EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO
Nofita I. S. et. al., Efektivitas Pelaksanaan Pemberdayaan Usaha Mikro Oleh Koperasi Wanita Wetan Kantor Kelurahan Jember
lor
EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO
OLEH KOPERASI WANITA WETAN KANTOR
KELURAHAN JEMBER LOR
The Effectiveness Of Microbusiness Empowerment By Women Cooperative “Wetan Kantor”
Administrative Village Of Jember Lor
Nofita Indah S, Anwar, Inti Wasiati
Jurusan Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Jember
Jln. Kalimantan 37, Jember 68121 E-mail:[email protected]
Abstract
This research aimed to describe the effectiveness of of Microbusiness Empowerment by
Women Cooperative “Wetan Kantor” Admininistrative Village of Jember Lor. The
research used qualitative paradigm with descriptiveresearch type. The research was
conducted based on SOP (standard operating procedure) in Women Cooperative “Wetan
Village” Administrative Village of Jember Lor ranging from loan segmentation to
settlement in order to obtain answers to wether the implementation was in accordance
with the SOP (standard operating procedure) at women cooperative “Wetan Kantor”
Administrative Village of Jember Lor. Meanwhile, the sample information was taken by
purposive sampling . The results showed that the effectiveness of the empowerment made
by Women Cooperative “Wetan Kantor” Sdministrative Village of Jember Lor was by
providing access to capital for microbusiness owners, especially for women in the form
savings and loans. Microfinance function functions to provide capital support for
microbusiness owners to improve their business, so their business run more smoothly and
bigger after gaining the initial capital support; in this case, the funding need is higher
and higher. Therefore, it is necessary to establish microfinance institutions that can
continuously serve their needs. Access to capital for women microentrepreneurs becomes
very important because they have no access to any of the financial institutions;
microfinance institutions enable them to gain easier access to finance.
Keywords: implementation, effectiveness, empowerment, microbusiness
JURNAL ILMU ADMINISTRASI NEGARA UNIVERSITAS JEMBER 2015, I (1): 1-13
1
Nofita I. S. et. al., Efektivitas Pelaksanaan Pemberdayaan Usaha Mikro Oleh Koperasi Wanita Wetan Kantor Kelurahan Jember
lor
2
Kaum perempuan merupakan salah satu segmen
PENDAHULUAN
yang
penduduk dalam pembangunan yang memiliki
hanya
jumlah yang seimbang dengan laki-laki. Hal
menyangkut masalah ekonomi saja, akan tetapi
tersebut merupakan potensi atau modal besar yang
juga terkait dengan masalah politik, sosial, hingga
dimiliki perempuan untuk meningkatkan kualitas
budaya.
sumber daya manusia atau posisinya sejajar dengan
Kemiskinan
bersifat
merupakan
masalah
multidimensional.
Begitu
Tidak
kompleksnya
dihadapi masyarakat
miskin
masalah
yang
tersebut sehingga
laki-laki.
Konsep
pembangunan
tidak memungkinkan mereka untuk berupaya
peranan
sendiri. Kemiskinan tidak lagi dipahami hanya
berkembang menjadi pemberdayaan perempuan
sebatas ketidak mampuan ekonomi, tetapi juga
yang berarti meningkatkan kualitas dan peran
kegagalan memenuhi hak-hak dasar dan perbedaan
perempuan pada semua aspek kehidupan baik
perlakuan bagi seseorang atau sekelompok orang
secara langsung atau tidak langsung melalui
dalam menjalani kehidupan secara bermartabat.
penciptaan situasi-situasi yang kondusif sebagai
Kemiskinan didefinisikan sebagai kondisi di
perempuan
yang
kemampuan
dipergunakan
motivator dan akslerasi proses pembangunan.
mana seseorang atau sekelompok orang, laki-
Saat ini berwirausaha menjadi pilihan perempuan
laki dan perempuan, tidak terpenuhi hak-hak
untuk dapat bekerja membantu perekonomian
dasarnya
dan
keluarganya, namun untuk mendapatkan modal
mengembangkan kehidupan yang layak. Hak-
usaha menjadi kendala bagi mereka untuk memulai
hak dasar terdiri dari hak-hak yang dipahami
usaha. Koperasi Wanita Wetan Kantor yang
masyarakat miskin sebagai hak mereka untuk
terletak di Jalan ciliwung 1 nomor 58 kelurahan
dapat menikmati kehidupan yang layak dan hak
jember lor Kabupaten Jember merupakan salah
yang
satu
untuk
diakui
mempertahankan
dalam peraturan perundang-
koperasi wanita
yang
menjadi pilihan
perempuan khususnya pemilik usaha mikro untuk
undangan.
Upaya penanggulangan kemiskinan perlu
diimbangi dengan program penyadaran masyarakat
mendapatkan modal usaha.
Usaha mikro memiliki peran penting dalam hal
yang
penyerapan tenaga kerja karena bersifat padat
seringkali terlupakan adalah dimensi feminis dan
karya, dapat menanggulani kemiskinan, serta
ketimpangan
Dimanapun, kemiskinan
berperan dalam penyediaan barang dan jasa yang
selalu menampilkan wajah perempuan di depan.
terjangkau. Sejalan dengan hal tersebut dalam
Banyak
peneliti kontemporer
mengungkapkan,
perekonomian indonesia, pelaku usaha terbesar
dalam
sebuah keluarga miskin, perempuan
berasal dari sektor usaha mikro. Sebagai salah satu
(public
awareness).
senantiasa
Apalagi
gender.
sebagai
katup
perekonomian keluarga.
satu hal
penyelamat
bagi
komponen utama dalam pengembangan ekonomi
lokal, pemberdayaan usaha mikro memang masih
JURNAL ILMU ADMINISTRASI NEGARA UNIVERSITAS JEMBER 2015, I (1): 1-13
Nofita I. S. et. al., Efektivitas Pelaksanaan Pemberdayaan Usaha Mikro Oleh Koperasi Wanita Wetan Kantor Kelurahan Jember
lor
3
menjumpai adanya kesulitan untuk memperoleh
lapisan masyarakat terutama lapisan bawah. Selain
akses pembiayaan melalui lembaga keuangan. Hasil
itu
observasi
banyak
Lembaga Keuangan Mikro yang dapat secara
dijumpai berbagai macam lembanga keuangan yang
khusus melayani segmen tertentu yaitu kaum
menyediakan layanan permodalan, seperti bank
perempuan. Fungsi ini didasarkan pada Surat
Konvensional dan adanya Rentenir.
Keputusan
di
lapangan
menunjukkan
koperasi
memfungsikan
Menteri
dirinya
Keuangan
sebagai
Nomor
Dalam rangka mengatasi masalah permodalan
351.1/KMK.010/2009, Menteri Dalam Negeri
usaha mikro khusunya untuk kaum perempuan
Nomor 900-693A Tahun 2009, Menteri Negara
pemilik usaha mikro, maka dibutuhkan suatu
Koperasi Dan Usaha Kecil Menengah Nomor
lembaga keuangan alternatif yang memungkinkan
01/SKB/M.KUKM/1X/2009 Dan Gubenur Bank
sumber permodalan yang lebih mudah diakses.
Indonesia Nomor 11/43A/KEP.GBI/2009 tentang
Kebutuhan akses permodalan inilah yang pada
Strategi
akhirnya mendasari Pemerintah Propensi Jawa
Mikro. Kebijakan Dinas Koperasi UMKM Provinsi
Timur untuk mengeluarkan kebijakan yang terkait
Jawa Timur tentang Lembaga Keuangan Mikro
dengan pemberdayaan usaha mikro perempuan.
Melalui Koperasi Wanita tersebut dilaksanakan
Sebagaimana tertulis pada
diseluruh
Timur Nomor
surat Gubenur Jawa
518/9961/103.2/2009 tanggal 09
Pengembangan
Wilayah
Lembaga
Jawa
Timur
Keuangan
termasuk
Kabupaten Jember.
Desember 2009 tentang pembentukan Koperasi
`Berdasarkan data dari Dinas Koperasi UMKM
Wanita Tingkat Kabupaten / Kota, kemudian
Kabupaten Jember posisi per 31 Mei 2014 Jumblah
untuk menindak lanjuti keputusan tersebut Bupati
Koperasi Wanita yang ada di Kabupaten Jember
Kabupaten Jember mengeluarkan surat keputusan
seluruhnya mencapai 270 Koperasi Wanita tetapi
Bupati
tentang
yang masih aktif 261 dengan seluruh jumblah
alokasi dana kelompok wanita Desa/Kelurahan
anggotanya 6.811 dan salah satunya adalah
penerima belanja hibah bantuan modal kabupaten.
Koperasi wanita Wetan Kantor yang terletak di
Pemerintah
para
Jalan Ciliwung 1 nomor 58 Kelurahan Jember Lor
perempuan yang bergerak dalam usaha mikro
Kecamatan Patrang Kabupaten Jember yang
untuk menghimpun dan membentuk organisasi
berbadan
ekonomi agar mereka akan lebih mudah dalam
518/713.BH/XVI.7/410/2009. Koperasi Wanita ini
mengakses sumber permodalan.
menjadi sangat menarik karena mampu memberika
Nomor
188.45/522/012/2009
memberikan
wadah
bagi
hukum
Nomor
Koperasi dipilih sebagai sarana pemberdayaan
dampak yang positif bagi para anggotanya yang
usaha mikro karena koperasi merupakan salah satu
diataranya adalah :ada peningkatan pendapatan,
lembanga keuangan yang berasaskan kekeluargaan
penyedian akses modal yang mudah bagi mereka,
sehingga dapat dengan mudah diterima di berbagai
dan timbunya kreatifitas dan inisiatif.
JURNAL ILMU ADMINISTRASI NEGARA UNIVERSITAS JEMBER 2015, I (1): 1-13
Nofita I. S. et. al., Efektivitas Pelaksanaan Pemberdayaan Usaha Mikro Oleh Koperasi Wanita Wetan Kantor Kelurahan Jember
lor
Dapat diketahui bahwa pendapatan usaha mikro
4
pemberdayaan tidak berfokus pada peningkatan
anggota mengalami peningkatan dibandingkan
ekonomi namun juga kapasitas diri.
sebelum
dari
Oleh karena itu pelaksanaan yang tepat dan suatu
pendapatan
rencana yang baik akan menjadikan salah satu
mereka adalah sebesar 58%. Adapun usaha yang
indikator dalam sebuah pelaksanaan yang telah
digeluti oleh perempuan pemilik usaha mikro
direncanakan. Berdasarkan uraian di atas yang
tersebut antara lain adalah usaha Pracangan
melatar belakangi dalam penelitian ini, peneliti
digeluti
mendapatkan
koperasi.
Rata-rata
bantuan
modal
peningkatan
yang
mengalami
ingin mengetahui tentang Efektivitas Pelaksanaan
Ibu
Sulasmina
Pemberdayaan Usaha Mikro Oleh Koperasi
mengalami peningkatan sebesar 50% usaha yang di
Wanita Wetan Kantor Kelurahan Jember Lor yang
geluti beliau Laundry, Ibu Sumila usaha beliau
di lakukan pada saat pelaksanaan pinjaman dengan
berjualan bakso mengalami peningkatan sebesar
perencanaan pinjaman yang telah ditentukan pada
46%, Ibu Misnatun usaha beliau adalah membuat
Petunjuk Teknik Operasional. Dalam penelitian ini
Aksesoris
akan
oleh
peningkatan
Ibu
Kapti
sebesar
(sovenir)
77%,
mengalami
peningkatan
mengkaji
bagaimanakan
Efektivitas
sebesar 40%, Ibu Iva usaha beliau adalah makanan
Pelaksanaan mekanisme simpan pinjam dari tahap
ringan mengalami peningkatan sebesar 45%, usaha
pengajuan
Ibu Yuni sulastri usaha beliau adalah nasi kotak
pinjaman di Koperasi Wanita Wetan Kantor
mengalami peningkatan 71% , usaha Ibu nurjiatin
Kelurahan Jember Lor. Sehingga dengan demikian
usaha
mengalami
penulis mengambil judul “Efektivitas Pelaksanaan
peningkatan sebesar 57%, selanjutnya yaitu usaha
Pemberdayaan Usaha Mikro Oleh Koperasi Wanita
ibu Legiwati usaha beliau adalah kois rokok
Wetan Kantor Kelurahan Jember lor”.
beliau
adalah
minuman
sampai
dengan
tahap
pelunasan
mengalami peningkatan sebesar 88%, ibu siti
Rumusan masalah penelitian kualitatif pada
khusnul usaha beliau adalah seorang penjahit usaha
hampir semua hal tidak jauh beda dengan apa yang
beliau mengalami peningkatan sebesar 44%,
dirumuskan dalam berbagai desain penelitian sosial
sedangkan untuk usaha Mlijo yang digeluti oleh
termasuk desain penelitian kuantitatif. Namun,
ibu mina mengalami peningkatan sebesar 61%.
apabila rumusan masalah ditujukan bagi desain
tersebut
penelitian kualitatif, maka fenomena penelitian
diatas dapat dipahami bahwa permodalan dapat
diformulasikan agar dapat memenuhi persyaratan
menjadi kekuatan besar dalam mendukung jalanya
sebagai masalah kualitatif. Jadi, rumusan masalah
pembangunan bila mampu dikelolah dengan baik
kualitatif
dari
bila
substansi struktur, dan substansi model dalam
diakumulasi maka dapat menjadikan pondasi
suatu permasalahan penelitian. perumusan masalah
perekonomian
dalam
Berdasarkan
penjelasan-penjelasan
potensi-potensi
negara
kecil
seperti
yang
kuat
ini
karena
merumuskan
penelitian
ini
JURNAL ILMU ADMINISTRASI NEGARA UNIVERSITAS JEMBER 2015, I (1): 1-13
substansi
adalah
kategorisasi,
bagaimanakah
Nofita I. S. et. al., Efektivitas Pelaksanaan Pemberdayaan Usaha Mikro Oleh Koperasi Wanita Wetan Kantor Kelurahan Jember
lor
5
Efektivitas Pelaksanaan Pemberdayaan Usaha
Konsep kemiskinan
Mikro Oleh Koperasi Wanita Wetan Kantor
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi
Kelurahan Jember Lor?.
ketidakmampuan untuk
memenuhi kebutuhan
dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung,
pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat
TINJAUAN PUSTAKA
disebabkan
oleh
kelangkaan
alat
pemenuh
kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap
Konsep pembangunan
Kata pembangunan berasal dari kata “bangun”
pendidikan
dan
yang berarti sadar, siuman, bangkit, dan juga
pekerjaan(diaksesdarihttp://www.sigana.web.id/ind
berarti bentuk. Dalam kata kerja “bangun” juga
ex.php/kemiskinanabsolut.html. pada tanggal 06
berarti membuat, mendirikan, atau membina.
november 2014). Kemiskinan senangtiasa menarik
Dengan
bahwa
perhatian berbagai kalangan, baik para akademisi
(anatomis),
maupun praktisi. Dalam konteks masyarakat
kehidupan (isologis) dan perilaku (behavioral).
indonesia, masalah kemiskinan juga merupakan
Lebih dari itu, kata “pembangunan” telah menjadi
masalah sosial yang senang tiasa relevan untuk
bahasa dunia. Keinginan bangsa-bangsa untuk
dikaji secara terus-menerus. Ini bukan saja karena
mengejar bahwa memburu masa depan yang lebih
masalah kemiskinan telah ada sejak lama melainkan
baik menurut kondisi dan cara masing-masing
pula karena masalah ini masih hadir ditengah-
melahirkan berbagai konsep pembangunan. Antara,
tengah masyarakat Indonesia dan bahkan kini
lain,
gejalanya semakin meningkat sejalan dengan krisis
demikian
pembangunan
meliputi
pertubuhan
(recontruction),
dapat
dikatakan
bentuk
(growth),
modernisasi
westernisasi
(westernization),
(innavation),
pembangunan
rekontruksi
(modernization),
pembaharuan
Konsep Efektivitas
(nation
Efektivitas adalah unsur pokok untuk mencapai
(national
tujuan atau sasaran yang telah ditentukan di dalam
(development),
setiap kegiatan ataupun program. Disebut efektif
pembangunan dan pembinaan. Ndara (dalam
apabila tercapai tujuan ataupun sasaran seperti
Surjono dan Nugroho 2008:1).
yang telah ditentukan. Hal ini sesuai dengan
building),
pembangunan
development),
bangsa
multidimensional yang dihadapi oleh bangsa ini.
nasional
pembangunan
Menurut Siagian (dalam surjono dan Nugroho
pendapat H. Emerson yang dikutip Soewarno
2008:2), pembangunan merupakan suatu arah atau
Handayaningrat S. (1994:16) yang menyatakan
rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang
bahwa “Efektivitas adalah pengukuran dalam arti
berencana dan dilakukan oleh suatu bangsa, negara
tercapainya
dan pemerintah secara sadar menuju modernitas
sebelumnya.” Tingkat efektivitas juga dapat diukur
dalam rangka pembinaan bangsa (nation building).
dengan membandingkan antara rencana yang telah
tujuan
JURNAL ILMU ADMINISTRASI NEGARA UNIVERSITAS JEMBER 2015, I (1): 1-13
yang
telah
ditentukan
Nofita I. S. et. al., Efektivitas Pelaksanaan Pemberdayaan Usaha Mikro Oleh Koperasi Wanita Wetan Kantor Kelurahan Jember
lor
ditentukan
dengan
hasil
nyata
yang
telah
diwujudkan.
Hal
tersebut
dikarenakan
organisasi memungkinkan perempuan memperoleh
akses informasi serta memberikan kesempatan bagi
Pemberdayaan Perempuan
Pemberdayaan perempuan merupakan usaha
pengalokasian
pemberdayaan.
6
kembali
kekuasaan
melalui
perempuan untuk terlibat secara langsung dalam
berbagai kegiatan.
pengubahan struktur sosial. Posisi perempuan
Konsep Usaha Mikro
hanya membaik ketika perempuan dapat mandiri
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20
dan mampu menguasai atas keputusan-keputusan
Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan
yang berkaitan dengan kehidupannya. Adapun
Menengah (UMKM), pengertian usaha mikro
pemberdayaan terhadap perempuan adalah salah
adalah usaha produktif milik orang perorangan dan
satu cara strategis untuk meningkatkan potensi
atau badan usaha perorangan yang memenuhi
perempuan dan meningkatkan peran perempuan
kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam
baik didomain publik maupun domistik.(diakses
Undang-Undang.
darihttp//www.fifensulistyyowati.blogspot.com/20
mikro yang membedakannya dengan usaha kecil
13/07/pemberdayaan-perempuan.html?m=1. pada
dan menengah menurut undang-undang dapat
tanggal 5 september 2014).
dilihat berdasarkan besaran aset dan omset yang
Dalam
meningkatkan
karakteristik
usaha
daya
dimiliki usaha tersebut. Aset maksimal usaha yang
perempuan Krisnawaty (dalam Ridjal, 1993:165)
digolongkan mikro adalah sebesar lima pulu juta
berpendapat bahwa, memperkuat posisi perempuan
dengan jumblah omset maksimal sebesar tiga ratus
miskin antara lain dengan mendekatkan akses
juta. Usaha mikro tergolong jenis usaha marginal,
informasi (pendidikan, keterampilan, dan hak
ditandai dengan penggunaan teknologi yang relatif
asasi) serta memfasilitasi pembentukan organisasi
sederhana, tingkat modal dan akses terhadap kredit
perempuan yang berorientasi pada kepentingan
yang rendah, serta cenderung berorientasi pada
dasar...”.
pasar
penguatan
rangka
Adapun
(empowerment)
juga
dapat
lokal
(diakses
http://smeru.or.id/report/fied/usahamikro2Buku
dilakukan dengan cara mobilisasi sumber daya
%202%20Usaha20Mikro%20Edited.pdf
lokal. Ridjal(1993:137)juga menyatakan,
tanggal 06 September 2014).
“sumber daya lokal ini hendaknya tidak
diartikan sebagai sumber daya finansial saja
tetapi juga sumber daya lain seperti tenaga,
pengetahuan akanling percaya dan saling
menghargai, dan solidarit sejarah komunitas,
intelektualitas, rasa saas”.
dari
pada
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat diketahui
bahwa secara garis besar usaha yang termasuk
dalam kriteria usaha mikro itu jika usaha tersebut
bersifat informal, modal yang digunakan terbatas,
tidak memerlukan keterampilan dan keahlian
Berdasarkan pendapat tersebut dapat dipahami
bahwa
organisasi
sangatlah
penting
khusus serta teknologi yang dipergunakan masih
dalam
JURNAL ILMU ADMINISTRASI NEGARA UNIVERSITAS JEMBER 2015, I (1): 1-13
Nofita I. S. et. al., Efektivitas Pelaksanaan Pemberdayaan Usaha Mikro Oleh Koperasi Wanita Wetan Kantor Kelurahan Jember
lor
7
berdasarkan
modal awal, biasanya kebutuhan dana akan
pengertian dan karakteristik di atas bahwa usaha
semakin meningkat. Karena itu di butuhkan suatu
mikro merupakan usaha yang sederhana. Baik dari
lembaga keuangan mikro yang dapat secara terus-
sisi modal, pengelolaannya maupun sarana dan
menerus melayani kebutuhan mereka.
sederhana.
Dapat
disimpulkan
prasarana yang dipergunakan. Selain itu, keahlian
dan teknologi yang digunakan dalam menjalankan
METODE PENELITIAN
usaha ini cukup relatif rendah. Namun ciri yang
Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan pada
menonjol dari usaha mikro adalah permodalan
Efektivitas Pelaksanaan Pemberdayaan Usaha
yang digunakan itu tergolong kecil dan minim.
Mikro Oleh Koperasi Wanita Wetan Kantor
Kemudian jenis usahanya juga tidak memerlukan
Kelurahan Jember Lor. Penelitan Ini dilakukan
perijinan formal layaknya usaha kecil, menengah,
dengan
maupun besar. Maka wajar jika sektor informal
operasional prosedur) yang ada di Koperasi
seperti usaha mikro ini banyak dipilih masyarakat
Wanita Wetan Kantor. Oleh karena itu, peneliti
sebagai pilihan usaha mereka khususnya kaum
akan mengkaji bagaimanakah pelaksanaan simpan
perempuan.
pinjam yang ada pada Koperasi Wanita Wetan
berpedoman
pada
SOP
(stadart
Kantor Kelurahan Jember Lor mulai dengan
Konsep Pemberdayaan Usaha Mikro Melalui
segmentasi peminjaman sampai dengan pelunasan
Koperasi Wanita
apakah
Program Pemberdayaan LKM Melalui Koperasi
Standart Operasional Prosedur yang ada di
Wanita
merupakan
UMKM
Provinsi
program
dinas
koperasi
Jawa
Timur
untuk
memberdayaan usaha mikro yang dilaksanakan
pelaksanaanya
sudah
sesuai
dengan
Koperasi Wanita Wetan Kantor Kelurahan Jember
Lor.
Tipe Penelitian
Kabupaten
Adapun paradigma penelitian ini adalah kualitatif.
Jember.Program pemberdayaan LKM Melalui
Bogda dan Taylor (dalam Moleong, 2006:4)
Koperasi Wanita ini,mengacu pada hasil dari Surat
mendefinisikan
Keputusan Menteri Keuangan, Menteri dalam
“prosedur penelitian yang menghasilkan data
negeri, Menteri Negara Koperasi UMKM dan
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
Gubenur
oleh
Dinas
Koperasi
Bank
Pengembangan
UMKM
Indonesia
Lembaga
metodologi
kualitatif
sebagai
tentang
Strategi
orang-orang dan prilaku yang dapat diamati”.
Keuangan
Mikro.
Selanjutnya menurut Moleong (2006:6) bahwa
Keuangan mikro berfungsi memberikan dukungan
penelitian kualitatif adalah sebagai berikut.
modal bagi pemilik mikro untuk meningkatkan
Penelitian yang bermaksud untuk memahami
usahanya agar usaha mereka berjalan lebih lancar
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek
dan lebih ‘besar’ setelah mendapat dukungan
penelitian misalnya prilaku, persepsi, motivasi,
JURNAL ILMU ADMINISTRASI NEGARA UNIVERSITAS JEMBER 2015, I (1): 1-13
Nofita I. S. et. al., Efektivitas Pelaksanaan Pemberdayaan Usaha Mikro Oleh Koperasi Wanita Wetan Kantor Kelurahan Jember
lor
tindakan,dll [sic]., secara holistik, dan dengan cara
8
1.Wawancara
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada
Wawancara dalam penelitia mempuyai tujuan
suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan
untuk mengumpulkan data berupa keterangan
memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Jenis
tentang kehidupan manusia atau dalam suatu
penelitian ini adalah deskriptif.
masyarakat. Dalam metode ini peneliti akan
Penentuan Lokasi Penelitian
melakukan tanya jawab yang dilakukan berdasar
Lokasi penelitian merupakan tempat dimana
tujuan penelitian. Peneliti dalam hal ini akan
peneliti melakukan kegiatan penelitian untuk
bertindak
sebagai
pewawancara
yang
akan
memperoleh data yang diperlukan guna menjawab
megajukan pertayaan kepada informasi sebanyak
permasalahan yang ditetapkan. Dalam hal ini
mungkin yang berkaitan dengan tujuan penelitian.
peneliti mengambil lokasi penelitian di Koperasi
Alat yang digunakan dalam pengumpulan data
Wanita Wetan Kantor Kelurahan Jember Lor
melalui teknik wawancara ini yaitu bolpoin sebagai
Kabupaten Jember.
alat menulis serta mencatat dalam media berupa
Teknik Penentuan Informan
kertas, selanjutnya yaitu alat perekam (recorder)
Informan adalah orang-orang tertentu yang
dalam bentuk handpdhone.
dapat dijadikan sebagai informasi yang diperlukan
2. Dokumentasi
penelitiannya.
Menurut Usman dan Akbar (2003:73), “teknik
Sedangkan metode pengambilan sampel informan
pengumpulan data dengan dokumentasi ialah
yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
pengambilan
menggunakan
sampling.
dokumen-dokumen.” Dalam penelitian ini penulis
Pengertian purposive sampling menurut Sugiyono
akan menggunakan dokumen resmi yang terbagi
(2008:53-54) yaitu:
atas dokumen internal yang berupa norma dan
“teknik pengambilan sampel sumber data dengan
pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut
yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita
harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa
sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi
objek atau situasi sosial yang diteliti.”
aturan lembaga masyarakat. Dokumen eksternal
oleh
peneliti
didalam
metode
proses
purposive
data
yang
diperoleh
melalui
dapat diperoleh data tambahan yang dapat
membantu untuk mendapatkan informasi.
3. Observasi
Teknik Pengumpulan Data
Usman dan Akbar (2004:54), “Observasi ialah
Pengumpulan data mempuyai tujuan untuk
memperoleh
data
yang
dibutuhkan
dalam
penelitian. Data dipergunakan oleh peneliti untuk
memudahkan dalam menganalisa serta memahami
pengamatan dan pencatatan sistematis terhadap
gejala-gejala yang diteliti. Observasi merupakan
proses yang komplek, yang tersusun dari proses
biologis dan psikologis.” Dalam menggunakan
masalah yang menjadi objek penelitian. Adapun
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
JURNAL ILMU ADMINISTRASI NEGARA UNIVERSITAS JEMBER 2015, I (1): 1-13
Nofita I. S. et. al., Efektivitas Pelaksanaan Pemberdayaan Usaha Mikro Oleh Koperasi Wanita Wetan Kantor Kelurahan Jember
lor
teknik
observasi
yang
terpenting
ialah
9
mengembangkan usahanya karena dengan adanya
mengandalkan pengamatan dan ingatan si peneliti.
koperasi
wanita
mereka
dengan
mudah
4. Studi kepustakaan
memperoleh akses permodalan. Mereka dapat
dengan
meminjam tampa perlu memusingkan agunan
mempelajari buku-buku dan referensi lainnya serta
layaknya bank-bank konvensional, dan tidak perlu
literatur-literatur
dengan
meminjam dana dari bank harian atau rentenir
penelitian. Penulis berusaha mencari buku-buku,
karena biaya jasa di koperasi lebih rendah. Ada
jurnal dan lain-lain yang dapat dijadikan acuan,
beberapa
referensi data tambahan yang dapat membantu
laksanakan dalam mendapatkan modal di Koperasi
untuk mendapatkan informasi.
Wanita Wetan Kantor yaitu terdiri dari :
Yaitu
metode
pengumpulan
yang
data
berhubungan
tahap
pelaksanaan yang harus di
1. Proses Peminjaman
Metode Analisis Data
Adapun data yang digunakan dalam menganalisis
Ada beberapa tahap dalam melakukan pinjaman
masalah penelitian ini dengan menggunakan
pada koperasi wanita wetan kantor seperti yang
metode analisis interaktif. Dalam model analisis ini
terulis pada SOP (Standart Operasional Prosedur).
terdapat tiga komponen, yaitu: reduksi data,
ini
penyajian data dan penarikan kesimpulan.
memberikan pinjaman kepada anggotanya,
merupakan
tahap
awal
koperasi
untuk
Pinjaman akan dicairkan jika telah memenuhi
kriteria usaha yang ditentukan oleh koperasi yaitu
HASIL DAN PEMBAHASAN
usaha produktif. Pemilihan usaha sebagai dasar
Pelaksanaaan Pemberdayaan yang dilakukan
pengambilan keputusan dalam pencairan kredit
oleh Koperasi Wanita Wetan Kantor Kelurahan
berkaitan dengan kemampuan peminjam adalah
Jember Lor adalah dengan cara memberikan akses
mengembalikan
permodalan bagi pemilik usaha mikro khususnya
pinjamannya.
untuk kaum perempuan dalam bentuk simpan
atau
mengangsur
modal
Koperasi Wanita wetan kantor memberikan
perempuan
bantuan permodalan melalui pinjaman kepada para
pengusaha mikro menjadi sangat penting karena
anggotanya baik perorangan atau kelompok. jika
tidak satupun lembaga keuangan yang bisa mereka
kelompok maka koperasi menerapkan sistem
akses, lembaga keuangan mikro memungkinkan
tanggung renteng, sistem ini dinilai efektif dalam
mereka dapat memperoleh akses keuangan yang
meminimalisir angka kejadian pinjaman macet.
mudah.
Besarnya pinjaman awal para pelaku usaha sangat
Koperasi Wanita Wetan Kantor Kelurahan Jember
beragam tergantung jenis usahnya.
Lor dapat melihat banyaknya manfaat yang
2. Limit Pinjaman
pinjam.
Akses
permodalan
bagi
diperoleh para perempuan pengusaha mikro dalam
JURNAL ILMU ADMINISTRASI NEGARA UNIVERSITAS JEMBER 2015, I (1): 1-13
Nofita I. S. et. al., Efektivitas Pelaksanaan Pemberdayaan Usaha Mikro Oleh Koperasi Wanita Wetan Kantor Kelurahan Jember
lor
Limit
pinjaman
maksimal
Suatu kegiatan pemeriksaan, penelitian, dan analisa
kepada
terhadap kelengkapan, keabsahan, dan kelayakan
Setiap lembaga memiliki kebijakan
berkas/surat/data permohonan pinjaman calon
pengeluaran
anggota.
kas
merupakan
10
terhadap
pinjaman
masing-masing dalam memberikan batas maksimal
peminjaman
pinjaman. Hal ini sangat tergantung kondisi
keputusan apakah pinjaman tersebut diterima atau
kesehatan
ditolak.
lembaga
tersebut.
koperasi
yang
dominan sumber modalnya dari anggota yang
hingga
dikeluarkannya
suatu
Di Koperasi wanita Wetan Kantor dalam
relative kecil memungkinkan akan berbeda batasan
pelaksanaan
pinjaman maksimal kepada peminjam.
mempertimbangkan berbagai hal yang terkait, agar
3. Biaya Pinjaman
pinjaman yang akan dipinjamkan dapat memiliki
Administrasi
mendukung
pinjaman
bertujuan
langkah-langkah
pembinaan
untuk
atau
pemberian
pinjaman
selalu
manfaat dan tidak merugikan bank maupun debitur
di
masa
depan.
Koperasi
wetan
kantor
penilaian atas perkembangan pinjaman yang telah
memeperhatikan baberapa hal dalam memberikan
diberikan atau perkembangan usaha anggota atau
pinjman
dan pengawas, sehingga kepentingan koperasi
terarahnya tujuan penggunaan kredit (suitability),
terlindungi.
proses
dan menguntungkan (profitable). Analisis pinjaman
pemberian pinjaman harus diadministrasikan secara
diperlukan agar Koperasi Wanita Wetan Kantor
tertib, mulai dari tahap permohonan, tahap
memperoleh keyakinan bahwa pinjaman yang
prakarsa dan analisis pinjaman, tahap rekomendasi
diberikan dapat dikembalikan oleh debiturnya,
pinjaman, tahap putusan pinjaman, tahap pencairan
menguntungkan koperasi untuk kesejahteraan
pinjaman,
tahap
pembinaan pinjaman,
tahap
anggota.
angsuran
sampai pelunasan pinjaman,
tahap
5. Pembinaan Terhadap Pinjaman
Setiap
tahapan
dalam
penyelamatan pinjaman bermasalah sampai tahap
penghapus
bukuan
pinjaman
macet
seperti
keamanan
kredit
(safety),
Pembinaan pinjaman adalah upaya pembinaan
harus
yang berkesinambungan dan dilakukan koperasi
diadministrasikan secara tertib dalam registernya
yang berwenang terhadap fasilitas pinjaman yang
masing-masing. Biaya administrasi diperuntukkan
menyangkut
sebagai biaya ganti rugi atas adanya transaksi
peminjam,
pinjaman. Biaya ini pemotogannya di awal pada
perlindungan kepentingan koperasi baik yang
saat melakukan pinjaman.
dilakukan secara administratif maupun lapangan.
4. Analisis Pinjaman
Tujuan dilakukan pembinaan pinjaman adalah
Penilaian atau analisis pinjaman adalah semacam
untuk
penilaian
perkembangan
penggunaan
pinjaman
menjaga
sesuai
agar
pelaksanaan
dengan
usaha
maupun
pencairan
studi kelayakan (feasibility Study) atas perusahaan
pinjaman
pemohon pinjaman. Penilaian pinjaman adalah
ditetapkan, penggunaan pinjaman sesuai dengan
JURNAL ILMU ADMINISTRASI NEGARA UNIVERSITAS JEMBER 2015, I (1): 1-13
persyaratan
yang
Nofita I. S. et. al., Efektivitas Pelaksanaan Pemberdayaan Usaha Mikro Oleh Koperasi Wanita Wetan Kantor Kelurahan Jember
lor
11
rencana atau tujuan pinjaman, pengeluaraan dan
bukti kepemilikan barang agunan serta dokumen-
pendapatan peminjam benar-benar dipergunakan
dokumen perkreditan lainnya yang merupakan
untuk membayar kembali pinjamannya, dan untuk
perbuatan hukum atau mempunyai akibat hukum.
mengikuti perkembangan usaha anggota dan
Dokumentasi adalah
membantu memecahkan permasalahannya serta
pencatatan aktivitas keuangan dan pinjaman dalam
untuk mengamankan pinjaman sehingga dapat
koperasi. Dokumentasi diperlukan sebagai alat
menghindarkan terjadi nya penurunan pinjaman
pemantauan perkiraan pinjaman dan bukti adanya
macet.
transaksi.
Selanjutnya pembinaan kredit dapat dilakukan
melalui
pembinaan
pembinaan
secara
secara
administratif
langsung
di
dan
lapangan.
kegiatan
yang
meliputi
Dikoperasi Wetan kantor dokumen terdiri dari
dua jenis yanitu penerimaan kas dan pengeluaraan
kas.
Setiap
transaksi
akan
dicatat
pada
Pembinaan secara administratif dilakukan di
pengeluaran kas jika ada transaksi pinjaman
belakang
sementara transaksi untuk penerimaan kas meliptui
meja
berdasarkan
laporan/surat-menyurat
dari
pada
laporan-
peminjam,
yang
simpanan, angsuran dan sebagainya. Pemberian
mencakup analisis laporan yang diterima dari
dokumen dalam setiap transaksi untuk menghindari
peminjam,
untuk
adanya pencacatan ganda antara pihak koperasi
bahan kegiatan di lapangan, memberikan informasi
dengan peminjam/penabung. Menurut Ibu Kapti
perkembangan pinjamannya dan meminta tindakan
jenis usaha adalah prancangan (wawancara tanggal
segera.
29-03-2015) mengtakan bahwa:
mengambil langkah-langkah
Sedangkan
pembinaan
di
lapangan
dilakukan dengan mengadakan kunjungan ke
tempat usaha peminjam, yang meliputi penelitian
apakah
pinjaman
yang
diberikan
telah
dipergunakan sesuai dengan syarat dan tujuan yang
telah disepakati, mengadakan pengamatan apakah
manajemen perusahaan terpelihara dengan baik,
meneliti sampai seberapa
pengembangan
perkreditan
jauh kemungkinan
di
sektor
usaha
anggota yang bersangkutan.
6. Dokumentasi
Dokumentasi pinjaman atau kredit adalah seluruh
dokumen yang diperlukan dalam rangka pemberian
kredit yang merupakan bukti perjanjian/ikatan
hukum antara bank dengan nasabah kredit dan
“saya setiap melakukan pinjaman atau tabungan
selalu mendapatkan bukti transaksi dari koperasi
Wetan kantor, hal ini mungkin untuk menandakan
saya telah melakukan pembayaran”
7. Pelunasan Pinjaman
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan dalam
pemberdayaan dalam bentuk pemberian pinjaman,
tidak hanya terletak pada keputusan penerimaan
dan pengeluaran uang saja, melainkan juga terletak
pada perkembangan pelaku usaha yang telah
dibantu dengan kredit dan lancarnya pengembalian
pinjaman sesuai dengan perjanjian yang telah
disepakati. Dalam mengidentifikasi kredit, pihak
pemberi kredit (koperasi) perlu menentukan
parameter yang akan digunakan dalam penilaian
JURNAL ILMU ADMINISTRASI NEGARA UNIVERSITAS JEMBER 2015, I (1): 1-13
Nofita I. S. et. al., Efektivitas Pelaksanaan Pemberdayaan Usaha Mikro Oleh Koperasi Wanita Wetan Kantor Kelurahan Jember
lor
kelayakan
calon
anggota
maupun
untuk
12
Analisis Pinjaman
mengevaluasi kemampuan membayar anggota yang
Hal ini bertujuan untuk mengurangi resiko
sudah ada yaitu dengan menggunakan sistem
pinjaman yang macet,tetapi ada beberapa anggota
penilaian kredit untuk sektor usaha kecil dan
yang sudah memijam dia malah pergi keluar
menengah. pengamatan terhadap profil debitur
kota,mungkin karna sistem yang ada di Koperasi
sangat diperlukan karena hal ini akan menjadi
Wanita Wetan Kantor hanya sistem kepercayaan
faktor lain yang dapat mendorong terjadinya kredit
yang dilakukan,sehingga hal ini kadang terjadi
bermasalah.
seharusnya pihak Koperasi harus lebih berhati-hati
dalam memilih calon anggota.
PENUTUP
Pembinaan Terhadap Pinjaman
Kesimpulan
Upaya yang dilakukan pihak koperasi terhadap
Segmentasi Pinjaman
fasilitas
pinjaman
yang
menyakut
penilaian
Ini merupakan tahap awal yang perlu diperhatikan
perkembangan usaha peminjam,pembinaan ini ada
oleh Pengurus Koperasi Wanita Wetan Kantor,di
dua cara yaitu dengan cara administratif dan
dalam segmentasi pinjaman ada kriteria-kriteria
dengan cara di lapangan,hal ini sangat perlu di
untuk calon anggota atau peminjam,kriteria-
lakukan untuk pihak koperasi agar si anggota bisa
kriteria untuk mengetahui apakah calon anggota
berhati-hati juga dalam menerima calon anggota
layak atau tidak untuk memperoleh pinjaman yang
karena masih banyak calon anggota yang nakal.
ada di Koperasi Wanita Wetan Kantor.
Dokumentasi
Tata Cara Permohonan Pinjaman
Di
Koperasi
Wanita
Wetan
kantor
ada
Hal ini diawali dengan mengajukan permohonan
dokumentasitasi terdiri dari dua jenis yaitu
pinjaman kepada bagian Unit Simpan pinjam,ada
penerimaan kas dan pengeluaran kas,dokumen ini
beberapa hal-hal yang perlu diperhatikan petugas
sangat penting untuk menunjukkan adanya sebuah
dan calon peminjam pada saat pengajuan dan
transaksi bagi anggota
pelayanan permohonan pinjaman,hal-hal tersebut
koperasi.
sesuai yang tertulis pada Standart Operasional
Prosedur.
koperasi dan pihak
Pelunasan Pinjaman
Pada tahap pelunasan pinjaman tidak berjalan
Biaya Pinjaman
lancar,karena dari beberapa tahapan-tahapan diatas
Dalam hal ini biaya administrasi cukup tinggi
tidak
dijalankan
sebagaimana
mestinya,ada
yang dikenakan kepada calon peminjam anggota
beberapa
sehingga
selalu
menjalankan tahapan-tahapan yang seharusnya
perlu
dilakukan.
kepentinggan
terlindungi,seharusnya
pihak
koperasi
koperasi
anggota
memperhitungkan kembali mengenai biaya yang
akan dikenakan atas pinjaman.
JURNAL ILMU ADMINISTRASI NEGARA UNIVERSITAS JEMBER 2015, I (1): 1-13
yang
nakal
dan
tidak
Nofita I. S. et. al., Efektivitas Pelaksanaan Pemberdayaan Usaha Mikro Oleh Koperasi Wanita Wetan Kantor Kelurahan Jember
lor
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Moleong, L. J. 2006. Metodologi Penelitian
Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 2008.
Metode Penelitian Survai. Jakarta: Pustaka
LP3ES Indonesia.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif
Kuaalitatif dan R & D. Bandung: PT.
Alfabeta.
Surjono, A. dan Nugroho, T. 2008. Paradigma,
Model, Pendekatan Pembangunan, dan
Pemberdayaan Masyarakat Di Era
Otonomi Daerah. Malang: Bayu Media
Publishing Lembaga Penerbitan dan
Dokumentasi FIA- Unibraw.
Usman, H dan Akbar, PS. 2004. Metodelogi
Penelitian Sosial. Jakarta: PT. Bumi
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang
Usaha Mikro Kecil Dan Menengah
(UMKM)
Surat Keputusan
Surat Keputusan Gubenur Jawa Timur Nomor
518/9961/103.2/2009 tanggal 09 Desember
2009 tentang pembentukan Koperasi
Wanita Tingkat Kabupaten Kota.
Surat Keputusan Bupati Kabupaten Jember Nomor
188.45/522 / 012 / 2009 Tentang Alokasi
dana kelompok wanita desa atau kelurahan
penerima belanja hibah bantuan modal
kabupaten jember Tahun 2009
Surat
Keputusan
Mentri
Nomor
351.1/KMK.010/2009, Menteri Dalam
Negeri Nomor 900-693A Tahun 2009,
Menteri Dalam Negara Koperasi Dan
Usaha
Kecil
Menengah
Nomor
11/43A/KEP.GBI/2009 tentang Srategi
Pengembangan Lembaga Keuangan Mikro.
Aksara.
Usman, H dan Akbar, PS 2004 Metodologi
Penelitian Sosial. Jakarta : PT. Bumi
Aksara .
Universitas Jember.2012. Pedoman Penulisan
Karya Ilmiyah Edisi Ketiga. Jember:Jember
University Press.
Dokumen dan Peraturan perundang-undangan
Dinas
13
Koperasi Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah Kabupaten Jember. 2010
Petunjuk Teknis Pemberdayaan Keuangan
Mikro Melalui Koperasi Wanita
Dinas Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Kabupaten Jember 2009 Akta Pendirian
Koperasi “Koperasi Wanita Wetan
Kantor”
Koperasi Wanita Wetan Kantor Kelurahan Jember
Lor Tentang Standart Operasional
Prosedur
JURNAL ILMU ADMINISTRASI NEGARA UNIVERSITAS JEMBER 2015, I (1): 1-13
lor
EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO
OLEH KOPERASI WANITA WETAN KANTOR
KELURAHAN JEMBER LOR
The Effectiveness Of Microbusiness Empowerment By Women Cooperative “Wetan Kantor”
Administrative Village Of Jember Lor
Nofita Indah S, Anwar, Inti Wasiati
Jurusan Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Jember
Jln. Kalimantan 37, Jember 68121 E-mail:[email protected]
Abstract
This research aimed to describe the effectiveness of of Microbusiness Empowerment by
Women Cooperative “Wetan Kantor” Admininistrative Village of Jember Lor. The
research used qualitative paradigm with descriptiveresearch type. The research was
conducted based on SOP (standard operating procedure) in Women Cooperative “Wetan
Village” Administrative Village of Jember Lor ranging from loan segmentation to
settlement in order to obtain answers to wether the implementation was in accordance
with the SOP (standard operating procedure) at women cooperative “Wetan Kantor”
Administrative Village of Jember Lor. Meanwhile, the sample information was taken by
purposive sampling . The results showed that the effectiveness of the empowerment made
by Women Cooperative “Wetan Kantor” Sdministrative Village of Jember Lor was by
providing access to capital for microbusiness owners, especially for women in the form
savings and loans. Microfinance function functions to provide capital support for
microbusiness owners to improve their business, so their business run more smoothly and
bigger after gaining the initial capital support; in this case, the funding need is higher
and higher. Therefore, it is necessary to establish microfinance institutions that can
continuously serve their needs. Access to capital for women microentrepreneurs becomes
very important because they have no access to any of the financial institutions;
microfinance institutions enable them to gain easier access to finance.
Keywords: implementation, effectiveness, empowerment, microbusiness
JURNAL ILMU ADMINISTRASI NEGARA UNIVERSITAS JEMBER 2015, I (1): 1-13
1
Nofita I. S. et. al., Efektivitas Pelaksanaan Pemberdayaan Usaha Mikro Oleh Koperasi Wanita Wetan Kantor Kelurahan Jember
lor
2
Kaum perempuan merupakan salah satu segmen
PENDAHULUAN
yang
penduduk dalam pembangunan yang memiliki
hanya
jumlah yang seimbang dengan laki-laki. Hal
menyangkut masalah ekonomi saja, akan tetapi
tersebut merupakan potensi atau modal besar yang
juga terkait dengan masalah politik, sosial, hingga
dimiliki perempuan untuk meningkatkan kualitas
budaya.
sumber daya manusia atau posisinya sejajar dengan
Kemiskinan
bersifat
merupakan
masalah
multidimensional.
Begitu
Tidak
kompleksnya
dihadapi masyarakat
miskin
masalah
yang
tersebut sehingga
laki-laki.
Konsep
pembangunan
tidak memungkinkan mereka untuk berupaya
peranan
sendiri. Kemiskinan tidak lagi dipahami hanya
berkembang menjadi pemberdayaan perempuan
sebatas ketidak mampuan ekonomi, tetapi juga
yang berarti meningkatkan kualitas dan peran
kegagalan memenuhi hak-hak dasar dan perbedaan
perempuan pada semua aspek kehidupan baik
perlakuan bagi seseorang atau sekelompok orang
secara langsung atau tidak langsung melalui
dalam menjalani kehidupan secara bermartabat.
penciptaan situasi-situasi yang kondusif sebagai
Kemiskinan didefinisikan sebagai kondisi di
perempuan
yang
kemampuan
dipergunakan
motivator dan akslerasi proses pembangunan.
mana seseorang atau sekelompok orang, laki-
Saat ini berwirausaha menjadi pilihan perempuan
laki dan perempuan, tidak terpenuhi hak-hak
untuk dapat bekerja membantu perekonomian
dasarnya
dan
keluarganya, namun untuk mendapatkan modal
mengembangkan kehidupan yang layak. Hak-
usaha menjadi kendala bagi mereka untuk memulai
hak dasar terdiri dari hak-hak yang dipahami
usaha. Koperasi Wanita Wetan Kantor yang
masyarakat miskin sebagai hak mereka untuk
terletak di Jalan ciliwung 1 nomor 58 kelurahan
dapat menikmati kehidupan yang layak dan hak
jember lor Kabupaten Jember merupakan salah
yang
satu
untuk
diakui
mempertahankan
dalam peraturan perundang-
koperasi wanita
yang
menjadi pilihan
perempuan khususnya pemilik usaha mikro untuk
undangan.
Upaya penanggulangan kemiskinan perlu
diimbangi dengan program penyadaran masyarakat
mendapatkan modal usaha.
Usaha mikro memiliki peran penting dalam hal
yang
penyerapan tenaga kerja karena bersifat padat
seringkali terlupakan adalah dimensi feminis dan
karya, dapat menanggulani kemiskinan, serta
ketimpangan
Dimanapun, kemiskinan
berperan dalam penyediaan barang dan jasa yang
selalu menampilkan wajah perempuan di depan.
terjangkau. Sejalan dengan hal tersebut dalam
Banyak
peneliti kontemporer
mengungkapkan,
perekonomian indonesia, pelaku usaha terbesar
dalam
sebuah keluarga miskin, perempuan
berasal dari sektor usaha mikro. Sebagai salah satu
(public
awareness).
senantiasa
Apalagi
gender.
sebagai
katup
perekonomian keluarga.
satu hal
penyelamat
bagi
komponen utama dalam pengembangan ekonomi
lokal, pemberdayaan usaha mikro memang masih
JURNAL ILMU ADMINISTRASI NEGARA UNIVERSITAS JEMBER 2015, I (1): 1-13
Nofita I. S. et. al., Efektivitas Pelaksanaan Pemberdayaan Usaha Mikro Oleh Koperasi Wanita Wetan Kantor Kelurahan Jember
lor
3
menjumpai adanya kesulitan untuk memperoleh
lapisan masyarakat terutama lapisan bawah. Selain
akses pembiayaan melalui lembaga keuangan. Hasil
itu
observasi
banyak
Lembaga Keuangan Mikro yang dapat secara
dijumpai berbagai macam lembanga keuangan yang
khusus melayani segmen tertentu yaitu kaum
menyediakan layanan permodalan, seperti bank
perempuan. Fungsi ini didasarkan pada Surat
Konvensional dan adanya Rentenir.
Keputusan
di
lapangan
menunjukkan
koperasi
memfungsikan
Menteri
dirinya
Keuangan
sebagai
Nomor
Dalam rangka mengatasi masalah permodalan
351.1/KMK.010/2009, Menteri Dalam Negeri
usaha mikro khusunya untuk kaum perempuan
Nomor 900-693A Tahun 2009, Menteri Negara
pemilik usaha mikro, maka dibutuhkan suatu
Koperasi Dan Usaha Kecil Menengah Nomor
lembaga keuangan alternatif yang memungkinkan
01/SKB/M.KUKM/1X/2009 Dan Gubenur Bank
sumber permodalan yang lebih mudah diakses.
Indonesia Nomor 11/43A/KEP.GBI/2009 tentang
Kebutuhan akses permodalan inilah yang pada
Strategi
akhirnya mendasari Pemerintah Propensi Jawa
Mikro. Kebijakan Dinas Koperasi UMKM Provinsi
Timur untuk mengeluarkan kebijakan yang terkait
Jawa Timur tentang Lembaga Keuangan Mikro
dengan pemberdayaan usaha mikro perempuan.
Melalui Koperasi Wanita tersebut dilaksanakan
Sebagaimana tertulis pada
diseluruh
Timur Nomor
surat Gubenur Jawa
518/9961/103.2/2009 tanggal 09
Pengembangan
Wilayah
Lembaga
Jawa
Timur
Keuangan
termasuk
Kabupaten Jember.
Desember 2009 tentang pembentukan Koperasi
`Berdasarkan data dari Dinas Koperasi UMKM
Wanita Tingkat Kabupaten / Kota, kemudian
Kabupaten Jember posisi per 31 Mei 2014 Jumblah
untuk menindak lanjuti keputusan tersebut Bupati
Koperasi Wanita yang ada di Kabupaten Jember
Kabupaten Jember mengeluarkan surat keputusan
seluruhnya mencapai 270 Koperasi Wanita tetapi
Bupati
tentang
yang masih aktif 261 dengan seluruh jumblah
alokasi dana kelompok wanita Desa/Kelurahan
anggotanya 6.811 dan salah satunya adalah
penerima belanja hibah bantuan modal kabupaten.
Koperasi wanita Wetan Kantor yang terletak di
Pemerintah
para
Jalan Ciliwung 1 nomor 58 Kelurahan Jember Lor
perempuan yang bergerak dalam usaha mikro
Kecamatan Patrang Kabupaten Jember yang
untuk menghimpun dan membentuk organisasi
berbadan
ekonomi agar mereka akan lebih mudah dalam
518/713.BH/XVI.7/410/2009. Koperasi Wanita ini
mengakses sumber permodalan.
menjadi sangat menarik karena mampu memberika
Nomor
188.45/522/012/2009
memberikan
wadah
bagi
hukum
Nomor
Koperasi dipilih sebagai sarana pemberdayaan
dampak yang positif bagi para anggotanya yang
usaha mikro karena koperasi merupakan salah satu
diataranya adalah :ada peningkatan pendapatan,
lembanga keuangan yang berasaskan kekeluargaan
penyedian akses modal yang mudah bagi mereka,
sehingga dapat dengan mudah diterima di berbagai
dan timbunya kreatifitas dan inisiatif.
JURNAL ILMU ADMINISTRASI NEGARA UNIVERSITAS JEMBER 2015, I (1): 1-13
Nofita I. S. et. al., Efektivitas Pelaksanaan Pemberdayaan Usaha Mikro Oleh Koperasi Wanita Wetan Kantor Kelurahan Jember
lor
Dapat diketahui bahwa pendapatan usaha mikro
4
pemberdayaan tidak berfokus pada peningkatan
anggota mengalami peningkatan dibandingkan
ekonomi namun juga kapasitas diri.
sebelum
dari
Oleh karena itu pelaksanaan yang tepat dan suatu
pendapatan
rencana yang baik akan menjadikan salah satu
mereka adalah sebesar 58%. Adapun usaha yang
indikator dalam sebuah pelaksanaan yang telah
digeluti oleh perempuan pemilik usaha mikro
direncanakan. Berdasarkan uraian di atas yang
tersebut antara lain adalah usaha Pracangan
melatar belakangi dalam penelitian ini, peneliti
digeluti
mendapatkan
koperasi.
Rata-rata
bantuan
modal
peningkatan
yang
mengalami
ingin mengetahui tentang Efektivitas Pelaksanaan
Ibu
Sulasmina
Pemberdayaan Usaha Mikro Oleh Koperasi
mengalami peningkatan sebesar 50% usaha yang di
Wanita Wetan Kantor Kelurahan Jember Lor yang
geluti beliau Laundry, Ibu Sumila usaha beliau
di lakukan pada saat pelaksanaan pinjaman dengan
berjualan bakso mengalami peningkatan sebesar
perencanaan pinjaman yang telah ditentukan pada
46%, Ibu Misnatun usaha beliau adalah membuat
Petunjuk Teknik Operasional. Dalam penelitian ini
Aksesoris
akan
oleh
peningkatan
Ibu
Kapti
sebesar
(sovenir)
77%,
mengalami
peningkatan
mengkaji
bagaimanakan
Efektivitas
sebesar 40%, Ibu Iva usaha beliau adalah makanan
Pelaksanaan mekanisme simpan pinjam dari tahap
ringan mengalami peningkatan sebesar 45%, usaha
pengajuan
Ibu Yuni sulastri usaha beliau adalah nasi kotak
pinjaman di Koperasi Wanita Wetan Kantor
mengalami peningkatan 71% , usaha Ibu nurjiatin
Kelurahan Jember Lor. Sehingga dengan demikian
usaha
mengalami
penulis mengambil judul “Efektivitas Pelaksanaan
peningkatan sebesar 57%, selanjutnya yaitu usaha
Pemberdayaan Usaha Mikro Oleh Koperasi Wanita
ibu Legiwati usaha beliau adalah kois rokok
Wetan Kantor Kelurahan Jember lor”.
beliau
adalah
minuman
sampai
dengan
tahap
pelunasan
mengalami peningkatan sebesar 88%, ibu siti
Rumusan masalah penelitian kualitatif pada
khusnul usaha beliau adalah seorang penjahit usaha
hampir semua hal tidak jauh beda dengan apa yang
beliau mengalami peningkatan sebesar 44%,
dirumuskan dalam berbagai desain penelitian sosial
sedangkan untuk usaha Mlijo yang digeluti oleh
termasuk desain penelitian kuantitatif. Namun,
ibu mina mengalami peningkatan sebesar 61%.
apabila rumusan masalah ditujukan bagi desain
tersebut
penelitian kualitatif, maka fenomena penelitian
diatas dapat dipahami bahwa permodalan dapat
diformulasikan agar dapat memenuhi persyaratan
menjadi kekuatan besar dalam mendukung jalanya
sebagai masalah kualitatif. Jadi, rumusan masalah
pembangunan bila mampu dikelolah dengan baik
kualitatif
dari
bila
substansi struktur, dan substansi model dalam
diakumulasi maka dapat menjadikan pondasi
suatu permasalahan penelitian. perumusan masalah
perekonomian
dalam
Berdasarkan
penjelasan-penjelasan
potensi-potensi
negara
kecil
seperti
yang
kuat
ini
karena
merumuskan
penelitian
ini
JURNAL ILMU ADMINISTRASI NEGARA UNIVERSITAS JEMBER 2015, I (1): 1-13
substansi
adalah
kategorisasi,
bagaimanakah
Nofita I. S. et. al., Efektivitas Pelaksanaan Pemberdayaan Usaha Mikro Oleh Koperasi Wanita Wetan Kantor Kelurahan Jember
lor
5
Efektivitas Pelaksanaan Pemberdayaan Usaha
Konsep kemiskinan
Mikro Oleh Koperasi Wanita Wetan Kantor
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi
Kelurahan Jember Lor?.
ketidakmampuan untuk
memenuhi kebutuhan
dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung,
pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat
TINJAUAN PUSTAKA
disebabkan
oleh
kelangkaan
alat
pemenuh
kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap
Konsep pembangunan
Kata pembangunan berasal dari kata “bangun”
pendidikan
dan
yang berarti sadar, siuman, bangkit, dan juga
pekerjaan(diaksesdarihttp://www.sigana.web.id/ind
berarti bentuk. Dalam kata kerja “bangun” juga
ex.php/kemiskinanabsolut.html. pada tanggal 06
berarti membuat, mendirikan, atau membina.
november 2014). Kemiskinan senangtiasa menarik
Dengan
bahwa
perhatian berbagai kalangan, baik para akademisi
(anatomis),
maupun praktisi. Dalam konteks masyarakat
kehidupan (isologis) dan perilaku (behavioral).
indonesia, masalah kemiskinan juga merupakan
Lebih dari itu, kata “pembangunan” telah menjadi
masalah sosial yang senang tiasa relevan untuk
bahasa dunia. Keinginan bangsa-bangsa untuk
dikaji secara terus-menerus. Ini bukan saja karena
mengejar bahwa memburu masa depan yang lebih
masalah kemiskinan telah ada sejak lama melainkan
baik menurut kondisi dan cara masing-masing
pula karena masalah ini masih hadir ditengah-
melahirkan berbagai konsep pembangunan. Antara,
tengah masyarakat Indonesia dan bahkan kini
lain,
gejalanya semakin meningkat sejalan dengan krisis
demikian
pembangunan
meliputi
pertubuhan
(recontruction),
dapat
dikatakan
bentuk
(growth),
modernisasi
westernisasi
(westernization),
(innavation),
pembangunan
rekontruksi
(modernization),
pembaharuan
Konsep Efektivitas
(nation
Efektivitas adalah unsur pokok untuk mencapai
(national
tujuan atau sasaran yang telah ditentukan di dalam
(development),
setiap kegiatan ataupun program. Disebut efektif
pembangunan dan pembinaan. Ndara (dalam
apabila tercapai tujuan ataupun sasaran seperti
Surjono dan Nugroho 2008:1).
yang telah ditentukan. Hal ini sesuai dengan
building),
pembangunan
development),
bangsa
multidimensional yang dihadapi oleh bangsa ini.
nasional
pembangunan
Menurut Siagian (dalam surjono dan Nugroho
pendapat H. Emerson yang dikutip Soewarno
2008:2), pembangunan merupakan suatu arah atau
Handayaningrat S. (1994:16) yang menyatakan
rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang
bahwa “Efektivitas adalah pengukuran dalam arti
berencana dan dilakukan oleh suatu bangsa, negara
tercapainya
dan pemerintah secara sadar menuju modernitas
sebelumnya.” Tingkat efektivitas juga dapat diukur
dalam rangka pembinaan bangsa (nation building).
dengan membandingkan antara rencana yang telah
tujuan
JURNAL ILMU ADMINISTRASI NEGARA UNIVERSITAS JEMBER 2015, I (1): 1-13
yang
telah
ditentukan
Nofita I. S. et. al., Efektivitas Pelaksanaan Pemberdayaan Usaha Mikro Oleh Koperasi Wanita Wetan Kantor Kelurahan Jember
lor
ditentukan
dengan
hasil
nyata
yang
telah
diwujudkan.
Hal
tersebut
dikarenakan
organisasi memungkinkan perempuan memperoleh
akses informasi serta memberikan kesempatan bagi
Pemberdayaan Perempuan
Pemberdayaan perempuan merupakan usaha
pengalokasian
pemberdayaan.
6
kembali
kekuasaan
melalui
perempuan untuk terlibat secara langsung dalam
berbagai kegiatan.
pengubahan struktur sosial. Posisi perempuan
Konsep Usaha Mikro
hanya membaik ketika perempuan dapat mandiri
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20
dan mampu menguasai atas keputusan-keputusan
Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan
yang berkaitan dengan kehidupannya. Adapun
Menengah (UMKM), pengertian usaha mikro
pemberdayaan terhadap perempuan adalah salah
adalah usaha produktif milik orang perorangan dan
satu cara strategis untuk meningkatkan potensi
atau badan usaha perorangan yang memenuhi
perempuan dan meningkatkan peran perempuan
kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam
baik didomain publik maupun domistik.(diakses
Undang-Undang.
darihttp//www.fifensulistyyowati.blogspot.com/20
mikro yang membedakannya dengan usaha kecil
13/07/pemberdayaan-perempuan.html?m=1. pada
dan menengah menurut undang-undang dapat
tanggal 5 september 2014).
dilihat berdasarkan besaran aset dan omset yang
Dalam
meningkatkan
karakteristik
usaha
daya
dimiliki usaha tersebut. Aset maksimal usaha yang
perempuan Krisnawaty (dalam Ridjal, 1993:165)
digolongkan mikro adalah sebesar lima pulu juta
berpendapat bahwa, memperkuat posisi perempuan
dengan jumblah omset maksimal sebesar tiga ratus
miskin antara lain dengan mendekatkan akses
juta. Usaha mikro tergolong jenis usaha marginal,
informasi (pendidikan, keterampilan, dan hak
ditandai dengan penggunaan teknologi yang relatif
asasi) serta memfasilitasi pembentukan organisasi
sederhana, tingkat modal dan akses terhadap kredit
perempuan yang berorientasi pada kepentingan
yang rendah, serta cenderung berorientasi pada
dasar...”.
pasar
penguatan
rangka
Adapun
(empowerment)
juga
dapat
lokal
(diakses
http://smeru.or.id/report/fied/usahamikro2Buku
dilakukan dengan cara mobilisasi sumber daya
%202%20Usaha20Mikro%20Edited.pdf
lokal. Ridjal(1993:137)juga menyatakan,
tanggal 06 September 2014).
“sumber daya lokal ini hendaknya tidak
diartikan sebagai sumber daya finansial saja
tetapi juga sumber daya lain seperti tenaga,
pengetahuan akanling percaya dan saling
menghargai, dan solidarit sejarah komunitas,
intelektualitas, rasa saas”.
dari
pada
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat diketahui
bahwa secara garis besar usaha yang termasuk
dalam kriteria usaha mikro itu jika usaha tersebut
bersifat informal, modal yang digunakan terbatas,
tidak memerlukan keterampilan dan keahlian
Berdasarkan pendapat tersebut dapat dipahami
bahwa
organisasi
sangatlah
penting
khusus serta teknologi yang dipergunakan masih
dalam
JURNAL ILMU ADMINISTRASI NEGARA UNIVERSITAS JEMBER 2015, I (1): 1-13
Nofita I. S. et. al., Efektivitas Pelaksanaan Pemberdayaan Usaha Mikro Oleh Koperasi Wanita Wetan Kantor Kelurahan Jember
lor
7
berdasarkan
modal awal, biasanya kebutuhan dana akan
pengertian dan karakteristik di atas bahwa usaha
semakin meningkat. Karena itu di butuhkan suatu
mikro merupakan usaha yang sederhana. Baik dari
lembaga keuangan mikro yang dapat secara terus-
sisi modal, pengelolaannya maupun sarana dan
menerus melayani kebutuhan mereka.
sederhana.
Dapat
disimpulkan
prasarana yang dipergunakan. Selain itu, keahlian
dan teknologi yang digunakan dalam menjalankan
METODE PENELITIAN
usaha ini cukup relatif rendah. Namun ciri yang
Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan pada
menonjol dari usaha mikro adalah permodalan
Efektivitas Pelaksanaan Pemberdayaan Usaha
yang digunakan itu tergolong kecil dan minim.
Mikro Oleh Koperasi Wanita Wetan Kantor
Kemudian jenis usahanya juga tidak memerlukan
Kelurahan Jember Lor. Penelitan Ini dilakukan
perijinan formal layaknya usaha kecil, menengah,
dengan
maupun besar. Maka wajar jika sektor informal
operasional prosedur) yang ada di Koperasi
seperti usaha mikro ini banyak dipilih masyarakat
Wanita Wetan Kantor. Oleh karena itu, peneliti
sebagai pilihan usaha mereka khususnya kaum
akan mengkaji bagaimanakah pelaksanaan simpan
perempuan.
pinjam yang ada pada Koperasi Wanita Wetan
berpedoman
pada
SOP
(stadart
Kantor Kelurahan Jember Lor mulai dengan
Konsep Pemberdayaan Usaha Mikro Melalui
segmentasi peminjaman sampai dengan pelunasan
Koperasi Wanita
apakah
Program Pemberdayaan LKM Melalui Koperasi
Standart Operasional Prosedur yang ada di
Wanita
merupakan
UMKM
Provinsi
program
dinas
koperasi
Jawa
Timur
untuk
memberdayaan usaha mikro yang dilaksanakan
pelaksanaanya
sudah
sesuai
dengan
Koperasi Wanita Wetan Kantor Kelurahan Jember
Lor.
Tipe Penelitian
Kabupaten
Adapun paradigma penelitian ini adalah kualitatif.
Jember.Program pemberdayaan LKM Melalui
Bogda dan Taylor (dalam Moleong, 2006:4)
Koperasi Wanita ini,mengacu pada hasil dari Surat
mendefinisikan
Keputusan Menteri Keuangan, Menteri dalam
“prosedur penelitian yang menghasilkan data
negeri, Menteri Negara Koperasi UMKM dan
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
Gubenur
oleh
Dinas
Koperasi
Bank
Pengembangan
UMKM
Indonesia
Lembaga
metodologi
kualitatif
sebagai
tentang
Strategi
orang-orang dan prilaku yang dapat diamati”.
Keuangan
Mikro.
Selanjutnya menurut Moleong (2006:6) bahwa
Keuangan mikro berfungsi memberikan dukungan
penelitian kualitatif adalah sebagai berikut.
modal bagi pemilik mikro untuk meningkatkan
Penelitian yang bermaksud untuk memahami
usahanya agar usaha mereka berjalan lebih lancar
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek
dan lebih ‘besar’ setelah mendapat dukungan
penelitian misalnya prilaku, persepsi, motivasi,
JURNAL ILMU ADMINISTRASI NEGARA UNIVERSITAS JEMBER 2015, I (1): 1-13
Nofita I. S. et. al., Efektivitas Pelaksanaan Pemberdayaan Usaha Mikro Oleh Koperasi Wanita Wetan Kantor Kelurahan Jember
lor
tindakan,dll [sic]., secara holistik, dan dengan cara
8
1.Wawancara
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada
Wawancara dalam penelitia mempuyai tujuan
suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan
untuk mengumpulkan data berupa keterangan
memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Jenis
tentang kehidupan manusia atau dalam suatu
penelitian ini adalah deskriptif.
masyarakat. Dalam metode ini peneliti akan
Penentuan Lokasi Penelitian
melakukan tanya jawab yang dilakukan berdasar
Lokasi penelitian merupakan tempat dimana
tujuan penelitian. Peneliti dalam hal ini akan
peneliti melakukan kegiatan penelitian untuk
bertindak
sebagai
pewawancara
yang
akan
memperoleh data yang diperlukan guna menjawab
megajukan pertayaan kepada informasi sebanyak
permasalahan yang ditetapkan. Dalam hal ini
mungkin yang berkaitan dengan tujuan penelitian.
peneliti mengambil lokasi penelitian di Koperasi
Alat yang digunakan dalam pengumpulan data
Wanita Wetan Kantor Kelurahan Jember Lor
melalui teknik wawancara ini yaitu bolpoin sebagai
Kabupaten Jember.
alat menulis serta mencatat dalam media berupa
Teknik Penentuan Informan
kertas, selanjutnya yaitu alat perekam (recorder)
Informan adalah orang-orang tertentu yang
dalam bentuk handpdhone.
dapat dijadikan sebagai informasi yang diperlukan
2. Dokumentasi
penelitiannya.
Menurut Usman dan Akbar (2003:73), “teknik
Sedangkan metode pengambilan sampel informan
pengumpulan data dengan dokumentasi ialah
yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
pengambilan
menggunakan
sampling.
dokumen-dokumen.” Dalam penelitian ini penulis
Pengertian purposive sampling menurut Sugiyono
akan menggunakan dokumen resmi yang terbagi
(2008:53-54) yaitu:
atas dokumen internal yang berupa norma dan
“teknik pengambilan sampel sumber data dengan
pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut
yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita
harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa
sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi
objek atau situasi sosial yang diteliti.”
aturan lembaga masyarakat. Dokumen eksternal
oleh
peneliti
didalam
metode
proses
purposive
data
yang
diperoleh
melalui
dapat diperoleh data tambahan yang dapat
membantu untuk mendapatkan informasi.
3. Observasi
Teknik Pengumpulan Data
Usman dan Akbar (2004:54), “Observasi ialah
Pengumpulan data mempuyai tujuan untuk
memperoleh
data
yang
dibutuhkan
dalam
penelitian. Data dipergunakan oleh peneliti untuk
memudahkan dalam menganalisa serta memahami
pengamatan dan pencatatan sistematis terhadap
gejala-gejala yang diteliti. Observasi merupakan
proses yang komplek, yang tersusun dari proses
biologis dan psikologis.” Dalam menggunakan
masalah yang menjadi objek penelitian. Adapun
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
JURNAL ILMU ADMINISTRASI NEGARA UNIVERSITAS JEMBER 2015, I (1): 1-13
Nofita I. S. et. al., Efektivitas Pelaksanaan Pemberdayaan Usaha Mikro Oleh Koperasi Wanita Wetan Kantor Kelurahan Jember
lor
teknik
observasi
yang
terpenting
ialah
9
mengembangkan usahanya karena dengan adanya
mengandalkan pengamatan dan ingatan si peneliti.
koperasi
wanita
mereka
dengan
mudah
4. Studi kepustakaan
memperoleh akses permodalan. Mereka dapat
dengan
meminjam tampa perlu memusingkan agunan
mempelajari buku-buku dan referensi lainnya serta
layaknya bank-bank konvensional, dan tidak perlu
literatur-literatur
dengan
meminjam dana dari bank harian atau rentenir
penelitian. Penulis berusaha mencari buku-buku,
karena biaya jasa di koperasi lebih rendah. Ada
jurnal dan lain-lain yang dapat dijadikan acuan,
beberapa
referensi data tambahan yang dapat membantu
laksanakan dalam mendapatkan modal di Koperasi
untuk mendapatkan informasi.
Wanita Wetan Kantor yaitu terdiri dari :
Yaitu
metode
pengumpulan
yang
data
berhubungan
tahap
pelaksanaan yang harus di
1. Proses Peminjaman
Metode Analisis Data
Adapun data yang digunakan dalam menganalisis
Ada beberapa tahap dalam melakukan pinjaman
masalah penelitian ini dengan menggunakan
pada koperasi wanita wetan kantor seperti yang
metode analisis interaktif. Dalam model analisis ini
terulis pada SOP (Standart Operasional Prosedur).
terdapat tiga komponen, yaitu: reduksi data,
ini
penyajian data dan penarikan kesimpulan.
memberikan pinjaman kepada anggotanya,
merupakan
tahap
awal
koperasi
untuk
Pinjaman akan dicairkan jika telah memenuhi
kriteria usaha yang ditentukan oleh koperasi yaitu
HASIL DAN PEMBAHASAN
usaha produktif. Pemilihan usaha sebagai dasar
Pelaksanaaan Pemberdayaan yang dilakukan
pengambilan keputusan dalam pencairan kredit
oleh Koperasi Wanita Wetan Kantor Kelurahan
berkaitan dengan kemampuan peminjam adalah
Jember Lor adalah dengan cara memberikan akses
mengembalikan
permodalan bagi pemilik usaha mikro khususnya
pinjamannya.
untuk kaum perempuan dalam bentuk simpan
atau
mengangsur
modal
Koperasi Wanita wetan kantor memberikan
perempuan
bantuan permodalan melalui pinjaman kepada para
pengusaha mikro menjadi sangat penting karena
anggotanya baik perorangan atau kelompok. jika
tidak satupun lembaga keuangan yang bisa mereka
kelompok maka koperasi menerapkan sistem
akses, lembaga keuangan mikro memungkinkan
tanggung renteng, sistem ini dinilai efektif dalam
mereka dapat memperoleh akses keuangan yang
meminimalisir angka kejadian pinjaman macet.
mudah.
Besarnya pinjaman awal para pelaku usaha sangat
Koperasi Wanita Wetan Kantor Kelurahan Jember
beragam tergantung jenis usahnya.
Lor dapat melihat banyaknya manfaat yang
2. Limit Pinjaman
pinjam.
Akses
permodalan
bagi
diperoleh para perempuan pengusaha mikro dalam
JURNAL ILMU ADMINISTRASI NEGARA UNIVERSITAS JEMBER 2015, I (1): 1-13
Nofita I. S. et. al., Efektivitas Pelaksanaan Pemberdayaan Usaha Mikro Oleh Koperasi Wanita Wetan Kantor Kelurahan Jember
lor
Limit
pinjaman
maksimal
Suatu kegiatan pemeriksaan, penelitian, dan analisa
kepada
terhadap kelengkapan, keabsahan, dan kelayakan
Setiap lembaga memiliki kebijakan
berkas/surat/data permohonan pinjaman calon
pengeluaran
anggota.
kas
merupakan
10
terhadap
pinjaman
masing-masing dalam memberikan batas maksimal
peminjaman
pinjaman. Hal ini sangat tergantung kondisi
keputusan apakah pinjaman tersebut diterima atau
kesehatan
ditolak.
lembaga
tersebut.
koperasi
yang
dominan sumber modalnya dari anggota yang
hingga
dikeluarkannya
suatu
Di Koperasi wanita Wetan Kantor dalam
relative kecil memungkinkan akan berbeda batasan
pelaksanaan
pinjaman maksimal kepada peminjam.
mempertimbangkan berbagai hal yang terkait, agar
3. Biaya Pinjaman
pinjaman yang akan dipinjamkan dapat memiliki
Administrasi
mendukung
pinjaman
bertujuan
langkah-langkah
pembinaan
untuk
atau
pemberian
pinjaman
selalu
manfaat dan tidak merugikan bank maupun debitur
di
masa
depan.
Koperasi
wetan
kantor
penilaian atas perkembangan pinjaman yang telah
memeperhatikan baberapa hal dalam memberikan
diberikan atau perkembangan usaha anggota atau
pinjman
dan pengawas, sehingga kepentingan koperasi
terarahnya tujuan penggunaan kredit (suitability),
terlindungi.
proses
dan menguntungkan (profitable). Analisis pinjaman
pemberian pinjaman harus diadministrasikan secara
diperlukan agar Koperasi Wanita Wetan Kantor
tertib, mulai dari tahap permohonan, tahap
memperoleh keyakinan bahwa pinjaman yang
prakarsa dan analisis pinjaman, tahap rekomendasi
diberikan dapat dikembalikan oleh debiturnya,
pinjaman, tahap putusan pinjaman, tahap pencairan
menguntungkan koperasi untuk kesejahteraan
pinjaman,
tahap
pembinaan pinjaman,
tahap
anggota.
angsuran
sampai pelunasan pinjaman,
tahap
5. Pembinaan Terhadap Pinjaman
Setiap
tahapan
dalam
penyelamatan pinjaman bermasalah sampai tahap
penghapus
bukuan
pinjaman
macet
seperti
keamanan
kredit
(safety),
Pembinaan pinjaman adalah upaya pembinaan
harus
yang berkesinambungan dan dilakukan koperasi
diadministrasikan secara tertib dalam registernya
yang berwenang terhadap fasilitas pinjaman yang
masing-masing. Biaya administrasi diperuntukkan
menyangkut
sebagai biaya ganti rugi atas adanya transaksi
peminjam,
pinjaman. Biaya ini pemotogannya di awal pada
perlindungan kepentingan koperasi baik yang
saat melakukan pinjaman.
dilakukan secara administratif maupun lapangan.
4. Analisis Pinjaman
Tujuan dilakukan pembinaan pinjaman adalah
Penilaian atau analisis pinjaman adalah semacam
untuk
penilaian
perkembangan
penggunaan
pinjaman
menjaga
sesuai
agar
pelaksanaan
dengan
usaha
maupun
pencairan
studi kelayakan (feasibility Study) atas perusahaan
pinjaman
pemohon pinjaman. Penilaian pinjaman adalah
ditetapkan, penggunaan pinjaman sesuai dengan
JURNAL ILMU ADMINISTRASI NEGARA UNIVERSITAS JEMBER 2015, I (1): 1-13
persyaratan
yang
Nofita I. S. et. al., Efektivitas Pelaksanaan Pemberdayaan Usaha Mikro Oleh Koperasi Wanita Wetan Kantor Kelurahan Jember
lor
11
rencana atau tujuan pinjaman, pengeluaraan dan
bukti kepemilikan barang agunan serta dokumen-
pendapatan peminjam benar-benar dipergunakan
dokumen perkreditan lainnya yang merupakan
untuk membayar kembali pinjamannya, dan untuk
perbuatan hukum atau mempunyai akibat hukum.
mengikuti perkembangan usaha anggota dan
Dokumentasi adalah
membantu memecahkan permasalahannya serta
pencatatan aktivitas keuangan dan pinjaman dalam
untuk mengamankan pinjaman sehingga dapat
koperasi. Dokumentasi diperlukan sebagai alat
menghindarkan terjadi nya penurunan pinjaman
pemantauan perkiraan pinjaman dan bukti adanya
macet.
transaksi.
Selanjutnya pembinaan kredit dapat dilakukan
melalui
pembinaan
pembinaan
secara
secara
administratif
langsung
di
dan
lapangan.
kegiatan
yang
meliputi
Dikoperasi Wetan kantor dokumen terdiri dari
dua jenis yanitu penerimaan kas dan pengeluaraan
kas.
Setiap
transaksi
akan
dicatat
pada
Pembinaan secara administratif dilakukan di
pengeluaran kas jika ada transaksi pinjaman
belakang
sementara transaksi untuk penerimaan kas meliptui
meja
berdasarkan
laporan/surat-menyurat
dari
pada
laporan-
peminjam,
yang
simpanan, angsuran dan sebagainya. Pemberian
mencakup analisis laporan yang diterima dari
dokumen dalam setiap transaksi untuk menghindari
peminjam,
untuk
adanya pencacatan ganda antara pihak koperasi
bahan kegiatan di lapangan, memberikan informasi
dengan peminjam/penabung. Menurut Ibu Kapti
perkembangan pinjamannya dan meminta tindakan
jenis usaha adalah prancangan (wawancara tanggal
segera.
29-03-2015) mengtakan bahwa:
mengambil langkah-langkah
Sedangkan
pembinaan
di
lapangan
dilakukan dengan mengadakan kunjungan ke
tempat usaha peminjam, yang meliputi penelitian
apakah
pinjaman
yang
diberikan
telah
dipergunakan sesuai dengan syarat dan tujuan yang
telah disepakati, mengadakan pengamatan apakah
manajemen perusahaan terpelihara dengan baik,
meneliti sampai seberapa
pengembangan
perkreditan
jauh kemungkinan
di
sektor
usaha
anggota yang bersangkutan.
6. Dokumentasi
Dokumentasi pinjaman atau kredit adalah seluruh
dokumen yang diperlukan dalam rangka pemberian
kredit yang merupakan bukti perjanjian/ikatan
hukum antara bank dengan nasabah kredit dan
“saya setiap melakukan pinjaman atau tabungan
selalu mendapatkan bukti transaksi dari koperasi
Wetan kantor, hal ini mungkin untuk menandakan
saya telah melakukan pembayaran”
7. Pelunasan Pinjaman
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan dalam
pemberdayaan dalam bentuk pemberian pinjaman,
tidak hanya terletak pada keputusan penerimaan
dan pengeluaran uang saja, melainkan juga terletak
pada perkembangan pelaku usaha yang telah
dibantu dengan kredit dan lancarnya pengembalian
pinjaman sesuai dengan perjanjian yang telah
disepakati. Dalam mengidentifikasi kredit, pihak
pemberi kredit (koperasi) perlu menentukan
parameter yang akan digunakan dalam penilaian
JURNAL ILMU ADMINISTRASI NEGARA UNIVERSITAS JEMBER 2015, I (1): 1-13
Nofita I. S. et. al., Efektivitas Pelaksanaan Pemberdayaan Usaha Mikro Oleh Koperasi Wanita Wetan Kantor Kelurahan Jember
lor
kelayakan
calon
anggota
maupun
untuk
12
Analisis Pinjaman
mengevaluasi kemampuan membayar anggota yang
Hal ini bertujuan untuk mengurangi resiko
sudah ada yaitu dengan menggunakan sistem
pinjaman yang macet,tetapi ada beberapa anggota
penilaian kredit untuk sektor usaha kecil dan
yang sudah memijam dia malah pergi keluar
menengah. pengamatan terhadap profil debitur
kota,mungkin karna sistem yang ada di Koperasi
sangat diperlukan karena hal ini akan menjadi
Wanita Wetan Kantor hanya sistem kepercayaan
faktor lain yang dapat mendorong terjadinya kredit
yang dilakukan,sehingga hal ini kadang terjadi
bermasalah.
seharusnya pihak Koperasi harus lebih berhati-hati
dalam memilih calon anggota.
PENUTUP
Pembinaan Terhadap Pinjaman
Kesimpulan
Upaya yang dilakukan pihak koperasi terhadap
Segmentasi Pinjaman
fasilitas
pinjaman
yang
menyakut
penilaian
Ini merupakan tahap awal yang perlu diperhatikan
perkembangan usaha peminjam,pembinaan ini ada
oleh Pengurus Koperasi Wanita Wetan Kantor,di
dua cara yaitu dengan cara administratif dan
dalam segmentasi pinjaman ada kriteria-kriteria
dengan cara di lapangan,hal ini sangat perlu di
untuk calon anggota atau peminjam,kriteria-
lakukan untuk pihak koperasi agar si anggota bisa
kriteria untuk mengetahui apakah calon anggota
berhati-hati juga dalam menerima calon anggota
layak atau tidak untuk memperoleh pinjaman yang
karena masih banyak calon anggota yang nakal.
ada di Koperasi Wanita Wetan Kantor.
Dokumentasi
Tata Cara Permohonan Pinjaman
Di
Koperasi
Wanita
Wetan
kantor
ada
Hal ini diawali dengan mengajukan permohonan
dokumentasitasi terdiri dari dua jenis yaitu
pinjaman kepada bagian Unit Simpan pinjam,ada
penerimaan kas dan pengeluaran kas,dokumen ini
beberapa hal-hal yang perlu diperhatikan petugas
sangat penting untuk menunjukkan adanya sebuah
dan calon peminjam pada saat pengajuan dan
transaksi bagi anggota
pelayanan permohonan pinjaman,hal-hal tersebut
koperasi.
sesuai yang tertulis pada Standart Operasional
Prosedur.
koperasi dan pihak
Pelunasan Pinjaman
Pada tahap pelunasan pinjaman tidak berjalan
Biaya Pinjaman
lancar,karena dari beberapa tahapan-tahapan diatas
Dalam hal ini biaya administrasi cukup tinggi
tidak
dijalankan
sebagaimana
mestinya,ada
yang dikenakan kepada calon peminjam anggota
beberapa
sehingga
selalu
menjalankan tahapan-tahapan yang seharusnya
perlu
dilakukan.
kepentinggan
terlindungi,seharusnya
pihak
koperasi
koperasi
anggota
memperhitungkan kembali mengenai biaya yang
akan dikenakan atas pinjaman.
JURNAL ILMU ADMINISTRASI NEGARA UNIVERSITAS JEMBER 2015, I (1): 1-13
yang
nakal
dan
tidak
Nofita I. S. et. al., Efektivitas Pelaksanaan Pemberdayaan Usaha Mikro Oleh Koperasi Wanita Wetan Kantor Kelurahan Jember
lor
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Moleong, L. J. 2006. Metodologi Penelitian
Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 2008.
Metode Penelitian Survai. Jakarta: Pustaka
LP3ES Indonesia.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif
Kuaalitatif dan R & D. Bandung: PT.
Alfabeta.
Surjono, A. dan Nugroho, T. 2008. Paradigma,
Model, Pendekatan Pembangunan, dan
Pemberdayaan Masyarakat Di Era
Otonomi Daerah. Malang: Bayu Media
Publishing Lembaga Penerbitan dan
Dokumentasi FIA- Unibraw.
Usman, H dan Akbar, PS. 2004. Metodelogi
Penelitian Sosial. Jakarta: PT. Bumi
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang
Usaha Mikro Kecil Dan Menengah
(UMKM)
Surat Keputusan
Surat Keputusan Gubenur Jawa Timur Nomor
518/9961/103.2/2009 tanggal 09 Desember
2009 tentang pembentukan Koperasi
Wanita Tingkat Kabupaten Kota.
Surat Keputusan Bupati Kabupaten Jember Nomor
188.45/522 / 012 / 2009 Tentang Alokasi
dana kelompok wanita desa atau kelurahan
penerima belanja hibah bantuan modal
kabupaten jember Tahun 2009
Surat
Keputusan
Mentri
Nomor
351.1/KMK.010/2009, Menteri Dalam
Negeri Nomor 900-693A Tahun 2009,
Menteri Dalam Negara Koperasi Dan
Usaha
Kecil
Menengah
Nomor
11/43A/KEP.GBI/2009 tentang Srategi
Pengembangan Lembaga Keuangan Mikro.
Aksara.
Usman, H dan Akbar, PS 2004 Metodologi
Penelitian Sosial. Jakarta : PT. Bumi
Aksara .
Universitas Jember.2012. Pedoman Penulisan
Karya Ilmiyah Edisi Ketiga. Jember:Jember
University Press.
Dokumen dan Peraturan perundang-undangan
Dinas
13
Koperasi Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah Kabupaten Jember. 2010
Petunjuk Teknis Pemberdayaan Keuangan
Mikro Melalui Koperasi Wanita
Dinas Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Kabupaten Jember 2009 Akta Pendirian
Koperasi “Koperasi Wanita Wetan
Kantor”
Koperasi Wanita Wetan Kantor Kelurahan Jember
Lor Tentang Standart Operasional
Prosedur
JURNAL ILMU ADMINISTRASI NEGARA UNIVERSITAS JEMBER 2015, I (1): 1-13