisasi pengolahan data yang
akan dilakukan. Perancangan ini mencakup
bagaimana sistem tersebut dapat dijalankan, apa
masalahnya, bagaimana langkah pemrosesan
datanya, serta hasil keluarannya.
BAB IV
IMPLEMENTASI
4.1 Kebutuhan Sistem
Untuk menjalankan sistem yang dirancang,
diperlukan beberapa faktor pendukung sebagai
berikut :
1. Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware)
Untuk bisa menjalankan sistem, maka
hardware yang direkomendasikan adalah
sebagai berikut:
a. Satu set lengkap perangkat komputer
yang memiliki spesifikasi sebagai
berikut:6
i. Pentium IV 2.6 GHz.
ii. RAM 128 Mb
iii. Harddisk 10 Gb
iv. Monitor SVGA dengan resolusi
layar minimal 1024 x 768
v. Keyboard dan Mouse
vi. CD Rom
b. Printer, sebagai perangkat untuk
mencetak laporan.
2. Kebutuhan Perangkat Lunak (Software)
Adapun
perangkat
lunak
untuk
menjalankan program ini adalah:
a. Sistem
operasi
Windows
98/2000/Me/XP.
b. Microsoft Access 2003 untuk
pembuatan database.
c. Aplikasi Crystal Report 8.5 untuk
pembuatan laporan.
3. Keahlian Operator
Keahlian operator untuk menjalankan
program adalah:
a. Menguasai
sistem
operasi
Windows.
b. Memiliki
pengetahuan
dan
keahlian
dasar
mengenai
komputer,
seperti:
cara
menggunakan mouse, keahlian
mengetik, cara menggunakan
printer, dan sebagainya.
4.2 Implementasi Program
Tahap implementasi sistem ini merupakan suatu
tahapan yang menerapkan semua desain sistem yang
telah dibuat kedalam bentuk interface sehingga suatu
software dapat digunakan oleh user
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah menyelesaikan perancangan Sistem
Informasi Pembelian, Penjualan dan Persediaan pada
RUDI AGENCY MADIUN, menarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Sistem usulan ini mampu menghasilkan laporan
pembelian (per tanggal, per supplier, per
produk), laporan penjualan (per tanggal, per
customer, per produk) dan laporan persediaan
dalam waktu yang relatif singkat sesuai dengan
kebutuhan pemilik.
2. Proses pengecekan data maupun pencarian data
bisa dilakukan dengan cepat dan mudah.
5.2 Saran
Adapun beberapa saran yang ingin penulis
sampaikan adalah sebagai berikut:
1. Menyarankan agar mengembangkan
sistem usulan sehingga peng-input-an
transaksi secara tak berurut bisa
dilakukan dan tidak mempengaruhi
keakuratan perhitungan Harga Pokok
Penjualan barang.
2. Walaupun frekuensi penyesuaian stok
sangat jarang terjadi, sebaiknya juga
menambahkan ke dalam sistem usulan
berupa form khusus yang bisa mencatat
penyesuaian
stok
sehingga
bila
diperlukan penyesuaian, perusahaan bisa
menggunakannya.
DAFTAR PUSTAKA
1
2
3
4
Kendall, K.E. dan J.E. Kendall, 2003, Analisis
dan Perancangan Sistem, Alih bahasa oleh
Thamir Abdul Hafedh Al-Hamdany, Jilid 1 dan
Jilid 2, Edisi ke-5, PT Prenhallindo, Jakarta.
Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi ke-3,
Penerbit Salemba Empat, Yogyakarta
Sutabri, T., 2004, Analisa Sistem Informasi,
Edisi 1, Penerbit Andi, Yogyakarta
Tuannakota, 2000. Teori Akuntansi. Jakarta :
Lembaga
Penerbit
Fakultas
Ekonomi
Universitas Indonesia.
http://ejournal.narotama.ac.id
SISTEM INFORMASI PEMBELIAN, PENJUALAN
DAN PERSEDIAAN pada RUDI AGENCY
Oleh : Sofian Horas H Siregar, ([email protected])
Dosen Pembimbing : Rinci Kembang Hamsari
Program studi : Sistem Informasi
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Narotama, Surabaya
Abstrak
Sistem Informasi RUDI AGENCY adalah suatu sistem informasi pengolahan data yang menunjang pembelian,
penjualan dan persediaaan meliputi data barang, data pelanggan, data pemasok dan lain-lainnya. Perancangan
sistem ini merupakan salah satu alternative untuk membantu operasional pembelian dan penjualan di RUDI
AGENCY. Perancangan system ini dengan menggunakan alat bantu Diagram berjenjang, Data flow Diagram,
Entity Relationship Diagram dan Kamus Data. Bahasa pemrograman yang digunakan untuk merancang system
ini adalah Visual Basic 6.0, sedangkan untuk databasenya menggunakan MS Access 2003. Perancangan Sistem
Informasi ini berguna sekali untuk menunjang kinerja bagian administrasi serta berguna bagi kelancaran proses
transaksi di RUDI AGENCY.
Kata kunci : informasi, pembelian, penjualan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan
terutama dibidang komputer semakin modern dan
hampir disemua bidang menggunakan perangkat
komputer sebagai alat pendukung untuk mencari
sebuah informasi yang mudah dan benar. Sejalan
dengan masalah diatas kebutuhan informasi
memperlihatkan kecenderungan yang meningkat,
terutama untuk pengambilan keputusan.
Pembelian dan penjualan merupakan kegiatan
yang mempengaruhi jumlah persediaan. Informasi
yang dihasilkan akan membantu pemilik dalam
memutuskan jumlah persediaan yang akan dibeli,
maupun jumlah yang tersedia untuk dijual, serta
mengontrol dan mengawasi jumlah aset persediaan.
RUDI AGENCY adalah bentuk usaha pererorangan
yang bergerak di bidang Distributor untuk Koran,
Majalah, dan Tabloid. Saat ini, pencatatan atas
transaksi pembelian dan penjualan di Rudi Agency
masih dilakukan secara manual dan bisa dikatakan
kurang memadai melihat kenyataan transaksi yang
terjadi relatif besar jumlahnya, sehingga agak
menyita waktu bila ingin menghasilkan laporan
persediaan dalam waktu singkat.
Adapun masalah yang terdapat pada RUDI
AGENCY Madiun adalah pencatatan transaksi
pembelian dan penjualan dilakukan melalui
Microsoft Excel sehingga menyita waktu ketika akan
dilakukan pengecekan data kembali maupun
pencarian data. Selain itu, pemrosesan laporan
persediaan sering mengalami keterlambatan.
1.2 Permasalahan
Berdasarkan pada latar belakang dalam tugas
akhir ini adalah bagaimana membangun Sistem
Informasi Pembelian, Penjualan dan Persediaan pada
RUDI AGENCY Madiun.
1.3 Batasan Masalah
Pembatasan masalah yang di ambil dalam Tugas
Akhir ini adalah :
1. Transaksi pembelian dan penjualan bersifat
tunai.
2. Persediaan yang dibahas menggunakan
Metode Harga Rata-rata (Average Cost).
3. Bahasa pemrograman yang digunakan
adalah Microsoft Visual Basic 6.0 dengan
Microsoft Office Access 2003 sebagai
format databasenya dan Seagate Crystal
Report 8.5 untuk merancang laporannya.
4. Informasi yang dihasilkan berupa laporan
pembelian, penjualan dan persediaan.
1.4 Tujuan dan Manfaat
Tujuan dan manfaat dari penyusunan Tugas
Akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Rancangan sistem yang baru akan dapat
mengatasi masalah efisiensi dan ketepatan
penggunaan waktu dalam memproses
laporan
pembelian,
penjualan
dan
persediaan pada RUDI AGENCY.
2. Dengan
adanya
sistem
informasi
pembelian, penjualan dan persediaan ini
diharapkan bisa mempermudah RUDI
AGENCY dalam mengolah data dan
melaporkan informasi yang berkaitan
dengan
pembelian,
penjualan
dan
persediaan.
Narotama Collection
http://ejournal.narotama.ac.id
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini akan membahas tentang beberapa teori dan
referensi yang digunakan dalam penyusunan Tugas
Akhir ini, antara lain:
2.1 Sistem Informasi
Menurut Tata Sutabri, informasi adalah data yang
telah diklasifikasi atau diolah atau iinterpretasikan
untuk digunakan dalam proses pengambilan
keputusan.
Informasi dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian,
yaitu:
a. Informasi Strategis
Informasi ini digunakan untuk mengambil
keputusan jangka panjang, mencakup informasi
eksternal, rencana perluasan perusahaan, dsb.
b. Informasi Taktis
Informasi ini dibutuhkan untuk mengambil
keputusan jangka menengah, seperti informasi
trend penjualan yang dapat dimanfaatkan untuk
menyusun rencana penjualan.
c. Informasi Teknis
Informasi ini dibutuhkan untuk keperluan
operasional sehari-hari, seperti informasi
pensediaan stock, retur penjualan dan laporan
kas harian.
2.2 Siklus Hidup Pengembangan Sistem
Siklus hidup pengembangan sistem adalah
pendekatan melalui beberapa tahap untuk
menganalisis dan merancang sistem yang dimana
sistem tersebut telah dikembangkan dengan sangat
baik
melalui
penggunaan
siklus
kegiatan
penganalisis dan pemakai secara spesifik.
2.3 Sistem Informasi Pembelian, Penjualan
dan Persediaan
2.3.1 Sistem Informasi Pembelian
Transaksi pembelian secara umum dapat
dikategorikan sebagai berikut :
1. Pembelian Tunai
Pembelian yang pelunasannya dilaksanakan
pada saat terjadinya transaksi.
2. Pembelian Kredit
Pembelian dilakukan secara berkala sesuai
dengan kesepakatan pihak penjual dan
pembeli.
2.3.2 Sistem Informasi Penjualan
Kegiatan penjualan terdiri dari transaksi
penjualan barang atau jasa yang bisa dikategorikan
sebagai berikut:
1. Penjualan Tunai
Dalam transaksi penjualan tunai, barang atau
jasa baru diserahkan oleh perusahaan kepada
pembeli jika perusahaan telah menerima kas dari
pembeli.(Mulyadi, 2001)
2. Penjualan Kredit
Dalam transaksi penjualan kredit, jika order dari
pelanggan telah dipenuhi dengan pengiriman barang
atau penyerahan jasa, untuk jangka waktu tertentu
perusahaan memiliki piutang kepada pelanggannya.
(Mulyadi, 2001)
2.3.3
Sistem Informasi Persediaan
Sistem informasi persediaan bertujuan untuk
mencatat semua barang masuk dan keluar tiap jenis
persediaan yang disimpan di gudang. Persediaan
berkaitan
erat
dengan
penjualan
dan
pembelian(Tuanakotta, 2000).
2.3.3.1 Identifikasi Khusus
Metode identifikasi khusus memerlukan suatu cara
untuk mengidentifikasi biaya historis dari unit
persediaan.
2.3.3.2 Metode Harga Rata-rata
Metode harga rata-rata membebankan harga ratarata yang sama ke setiap unit.
2.3.3.3 Metode Masuk Pertama, Keluar Pertama
(first- in, first-out—FIFO)
Metode masuk pertama, keluar pertama (first-in,
first out—FIFO) didasarkan pada asumsi bahwa unit
yang terjual adalah unit yang lebih dahulu masuk
2.3.3.4 Metode Masuk Terakhir, Keluar Pertama
(last-in, first-out—LIFO)
Metode masuk terakhir, keluar pertama (last-in,
first-out—LIFO) didasarkan pada asumsi bahwa
barang yang paling barulah yang terjual.
2.4 Alat Perancangan
2.4.1 Data Flow Diagram (DFD) atau Diagram
Aliran Data(DAD)
Data flow diagram adalah gambaran suatu sistem
secara logika , dan tidak bergantung pada perangkat
keras, perangkat lunak , struktur data dan organisasi
file. Keuntungan menggunakan data flow diagram
adalah untuk memudahkan pemakai ( User ) yang
kurang menguasai bidang komputer agar mengerti
sistem yang akan dikerjakan atau dikembangkan
Berikut adalah simbol-simbol yang digunakan
dalam diagram aliran data:
Tabel 2.1 Simbol-simbol dalam diagram aliran
data
Simbol
Arti
Contoh
Entitas
Aliran data
Informasi Barang
Baru
Proses
Data store
Keterangan dari simbol-simbol diatas adalah:
Narotama Collection
http://ejournal.narotama.ac.id
1.
External Entity, merupakan kesatuan di
lingkungan luar sistem yang dapat berupa
orang atau sistem lainnya yang berada di
lingkungan luarnya yang akan memberikan
input atau menerima output dari sistem.
2. Data Flow, menunjukkan arus data yang
dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil
dari proses sistem.
3. Proces, kegiatan atau kerja yang dilakukan
oleh organisasi, mesin atau komputer dari
hasil suatu arus data yang masuk ke dalam
proses untuk dihasilkan arus data yang akan
keluar dari proses.
4. Data Store, merupakan simpanan dari data
yang dapat berupa file, arsip, tabel dan lainlain.
2.4.1.1 Menciptakan Diagram Konteks
Diagram Konteks adalah tingkatan tertinggi dalam
diagram aliran data dan hanya memuat satu proses,
menunjukkan sistem secara keseluruhan. Proses
tersebut diberi nomor nol
2.4.1.2 Menggambar Diagram 0
Diagram 0 adalah pengembangan diagram
konteks dan bisa mencakup sampai sembilan proses.
2.4.1.3 Menciptakan Diagram Anak
Aturan utama untuk menciptakan diagram anak,
keseimbangan vertikal, menyatakan bahwa suatu
diagram anak tidak bisa menghasilkan keluaran atau
menerima masukan dimana proses induknya juga
tidak menghasilkan atau menerima.
2.4.2 Flow of Document
Sistem informasi dapat dijelaskan dengan
menggunakan bagan alir dokumen.
2.5 Kamus Data
Kamus data merupakan hasil referensi data
mengenai data, suatu data yang disusun oleh
penganalisis sistem untuk membimbing mereka
selama melakukan analisis dan desain.
2.6 Data Base atau Basis Data
Basis data tidak hanya merupakan kumpulan file.
Lebih dari itu, basis data adalah pusat sumber data
yang caranya dipakai oleh banyak pemakai untuk
berbagai aplikasi.
Tujuan basis data yang efektif yaitu:
1. Memastikan bahwa data dapat dipakai di antara
pemakai untuk berbagai aplikasi.
2. Memelihara data baik keakuratan maupun
kekonsistenannya.
3. Memastikan bahwa semua data yang diperlukan
untuk aplikasi sekarang dan yang akan datang
akan disediakan dengan cepat.
4. Membolehkan basis data untuk berkembang dan
kebutuhan pemakai untuk berkembang.
5. Membolehkan pemakai untuk membangun
pandangan personalnya tentang data tanpa
memperhatikan cara data disimpan secara fisik.
Berikut adalah simbol hubungan entitas beserta
penjelasan dan artinya:
Tabel 2.2 Simbol hubungan entitas dan artinya
Arti
Penjelasan
Simbol
Sekelompok
Entitas
orang, tempat,
atau sesuatu
Digunakan
Entitas
untuk
terhubung
menghubungka
n dua entitas
Digunakan
untuk
Entitas atribut
kelompok
terulang
Ke 1 hubungan
Tepat satu
Ke banyak
Satu atau lebih
hubungan
Ke 0 atau 1
Hanya satu
hubungan
atau nol
Ke lebih dari 1
Lebih besar
hubungan
dari satu
2.7 Normalisasi
Normalisasi adalah transformasi tinjauan pemakai
yang kompleks dan data tersimpan ke sekumpulan
bagian-bagian struktur data yang kecil dan stabil
Berikut adalah gambaran tahapan yang dilakukan
dalam normalisasi:
Gambar 2.3 Tahapan Normalisasi
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN
Pada bab ini lebih mengetengahkan tentang analisis
dan perancangan sistem yang akan dibuat.
Perancangan sistem merupakan dasar dalam
menyusun suatu sistem yang baik.
3.1
Metode Analisis Kebutuhan Sistem
Informasi
Dalam tugas akhir ini akan dibuat suatu aplikasi
program yang merupakan bagian sistem pembelian,
penjualan dan persediaan pada RUDI AGENCY,
penulis melakukan pengumpulan data dan analisa
sistem.
3.1.1
Teknik Pengumpulan data
Dalam melakukan penelitian ini, penulis
melakukan pengumpulan data dengan cara sebagai
berikut:
1. Sampling dan Investigasi
Penulis mengumpulkan beberapa dokumen
seperti faktur pembelian, faktur penjualan,
laporan penjualan, laporan pembelian dan
laporan persediaan yang ada pada RUDI
Narotama Collection
http://ejournal.narotama.ac.id
AGENCY bagian pembelian, penjualan dan
persediaan untuk dianalisis.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan secara lisan mengenai
pembelian, penjualan dan persediaan.
3. Observasi
Observasi dilakukan dengan mengamati
kegiatan RUDI AGENCY di bagian pembelian
dan penjualan.
3.1.2
Analisa Sistem Berjalan
3.1.2.1
Analisa Dokumen Masukan
Adapun dokumen–dokumen yang digunakan
RUDI AGENCY dalam sistem pembelian dan
penjualan adalah sebagai berikut:
a. Faktur Penjualan
Faktur penjualan yang ada sudah cukup
memadai karena menampilkan tanggal transaksi,
nomor faktur, nama dan alamat pelanggan,
keterangan barang transaksi, jumlah, harga serta
total harga transaksi.
b. Faktur Pembelian
RUDI AGENCY menerima beberapa format
faktur pembelian dari supplier yang berbeda.
Namun, pada dasarnya data yang ada dalam faktur
yang berbeda tersebut adalah sama.
3.1.2.2 Analisa Prosedur
Dalam
menganalisa
prosedur
pembelian,
penjualan dan persediaan pada RUDI AGENCY,
penulis menggunakan alat bantu berupa Flow Of
Document
Gambar3.1 Flowchart Pembelian
Berdasarkan gambar 3.1 flowchart pembelian
membuat data pembelian yang diberikan ke supplier.
Selanjutnya atas transaksi pembelian yang terjadi,
supplier memberikan faktur pembelian ke bagian
pembelian. Dari faktur tersebut, bagian pembelian
mencatat nilai transaksi dan dihasilkan laporan
pembelian yang akan diberikan ke bagian persediaan
dan pemilik.
Gambar3.2 Flowchart Pembelian
Berdasarkan gambar 3.2 flowchart pembelian
menerima data order penjualan dari customer. Atas
pesanan tersebut, dibuatlah faktur penjualan yang
akan dikirimkan ke customer bersamaan dengan
penyerahan barang. Kemudian bagian penjualan
mencatat transaksi penjualan yang terjadi dan
dihasilkan laporan penjualan yang akan diserahkan
ke bagian persediaan dan pemilik.
Dari laporan pembelian dan laporan penjualan
yang diterima masing-masing dari bagian pembelian
dan penjualan, dibuatlah laporan persediaan yang
akan diserahkan kepada pemilik.
3.2 Metode Perancangan
3.2.1 Diagram Berjenjang
Gambar3.3 Diagram Berjenjang
Berdasarkan gambar 3.3 bahwa sistem pada level 0
mempunyai satu proses utama, yaitu Sistem
Informasi Pembelian, Penjualan dan Persediaan pada
Rudi Agency. Dan proses level 1 mempunyai 3 sub
proses, yaitu proses Master Data, Transaksi, dan
Laporan. Proses Master Data mempunyai 6 proses,
yaitu proses Pengguna, Barang, Pemasok,
Pelanggan, Produk dan Grup. Sedangkan untuk
proses Transaksi terdiri dari 2 sub proses yaitu
proses Pembelian dan Penjualan. Sedangkan untuk
proses Laporan mempunyai 3 proses yaitu Laporan
Pembelian, Laporan Penjualan dan Laporan
Persediaan.
3.2.2 Data Flow Diagram
Untuk mendukung perancangan sistem pembelian,
penjualan dan persediaan, penulis menggambarkan
data flow diagram pada RUDI AGENCY untuk
dijadikan sebagai model yang nantinya akan
digunakan dalam membuat program. Adapun
diagram konteks yang telah penulis rancang adalah
sebagai berikut:
3.2.2.1 Diagram Konteks
Gambar3.4 Diagram Konteks
Narotama Collection
http://ejournal.narotama.ac.id
Berdasarkan gambar 3.4 diagram konteks ini hanya
entity yang berhubungan dengan sistem (yaitu
Admin, Pemilik, Pemasok, dan Pelanggan) dan
aliran data yang dapat terlihat sedangkan prosesproses yang akan dilakukan di dalam sistem belum
dapat terlihat.
3.2.2.2 Data Flow Diagram Level 0
level sebelumnya. Pada level ini, proses dipecah
menjadi dua proses yang lebih detail. Kedua proses
tersebut adalah Pembelian dan Penjualan.
3.2.2.5 Data Flow Diagram Level 1 Proses
Laporan
Gambar3.8 Data Flow Diagram Level 1 Proses
Membuat Laporan
Gambar3.5 Data Flow Diagram Level 0
Data Flow Diagram Level 0 merupakan proses
pendetailan sistem untuk memudahkan seorang
pengelolah
data
untuk
melakukan
proses
pembangunan dan pengembangan sistem. Pada
diagram level ini, proses sistem dipecah menjadi
tiga bagian proses utama.
3.2.2.3 Data Flow Diagram Level 1 Mater Data
Gambar 3.6 Data Flow Diagram Level 1 Proses
Master Data
Data Flow Diagram Level 1 Proses Master Data
merupakan pendetailan dari proses master data pada
level sebelumnya. Pada level ini, proses dipecah
menjadi enam proses yang lebih detail.
3.2.2.4 Data Flow Diagram Level 1 Proses
Transaksi
Data Flow Diagram Level 1 Proses Laporan
merupakan pendetailan dari proses laporan pada
level sebelumnya. Pada level ini, proses dipecah
menjadi tiga proses yang lebih detail. Ketiga proses
tersebut adalah Laporan Pembelian, Laporan
Penjualan dan Laporan Persediaan.
3.2.3
ER Diagram
3.2.3.1 Conceptual Data Model
Gambar3.9 CDM (Conceptual Data Model)
Pada bagan ini menjelaskan relasi-relasi antar
entitas yang ada pada sistem, dan setiap entitas
terdiri atas satu atau lebih atribut yang
mempresentasikan seluruh kondisi.
3.2.3.2 Phisycal Data Model
Gambar3.7 Data Flow Diagram Level 1 Proses
Transaksi
Data Flow Diagram Level 1 Proses Transaksi
merupakan pendetailan dari proses transaksi pada
Gambar3.10 PDM (Physical Data Model)
Narotama Collection
http://ejournal.narotama.ac.id
3.2.4
Perancangan Input
3.2.4.1 Rancangan Form Input Data Barang
Rancangan form ini dibuat untuk melakukan
penambahan atau penghapusan atas data-data yang
berhubungan dengan barang persediaan.
3.2.1.5 Rancangan Form Input Data Customer
Rancangan form ini dibuat untuk melakukan
penambahan atau penghapusan atas data-data yang
berhubungan dengan pelanggan.
Gambar 3.11 Form Master Barang
3.2.4.2 Rancangan Form Data Grup
Rancangan form ini dibuat untuk melakukan
penambahan atau penghapusan atas data-data yang
berhubungan dengan kode dan nama grup ke dalam
database.
Gambar 3.15 Form Master Pelanggan
3.2.1.6 Rancangan Form Input Data Pembelian
Rancangan form ini dibuat untuk melakukan
penambahan atau penghapusan atas data-data dari
transaksi pembelian.
Gambar 3.12 Form Master Data Grup
3.2.4.3 Rancangan Form Data Produk
Rancangan form ini dibuat untuk melakukan
untuk menginputkan kode, data grup dan nama
produk ke dalam database.
Gambar 3.16 Form Transaksi Pembelian
3.2.1.7 Rancangan Form Input Data Penjualan
Rancangan form ini dibuat untuk melakukan
penambahan atau penghapusan atas data-data dari
transaksi penjualan.
Gambar 3.13 Form Master Data Produk
3.2.1.4 Rancangan Form Input Data Pemasok
Rancangan form ini dibuat untuk melakukan
penambahan atau penghapusan atas data-data yang
berhubungan dengan supplier.
Gambar 3.14 Form Master pemasok
Gambar 3.17 Form Transaksi Penjualan
3.2.1.8 Rancangan Form Input Data Barang
Rancangan form ini dibuat untuk melakukan
penambahan atau penghapusan atas data-data dari
grup barang, produk barang, nama barang, satuan,
harga beli, harga jual dan stok barang ke dalam
database
Gambar 3.18 Form Master Data Barang
Narotama Collection
http://ejournal.narotama.ac.id
3.2.2
Perancangan Database
3.2.2.1 Kamus Data
Rancangan sistem merupakan garis besar dari
seluruh proses komputerisasi pengolahan data yang
akan dilakukan. Perancangan ini mencakup
bagaimana sistem tersebut dapat dijalankan, apa
masalahnya, bagaimana langkah pemrosesan
datanya, serta hasil keluarannya.
BAB IV
IMPLEMENTASI
4.1 Kebutuhan Sistem
Untuk menjalankan sistem yang dirancang,
diperlukan beberapa faktor pendukung sebagai
berikut :
1. Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware)
Untuk bisa menjalankan sistem, maka
hardware yang direkomendasikan adalah
sebagai berikut:
a. Satu set lengkap perangkat komputer
yang memiliki spesifikasi sebagai
berikut:6
i. Pentium IV 2.6 GHz.
ii. RAM 128 Mb
iii. Harddisk 10 Gb
iv. Monitor SVGA dengan resolusi
layar minimal 1024 x 768
v. Keyboard dan Mouse
vi. CD Rom
b. Printer, sebagai perangkat untuk
mencetak laporan.
2. Kebutuhan Perangkat Lunak (Software)
Adapun
perangkat
lunak
untuk
menjalankan program ini adalah:
a. Sistem
operasi
Windows
98/2000/Me/XP.
b. Microsoft Access 2003 untuk
pembuatan database.
c. Aplikasi Crystal Report 8.5 untuk
pembuatan laporan.
3. Keahlian Operator
Keahlian operator untuk menjalankan
program adalah:
a. Menguasai
sistem
operasi
Windows.
b. Memiliki
pengetahuan
dan
keahlian
dasar
mengenai
komputer,
seperti:
cara
menggunakan mouse, keahlian
mengetik, cara menggunakan
printer, dan sebagainya.
4.2 Implementasi Program
Tahap implementasi sistem ini merupakan suatu
tahapan yang menerapkan semua desain sistem yang
telah dibuat kedalam bentuk interface sehingga suatu
software dapat digunakan oleh user
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah menyelesaikan perancangan Sistem
Informasi Pembelian, Penjualan dan Persediaan pada
RUDI AGENCY MADIUN, menarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Sistem usulan ini mampu menghasilkan laporan
pembelian (per tanggal, per supplier, per
produk), laporan penjualan (per tanggal, per
customer, per produk) dan laporan persediaan
dalam waktu yang relatif singkat sesuai dengan
kebutuhan pemilik.
2. Proses pengecekan data maupun pencarian data
bisa dilakukan dengan cepat dan mudah.
5.2 Saran
Adapun beberapa saran yang ingin penulis
sampaikan adalah sebagai berikut:
1. Menyarankan agar mengembangkan
sistem usulan sehingga peng-input-an
transaksi secara tak berurut bisa
dilakukan dan tidak mempengaruhi
keakuratan perhitungan Harga Pokok
Penjualan barang.
2. Walaupun frekuensi penyesuaian stok
sangat jarang terjadi, sebaiknya juga
menambahkan ke dalam sistem usulan
berupa form khusus yang bisa mencatat
penyesuaian
stok
sehingga
bila
diperlukan penyesuaian, perusahaan bisa
menggunakannya.
DAFTAR PUSTAKA
1
2
3
4
Kendall, K.E. dan J.E. Kendall, 2003, Analisis
dan Perancangan Sistem, Alih bahasa oleh
Thamir Abdul Hafedh Al-Hamdany, Jilid 1 dan
Jilid 2, Edisi ke-5, PT Prenhallindo, Jakarta.
Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi ke-3,
Penerbit Salemba Empat, Yogyakarta
Sutabri, T., 2004, Analisa Sistem Informasi,
Edisi 1, Penerbit Andi, Yogyakarta
Tuannakota, 2000. Teori Akuntansi. Jakarta :
Lembaga
Penerbit
Fakultas
Ekonomi
Universitas Indonesia.