Uraian Metformin HCl Struktur Metformin HCl Penggunaan Klinis Efek Samping

2.3.3 Gejala Diabetes

Penyakit diabetes mellitus ditandai gejala 3P, yaitu poliuria banyak berkemih, polidipsi banyak minum dan polifagia banyak makan. Disamping naiknya kadar gula darah, gejala kencing manis bercirikan adanya “gula” dalam kemih glucosuria dan banyak berkemih karena glukosa yang diekskresikan mengikat banyak air, akibatnya timbul rasa sangat haus, kehilangan energi dan turunnya berat badan serta terasa letih Tan dan Kirana, 1978.

2.4 Metformin HCl

2.4.1 Uraian Metformin HCl

Turunan biguanida yang sekarang masih digunakan sebagai antidiabetes adalah metformin Siswandono dan Soekardjo, 2000. Berbeda dengan sulfonilurea, obat-obat ini tidak menstimulasi pelepasan insulin dan tidak menurunkan gula darah pada orang sehat. Zat ini juga menekan nafsu makan efek anorexia hingga berat badan tidak meningkat, sehingga layak diberikan ke penderita diabetes mellitus tipe 2 yang mempunyai kelebihan berat badan. Penderita ini biasanya mengalami resistensi insulin, sehingga sulfonilurea kurang efektif Tan dan Kirana, 1978. Metformin mungkin digunakan sendiri atau kombinasi dengan sulfonilurea. Metformin bekerja terutama dengan jalan mengurangi pengeluaran glukosa hati, sebagian besar dengan menghambat glukoneogenesis. Metformin mudah diabsorbsi per-oral, tidak terikat dengan protein serum dan tidak di Universitas Sumatera Utara metabolisme. Ekskresi melalui urin. Efek samping saluran cerna tinggi. Sangat jarang menimbulkan asidosis laktat yang fatal Mycek, dkk., 2001.

2.4.2 Struktur Metformin HCl

Rumus struktur: Gambar 1. Rumus struktur metformin HCl Nama Kimia : N,N-Dimethylimidodicarbonimidic diamide Rumus Molekul : C 4 H 11 N 5 HCl Berat Molekul : 165,6 gmol Pemerian : Serbuk putih, higroskopik dan serbuk kristal Kelarutan : Larut 1 dalam 2 bagian air dan 1 dalam 100 bagian etanol, praktis tidak larut dalam kloroform dan eter Clark’s, Edisi III.

2.4.3 Penggunaan Klinis

Dosis metformin adalah dari 500 mg sampai maksimal 2,55 g setiap hari, dengan anjuran penggunaan dosis efektif yang paling rendah. Jadwal lazim dimulai dengan satu tablet tunggal sebesar 500 mg yang diberikan pada waktu sarapan selama beberapa hari dan apabila berjalan baik tanpa keluhan saluran Universitas Sumatera Utara cerna, ditambah dengan tablet kedua sebesar 500 mg yang diberikan pada waktu makan malam apabila masih tetap terjadi hiperglikemia Katzung, 2002.

2.4.4 Efek Samping

Efek toksik yang paling sering pada metformin adalah pada saluran cerna anoreksia, mual, muntah, keluhan abnominal, diare dan terjadi sampai sebesar 20 pada pasien Katzung, 2002.

2.5 Penetapan Kadar Metformin HCl dengan metoda Spektrofometri