25 sempurna, volume air dibaca dengan ketelitian 0,05 mL. Selisih kedua volume air,
yang dibaca sesuai dengan kandungan air yang terdapat dalam bahan yang diperiksa Ditjen, POM., 1995.
3.4.2 Pembuatan gel 3.4.2.1 Komposisi dasar gel
R Karbopol 934
1 g MetIl Paraben
0,2 g Propil Paraben
0,1 g Propilen Glikol
5 g Trietanolamin
1,2 ml Akuades
ad 100 ml
Karbopol 934 dikembangkan diatas akuades sebanyak 20 bagian dari berat nya. Kemudian didiamkan 15 menit, lalu digerus. Ditambahkan metil paraben dan
propil paraben yang telah dilarutkan dalam 5 ml air panas, lalu gerus, homogen. Ditambahkan propilen glikol dan tritanolamin yang telah dilebur, gerus homogen.
Dicukupkan dengan akuades sedikit demi sedikit. Digerus hingga terbentuk massa gel Das et al., 2011.
3.4.2.2 Cara pembuatan sediaan
a. Formula I Cara pembuatan: ke dalam lumpang dimasukkan 2,5 g ekstrak daun teh
hijau ditambahkan 97,5 g basis gel sambil gerus sampai homogen. b. Formula II
Cara pembuatan: ke dalam lumpang dimasukkan 5 g ekstrak daun teh hijau ditambahkan 95 g basis gel sambil gerus sampai homogen.
Universitas Sumatera Utara
26 c. Formula III
Cara pembuatan: ke dalam lumpang dimasukkan 7,5 g ekstrak daun teh hijau ditambahkan 92,5 g basis gel sambil gerus sampai homogen. Komposisi
formula gel ekstrak daun teh hijau dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut:
Tabel 3.1 Komposisi formula gel ekstrak daun teh hijau NO
Nama Bahan B
g FI
g FII
g FIII
g
1. Ekstrak daun teh hijau
- 2,5
5 7,5
2. Basis gel
100 97,5
95 92,5
Keterangan: B
= Basis gel FI = Formula mengandung ekstrak daun teh hijau 2,5
FII = Formula mengandung ekstrak daun teh hijau 5 FIII = Formula mengandung ekstrak daun teh hijau 7,5
3.4.3Pemeriksaan stabilitas sediaan
Pemeriksaan stabilitas sediaan meliputi pemeriksaan bentuk, warna, bau, pH, dan viskositas. Pengamatan dilakukan pada suhu kamar pada saat setelah selesai
dibuat sediaan dan setelah penyimpanan 4 minggu, 8 minggu dan 12 minggu .
3.4.3.1 Pemeriksaan bentuk, warna, bau dari sediaan
Cara: masing-masing formula sediaan dimasukkan kedalam pot plastik, ditutup bagian atasnya. Selanjutnya pengamatan dilakukan pada saat sediaan telah
selesai dibuat. Perubahan yang diamati berupa perubahan warna, bentuk, dan bau dari sediaan Ansel, 2008.
Universitas Sumatera Utara
27
3.4.3.2 Pemeriksaan homogenitas sediaan
Cara: sejumlah tertentu sediaan dioleskan pada dua keping kaca, sediaan harus menunjukkan susunan yang homogen dan tidak terlihat adanya butiran kasar
Ditjen, POM., 1979.
3.4.3.3 Penentuan pH sediaan
Penentuan pH sediaan dilakukan dengan mengunakan pH meter. Cara: alat terlebih dahulu dikalibrasi dengan menggunakan larutan dapar
standar pH netral pH 7,01 dan larutan dapar pH asam pH 4,01 hingga alat menunjukkan harga pH tersebut, elektroda dicuci dengan air suling, lalu
dikeringkan dengan kertas tissue. Sampel dibuat dalam konsentrasi 1 yaitu ditimbang 1 gram sediaan dan dilarutkan dalam 100 ml air suling, kemudian
elektroda dicelupkan dalam larutan tersebut, sampai alat menunjukkan harga pH yang konstan. Angka yang ditunjukkan pH meter merupakan harga pH sediaan
Rawlins, 2003.
3.4.3.4 Penentuan viskositas sediaan