Pengaruh Penggunaan Metode Kuliah Lapangan (Field Trip) Terhadap Hasil Belajar Taksonomi Tumbuhan Tingkat Rendah

Skripsi

PEN GARUH PENGGUNAAN METODE KULIAH LAP ANGAN
(FJELD TRIP) TERHADAP HASIL BELAJAR TAKSONOMI
TUMBUHAN TINGKA TREND AH
(Eksperimen di jurusan Biologi Fakultas Jlmu Tarbiyah dan Keguruan dan
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Jakarta)

OLEH

ONAH Oit•1ti« .
1010161208!12'
'
11:tr1

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA

2008

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH PENGGUNAAN METODE KULIAH LAPANGAN
(FIELD TRIP) TERHADAP HASIL BELAJAR MATA KULIAH
TAKSONOMI TUMBUHAN TINGKAT RENDAH

SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Kegurnan untuk Memennhi
Syarat-Syarat Mencapai Gelar Srujana Pendidikan

Oleh:
ONAH
NIM: 101016120892

Di Bawah Bimbingm1

Pembimbing II,


Pembimbing I,

'.I

Dasumiati, M.Si
NIP. 150 293 233

Ir. H. Mahmud Siregar, M.Si
NIP. 150 222 933

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
_JAVA DTA

LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul:"Pengaruh Penggunaan Metode Kuliah Lapangan (Field
Trip) Terhadap Hasil Belajar Taksonomi Tumbuhan Tingkat Rendah (Eksperimen
di Jurusan Biologi Fakutas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dan Fakultas Sains dan

Teknologi UIN Syarif Hidayalullah Jakarta)" diajukan kepada Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Kegururan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah
dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasyah pada, 18 Desember 2008 dihadapan
dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana SI (S.Pd)
dalam bidang Pendidikan IPA (Biologi)
Jakarta, Desember 2008
Panitia Ujian Munaqasyah
Tanggal
Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Program Studi)

Q(c 09

o or

Ir. H. Mahmud M Siregar, M.Si
NIP. 150 222 933

.....................

Sekertaris (Sekertaris Jurusan/Prodi)

Baiq Hana Susanti. M.Sc
NIP. 150 299 475
Penguji I
Dr. Zulfiani, M.Pd
NIP. 150 368 741
Penguji II

8(. . °./. ""'

Drs. Sujiyo Miranto, M.Pd
NIP. 150 299 933
Mengetahui:
Dekan,

Tanda Tangan

SURAT PERNYATAAN PENULIS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama


:ONAH

Tempat/Tanggal Labir: Bogor, 14, Juli 1983
NIM

: 101016120892

Jurusan/Priodi

: Pendidikan IPAl Biologi

Judul Skripsi

: Pengaruh Penggunaan Metode Kuliah Lapangan (Field Trip)
Terhadap Hasil Belajar Taksonomi Tumbuhan Tingkat
Rendah

Dosen Pembimbing

: 1. Ir. H. Mahmud, M.Siregar, M.Si

2. Dasumiati, M.Si

Dengan ini menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri yang di anjurkan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana Strata (S 1) di Universitas
Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang di gunalrnn dalam penelitian ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islan1 Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil asli sayaJ
merupakan hasil jiplakan karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sangsi yang berlaku di Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarata.

Jakarta, 06 Januari 2009

Influence of Usage Method of Field Trip to Achievement in Studying
Taksonomi Tumbuhan Tingkat Rendall
(Experiment in Faculty Scieus ot Tarbiyah and Teachership and Faculty Sciens
and Technology ofUIN SyarifHidayatullah Jakarta)

By:ONAH
UIN SYARIF I-IIDA YA TULLAR JAKARTA
Abstaraction
The aim of this research is to know the influence of using field trip methode
in taksonomi turnbuhan tingkat rendah learning result in Faculty Sciens ot Tarbiyah
and Teachership and Faculty Sciens and Technology of UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. The data where collected it use instrument double helix tes couned 35
problems by 4 answer alternative by previous trial beforehand, was so that obtained
20 valid problem and reliability used to measure result lean1 student taksonorni
turnbuhan tingkat rendah.
Calculation research result by using level 0,05, showing that student with
method of field trip higher of result learn him, But with statistic where use uji-t
teknic, price ofthitung < t1abeI is 0,39 < 2,021, it's proved that method of field trip not
give positive impact to Biology achievement oftaksonomi tun1buhan tingkat rendah.
Keyword

: field trip method, Taksonomi Tumbuhan Tingkat Rendah.

Pengaruh Penggunaan Metode Kuliah Lapangan (Field Trip) Terhadap Hasil
Belajar Taksonomi Tumbuhan Tingkat Rendah

(Eksperimen di Jurusan Biologi Faknltas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dan
Falmltas Sains Teknologi Universitas Islam Negeri Jakarta)
Oleh:ONAH
UIN SYARIF HIDAY ATULLAH JAKARTA
Abstarak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode
kuliah lapangan (field trip) terhadap hasil belajar taksonomi tumbuhan tingkat rendah
mahasiswa di Jurusan Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dan Fakultas
Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pengumpulan data dilakukan
dengan menggunakan instrument yang berjumlah 35 soal dengan empat altematif
jawaban yang sebelumnya diuji cobakan terlebih dahulu, sehingga diperoleh 20 soal
yang valid dan reliable yang digunakan untuk menguk:ur hasil belajar taksonomi
tumbuhan tingkat rendah mahasiswa.
Perhitungan hasil penelitian menggunakan taraf signifikan 0,05,
memperlihatkan secara signifikan bahwa siswa yang belajar menggunakan metode
kuliah lapangan lebih tinggi hasil belajamya. Akan tetapi secara statistik dengan
menggunakan teknik uji-t harga thitung < t1abct yaitu 0,39 < 2,021 yang berarti tidak ada
pengaruh positif penggunaan metode kuliah lapangan (field trip) terhadap hasil
belajar taksonomi tumbuhan tingkat rendah mahasiswa.
Kata Knnci: Metode kuliah lapangan (field trip), Taksonomi Tumbuhan Tingkat


Rendah.

KATA PENGANTAR

Bismillah hirrahmanirrohim,

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya, akhimya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan
salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta seluruh umatnya
hingga akhir jaman.
Skripsi yang berjudul "Pengaruh Penggunaan Metode Kuliah Lapangan (Field
Trip) Terhadap Hasil Belajar Taksonomi Tumbuhan Tingkat Rendah" disusun untuk
melengkapi syarat-syarat memperoleh gelar Saijana Strata Satu (SI) pada Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syai·ifHidayatullah Jakarta.
Selanjutnya, penulis menyadaii. bahwa skripsi ini dapat terselesaikan karena
adanya bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
sebagai ungkapan rasa hormat yang tulus, penulis menyampaikan ucapai1 terima kasih
kepada:
I. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, M. A, selaku Dekan Fakultas Fakultas Ilmu

Tai·biyah dan Keguruan UIN SyarifHidayatullah Jakarta.
2. Bapak Ir. H. Mahmud Siregar, M. Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPA
sekaligus Dosen Pembimbing I dan Ibu Dasumiati, M.Si, selaku Dosen
Pembimbing II yang telah meluangkai1 waktu, tenaga, dan pikiran disela-sela
kesibukannya untuk memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalain
menyelesaikan skripsi ini.
3. Ibu Baiq Hana Susanti, M. Sc, selaku sekretaris Jurnsan Pendidikan IPA, beserta
para staf Jurnsan Pendidikan IP A.
4. Bapak Drs. Sujiyo Miranto selaku dosen penasehat akademik.
5. Para dosen yang telah memberikan ilmu pengetahuaimya sehingga penulis dapat
menyelesaikan studi.

6. Ibu DR. Lily Surayya Eka Putri, M.Env.Stud, selaku ketua Program Study
Biologi Fakultas Sains dan Teknologi, serta para dosen yang telah memberikan
izin penelitian dan membantu penulis dalam melaksanakan penelitian.
7. Sembah sujud dan bakti Ananda kepada Ayahanda dan lblmda tercinta, yang
dengan penuh keikhlasan memberikan do'a, motivasi, dan memberikan bantuan
baik moril maupun materil yang tak terhingga demi terselesaikannya skripsi ini.
8. Suami tercinta M. Zuhdi, S. Pd, dan Ananda Salsabila yang dengan penuh
perhatiannya telah memberikan waktu, kehangatan cinta dan kasih sayang yang

begitu besar sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
9. Teman-teman di Jurusan Pendidikan IPA angkatan '01, sahabat-sahabat setiaku
(Naeli, Neneng, Ela, Feni, Aufa, Ani, Puroh) yang selalu bersedia memberikan
masukan dan motivasi dalam keadaan susah maupun senang sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.
Hanya asa dan do'a yang penulis panjatkan, semoga semua pihak yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini mendapatkan balasan yang
berlipat ganda dai Allah SWT.
Akhimya, besar harapan penulis semoga skripsi ini dapat memberikan
manfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi siapa saja yang membacanya.
Amiin Ya Robbal 'Alamiin.

Jakarta, Desember 2008

Penulis

DAFTARISI
Hal am an
ABSTAAJ( .....................................................•.•...•..•.......
I(!\.TA PENG.ANTAR

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . •. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ...

iii

DAFT AR ISi . . . . . . . . •. . . . . . . . . . . •. . . . . . . . . ••. . . . . . . . . . . . . . ••. . . . . . . •. ..•.•.•.•.•.•

v

DAFT1\.R T 1\.JlEL ...... ....... ... . .... ... ... .... ..... ... ... . ..•.. .•...........•..

viii

DAFTAR LAMPIAAN . . . .. ... . ...... ........ .....•.. ...•..••.•.•••... ... ....

x

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

1

B. Identifikasi Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .......

6

C. Pembatasan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..

6

D. Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..

7

E. Manfaat Penelitian .. . . . . .. . . . .. .. . . . . . .. . . . . .. . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . ..

7

F. Sistematika Penulisan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

7

BAB II. TINJAUAN PUS'J'Al(!\., l(ERANGKA PIKIR, D.AN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoretis .. . . . . .. . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

9

1. Pembelajaran Sains . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . .

9

a. Landasan filosofis . . . . . . . . . .. .. ..........................................

9

b. Hakikat pembelajaran sains . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ....

9

c. Landasan pembelajaran sains . . . ... . .. .. . . . .. . . .. . . . . .. . ....

12

d. Tujuan pembelajaran sains . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..

13

2. Strategi Pembelajaran Sains . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ...........

13

3. Metode Kuliah Lapangan (Field Trip).............................

14

a. Metode ...... ... ... ... ... ...... ............... ...... ..............

14

b. Syarat - syarat metode mengajar . . . . . . . . . . . . . . .. . . . .. . . ....

16

c. Metode kuliah lapangan . . .. . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .........

16

d. Keunggulan metode kuliah lapangan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

20

e. Kekurangan metode kuliah lapangan . . . . . . . . . . . . . . . .........

20

f.

Tujuan penggunaan metode kuliah lapangan ... ... .......

g. Langkah - langkah penggunaan metode kuliah lapangan

21
21

4. Hasil Belajar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..

22

a. Pengertian hasil belajar . .. .. . . . . .. .. . .. .. .. . . . .. .. . .. .. . .. ....

22

b. Faktor - faktor yang mempengaruhi hasil belajar . . . . . . ..

23

c. Hubungan metode kuliah lapangan (field trip) dengan
hasil belajar taksonomi tumbuhan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

24

5. Taksonomi Tumbuhan .... .. .. .. .. ... .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. ....

25

B. Kerangka Pikir . . . . .. .. .. .. . . . .. .. . .. .. .. .. . . .. . . .. .. .. .. .. .. . . .. .. . . . . ...

27

C. Hipotesis . . .. . . .. . .. .. . .. .. . . .. .. .. . .. . .. .. .. .. . .. .. .. .. .. . .. . . .. . .. . . . . ...

29

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian . .. .. . .. .. . . .. .. .. .. . . .. . . .. .. . . . .. .. .. .. . .. .. .. .. . .. ....

30

B. Tempat dan Waktu Penelitian . . . . . . .. . .. . . . . . .. . . . .. .. .. . .. .. . .. . . . .. . .

30

C. Variabel Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

30

D. Metode dan Desain Penelitian ............... ...........................

30

E. Populasi dan Sampel . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . .. .. . . . .. .. . .. . .. . .. .. .. . .. .. ...

32

F. Teknik Pengambilan Sampel ............................................

32

G. Instrumen Pengumpulan Data..........................................

32

H. Teknik Analisa Data.....................................................

37

BAB IV. HASIL PENELITIAN
A. Metode Pembelajaran Kuliah Lapangan (Field Trip)...............

41

B. Hasil Tes Mahasiswa Kelompok Kontrol dan Kelompok
Eksperimen . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 45
C. Perbandingan Hasil Tes Mahasiswa Kelompok Kontrol dan
Kelompok Eksperimen . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..

49

D. Pengaruh Penggunaan Metode Kuliah Lapangan (Field Trip)
Terhadap Hasil Belajar ................................................... 51

BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 53
B. Saran ........................................................................ 53
DAFTARPUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR TABEL
Nomor

Halaman

1. Desain Penelitian One-group pretest-posttest desig11 . . . . . . . . . . . . . . . 31

2. Spesifikasi Tes Hasil Belajar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 34
3. Hasil Tes Kemampuan Mahasiswa Kelompok Kontrol . .. . . . . . . .. .. 45
4. Hasil Tes Mahasiswa Kelompok Eksperimen . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 47
5. Hasil Tes Mahasiswa Kelompok Kontrol dan Eksperimen
Perkonsep . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... 49
6. Hasil Tes Mahasiswa Kelompok Kontrol dan Eksperimen . . . . . . . . . 51
7. Tingkat Kesukaran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 60
8. Analisis Butir Soal Hasil Belajar Taksonomi Tumbuhan
Tingkat Rendah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... 61
9. Validitas soal Tumbuhan Lumut ........................................ 62
10. Data Skor Hasil Belajar Taksonomi Tumbuhan Tingkat
Rendah ..................................................................... 63
11. Data Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelompok Eksperimen ... 65
12. Data Distribusi Frekuensi Hasil Post.test Kelompok Eksperimen .. 68
13. Data Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelompok !Control .........

71

14. Data Distribusi Frekuensi Hasil Post.test Kelompok Kontrol ........ 74
15. Persiapan Uji Normalitas dan Homogenitas Data Pretest Kelompok
Eksperimen ....................................................................................

77

16. Persiapan Uji Normalitas dan Homogenitas Data Post/est
Kelompok Eksperimen ..................................................................

78

17. Persiapan Uji Normalitas dan Homogenitas Data Pretest
Kelompok Kontrol ................... ...................................... ...............

79

18. Persiapan Uji Normalitas dan Homogenitas Data Post/est
Kelompok Kontrol ........................................................................

80

19. Uji Normalitas Data Pretest Kelompok Eksperimen ....................

82

20. Uji Normalitas Data Posttest Kelompok Eksperimen ...................

83

19. Perhitungan Uji Homogenitas Data .. . . ... .. . . .. . . . .. . .. . .. . . . . . .. . ....

86

20. Perhitungan Uji-t Pada Kelompok Eksperimen (X) . . . . . . . . . . . . . . . ..

89

21. Perhitungan Uji-t Pada Kelompok Kontrol (Y) ... ................... 91
22. Perhitungan Pengujian Hipotesis Data . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .... 93

BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Metode mengajar ialah "teknik penyajian yang dikuasai guru untuk
mengajar atau menyajikan bahan pelajaran di dalam kelas, baik secara individual
atau secara kelompok atau klasikan, agar pelajaran itu dapat diserap, dipahami dan
dimanfaatkan oleh siswa dengan baik." 1 Dengan kata lain metode dalam ha! ini
merupakan suatu kondisi yang diciptakan oleh pendidik

agar tercipta suasana

yang kondusif untuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.
Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi dan menentukan tercapainya
tujuan pengajaran adalah pelaksanaan metode di dalam proses belajar mengajar
yang dilakukan oleh seorang pendidik yaitu guru atau dosen. Dalam pelaksanaan
pembelajaran, metode termasuk salah satu komponen yang ikut ambil bagian dan
keberhasilan kegiatan belajar mengajar, karena dengan metode akan diciptakan
suatu suasana belajar yang akan mendukung penyampaian bahan ajar sehingga
diharapkan penyampaian bahan ajar akan lebih maksimal, dan peserta didik dapat
cepat mengerti, memahami dan dapat mengaplikasikan ilmu tersebut untuk
kepentingan pribadi maupun untuk lingkungan masyarakat umum.
Penggunaan metode dalam proses belajar rnengajar pemilihannya
didasarkan, pada berbagai komponen atau unsur yang ada di dalamnya.
Komponen tersebut adalah tujuan, bahan dan materi pelajaran, alat atau media,
evaluasi, pendidik sekaligus peserta didiknya. Menurut Muhaemin, "salah satu
faktor yang sangat mempengaruhi keberhasilan proses belajar mengajar adalah
pemilihan dan penggunaan metode yang tepat untuk suatu konsep". 2

1

Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya, Strategi Be/ajar Meng ajar, (Bandung: Pustaka Setia, 2005),

Cet. Ke- II, h. 52
2

Muhaemin. AD, Upaya Meningkatkan Pemahaman Kansep Bio/ogi Pada Siswa Ke/as II
Semester Ganji/ SMA Al- Kautsar TP. 200412005 Melalui Pendekatan Peta Konsep, (Jurnal
Pendidikan dan Pem belajaran, Volume 4, Nomor I ,Maret 2006)

2

Untuk pengembangan proses belajar mengajar perlu pemilihan dan penerapan
metode secara tepat. Karena setiap metode memiliki kelemahan dan kelebihan
masing-masing, para pendidik harus mengetahui kelemahan dan kelebihan dari
setiap metode yang ada, agar tidak salah dalam memilih metode pembelajaran.
Pemilihan dan penggunaan metode penyajian yang tepat akan meningkatkan hasil
belajar mengajar, yang akhirnya tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan baik.
Hal ini sesuai dengan pendapat Nurdin Ibrahim (2003) yang menyatakan bahwa
"semakin tepat pemilihan metode atau strategi pembelajaran pada suatu kondisi,
hasil belajar semakin baik". 3
Metode Field Trip yaitu metode dengan melakukan "kunjungan ke
lingkungan sekitar'"'. Metode field trip mempunyai banyak istilah lain seperti,
kuliah lapangan, karyawisata, study tour, dan lain sebagainya. Dari semua istilah
yang ada, mempunyai pengertian yang sama yaitu suatu metode yang membawa
peserta didik untuk mempelajari objek secara Iangsung ke lapangan (ke
habitatnya).
Dengan mengajak mahasiswa melihat langsung obyek yang akan
dipelajari, diharapkan akan

mengembangkan pemikiran dan merangsang

kreatifitas, karena mereka menyaksikan dan membuktikan sendiri fenomena alam
yang terjadi di sekitar mereka.
Dengan menggali sumber belajar yang ada di lingkungan, secara tidak
langsung dosen telah mendekatkan mahasiswa dengan lingkungannya sehingga
mahasiswa merasa dekat dan akrab dengan lingkungan sekitarnya. Selain itu, akan
tercipta suatu wahana dan wadah pembinaan mahasiswa dalam ha! kemampuan
dasar dalam kegiatan belajar dan berpikir kritis, penanaman watak, nilai dan sikap
sosial yang baik, serta pengembangan kecakapan dasar siswa untuk selalu mau
dan mampu serta peduli dalam berkehidupan secara baik sesuai tuntutan dan
harapan yang dikembangkan lingkungan masyarak>1t sekitarnya.

3

Nurdin Ibrahim, Pemanfaatan Tutorial Audio Interaktif untuk Perataan Kualitas Hasil Be/ajar
(Suatu Kajian), (Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, no. 44, Talmo ke- 9, September 2003).
4
Sukanda Permana, "Menggali Sumber Belajar Dari Lingkungan Sekitar", dalam Pikiran Rakyat,
2003.

3

Kegiatan

pembelajaran

seperti

ini

termasuk

cara

mencerdaskan,

mendewasakan, membebaskan, dan memanusiakan rnanusia (anak didik). Dan
akan mendorong pengembangan pemikiran - pemikiran mahasiswa (Learning to
think), menambah pengalaman mengajar (Learning by experience), menimbulkan

rasa kepedulian, kasih sayang (Learning to compassion and to love), dan rasa
tanggungjawab terhadap masyarakat sekitamya (Learning to live together).
Dengan melakukan kunjungan ke obyek belajar, diharapkan peserta didik
dalam hal ini ialah mahasiswa dapat menggali berbagai sumber belajar. Karena
"setiap mahasiswa akan aktif belajar apabila diberikan kesibukan atau pekerjaan
yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, dengan kata lain kalau pelajaran itu
bersikap teori, dosen hams mampu memberikan teori - teori dengan media yang
sesuai dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK),
sedangkan pada mata kuliah yang bersifat praktikum, dosen harus mampu
memberikan pembelajaran dengan media lapangan (alam), dan setiap anak
mempunyai tendensi ingin berdiri sendiri, mengembangkan rasa harga diri atas
basil yang dicapai sendiri". 5
Untuk itu, tentunya para pendidik dituntut untuk memiliki keterampilan
yang baik dalam memilih dan mengguuakan metode pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan,

karena

pendidik

atau

dosen

berfungsi

sebagai

informator,

transformator, dinamisator, motivator dan fasilitator.
Menurut Hadisubroto "field trip atau pembelajaran dengan pengalaman
langsung (hands-on experience) mengharuskan anak be lajar menggunakan
proses-proses IPA, mulai dari mengamati, mengklasifikasi, menyimpulkan,
memprediksi, mengukur, berkomunikasi, menginterpretasikan data, menyusun
defenisi oprasional, menyusun pertanyaan dan hipotesis, eksperimentasi,
memformulasikan model-model, dan menilai."6 Jadi metode kuliah lapangan atau
field trip, sangat cocok untuk dipergunakan pada mata kuliah yang

' Yeniwarti Dalim dan Dedi Hennon, "Penerapan Kuliah Lapangan untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Mahasiswa", dalam Forum Pendidikan, Nomor 01,Vol. II, April 2006.
6
Tisno Hadisubroto, dkk, "Meningkatkan Keternmpilan Guru dalam Pembelajarnn IPA di Kelas
Ill SD Melalui Pengalaman Langsung", dalam lmu Pendidikan, Jilid 8, Nomor 2, Mei 2001, him.
163 ..

4

pembahasannya bersifat praktikum atau objek kajiannya berada di alam seperti
mata kuliah taksonomi tumbuhan.
Taksonomi ialah salah satu cabang ilmu sains atau ilmu pengetahuan alam
(IPA) yang mencakup identifikasi, tatanama, dan klasifikasi objek, yang biasanya
terbatas pada objek biologi, yang bila dibatasi pada tumbuhan saja, sering diacu
sebagai taksonomi tumbuhan.
Ilmu taksonomi tumbuhan tingkat rendah termasuk ilmu yang sulit untuk
difahami oleh para mahasiswa, karena mata kuliah ini merupakan mata kuliah
yang objek kajiannya ialah tumbuhan-tumbuhan rendah yang dimulai dari
tumbuhan mikroskopik seperti cyanobacteria sampai tumbuhan paku yang
jumlahnya sangat banyak dan harus kita ketahui tatanama dan hubungan filogenik
(klasifikasi) dari setiap tumbuhan tersebut. Kita juga harus mengetahui ciri-ciri
yang dimiliki oleh setiap tumbuhan. Karena itu, alangkah tepatnya jika pendidik
menggunakan metode field trip selain metode-metode lain yang dapat
mempermudah pembelajaran ilmu taksonomi tumbuhan, karena metode field trip
akan mengajak para peserta didik untuk mempelajari tumbuhan secara langsung,
mereka dapat mengamati, menyentuh,

mencium, merasakan , sekaligus

mendengar penjelasan dari dosen secara langsung sehingga semua indera dapat
terlibat. Bahkan dalam ilmu geosciens "fild trip sudah dianggap sebagai suatu
kebutuhan hidup bagi para mahasiswanya"7 ,

karena sangat menunjang

keberhasilan pencapaian belajar.
Seperti diketahui bahwa dalam belajar semakin banyak indera terlibat
maka akan semakin kuat ingatan kita terhadap materi tersebut.

Jika dalam

mempelajari taksonomi hanya digunakan metode ceramah atau metode lain yang
hanya bisa dilakukan di dalam kelas, maka akan sangat membosankan dan kurang
maksimal dalam pembelajaran dan pencapaian ketuntasan belajar, karena jika
hanye digunakan metode ceramah atau disb1si s2ja, maka mahasiswa hanya diajak
untuk berhalusinasi atau membayangkan bentuk dan ciri-ciri dari tumbuhan yang
dipelajari atau jika ada gambamya sekalipun, mahasiswa hanya dapat melihatnya
saja tanpa dapat menyentuhnya. Sangat memprihatinkan memang, dari sekian
7

Teaching in the Field, www.edtt.nus.sg, Nov. 2006.

5

banyak metode belajar yang ada para pendidik banyak yang memilih metode
ceramah untuk belajar IPA. Hal ini terungkap dari penelitian yang dilakukan oleh
Seregeg (1998) yang menemukan fakta bahwa "pembelajaran yang dilakukan oleh
guru atau pendidik masih didominasi oleh ceramah". 8
Ada beberapa kemungkinan jawaban mengapa para pendidik banyak
menggunakan metode ceramah dalam belajar IPA yaitu, metode ceramah relatif
lebih mudah dilakukan oleh dosen, tanpa berpikir apakah ceramah itu dapat
mencapai tujuan pembelajaran dengan baik atau tidak. Alasan Iain ialah para
pendidik meniru gurunya pada wakn1 belajar dahulu dan dia menerimanya,
sehingga dia melakukan ha! yang sama ketika menjadi seorang pendidik.
Neni. H (2000) menemukan suatu fakta dalam penelitiannya bahwa;
rendahnya pemahaman peserta didik terhadap konsep biologi dikarenakan
metode yang digunakan oleh guru biologi hanyalah metode ceramah dan
diskusi, sehingga siswa merasa jenuh, dan diskusi dianggap kurang
menarik karena bersifat teoritis. Selain itu, :;iswa tidak pemah diberi
pengalaman langsung atau contoh konkrit dalam mengamati struktur
tumbuhan , hewan, dan manusia, sehingga siswa menganggap materi
pelajaran biologi abstark dan sulit untuk difahami"9 .
Gold dan Brewer (2000) menemukan bahwa para peserta didik lebih
menyukai belajar IPA (sciens) dengan menggunakan metode kuliah lapangan

(field trip).' 0 Sedangkan dari penelitian Yeniwarti Dalim dan Dedi Hermon
menemukan bahwa "penerapan kuliah lapangan dapat meningkatkan hasil belajar
mahasiswa, dan secara langsung mahasiswa dapat mengaplikasikan teori dengan
fenomena yang ada di lapangan sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai
dengan optimal". 11
Atas dasar itulah maka penulis terdorong untuk mengetahui apakah
terdapat perbedaan perolehan hasil belajar antara peserta didik yang belajar
taksonomi tumbuhan tanpa menggunakan metode kuliah lapangan dengan peserta
8

Tisno Bact;subroto, dkk, "Meningkatkan Keterampilan Guru dalam Pembelajaran IPA ... "
Neni Basnunidah, "Meningkatkan Aktivitas dan Basil Belajar Biologi Siswa Kelas XI SMA AlKautsar Bandar Lampung Melalui Pendekatan Resitasi", Jurnal Pendidikan MJPA, Volume 7,
nomor I, Januari 2006, him. 34.
io OutMofwFicld 'feaching by Poverty Concentration and minority Enrollment, www.nces.cd.oov.
2004
11
Yeniearti Dalim dan Dedi Harmon, "Penerapan Kuliah Lapangan untuk Meningkatkan Basil
Belajar Mahasiswa", Forum Pendidikan, Vol. II, No. Ol, April 2006.
9

6

didik yang menggunakan metode kuliah lapangan. Maka penelitian ini diberi judul

"Pengaruh Penggunaan Metode Kuliah Lapangan (Field Trip) Terhadap
Hasil Belajar Taksonomi Tumbuhan Tingkat Rendah".

B. Identifikasi Masalah
Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung pada suatu instansi
pendidikan bertujuan untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah dirumuskan
sebagai hasil belajar peserta didik. Dalam pendidikan sains, pembelajaran yang
mengajak peserta didik untuk dapat belajar langsung dengan objek pembelajaran
diharapkan dapat menambah dan memperluas pengetahuan peserta didik terhadap
ilmu tersebut.
Berdasarkan uraian-uraian yang telah dikemukakan,

maka dapat

diidentifikasi permasalahan, sebagai berikut:
I. Bagaimana

metode

mengajar

akan

mempengaruhi

hasil

belajar

mahasiswa?
2. Bagaimana pengaruh penggunaan metode kuliah lapangan 1\if.,.Jo1ni

14

Sujiyo Miranto menyatakan bahwa "pendidikan sains menekankan
pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi
agar siswa mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.
Pendekatan yang diterapkan dalan1 menyajikan pembelajaran sains adalah
memadukan antara pengalaman proses sains dan pemahaman produk sains
dalam bentuk pengalaman langsung" 17•
Menurut Singgih Trihastuti dan Yoko Rimy, "pembelajaran sams
seharusnya meli.batkan siswa secara aktif untuk berinteraksi dengan objek
yang konkrit. Hal ini juga berarti bahwa pembelajaran sains harus berpusat
pada peserta didik, bukan semata-mata mentransfer ilmu dan menyampaikan
seluruh isi buku ajar." 18 Pendapat lain menyatalcan bahwa "interaksi antara
anak dengan lingkungan merupakan cirri pokok dalam pembelajaran sains" 19 •

Pembelajaran

sains

diharapkan

ada

penekanan

pembelajaran

Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat) yang diarahkan
pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui
penerapan konsep IPA dan kompetisi ilmiah secara bijaksana.

3. Metode Kuliah Lapangan (Field Trip)
a. Metode

Metode

merupakan

bagian

dari

strategi

pendidik

untuk

memaksimalkan penyampaian materi pelajaran. Dalam penyampaian satu
materi para pendidik biasanya ti.dale hanya menggunakan satu metode tapi bisa
lebih dari satu tergantung kebutuhan dan corak pelajaran yang akan dipelajari.
Metode berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata "mefha" yang berarti
melalui, "hodos" yang berarti jalan atau cara. Jadi metode ialah jalan yang kita
lalui untuk memberikan kepahaman atau pengertian kepada anak didik. 20

17

Suiivo Miranto. Catalan Ku/iah Strate