Introduksi Transposon Ac (Activator) ke dalam genom Oriza sativa L. Japonika (Nipponbare) menggunakan plasmid NU400 dan Agrobacterium tumefaciens

ABSTRAK
BUG1 RATNO BUDIARTO. htroduksi Transposon Ac (Activator) ke dalarn
Genom Oritar sativa L.Japonika (Nipponbare) Menggunakan Plasmid NU400 dan
Agrobactwium rumefaciens. Dibimbing oleh D JAROT SASONGKO HAMI
SEN0 dan SATYA NUGROHO.
Padi merupakan salah satu sumber bahan makanan pokok bagi penduduk
dunia dan sebagian besar penduduk lndonesia Rendahnya kemarnpuan genetika
pad dalam menghadapi cekaman biotik dan abiotik telah menurunkan produksi
padi secara nyata. Oleh karena itu perlu dikembangkan suatu teknologi pertanian
untuk mengatasi masalah tersebur Melalui teknologi rekayasa genetika, salah
satunya menggudcan transposon Ac diharapkan mendapatkan padi t r a n s g d
,k yang tahan terhadap cekaman biotik dan abiotik. Penelitian bertujuan untuk
2
mengintroduksih transposon Ac ke dalam kalus padi Nipponbare melalui
P)
2
- Agrobacteriwn hunefaciens guna mendapatkan mutan-mutan padi Nipponbarre
E
yang membawa ttansposon Ac.
k
Benih padi Nipponbare disterilisasi dengan alkohol 70%, fungisida

'P
IJJ (benlet), dan bayclin 2%. Benih padi ditanam di media induksi kalus selama 3
=
J minggu. Kalus yang muncul dari skutelurn dipotong kemudian disubkultur pada
media yang sama selama 3 hari. Sebelum kalus padi Nipponbare ditransformasi,
plasmid
NU400 (pNU400) ditransformasikan ke dalarn ~ ~ o b a c ~ e r i u m
'P
5 twnefaciem strain AGGl dmgan metode elekiroporasi. Transformasi dilakukan
$. pada media ko-kultivasi dengan asetosiriogon 100 fl menggunakan
Agrobacteriwn tumefaciem strain AGLl yang membawa pNU400 selama 3 hari.
m
Seleksi kdus padi yang positif g@ (Green Fluorescent Protein) dilakukan
0
a menggunakan alat D d leader pada media seleksi selama 3 minggu.
-4
Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi transposon Ac ke dalarn
genom kalus embriogenik Oriza sativa L. japonika kultivar Nipponbare yang
berasal dari skultelum b e d padi M a s i l didapat rnelalui Ekspresi &. Nilai
- efisiensi transformasi dm efisiensi regenerasi untuk proses transformasi pertama

10.5 1% dan 73.2 1%; sebesar 6.4% dan 62% untuk transformasi kedua.

-

%