Menurut Achlis 2011 keberfungsian sosial adalah kemampuan seseorang dalam melaksanakan tugas dan peranannya selama
berinteraksi dalam situasi sosial tertentu yang bertujuan untuk mewujudkan nilai dirinya demi pencapaian kebutuhan hidup.Indikator
peningkatan keberfungsian sosial dapat dilihat dari ciri-ciri seperti yang diungkapkan Achlis 2011:
1 Individu mampu melaksanakan tugas-tugas kehidupan, peranan
dan fungsinya 2
Individu intens menekuni hobi serta minatnya 3
Individu memiliki sifat afeksi pada dirinya dan orang lain atau lingkungannya
4 Individu menghargai dan menjaga persahabatan
5 Individu mempunyai daya kasih sayang yang besar serta mampu
mendidik 6
Individu semakin bertanggung jawab terhadap tugas dan kewajibannya
7 Individu memperjuangkan tujuan hidupnya
8 Individu belajar untuk disiplin dan memanajemen diri
9 Individu memiliki persepsi dan pemikiran yang realistik.
b. Penilaian Fungsi Sosial
Penilaian fungsi sosial pasien skizofrenia dapat dilakukan denganempat cara yaitu observasi langsung, self-report, pelaporan
dari pengasuh, dan dengan alat ukur. Penilaian dengan alat ukur
memiliki kelebihan yaitu dapatmengatasi keterbatasan dari tiga cara sebelumnya antara lain pengumpulan data yang lebih cepat dan
gambaran yang lebih shahih Reverger, 2012. Alat ukur yang dapat digunakan untuk menilai fungsi sosial antara lain Global Assessment
of Functioning GAF, Social and Occupational Functioning Assessment Scale SOFAS serta Personal and Social Performance
Scale PSP Purnama, et al., 2012.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional, untuk mengetahui hubungan antara
kepatuhan minum obat dengan fungsi sosial pasien skizofrenia. Penelitian cross-sectional merupakan suatu penelitian dimana pengukuran atau observasi
variabel-variabel dilakukan hanya satu kali dan dalam satu waktu Sastroasmoro, 2002.
B. Populasi Dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah pasien dan keluarga pasien skizofrenia yang tinggal di wilayah Puskesmas Gondomanan, Puskesmas
Bambanglipuro, Puskesmas Wates, Puskesmas Godean 1, Puskesmas Gedang Sari, Puskesmas Kraton, Puskesmas Srandakan, Puskesmas
Temon 1, Puskesmas Tempel 1 dan Puskesmas Playen 2 Yogyakarta. 2.
Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah pasien dan keluarga pasien
skizofrenia yang tinggal di wilayah Puskesmas Gondomanan, Puskesmas Bambanglipuro, Puskesmas Wates, Puskesmas Godean 1, Puskesmas
Gedang Sari, Puskesmas Kraton, Puskesmas Srandakan, Puskesmas
39
Temon 1, Puskesmas Tempel 1 dan Puskesmas Pleyen 2. Pengambilan sampel penelitian menggunakan metode consecutive sampling yang
merupakan salah satu jenis dari non probality sampling, dengan cara memilih sampel diantara populasi yang dikehendaki, sehingga sampel
dapat mewakili karakteristik dari populasi yang telah dikenal sebelumnya Nursalam, 2003.
Perkiraan besar sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus besar sampel untuk koefisien korelasi. Rumus yang digunakan adalah:
{ [ ]}
{ [ ]}
Keterangan : n
: Besar sampel Ζα
: nilai pada distribusi normal standar yang sama dengan tingkat kemaknaan α untuk α=0,05 adalah 1,960.
Ζβ : nilai pada distribusi normal standar yang sama dengan kuasa
power sebesar diinginkan untuk β = 0,10 adalah 1,282.
R : nilai koefisien korelasi 0,5 didapatkan dariDestiny, 2012 pada
penelitian sebelumnya. Berdasarkan perhitungan yang mengacu pada rumus di atas
didapatkan jumlah sampel sebesar 38 responden dan untuk mengatasi kuesioner yang tidak lengkap maka pengambilan jumlah sampel ditambah
menjadi 50.