Uji Autokorelasi Uji Heteroskedastisitas

Inflation Factor VIF, serta dengan menganalisis matriks korelasi variabel- variabel independen. Nilai yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah jika nilai tolerance 0,1 atau sama dengan nilai VIF10, maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas.

3.7.2.4 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 Ghozali, 2013:110.Jika terdapat korelasi, maka dianamakan autokorelasi.Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan yang lainnya.Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi masalah autokorelasi adalah dengan menggunakan nilai uji Durbin Watson DW. Kriteria untuk penilaian terjadinya autokorelasi yaitu: Nilai DW terletak antara batas atas atau upper bound du dan 4-du, maka koefisien autokorelasi=0, sehingga tidak ada korelasi. Nilai DW lebih rendah dari pada batas bawah atau lower bound dl, maka koefisien autokorelasi 0, sehingga ada korelasi positif. Nilai DW lebih bear daripada 4-dl, maka koefisien autokorelasi 0, sehingga ada autokorelasi negatif. Nilai Dw terletak diantara batas atas du dan batas bawah dl atau DW terletak antara 4-du dan 4-dl, maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.

3.7.2.5 Uji Heteroskedastisitas

Universitas Sumatera Utara Uji heteroskedastisitas memiliki tujuan menguji apakah terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lainnya dalam model regresi Ghozali, 2013:134.Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut homoskedastisitas. Sebaliknya jika varian berbeda, maka disebut heterokedasitas.Ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik Scaterplot antar nilai prediksi variabel independen dengan nilai residualnya. Dasar analisis yang dapat digunakan untuk menentukan heteroskedastisitas, yaitu: Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas, Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas atau terjadi homoskedastisitas. 3.7.3 Analisi Regresi

3.7.3.1 Analisis Regresi Linear Berganda