Kutu Putih Singkong Phenacoccus Manihoti Matile Ferrero Persebaran Geografi Di Pulau Jawa Dan Rintisan Pengendalian Hayati

KUTU PUTIH SINGKONG Phenacoccus manihoti
Matile-Ferrero (HEMIPTERA: PSEUDOCOCCIDAE):
PERSEBARAN GEOGRAFI DI PULAU JAWA
DAN RINTISAN PENGENDALIAN HAYATI

BUDI ABDUCHALEK

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Kutu Putih Singkong
Phenacoccus manihoti Matile-Ferrero (Hemiptera: Pseudococcidae): Persebaran
Geografi di Pulau Jawa dan Rintisan Pengendalian Hayati adalah benar karya
saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa
pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau
dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain
telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian

akhir tesis ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.

Bogor, Oktober 2016

Budi Abduchalek
NIM A351130141

RINGKASAN
BUDI ABDUCHALEK. Kutu Putih Singkong Phenacoccus manihoti MatileFerrero (Hemiptera: Pseudococcidae): Persebaran Geografi di Pulau Jawa dan
Rintisan Pengendalian Hayati. Dibimbing oleh AUNU RAUF dan PUDJIANTO.

Indonesia merupakan negara penghasil singkong ke empat terbesar dunia.
Keberlanjutan produksi singkong di Indonesia terancam oleh adanya invasi hama
asing yaitu kutu putih singkong Phenacoccus manihoti Matile-Ferrero
(Hemiptera: Pseudococcidae). Hama ini berasal dari Amerika Selatan dan
terdeteksi pertama kali keberadaanya di Bogor pada tahun 2010. Untuk
mengendalikan hama ini didatangkan parasitoid Anagyrus lopezi (De Santis)
(Hymenoptera: Encyrtidae) dari Thailand pada awal tahun 2014. Penelitian

bertujuan untuk memperoleh informasi persebaran kutu putih P. manihoti di Pulau
Jawa, serta mempelajari parasitisasi, kolonisasi, dan kemampuan menetap dari
parasitoid di pertanaman singkong.
Penelitian ini terbagi menjadi tiga tahap. Pertama, survei persebaran
geografi P. manihoti. Survei dilaksanakan ke berbagai pertanaman singkong di
Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan DI Yogyakarta pada bulan Oktober
2014. Kedua, percobaan parasitisasi A. lopezi di dalam kurungan. Percobaan
dilakukan dengan memasukkan bibit singkong dengan 50 ekor kutu putih instar-2
ke dalam kurungan. Kemudian diinokulasikan imago parasitoid selama 48 jam.
Perlakuan inokulasi terdiri dari 1 pasang, 3 pasang parasitoid A. lopezi dan
kontrol. Ketiga, percobaan kolonisasi dan keberhasilan menetap A. lopezi pada
pertanaman singkong. Percobaan ini dilakukan dengan melepas 150 pasang
parasitoid A. lopezi di pertanaman singkong yang terserang kutu putih.
Selanjutnya dilakukan evaluasi pelepasan menggunakan kutu putih pada bibit
singkong yang ditempatkan di lapangan sebagai sentinel. Keberhasilan menetap
dari parasitoid ditentukan berdasarkan ada-tidaknya parasitoid pada musim
kemarau berikutnya.
Hasil survei menunjukkan bahwa kutu P. manihoti ditemukan hampir di
seluruh wilayah pulau Jawa. Keberadaan serangan P. manihoti pada tanaman
singkong ditandai oleh adanya koloni kutu putih yang terdiri dari nimfa yang

berwarna merah jambu serta imago dan ovisak yang berwarna putih seperti kapas,
khususnya pada bagian pucuk tanaman singkong. Selain itu, tanaman yang
terserang tampak daun-daun pucuknya mengeriting dan menggumpal (bunchy
top). Pertanaman yang sebelumnya pernah terserang oleh P. manihoti dapat
dikenali oleh adanya bagian-bagian buku yang memendek atau adanya distorsi
pada batang.
Serangan P. manihoti yang tergolong sangat berat ditemukan pada
pertanaman singkong di daerah Borobamban dan sekitar Bandara Abdurachman
Saleh, Kecamatan Pakis Malang. Di tempat ini seluruh tanaman singkong tampak
daunnya rontok dan sebagian tanaman mati dan mengering. Di daerah Manyaran
dan Karangmojo (Kabupaten Gunung Kidul) serta Jatisrono dan Ngadirejo
(Kabupaten Wonogiri) seluruh lahan singkong dalam keadaan bera menunggu
musim hujan tiba. Tunas-tunas pada batang singkong yang dipersiapkan sebagai

ii
stek/bibit untuk musim tanam berikutnya tampak berwarna putih karena penuh
ditutupi oleh kutu P. manihoti.
Percobaan kurungan menujukkan bahwa banyaknya parasitoid yang dilepas
berpengaruh sangat nyata terhadap tingkat parasitisasi (F=129.7; db=2, 29;
P

Dokumen yang terkait

KEANEKARAGAMAN KUTU PUTIH DAN MUSUH ALAMI PADA TANAMAN SINGKONG (Manihot esculenta Crantz)

8 47 30

Kutu Putih Ubi Kayu, Phenacoccus Manihoti Matile Ferrero (Hemiptera Pseudococcidae), Hama Invasif Baru Di Indonesia

3 47 118

Kesesuaian Dan Parasitisme Anagyrus Lopezi Pada Berbagai Instar Kutu Putih Singkong, Phenacoccus Manihoti Matile Ferrero

0 17 72

Insidensi Cendawan Entomophthorales pada Kutu Putih Pepaya dan Singkong (Hemiptera: Pseudococcidae) Di Wilayah Bogor

1 7 57

Tingkat infeksi Neozygites fumosa (Speare) Remaudie’re & Keller (Zygomycetes : Entomophthorales) pada kutuputih pe-paya, Paracoccus marginatus Williams & Granara de Willink dan kutuputih singkong, Phenacoccus manihoti Matile-Ferrero (Hemiptera: Pseudococc

1 7 129

Praktek Budidaya dan Persepsi Petani Ubi Kayu Terhadap Hama Kutu Putih Phenacoccus manihoti di Kabupaten Bogor

0 6 38

Biologi dan Potensi Peningkatan Populasi Kutu Putih Singkong, Phenacoccus manihoti Matile-Ferrero (Hemiptera: Pseudococcidae), Hama Pendatang Baru di Indonesia

0 6 31

Tingkat Infeksi neozygitesfumosa (Speare) Remaudie're & Keller (Zygomycetes:Entomophthorales) pada Kutu Putih Pepaya, Paracoccus Marginatus Williams & Granara De Willink dan Kutu Putih Singkong, Phenacoccus Manihoti Matie-Ferrero (Hemiptera:Pseudococcidae

1 7 11

KUTU PUTIH SINGKONG, PHENACOCCUS MANIHOTI MATILE-FERRERO (HEMIPTERA: PSEUDOCOCCIDAE): PERSEBARAN GEOGRAFI DI PULAU JAWA DAN RINTISAN PENGENDALIAN HAYATI

0 0 8

Encapsulation rates of parasitoid Anagyrus lopezi (De Santis) (Hymenoptera: Encyrtidae) by cassava mealybug, Phenacoccus manihoti Matile-Ferrero (Hemiptera: Pseudococcidae)

0 0 9